You are on page 1of 18

Proposal PKM-K

Proposal PKM-K Keripik bonggol pisang

tiafennygustriana

12 months ago
Advertisements

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

KEBONSANAK (Kerupuk Bonggol Pisang Anak Kreatif) Sebagai Inovasi Baru


Membuka Peluang Usaha di Masyarakat Kota Jambi

BIDANG KEGIATAN:

PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan Oleh:

Uma Siyam Syamsiar Sari (F1C116004) Angkatan 2016

Tia Fenny Gustriana (F1C116008) Angkatan 2016

Roza Indah Wibisono (F1C116034) Angkatan 2016

UNIVERSITAS JAMBI

JAMBI
2017

RINGKASAN

Budaya masyarakat kita yang konsumtif, termasuk dalan hal makanan kecil memberikan
peluang kepada kita untuk menciptakan sebuah usaha kuliner. Setelah melakukan
pengamatan di lingkungan di mana kami tinggal, maka salah satu usaha kuliner yang
berpeluang untuk bisa berkembang di daerah tempat tinggal kami adalah usaha
KEBONSANAK (Kerupuk Bonggol pisang anak kreatif). Bonggol pisang kepok
merupakan bahan dasar untuk pembuatan kerupuk bonsanak ini. Bongol pisang
memiliki vitamin yang tinggi dan juga banyak khasiatnya bagi kesehatan tubuh kila.
Sebenamya usaha ini bukanlah merupakan sebuah usaha yang baru di indonesia, namun
dengan adanya keunikan produk yang kita tawarkan ini, maka kita yakin bahwa usaha
ini memiliki peluang besar untuk bisa berkembang dengan baik di daerah Jambi.

Banyak faktor yang perlu diperhatikan untuk memajukan KEBONSANAK (Kerupuk


Bonggol pisang anak kreatif) ini. Faktor penting yang harus diperhatikan untul bisa
memajukan usaha ini antara lain adalah pemilihan lokasi yang tepat, strategi pemasaran
yang bagus, penentuan harga yang yang terjangkau masyarakat. Semua faktor di atas
jika bisa direncanakan dengan baik, maka akan bisa membuat usaha kerupuk ini
berkembang dengan baik. Untuk itu, perlu dibuat suatu planning usaha (business plan)
sebagai acuan dalam merlalarkan usaha kerupuk ini.

BAB I

PENDAHULUAN

 Latar belakang

Kebutuhan akan bahan makanan seiring waktu terus mengalami peningkatan. Hal ini
dikarenakan pertambahan penduduk yang semakin banyak, sementara itu tidak dapat
diimbangi dengan peningkatan sumber pangan. Berangkat dari hal tersebut kami
mencoba berinovasi dengan memanfaatkan bonggol pisang sebagai alternative bahan
pangan. Umumnya bagian yang dimanfaatkan dari tanaman pisang adalah buahnya,
sementara bagian lainnya masih belum dimaksimalkan pemanfaatannya. Salah satunya
adalah bonggol pisang. Kandungan karbohidrat tergolong tinggi, bahkan lebih tinggi
dari jagung. Sehingga cocok digunakan sebagai bahan pangan alternative pengganti
jagung, bahkan nasi sekalipun. Minoritas masyarakat di Jawa biasa mengolah bonggol
pisang dengan merebusnya, tentunya hal ini hanya akan memenuhi kebutuhan perut
semata dan tidak bernilai jual. Kami berusaha mengembangkan potensi dari bonggol
pisang agar memiliki nilai jual yang lumayan, dengan mengembangkan dan
mengolahnya sedemikian rupa.

Secara tidak langsung kami juga turut mendukung program pemerintah di bidang
pangan, yaitu diversifikasi pangan. Diversifikasi pangan adalah peningkatan keragaman
bahan pangan yang saat ini sedang direalisasikan oleh pemerintah Indonesia karena
keberagaman pangan sangat baik untuk kesehatan. Terdapat banyak pilihan makanan
pokok selain nasi. Indonesia saat ini berada peringkat tertinggi negara yang
mengkonsumsi beras, mengalahkan Malaysia dan Thailand yang notabene makanan
pokoknya adalah nasi. Sehingga Menteri Pertanian menganjurkan agar rakyat Indonesia
mengonsumsi makanan pokok secukupnya untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat dan
menambah asupan sayur maupun buah. Diharapkan jenis usaha kami rencanakan ini
dapat mendukung usaha pemerintah dalam menerapkan diversifikasi pangan bagi
masyarakat Indonesia.

Kami merancang bisnis kerupuk bongol pisang khas Jambi. Usaha bonggol pisang rasa
pedas ini memiliki peluang yang cukup menjanjikan dan mudah dikelola. Selain
itu,bahan bakunya mudah diperoleh dan harga bahan tambahan yang relative murah
menjadi faktor yang mempengaruhi kesinambungan produksi kerupuk bonggol pisang
rasa pedas.

Produk olahan bonggol pisang ini kami beri merk “KEBONSANAK (Kerupuk Bonggol
pisang anak kreatif)” dengan nama yang menarik ini dapat lebih mengundang
ketertarikan khalayak terhadap produk olahan kami dan sekaligus menjadikan kerupuk
menjadi makanan khas provinsi Jambi.

 Rumusan Masalah

1. Bagaimana menciptakan suatu alternative makanan yang diproduksi dengan cara modern
namun tetap mampu mencukupi kebutuhan gizi terutama untuk generasi muda ?
2. Bagaimana mengolah bahan mentah ?
3. Bagaimana memberikan harga yang sesuai dengan kemampuan generasi muda secara
umum ?
o Tujuan

Adapun tujuan dari program kewirausahaan ini adalah :

1. Memperoleh keuntungan
2. Menambah relasi di lingkungan kampus dan masyarakt luar
3. Sebagai lahan eksperimen berbisnis ditengah banyaknya pengangguran yang berijazah
4. Memberikan nilai tambah pada bonggol pisng sebagai bentuk variasi makanan baru
5. Mengenalkan bonggol pisang keberbgagai kalangan,bahwa bonggol pisang juga dapat
dimodifikasi menjadi makanan dan sumber pendapatan
6. Memberikan variasi makanan baru bagi generasi muda dengan tetap mencukuoi asupan gizi
o Manfaat

Adapun manfaat dari program kewirausahaan ini adalah :

1. Menumbuhkan semangat inovasi dari mahasiswa dalam berwirausaha


2. Memberikan feedback bagi universitas untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam
berkarya
3. Melatih mahasiswa dalam berwirausaha serta pengembangan minat dan bakat
4. Pembukaan lapangan kerja baru bagi masyarakat
5. Mengurangi adanya pengangguran yang bertebaran di Indonesia
o Luaran
Produk yang dihasilkan dari usaha kerupuk bonsanak ini adalah usaha makanan ringan
yang memiliki nilai lebih dari limbah serta dapat disukai oleh masyarakat luas. Serta
membuat rasa KEBONSANAK dengan berbagai sesuai pemesanan konsumen.

Bonggol pisang kapok ini memiliki kandungan vitamin B1 dan C, kalori, protein,
karbohidrat, mineral, dan bebas kandungan lemak yang dapat mengobati berbagai
macam penyakit seperti disentri, pendarahan usus, amandel dan memperbaiki
pertumbuhan dan menghitamkan rambut. Dan khasiat yang paling umum adalah dapat
melancarkan pencernaan.

BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Pisang adalah tumbuhan yang berasal dari kawasan Asia Tenggara (termasuk
Indonesia). Tumbuhan pisang kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika
Selatan dan Amerika Tengah. Iklim tropis dan kondisi tanah yang banyak mengandung
humus membuat tumbuhan pisang sangat cocok dan tersebar luas di Indonesia. Saat ini,
hampir seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah penghasil pisang. Tumbuhan
pisang banyak terdapat dan tumbuh didaerah tropis maupun subtropis, (Nuramanah,
2012).

Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang dikenal sebagai produsen pisang
dunia. Indonesia telah memproduksi sebanyak 6,20 % dari total produksi dunia, 50 %
produksi pisang Asia berasal dari Indonesia (Satuhu dan Supriyadi, 2008). Menurut
Rismunandar (1981), tanaman pisang merupakan suatu tumbuhan yang dari akar hingga
daunnya dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh manusia. Pisang kepok (Musa
paradisiaca forma typica) merupakan jenis pisang olahan yang paling sering diolah
terutama dalam olahan pisang goreng dalam berbagai variasi, sangat cocok diolah
menjadi keripik, buah dalam sirup, aneka olahan tradisional, dan tepung. Pisang
diketahui mengandung gizi tinggi dan sebagai sumber vitamin, mineral dan juga
karbohidrat. Kandungan nutrisi lainnya seperti serat dan vitamin dalam buah pisang
seperti vitamin A, B, dan C, dapat membantu memperlancar sistem metabolisme tubuh,
meningkatkan daya tahan tubuh dari radikal bebas. Serta menjaga kondisi tetap kenyang
dalam waktu lama.

Menurut Prabawati dkk., (2008), pisang kepok memiliki kulit yang sangat tebal dengan
warna kuning kehijauan dan kadang bernoda cokelat, serta daging buahnya manis.
Pisang kepok tumbuh pada suhu optimum untuk pertumbuhannya sekitar 27 °C dan
suhu maksimum 38 °C. Bentuk buah pisang kepok agak gepeng dan bersegi. Ukuran
buahnya kecil, panjangnya 10-12 cm dan beratnya 80-120 gram. Pisang kepok memiliki
warna daging buah putih dan kuning.

Semua bagian tanaman pisang mulai dari akar sampai daun memiliki banyak manfaat,
terutama yang banyak dikonsumsi masyarakat adalah buahnya. Sedangkan bagian
tanaman pisang yang lain, yaitu jantung, batang, kulit buah, dan bonggol jarang
dimanfaatkan dan dibuang begitu saja menjadi limbah pisang. Batang pisang dapat
digunakan sebagai bahan dasar kertas daur ulang, bahan anyaman kerajinan, dan pakan
ternak. Jantung pisang dapat digunakan sebagai bahan makanan seperti dendeng jantung
pisang. Kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai produk olahan makanan, seperti nata
dan roti. Bagian bonggol pisang juga bermanfaat sebagai bahan baku obat, yaitu dapat
mengobati penyakit disentri, pendarahan usus, obat kumur serta untuk memperbaiki
pertumbuhan dan menghitamkan rambut (Rosdiana 2009). Bonggol pisang ternyata
mengandung gizi yang cukup tinggi dengan komposisi yang lengkap. Bonggol pisang
mengandung karbohidrat (66%), protein, air, dan mineral-mineral penting. Bonggol
pisang mempunyai kandungan pati 45,4% dan kadar protein 4,35% (Munadjim, 1983).

Produk olahan dari bonggol pisang yang banyak beredar di pasaran saat ini, adalah
kripik bonggol pisang. Mengingat tingginya kandungan yang terdapat pada bonggol
pisang, maka perlu ditingkatkan lagi pemanfaatan produk-produk baru yang berbahan
dasar bonggol pisang, seperti pembuatan kerupuk dari bonggol pisang yang
mengandung serat tinggi sebagai pengganti kerupuk udang yang harganya tinggi di
pasaran (Wulandari dkk, 2009).

Bonggol (corm) pisang atau batang pisang bagian bawah merupakan limbah tanaman
pisang yang belum termanfaatkan secara optimal. Bonggol pisang merupakan bagian
yang paling jarang dimanfaatkan, apalagi untuk dikonsumsi. Selama ini masyarakat
menggunakannya sebagai bahan makanan ternak untuk pembuatan pupuk K dan sabun
dengan cara dibakar sampai menjadi abu. Air bonggol pisang dapat dimanfaatkan untuk
menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti disentri, pendarahan usus, amandel
serta dapat memperbaiki pertumbuhan dan menghitamkan rambut. Tapi banyak sekali
bonggol pisang dibuang begitu saja dan menjadi limbah, padahal bonggol pisang dapat
dimafaatkan 100% untuk konsumsi, yang berarti seluruh bagiannya bisa dimakan.
Bonggol pisang belum dimanfaatkan oleh masyarakat desa secara optimal sebagai
komoditi yang memiliki nilai lebih, padahal bonggol pisang mengandung karbohidrat
yang cukup tinggi. Menurut Hasil penelitian menunjukkan komposisi bonggol pisang
meliputi : 76% pati, 20% air. Dalam 100 gram bahan bonggol pisang kering
mengandung karbohidrat 11,6 gram (Yuanita dkk. 2008.). Menurut Purwati bonggol
pisang mengandung mineral (3,10%), lemak (38,97%), protein (3,19%), karbohidrat
(50,12%), kalori dan serat (2,96%). Jadi selain bonggol pisang memiliki nilai gizi yang
tinggi juga akan melengkapi penganekaragaman bahan pangan serta mengembangkan
penggunaan bahan makanan tradisional. Dari segi kandungan gizinya, bonggol pisang
memiliki kandungan serat dan kalsium yang cukup tinggi, sehingga dapat menjadi
sumber serat dan kalsium alternatif. Kandungan karbohidrat yang tinggi pun menjadi
sebuah keunggulan bagi bonggol pisang karena dapat menjadi bahan subtitusi bagi
beras, apalagi ditunjang dengan kalori yang besar sehingga dapat menjadi sumber energi
bagi para konsumennya. Bonggol pisang selain kaya serat, juga dapat memperlancar
pencernaan dan mengurangi sembelit.

Namun, di balik cap-nya sebagai ‘limbah’, batang pisang bagian bawah ini

ternyata mengandung gizi yang cukup tinggi dengan komposisi yang lengkap. Dalam
100 gram bonggol pisang basah terkandung 43,0 kalori, 0,36 g protein, 11,60 g
karbohidrat, 86,0 g air, beberapa mineral seperti Ca, P dan Fe, vitamin B1 dan C, serta
bebas kandungan lemak (Rukmana, 2005). Secara lengkap, kandungan gizi dalam
bonggol pisang basah dan kering dapat dilihat pada tabel di bawah ini
No Kandungan gizi Bonggol basah Bonggol kering

1 Kalori (kal) 43.00 245.00

2 Protein (g) 0.36 3.40

3 Lemak (g) 0.00 0.00

4 Karbohidrat (g) 11.60 66.20

5 Kalsium (mg) 15.00 60.00

6 Fosfor (mg) 60.00 150.00

7 Zat besi (mg) 0.50 2.00

8 Vitamin A (SI) 0.00 0.00

9 Vitamin B1 (mg) 0.01 0.04

10 Vitamin C (mg) 12.00 4.00

11 Air (g) 86.00 20.00

12 Bagian yang dapat dimakan (%) 100.00 100.00

Sebagai olahan pangan, selama ini bonggol pisang telah dimanfaatkan sebagai bahan
sayuran, seperti urap dan lalapan. Di Bali, secara tradisional bonggol pisang telah diolah
menjadi makanan bernama ‘tum’ atau pepes. Pengolahan menjadi kerupuk merupakan
alternatif dalam pemanfaatan bonggol pisang ini menjadi bahan makanan.

Dilihat dari keseharian masyarakat terutama anak-anak dan remaja bahkan anak kuliah
banyak yang suka ngemil. Banyak cemilan yang dijual di pasaran tetapi tidak
mengandung vitamin dan nilai gizi yang tinggi dan banyak yang mengandung zat kimia
yang berbahaya. Ini bisa dapat mengganggu kesehatan pada umumnya. Contohnya dapat
mengakibatkan gangguan pencernaan, seperti mual, pusing diare dan sembelit. Dalam
jangka panjang ini bisa menyebabkan kolesteol tinggi dan penyempitan pembulih darah.

Bonggol pisang banyak terbuang sia-sia, tak banyak pula di biarkan di tanah dan
membusuk. Mudahnya di dapat dan ketersediannya di alam yang melimpah membuat
produk ini mudah untuk di buat usaha. Yang paling menarik lagi bonggol pisang ini
bukan berasal dari pohon pisang sembarangan, tapi pohon pisang pilihan. Disini kami
memilih bonggol pisang kepok sebagai bahan utamanya karena diketahui kandungan
pisang kapok yang baik dan juga rasa bonggol pisangnya yang tidak pahit.

Produk ini akan di produksi setiap minggunya dengan jumlah sekitar 700 bungkus.dalam
satu bungkus berisi 200 gr. Kemasan yang akan di gunakan adalah plastik yang higenis
dengan diberi merek dan dan kemasan yang menarik. Harga kerupuk perkemasannya
adalah Rp 1.000,00-. Rasa dominan kerupuk ini adalah rasa pedas karena rasa ini dapat
menggoyangkan lidah konsumen. Produksi kerupuk rasa pedas akan berlangsung selama
empat bulan. Setelah itu akan di buat kerupuk dengan rasa yang baru.
Seperti yang telah dijelaskan di sebelumnya bahwa bonggol pisang memiliki manfaat
yang banyak. Untuk itu produk ini memiliki ini mempunyai bebenpa keunggulan antara
lain:

1. Mengandung banyak khasiat untuk kesehatan


2. Bahannya yang mudah untuk di dapatkan dan tersedia melimpah di alam
3. Harga kerupuk yang ditawarkan sangat terjangkau
4. Aman dikonsumsi bagi anak kecil karena tidak mengandung bahan kimia.
5. Proses produksinya yang mudah untuk dilakukannya
6. Kemasannya yang unik
7. Rasanya yang lezat dan menggoyang lidah

Kerupuk bonggol ini selain enak rasanya disukai banyak orang, juga sangat bermanfaat
bagi kesehatan tubuh kita. Oleh karena itu target pasar kami adalah semua kalangan baik
usia tua maupun muda, pelajar, karyawan, mahasiswa, dan lain sebagainya. Untuk
merealisasikannya, maka kami menentukan lokasi outlet kami nantinya haruslah
berdekatan dengan tempat keramaian dan sering dilalui atau menjadi akses bagi banyak
orang.

Untuk menunjang proses pemasaran, ada beberapa alternativ yang bisa digunakan untuk
mempromosikan produk ini, agar lebih dikenal oleh masyarakat. Media yang digunakan
yaitu berupa pamphlet, spanduk, hand to hand, serta promosi melalui media social
seperti facebook, bbm, twitter, instagram, youtube dan lain-lain.

KEBONSANAK merupakan usaha kecil yang cukup menjanjikan sebab belum pernah
ada sebelumnya di produkti terutama di kota Jambi. Pasar yang semakin luas membuat
produksi dan untung yang semakin besar. Keberlanjutan usaha ini bergantung pada
keberlanjutan produksi. Karena itu, selain menjamin kualitas dan mutu makanan, kami
juga menjamin keberlangsungan produksi kerupuk dengan melibatkan beberapa pekerja
dalam proses pembuatan, pengemasan, publikasi hingga pemasaran kerupuk. Sehingga
produk ini akan mampu menyapu berbagai tenaga kerja yang ada di kota Jambi serta
mengurangi pengangguran. Selain mengurangi pengangguran disini juga mengurangi
limbah yang ada.

BAB III

METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan ini dilakukan dengan


cara mempraktekkan langsung membuat kerupuk dengan cara sebagai berikut:

3.1 pengamatan Lingkungan

Sebagai awal dari penelitian suatu usaha hal yang pertama harus dilakukan adalah
melakukan pengamatan langsung terhadap lingkungan sekitar kita. Tujuan dilakukannya
pengamatan lingkungan ini untuk mencari peluang usaha yang sekiranya nanti bisa
berkembang baik kedepannya.
Dari hasil pengamatan dapat dilihat dari keadaan sekitar lingkungan bahwa masyarakat
banyak yang menyukai buah pisang untuk di jadikan olahan makanan sehari-hari.
Ditambah banyaknya pohon pisang yang ada di sekitar pekarangan rumah, sehingga
buah yang di hasilkannya pun melimpah. Tapi karena minimnya pengetahuan, pohon
pisang yang di ambil hanya buahnya saja, yang lainya di buang sia-sia menjadi limbah.
Akibat kurang mengenal akan manfaat limbah pisang salah satunya bonggol pisang yang
kaya akan protein. Untuk itu kami berusaha untuk memanfaatkan limbah menjadi
sesuatu yang menghasilkan produk yang bermanfaat. Hal ini mungkin bisa mendorong
berkembangnya usaha kerupuk bonggol pisang di daerah kota Jambi. Oleh karena itu
kami mencoba untuk membuat suatu usaha yaitu usaha kerupuk.

3.2 pembuatan Planing Usaha

Langkah selanjutnya setelah didapatkan ide untuk mendirikan suatu usaha adalah
membuat planning usaha. Di dalam planning usaha disini akan di jelaskan tentang latar
belakang usaha, jenis usaha, lokasi usaha, strategi pemasaran, sumber dana, etimasi
biaya yang diperlukan, penerimaan, dan keuntungan yang akan di dapatkan. Disamping
itu, juga di cantumkan analisa kelayakan uasaha yang akan di jalannkan.

3.3 Strategi Usaha

Strategi pemasaran yang akan di gunakan adalah:

1. Membuat kerupuk dengan kemasan yang menarik dan rasa yang lezat
2. Menjual produk dengan harga terjangkau sesuai kantong masyarakat.
3. Menyebarkan brosur tentang manfaat dan kandungan dari bonggol pisang yang selama ini di
buang sia-sia.
4. Menawarkan produk via online dan juga secara langsung kepada semua kalangan
masyarakat.

3.4 Persiapan Usaha

Persiapan usaha yang dimaksud disini adalah mempersiapkan segala peralatan yang
dibutuhkan untuk memulai usaha kerupuk danmerencanakan pemasaran produk

3.5 Alat dan Bahan

Percobaan ini menggunakan berbagai bahan dan alat, yang terpenting bahan yang
digunakan dalam pembuatan kerupuk ini tidak mengandung bahan kimia yang
berbahaya yang bersifat adiktif.

1. Alat

 Pisau
 Kompor gas
 Baskom
 Sendok
 Pemarut
 Gilingan batu

1. Bahan
 Bonggol pisang
 Tepung terigu
 Tepung sagu
 Bawang merah
 Bawang putih
 Ketumbar
 Kemiri
 Garam
 Air
 Minyak
 Daun pisang
 Perasa pedas

3.6 Memulai Usaha

Setelah semua persiapan di atas dilakukan dengan baik, barulah usaha kerupuk ini dapat
dimulai. Perlakuan pertama dilakukan pada tanggal 20 April 2017 pukul 09.00-16.00
WIB di perumahan

Prosedur pembuatannya:

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2. Potong kecil-kecil bonggol pisang.
3. Masukkan dalam baskom berisi air garam lalu di rendam beberapa 10 menit
4. Cuci bersih potongan bonggol pisang.
5. Lalu rebus selama 2 jam agar getahnya hilang.
6. Sambil menunggu siapkan rempah-rempah dan giling bawang merah, bawang putih,
ketumbar dan kemiri hingga lembut.
7. Setelah 2 jam angkat potongan bonggol lalu di parut agar lembut.
8. Setelah lembut campurkan dengan tepung terigu dan tepung sagu dengan perbandingan 2:1
lalu tambahkan bumbu yang sudah digiling
9. Buat adonan sampai kalis
10. Adonan dipipihkan di atas selembar daun pisang hingga tipis.
11. Adonan di kukus sampai atang sekitar 10 menit sampai berubah warna
12. Setelah matang adonan dijemur di bawah terik matahari dan di lepaskan dari daun pisang.
13. Dijemur selama 1 minggu pada cuaca yang tidak begitu panas.

Perlakuan kedua dilakukan pada tanggal 31 April 2017 pukul 09.00-12.00 di perumahan

Prosedur percobaan

1. Setelah adonan kering dan menjadi kerupuk lalu di potong kecil-kecil berbentuk persegi
empat
2. Goring kerupuk tersebut lalu tiriskan.
3. Taburi perasa pedas hingga rata
4. Kemas kerupuk dalam plastik lalu di beri label
5. Kerupuk siap di pasarkan.

BAB VI
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

 Anggaran Biaya

Tabel 1.1 Ringkasan Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan Penunjang Rp 678,000

2 Bahan Yang dipakai Rp 105,700

3 Perjalanan atau akomodasi Rp 135,000

4 lain-lain Rp 2,130,000

Jumlah Rp 3,048,700

 Jadwal Kegiatan

Tabel 1.2 Jadwal Kegiatan

April Mei Juni


No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan bahan baku


1
(pemilihan,pembelian)

2 Persiapan sampel

3 Praktek pembuatan sampel

4 Persiapan promosi pra produksi

Pelaksanaan kerjasama dengan


5 tempat usaha penitipan
kerupuk

Perekrutan tenaga kerja dalam


6
proses produksi

7 Produksi kerupuk

Distribusi kerupuk di berbagai


8
target pasar
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Anggota

1. Identitas Diri Anggota

1 Nama Lengkap Uma Siyam Syamsiar Sari

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Kimia

4 Nim F1C116004

5 Tempat Dan Tanggal Lahir Rantau Indah, 05 Januari 1998

6 E-Mail umasiyam3@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 085379830591

1. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

SMAN 4
SDN NO.95/X SMPN 30 TANJUNG
Nama Institusi TANJUNG
RANTAU INDAH JABUNG TIMUR
JABUNG TIMUR

Jurusan – – IPA

Tahun Masuk-
2004-2010 2010-2013 2013-2016
Lulus

1. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

Nama pertemuan
No Judul artikel ilmiah Waktu dan tempat
ilmiah/seminar

1 – – –

1. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir

Institusi pemberian
NO Jenis penghargaan Tahun
penghargaan

1 – – –
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
pkm kewirausahaan.

Jambi, April 2017

Pengusul,

Uma Siyam Syamsiar Sari

1. Identitas Diri Anggota

1 Nama Lengkap Tia Fenny Gustriana

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Kimia

4 Nim F1C116008

5 Tempat Dan Tanggal Lahir Sungai Medang,28 Agustus 1998

6 E-Mail tiafenny98@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 085664780645

1. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

SMAN 2
SDN 159/III
Nama Institusi SMPN 19 KERINCI KOTASUNGAI
SUNGAI MEDANG
PENUH

Jurusan – – IPA

Tahun Masuk-
2004-2010 2010-2013 2013-2016
Lulus

1. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama pertemuan
No Judul artikel ilmiah Waktu dan tempat
ilmiah/seminar

1 – – –

1. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir

Institusi pemberian
NO Jenis penghargaan Tahun
penghargaan

1 – – –

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
pkm kewirausahaan.

Jambi, April 2017

Pengusul,

Tia Fenny Gustriana

 Identitas Diri Anggota

1 Nama Lengkap Roza Indah Wibisono

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Kimia

4 NIM F1C116034

5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta

6 E-mail Indah.roza@yahoo.co.id
7 Nomor Telepon/Hp 02180884609

 Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

SMAN 67
Nama Intuisi Sdn Dukuh 01 Pagi SMPN 257 Jakarta
Jakarta

Jurusan – – IPA

Tahun Masuk 2003-2009 2009-2012 2012-2015

 Pemakalah seminar ilmiah (Oral Presentation)

Nama Pertemuan Ilmiah/


No. Judul artikel Waktu dan tempat
seminar

1 – –

 Penghargaan dalam 10 tahun terakhir

No. Jenis Penghargaan Instuisi Pemberi penghargaan Tahun

1. – – –

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
pkm kewirausahaan.

Jambi, April 2017

Pengusul,

Roza Indah Wibisono


Lampiran 2. Justifikasi anggaran kegiatan

1. Peralatan penunjang

Harga satuan
Material Justifikasi pemakaian Kuantitas Jumlah (Rp)
(Rp)
Kompor gas
Untuk tempat perebusan 1 buah 750.000 750.000
+gas 3 kg

Untuk memotong bonggol


Pisau 2 buah 5.000 10.000
pisang

Sendok Untuk merapikan adonan 3 buah 2.900 8.700

Plastik
Untuk tempat kemasan 10 buah 1.00 1.000
kemasan

Baskom Untuk tempat adonan 3 buah 25.000 75.000

Untuk menghancurkan dan


ulekan menghaluskan bonggol 1 buah 30.000 30.000
pisang

Subtotal (Rp) 874.700

2. Bahan habis pakai

Justifikasi Harga satuan


Material Kuantitas Jumlah (Rp)
pemakaian (Rp)

Bonggol pisang 5 Kg – –

Garam 50 Gr 1.000 1.000

Bawang merah 3 Biji 2.00 6.00

Bawang putih 10 Biji 2.00 2.000

Tepung terigu 250 Gr 2.500 2.500

Ketumbar 2 Buah 5.00 1.000

Kemiri 2 Biji 2.50 5.00

Air 5 Liter – –

Minyak 250 Liter 2.500 2.500

Daun pisang 5 Pelepah – –

Perasa 2 Buah 1.000 2.000

Subtotal (Rp) 12.100

3. Perjalanan
Harga satuan
Material Justifikasi Kuantitas Jumlah (Rp)
(Rp)

Untuk
Kekampung mengambil 1 kali 20.000 20.000
bonggol pisang

Untuk membeli
Kewarung 1 kali 5.000 5.000
alat dan bahan

Untuk memprint
Kewarnet 1 kali 3.00 1.500
kemasan

Subtotal (Rp) 26.500

Lain-lain

Material Justifikasi Kuantitas Harga satuan Jumlah

Lampiran 3. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas

Program Uraian
No Nama/NIM Lokasi waktu(jam/minggu)
studi Tugas

1 Umma siyamsamsiar sari Kimia 7 Jam Ketua

2 Tia fenny gustriana Kimia 7 Jam Anggota

3 Roza indah Kimia 7 Jam Anggota

Pembagian tugas

No Nama Deskripsi tugas Uraian tugas

· Survey kebutuhan pasar

Umma · Memasarkan produk


1 Ketua pelaksana
siamsyamsiarsari
· Menyiapkan produk serta
quality control
· Membuat proposal
pengajuan dengan rincian biaya
yang akan dikeluarkan
2 Tia fenny gustriana · Survey empat sekaligus Anggota pelaksana 1
tempat pemasaran

· Memasarkan produk

· Membuat desain Dlonosi


usaha
3 Roza indah · Menyediakan alat Anggota pelaksana 2

· Analisa Usaha

KEMENTERIAN RISET,TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JAMBI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

Jalan Raya Jambi-Muara Bulian Km 15 Mendalo Darat Kode Pos 36361 Telp.(0741)
583051-Fax (0741)582733

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Uma Siyamsamsyar sari

NIM : F1C116004

Program Studi : Kimia

Fakultas : Sains Dan Teknologi

Dengan ini menyatakan bahwa usulan proposal Kreativitas Mahasiswa Bidang


Pengabdian Masyarakat (PKM-M) saya dengan judul : ”(KEBONSANAK) Keripik
Bonggol Pisang Anak Kreatif Sebagai Inovasi Baru Membuka Pluang Usaha
Dimasyarakat Kota Jambi “, yang diusulkan untuk tahun anggaran 2017 bersifat
orisional dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas Negara

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Mengetahui Jambi, Mei 2017

Wakil dekan bidang kemahasiswaan Menyatakan,

dan alumni

Advertisements

Categories: Uncategorized

Leave a Comment

Proposal PKM-K

Blog at WordPress.com.
Back to top
Advertisements

You might also like