Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan uraian diatas maka tujuan penulisan paper ini adalah :
1. Untuk mengetahui komputer sebagai bagian dari sistem fisik.
2. Untuk mengetahui komputer sebagai bagian dari sistem informasi.
3. Untuk mengetahui model sistem informasi manufaktur.
4. Untuk mengetahui penggunaan sistem informasi manufaktur oleh manajer.
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
Sedangkan master production schedule memproyeksikan produksi cukup jauh ke
depan untuk mengakomodasi proses produksi.
b. Sistem material requirements planning menentukan berapa banyak material yang
diperlukan untuk memproduksi jumlah unit yang diinginkan. File bill of material
digunakan untuk menguraikan bill of material untuk tiap jenis barang yang
dijadwalkan untuk diproduksi. Dan file persediaan bahan baku digunakan untuk
menentukan material mana yang telah dimiliki.
c. Sistem material requirements planning bekerja berhubungan dengan system
capacity requirements planning untuk memastikan bahwa produksi terjadwal itu
sesuai dengan kapasitas pabrik. Output utama yang dihasilkan adalah jadwal
pesanan terencana (planned order schedule), yang mendaftarkan jumlah kebutuhan
tiap material berdasarkan periode waktu. Sedangkan output lainnya mencakup
perubahan pesanan terencana, laporan perkecualian, laporan kinerja, dan laporan
perencanaan.
d. Sistem pelepasan pesanan (order release system) menggunakan jadwal pesanan
terencana untuk input dan mencetak suatu laporan pelepasan pesanan.
5
II mengintegrasikan semua proses di dalam manufaktur yang berhubungan dengan
manajemen material. MRP II dapat bertukar data dengan subsistem informasi akuntansi
yang terlibat dalam arus material (pemasukan pesanan, penagihan, piutang dagang,
pembelian, penerimaan, hutang dagang, dan buku besar). Adapun beberapa manfaat
MRP II, antara lain yaitu penggunaan sumber daya yang lebih efisien, perencanaan
prioritas yang lebih baik, pelayanan pelanggan yang meningkat, semangat kerja
pegawai meningkat, dan informasi manajemen yang lebih baik.
4. Pendekatan Just-In-Time
Pendekatan ini menjaga arus material melalui pabrik hingga minimum dengan
menjadwalkan material agar tiba di stasiun kerja tepat pada waktunya (just in time).
Just-In-Time mencoba untuk meminimumkan biaya persediaan dengan memproduksi
pada jumlah yang lebih sedikit. Dan waktu adalah kunci dari sistem ini. Pasokan bahan
baku mulai memasuki jalur perakitan. Pekerja pertama menyelesaikan langkah
produksi pertama dan menyisihkan barang itu. Pekerja selanjutnya memungut barang
tersebut dan melakukan langkah kedua. Proses ini terus berlanjut dari satu langkah
produksi ke yang lain. Jika seorang pekerja siap untuk barang selanjutnya, ia memberi
tanda pada pekerja sebelumnya.
Just-In-Time tidak sesuai untuk situasi yang sangat bervariasi dalam volume
produksi yang disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam permintaan pelanggan.
6
2. 3 Model Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informasi manufaktur terdiri dari tiga susbsistem input dan empat subsistem
output.
1. Subsistem Input
a. Sistem Informasi Akuntansi
Tugas pengumpulan data yang menjelaskan operasi produksi paling baik
dilaksanakan dengan menggunakan terminal pengumpulan data. Pegawai produksi
memasukkan data ke dalam terminal dengan menggunakan kombinasi media (bar
codes documents, dokumen dengan tanda pensil, dan kartu plastic dengan garis-
garis catatan). Gambar di bawah ini menunjukkan dua belas terminal pengumpulan
data yang terletak di seluruh pabrik.
7
Terminal 1, digunakan untuk mencatat data penerimaan bahan baku yang
masuk. Bahan baku tersebut kemudian diperiksa kualitasnya, dan hasilnya dicatat
pada Terminal 2. Setelah lulus pemeriksaan kualitas, bahan baku dimasukkan ke
gudang bahan baku dan datanya dicatat pada Terminal 3. Sedangkan Terminal 4
sampai 10 digunakan untuk permulaan dan penyelesaian tiap tahan dari proses
produksi. Ketika barang jadi selesai, barang tersebut dimasukkan ke dalam gudang
bahan jadi, dan datanya dicatat pada Terminal 11. Dan jika barang akan dikirim ke
pelanggan, barang tersebut akan dimasukkan ke area pengiriman dan datanya
dicatat pada Terminal 12.
Penggunaan terminal yang digambarkan dalam gambar di atas disebut
pelaporan kerja, karena menyediakan data yang menjelaskan pelaporan mengenai
arus material, pemanfaatan mesin, dan penggunaan sumber daya manusia.
8
mengkhususkan diri dalam ranangan dan operasi system fisik tetapi juga memahami
system konseptual. Dan bagian penting dari kerja IE melibatkan pengaturan standar
produksi yang dilakukan dengan cara mempelajari proses produksi untuk
menentukan berapa lama waktu yang harus dihabiskan.
2. Subsistem Output
a. Subsistem Produksi
Manajemen manufaktur menggunakan subsistem produksi terutama untuk
mengelola proses produksi harian. Kegunaan lain adalah untuk membantu dalam
pembangunan fasilitas produksi baru. Subsistem produksi juga dapat membantu
manajemen dalam membuat keputusan lokasi.
b. Subsistem Persediaan
Manajemen manufaktur selalu bertanggung jawab atas persediaan bahan
baku dan barang dalam proses. Tingkat persediaan bahan perusahaan sangat penting
karena menggambarkan investasi yang besar. Uang yang tertanam dalam
persediaan tidak dapat digunakan untuk hal-hal yang lain, melainkan untuk
pengeluaran biaya pemeliharaan dan biaya pembelian. Biaya pemeliharaan
9
biasanya dinyatakan sebagai persentase biaya tahunan dari barang, dan biaya
tersebut mencakup faktor-faktor seperti kerusakan, pencurian, keusangan, pajak,
dan asuransi. Sedangkan biaya pembelian diperlukan saat material dipesan (biaya
telepon, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian, dan sebagainya).
c. Subsistem Kualitas
Subsistem kualitas memiliki definisi yang sangat kompleks. Semua hal
berhubungan dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa kerja, maupun
pemilihan supplier. Banyak hal lain yang bukan definisi mutlak kualitas namun
perlu masuk dalam unsur kualitas seperti proses perawatan.
Proses yang perlu didokumentasi dalam subsistem ini adalah kontrol proses
(Process Control), Perawatan (Maintenance), dan Spesifikasi (Specification) baik
produk jadi maupun material. Masih banyak hal lain yang perlu didokumentasi,
namun secara keseluruhan, tiga proses ini dapat mencerminkan kualitas produk
yang dihasilkan.
Proses perawatan termasuk dalam bagian kualitas karena gangguan proses
yang terbesar di lantai produksi adalah karena masalah perawatan mesin. Proses
perawatan ini berhubungan dengan umur ekonomis mesin, sekaligus berhubungan
dengan lamanya perawatan yang dilakukan. Informasi mengenai proses perawatan
akan sangat mendukung penjadualan produksi, sehingga tidak terlalu banyak
preemption (penghentian proses) dalam setiap stasiun kerja.
d. Subsistem Biaya
Subsistem biaya dapat berisi program-program yang menyiapkan laporan
periodic maupun khusus. Laporan periodik dapat dicetak dan dibagikan, atau dapat
disimpan di dalam bentuk yang telah disusun sebelumnya dalam database untuk
diambil nanti.
10
Para eksekutif, termasuk wakil presiden direktur manufaktur, menerima informasi
dari semua subsistem output. Superintendent pabrik juga menggunakan ikhtisar output
yang menjelaskan seluruh operasi.
Manajer dalam pemasaran dan keuangan juga menggunakan output itu. Pemasaran
tertarik pada aspek produksi seperti biaya, kualitas, dan penyediaan karena factor-faktor
tersebut mempengaruhi penjualan produk. Manajer keuangan memiliki perhatian khusus
pada subsistem persediaan, karena digunakan dalam menentukan investasipersediaan, dan
pada subsistem produksi, karena digunakan untuk membuat keputusan penting mengenai
konstruksi atau perluasan pabrik.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem Informasi Manufaktur adalah solusi tepat bagi perusahaan yang memikirkan
prospeknya dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan sistem informasi manufaktur lebih
menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari
input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang
terjadi. Sistem informasi manufaktur terdiri dari 3 sub sistem input dan 4 sub sistem output
Di dalam sistem informasi manufaktur, komputer mempunyai 2 sifat yaitu sebagai
sistem fisik (digunakan pada saat proses produksi dan pengontrolan) dan sebagai sistem
informasi ( yang memberikan data informasi yang akurat ). CAD, CAM, dan Robotic
merupakan bagian dari komputer sebagai sistem fisik yang membantu dalam proses produksi
di dalam perusahaan. CAD dalam design, CAM dalam implementasinya dan robotic sebagai
tenaga penggerak.
ROP,MRP, MRP II, dan JIT adalah bagian dari computer sebagai system informasi
yang berfungsi untuk memaksimalkan hasil output perusahaan dan meminimalisasi jumlah
biaya yang dikeluarkan perusahaan pada saat berproduksi
12
DAFTAR PUSTAKA
McLeod Jr., Raymond. 1996. Sistem Informasi Manajemen, Jilid II. Jakarta: PT Prenhallindo
http://puslit.petra.ac.id/journals/industrial
13
SAP 10
Oleh
Kelompok 3
Ni Luh Putu Ayu Indri Istadewati (1607531091) (15)
Gede Maha Putra Chrisandita (1607531095) (18)
Ni Putu Andriani Megantari (1607531108) (20)
Ni Kadek Ayu Semitayani (1607531120) (21)