Professional Documents
Culture Documents
Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
rumah sakit dan akibatnya menjadi tanggung jawab institusi rumah sakit
9
10
lain dapat merasa bahwa lahan pekerjaan yang dimilikinya dicampuri atau
diambil alih oleh pihak lain. Konflik yang timbul tentunya akan
bersangkutan.
2011).
2.1.2 Kredensial
keperawatan.
yang baik (etis) sesuai kode etik profesi serta hanya diberikan oleh tenaga
2011).
a. Sertifikasi
b. Registrasi
c. Akreditasi
harus diatur lebih lanjut oleh rumah sakit adalah sebagai berikut :
panel atau panitia ad-hoc dengan melibatkan mitra bestari dari disiplin
1) Kompetensi
b) kognitif
c) afektif
d) psikomotor
2) Kompetensi fisik
3) Kompetensi mental/perilaku
cakupan praktik.
clinical privilege).
berupa :
tertentu
pendampingan (proctoring).
kewenangan klinis :
1) Pendidikan
2) Perizinan (lisensi)
profesi
masih berlaku.
4) Kualifikasi personal
insurance).
menjalankan profesi.
atau direktur rumah sakit. Surat penugasan klinis untuk setiap tenaga
kewenangan klinis.
proses pembinaan.
2.2 Perawat
2.2.1 Pengertian
potensial.
universal.
perundang-undangan.
bekerja secara otonom dan berkolaborasi dengan yang lain dan telah
generalis, ners spesialis dan ners konsultan. Jika telah lulus uji kompetensi
Diploma III Keperawatan yang diakui pemerintah dan diberi tugas penuh
dalam
Perawat dibagi dalam tim sesuai dengan jumlah pasien di ruangan. Jumlah
pasien untuk tiap tim 8-10 orang dan jumlah perawat antara 6-10 orang,
untuk itu akan dibuat struktur organisasi daftar dinas dan daftar pasien.
membawahi dua atau lebih ketua tim. Ketua tim berperan sebagai perawat
antara lain :
a. Kepala ruangan
ruangannya.
ruangannya.
yang lainnya.
kepala ruangan.
23
jawab timnya.
tanggungjawabnya.
2.3.1 Pengertian
kamus Webster yang dikutib oleh Solichin Abdul Wahab adalah sebagai
berikut :
24
2006).
juga menurut Van Meter dan Van Horn dalam Wahab bahwa implementasi
memperoleh suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran dari suatu
Edward III.
a. Komunikasi (communications)
kebijakan itu.
semua personil dan harus mengerti secara jelas dan akurat mengenai
prasarana.
baik. Jika jumlah staf pelaksana kebijakan terbatas maka hal yang
Untuk itu perlu adanya manajemen SDM yang baik agar dapat
melaksanakan kebijakan/program.