You are on page 1of 10

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Zat
Psikotropika. Makalah ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Teknik Pemeriksaan Biologi Molekuler. Penyusun berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya.

Kami ucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu kami
untuk menyelasikan makalah ini. Kami sadar makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan , karena itu penyusun berharap agar pembaca tidak puas dan dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun.

Demikian yang dapat kami sampaikan, mohon maaf atas segala kesalahan.

Bandar Lampung, 6 Maret 2018

Penyusun

1
Daftar isi

Kata Pengantar 1

Daftar Isi 2

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 3

1.2 Perumusan Masalah 3

1.3 Tujuan 3

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian transkripsi 4

2.2 Ciri-ciri transkripsi 5

2.3 Tahap dan hasil transkripsi 6

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan 8

3.2 Saran 9

DAFTAR PUSTAKA 10

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Protein merupakan komponen penting atau utama sel hewan atau


manusia. Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein
yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam
pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Kita memproleh protein dan makanan
yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Namun, harus kita ketahui bahwa

DNA berfungsi sebagai bahan genetic untuk sel baik prokariot maupun
eukariot, karena prokariot tidak memiliki system internal, DNA tidak
terpisahkan dari inti sel lainnya. Pada Eukariot DNA terletak di inti
dipisahkandari sitoplasma oleh selubung inti. Proses sintesis protein terbagi
atas transkripsi dantranslasi. Seperti kita ketahui DNA sebagai media untuk
proses transkripsi suatu gen berada di kromosom dan terikat oleh protein
histon. Saat menjelang proses transkripsi berjalan, biasanya didahului signal
dari luar akan kebutuhan suatu protein atau molekullain yang dibutuhkan
untuk proses pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan fungsilain di
tingkat sel maupun jaringan

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah dari makalah ini, yaitu :
1. Apa pengertian transkripsi?
2. Apa ciri-ciri dari transkripsi?
3. Bagaimana tahap dan hasil transkripsi?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari transkripsi
2. Untuk mengetahui secara jelas tentang ciri-ciri dari transkripsi
3. Untuk mengetahui tahap dan hasil dari transkripsi.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengretian Transkripsi

Transkripsi merupakan proses sintesis RNA menggunakan salah satu untai


molekul DNA sebagai cetakan (templat) nya. Pada tahap awal protein,
informasi resep yang ada pada gen dikopi satu per satu (basa per basa) dari
sebuah rantai DNA di dalam nukleus sel menjadi rantai RNA pembawa pesan
(messenger RNA=Mrna).

Rantai DNA berfungsi sebagai cetakan (templete) yang akan


menghasilkan mRNA komplemennya. Bedanya, basa T (thymine) pada DNA
digantikan oleh U (uracil) pada mRNA. Namun, keduanya tetap sama-sama
berkomplemen dengan A (adenin). Proses pengkopian DNA menjadi RNA
ini dinamakan transkripsi. Proses ini terjadi di dalam nukleus. Pada tahap ini,
setiap basa nitrogen DNA dikodekan ke dalam basa nitrogen RNA. Misalnya,
jika urutan basa nitrogen DNA adalah ACG TAG CTA, maka urutan mRNA
hasil transkripsi adalah UGC AUC GAU.

Gambar 2.1 Contoh transkripsi urutan basa nitrogen DNA ke dalam mRNA.

4
2.2 Ciri ciri Transkripsi

Transkripsi mempunyai ciri-ciri kimiawi yang serupa dengan


sintesis/replikasi DNA, yaitu :

1. Adanya sumber basa nitrogen berupa nukleosida trifosfat. Bedanya dengan


sumber basa untuk sintesis DNA hanyalah pada molekul gula pentosanya
yang tidak berupa deoksiribosa tetapi ribosa dan tidak adanya basa timin
tetapi digantikan oleh urasil. Jadi, keempat nukleosida trifosfat yang
diperlukan adalah adenosin trifosfat (ATP), guanosin trifosfat (GTP),
sitidin trifosfat (CTP), dan uridin trifosfat (UTP).
2. Adanya untai molekul DNA sebagai cetakan. Dalam hal ini hanya salah
satu di antara kedua untai DNA yang akan berfungsi sebagai cetakan bagi
sintesis molekul RNA. Untai DNA ini mempunyai urutan basa yang
komplementer dengan urutan basa RNA hasil transkripsinya, dan disebut
sebagai pita antisens. Sementara itu, untai DNA pasangannya, yang
mempunyai urutan basa sama dengan urutan basa RNA, disebut sebagai
pita sens. Meskipun demikian, sebenarnya transkripsi pada umumnya tidak
terjadi pada urutan basa di sepanjang salah satu untai DNA. Jadi, bisa saja
urutan basa yang ditranskripsi terdapat berselang-seling di antara kedua
untai DNA.
3. Sintesis berlangsung dengan arah 5’→ 3’ seperti halnya arah sintesis
DNA.
4. Gugus 3’- OH pada suatu nukleotida bereaksi dengan gugus 5’- trifosfat
pada nukleotida berikutnya menghasilkan ikatan fosofodiester dengan
membebaskan dua atom pirofosfat anorganik (PPi). Reaksi ini jelas sama
dengan reaksi polimerisasi DNA. Hanya saja enzim yang bekerja
bukannya DNA polimerase, melainkan RNA polimerase. Perbedaan yang
sangat nyata di antara kedua enzim ini terletak pada kemampuan enzim
RNA polimerase untuk melakukan inisiasi sintesis RNA tanpa adanya
molekul primer.

5
2.3 Tahap dan hasil Transkripsi

Tahap transkripsi dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :

1. Inisiasi

Tahap ini diawali oleh melekatnya enzim RNA polimerase pada


pita DNA pada titik awal. Pita DNA akan terbuka, akibatnya basa nitrogen
pada pita tersebut menjadi bebas. Basa nitrogen pada salah satu pita
tersebut akan menjadi cetakan mRNA. Pita DNA ini disebut juga pita
bermakna atau sense. Adapun pita yang tidak ditranskripsi disebut pita tak
bermakna atau antisense. Enzim RNA polimerase mulai menyintesis RNA
dari titik awal pita.

2. Elongasi (pemanjangan)

Elongasi terjadi saat RNA bergerak di sepanjang DNA, pilinan


ganda terbuka secara berurutan. Enzim RNA polimerase menambahkan
nukelotida dari molekul RNA yang sedang tumbuh di sepanjang rantai
DNA. Setelah sintesis RNA selesai, rantai DNA akan tebentuk kembali
dan molekul RNA baru telepas dari cetakan nya. Pita mRNA ini akan terus
memanjang. Oleh karena itu, tahap ini disebut tahap elongasi.

Gambar 2.2 Contoh tahap elongasi transkripsi

6
3. Terminasi

Pada saat enzim RNA polimerase sampai pada tempat


pemberhentian (terminator) DNA, transkripsi akan terhenti. Setelah itu,
mRNA dibebaskan dan RNA polimerase terlepas dari DNA. DNA akan
kembali seperti bentuknya semula. Hasil dari transkripsi, yakni mRNA
selanjutnya akan keluar dari inti sel melalui membran inti menuju
sitoplasma.

Hasil dari proses transkripsi adalah mRNA dengan kode pasangan yang
terdapat pada rantai sense DNA. Rantai RNA yang mengandung kode ini disebut
pula dengan kodon. Jadi mRNA adalah kodon. Setelah proses transkripsi selesai
maka m-RNA akan segera bergerak meninggalkan inti sel menuju sitoplasma
untuk melakukan proses selanjutnya (translasi).

7
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari pembahasan yang di atas yaitu :

1) Transkripsi dalam genetika adalah pembuatan RNA dengan menyalin


sebagian berkas DNA Transkripsi adalah alih aksara atau penyalinan. Di
sini, yang dimaksud adalah mengubah "teks" DNA menjadi RNA.
Sebenarnya, yang berubah hanyalah basa nitrogen timin (T) di DNA yang
pada RNA digantikan oleh urasil (U)
2) Transkripsi mempunyai ciri-ciri kimiawi yang serupa dengan
sintesis/replikasi DNA, yaitu : Adanya sumber basa nitrogen berupa
nukleosida Bedanya dengan sumber basa untuk sintesis DNA hanyalah
pada molekul gula pentosanya yang tidak berupa deoksiribosa tetapi ribosa
dan tidak adanya basa timin tetapi digantikan oleh urasil. Jadi, keempat
nukleosida yang diperlukan adalah adenosin (A), guanosin (G), sitosin (C),
dan uridin(U).
3) Adanya untai molekul DNA sebagai cetakan. Dalam hal ini hanya salah
satu di antara kedua untai DNA yang akan berfungsi sebagai cetakan bagi
sintesis molekul RNA. Untai DNA ini mempunyai urutan basa yang
komplementer dengan urutan basa RNA hasil transkripsinya, dan disebut
sebagai pita antisens. Sementara itu, untai DNA pasangannya, yang
mempunyai urutan basa sama dengan urutan basa RNA, disebut sebagai
pita sens.
4) Secara garis besar transkripsi berlangsung dalam tiga tahap, yaitu 1.
Inisiasi (permulaan) 2. Elongasi (pemanjangan) 3. Teminasi (pengakhiran)
5) Agar molekul DNA dapat digunakan sebagai cetakan dalam sintesis RNA,
kedua untainya harus dipisahkan satu sama lain di tempat-tempat
terjadinya penambahan basa pada RNA. Selanjutnya, begitu penambahan
basa selesai dilakukan, kedua untai DNA segera menyatu kembali. Tempat
ini dinamakan promoter.

8
Inisiasi (Permulaan) Setelah mengalami pengikatan oleh promoter, RNA
polimerase akan terikat pada suatu tempat di dekat promoter, yang
dinamakan tempat awal polimerisasi atau tapak inisiasi (initiation site).
Nukleosida pertama akan diletakkan di tapak inisiasi dan sintesis RNA
pun segera dimulai.

3.2 SARAN

Diharapkan makalah ini bisa bermanfaat dan berguna untuk dipelajari.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Winarno F.G dan Fardiaz S, (1997). Biofermenasi dan Biosintesa Protein.


Bandung : Penerbit Buku ANGKASA

2. Windasrsih Gut Dan Omega Hadi Wigati, (2011). Biologi.Klaten Penerbit


Intan Pariwara

10

You might also like