You are on page 1of 32
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1051 K/30/mEy/2017 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN PEDOMAN EVALUASI PEMBERIAN REKOMENDASI PERSETUJUAN EKSPOR MINERAL LOGAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memberikan pedoman tata kerja pemberian Rekomendasi dan Rekomendasi_—_Perpanjangan Persetujuan Ekspor mineral logam dan pedoman evaluasi pemberian Rekomendasi dan Rekomendasi Perpanjangan, perlu menyusun standar operasional prosedur dan pedoman evaluasi pemberian Rekomendasi Persetujuan Ekspor mineral logam; b. bahwa berdasarkan pertimbangan _sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Standar Operasional Prosedur dan Pedoman Evaluasi Pemberian Rekomendasi Persetujuan Ekspor Mineral Logam; Mengingat 1s Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 49); Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5111) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6012); Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2010 tentang Pembinaan dan —- Pengawasan _Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5142); Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 132) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 105 Tahun 2016 tentang Perubahan atas. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 289); Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Berita Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2016 Nomor 782); Menetapkan KESATU 6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 05 Tahun 2017 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral di Dalam Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 98); 7. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 06 Tahun 2017 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pemberian Rekomendasi _Pelaksanaan Penjualan Mineral ke Luar Negeri Hasil Pengolahan dan Pemurnian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 99); MEMUTUSKAN: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN PEDOMAN EVALUASI PEMBERIAN REKOMENDASI PERSETUJUAN EKSPOR MINERAL LOGAM. Menetapkan: a. Standar Operasional Prosedur Pemberian Rekomendasi Persetujuan Ekspor Mineral Logam dan Pengesahan Rencana Pembangunan Fasilitas Pemurnian yang selanjutnya disebut SOP Pemberian Rekomendasi Persetujuan Ekspor Mineral Logam dan Pengesahan Rencana Pembangunan —‘Fasilitas ~— Pemurnian sebagaimana tercantum dalam Lampiran I; b. Standar Operasional Prosedur Pemberian Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor Mineral Logam yang selanjuinya disebut SOP Pemberian Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor Mineral Logam sebagaimana tercantum dalam Lampiran II; dan c. Pedoman Evaluasi Pemberian Rekomendasi Persctujuan Ekspor Mineral Logam sebagaimana tercantum dalam Lampiran II, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. KEDUA KETIGA Tembusan: Direktur Jenderal Mineral dan Batubara wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pemberian Rekomendasi_ dan Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor mineral logam kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral secara berkala setiap 1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan. Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2 Maret 2017 MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA, ttd. IGNASIUS JONAN 1, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 2. _Inspektur Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 3. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Salinan sesuai aslinya KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL ] arate) pan femur es e nena sama 5 Sexi Bestia Tors noT aT leeuves = ve) |"omamariarsen | ngs formes omer es Sedan bots Tetorrrata don Pancho seigePemineron asl oree | «ya | Sxatpeettnnaan Pemetoran == Foose frvestetTrpeau . Dokimer omen Penehian| a | recmmsy | 1nan [PokmenPoseh [5 ]pages nang Palayanan oTRaST ae Toa Sacre lrvewtaetTerpedu resp enPena “a]emoron ecore—] h8 co cern Tena Tena Tora. waeru Tratieds “1d Keterangan SOP Pembcrian Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor Mineral Logam: ie Pemohon, mengajukan permohonan rekomendasi _perpanjangan persetujuan ekspor beserta kelengkapan dokumen fisik persyaratan dan salinan dalam bentuk elektronik. Petugas Ruang Pelayanan Informasi dan Investasi Terpadu, memeriksa kelengkapan berkas permohonan. Jika berkas permohonan lengkap, petugas memberikan tanda terima kepada pemohon, serta mencruskan kepada Koordinator Ruang Pelayanan Informasi dan Investasi Terpadu. Jika berkas permohonan tidak lengkap dikembalikan kepada pemohon Koordinator Ruang Pelayanan Informasi dan Investasi Terpadu, meneruskan berkas kepada evaluator. Evaluator, mengevaluasi kelengkapan dan kebenaran berkas permohonan sesuai dengan kriteria evaluasi. Jika permohonan benar, evaluator menyiapkan konsep nota dinas Direktur Pembinaan Pengusahaan Mincral kepada Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, lembar evaluasi, dan konsep rekomendasi perpanjangan persetujuan ekspor, kemudian diserahkan kepada Kepala Seksi Pengawasan Produksi Mineral atau Kepala Seksi Pengawasan Pemasaran Mineral. Jika berkas permohonan tidak benar, penolakan disampaikan kepada Ruang Pelayanan Informasi dan Investasi Terpadu untuk dikembalikan kepada pemohon. Kepala Seksi, memeriksa hasil evaluasi berkas permohonan beserta konsep nota dinas, lembar cvaluasi, dan konsep rckomendasi perpanjangan persetujuan ekspor. Jika setuju konsep nota dinas diparaf, lembar evaluasi ditandatangani, dan keseluruhan berkas disampaikan kepada Kepala Subdirektorat Pengawasan Usaha Operasi Produksi dan Pemasaran Mineral. Jika tidak setuju dikembalikan kepada evaluator untuk diperiksa kembali. Kepala Subdirektorat, memeriksa hasil evaluasi berkas permohonan. Jika setuju, konsep nota dinas diparaf, lembar evaluasi ditandatangani, dan diajukan kepada Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral. Jika tidak setuju, dikembalikan kepada Kepala Seksi untuk diperiksa kembali. Direktur, memeriksa konsep nota dinas, konsep rekomendasi perpanjangan persetujuan ekspor dan lembar evaluasi. Jika setuju nota dinas dan lembar evaluasi ditandatangani, konsep rekomendasi perpanjangan persetujuan ekspor diparaf kemudian diserahkan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara. Jika tidak sctuju dikembalikan kepada Kepala Subdirektorat untuk diperiksa kembali. 10. aT 12. iat Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, memeriksa konsep rekomendasi perpanjangan persetujuan ekspor. Jika setuju, konsep rekomendasi perpanjangan persetujuan ekspor diparaf dan diajukan kepada Direktur Jenderal Mineral dan Batubara. Jika tidak setuju, konsep surat dikembalikan kepada Direktur. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, memeriksa konsep rekomendasi perpanjangan persetujuan ekspor. Jika setuju, konsep rekomendasi perpanjangan persetujuan ekspor ditandatangani dan diserahkan kepada Ruang Pelayanan Informasi dan Investasi Terpadu. Jika tidak setuju, konsep rekomendasi perpanjangan persetujuan ekspor dikembalikan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara untuk diperiksa kembali. Koordinator Ruang Pelayanan Informasi dan Investasi Terpadu, mengumumkan hasil__persetujuan/penolakan atas__ permohonan rekomendasi perpanjangan persetujuan ekspor melalui website Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara. Petugas Ruang Pelayanan Informasi dan Investasi Terpadu, menyerahkan dokumen persetujuan/penolakan kepada pemohon. Pemohon, menerima dokumen persetujuan/ penolakan di Ruang Pelayanan Informasi dan Investasi Terpadu. MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, REPUBLIK INDONESIA, ttd. IGNASIUS JONAN Salinan sesuai aslinya KEMENTERIAN ENERG! DAN SUMBER DAYA MINERAL A. -13- LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR — = 1051 K/30/mim1/2017 TANGGAL : 2 Maret 2017 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN PEDOMAN EVALUASI PEMBERIAN REKOMENDASI PERSETUJUAN EKSPOR MINERAL LOGAM PEDOMAN EVALUASI PEMBERIAN REKOMENDASI PERSETUJUAN EKSPOR MINERAL LOGAM RUANG LINGKUP i Pedoman evaluasi pemberian Rekomendasi Persetujuan Ekspor Mineral Logam ini mencakup pedoman cvaluasi terhadap pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, dan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian, dan Pihak Lain yang akan mengajukan permohonan Rekomendasi dan Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor mineral logam atau mineral logam dengan kriteria tertentu. Permohonan Rekomendasi dan Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor produk hasil pengolahan (konsentrat) dapat diajukan oleh: a. IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, atau IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian yang telah menghasilkan produk konsentrat dan sedang (dibuktikan, antara lain dengan rencana dokumen studi kelayakan), atau telah membangun fasilitas pemurnian sendiri; atau b, IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi yang telah menghasilkan produk konsentrat dan bekerja sama dengan pihak lain di dalam negeri untuk melakukan pemurnian yang dibuktikan dengan: 3. 1) 2) sds kontrak jangka panjang pasokan bahan baku; atau Contract Sales and Purchase Agreement (CSPA). Permohonan Rekomendasi dan Rekomendasi _Perpanjangan Persetujuan Ekspor mineral logam dengan kriteria tertentu dapat diajukan oleh: a. Untuk nikel: a IUP Operasi Produksi yang sedang (dibuktikan, antara lain dengan rencana dokumen studi kelayakan), atau telah membangun fasilitas pemurnian sendiri; atau beberapa IUP Operasi Produksi yang bekerja sama dengan membentuk badan usaha lain sclaku UP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian untuk melakukan pembangunan fasilitas pemurnian nikel melalui kepemilikan saham secara langsung dan dibuktikan dengan akta pendirian perusahaan dan/atau akta perubahannya yang telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. b. Untuk bauksit: il IUP Operasi Produksi yang sedang (dibuktikan, antara lain dengan rencana dokumen studi kelayakan), atau telah membangun fasilitas pemurnian sendiri; atau beberapa IUP Operasi Produksi yang bekerja sama dengan membentuk badan usaha lain selaku IUP Operasi Produksi Khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian untuk melakukan pembangunan fasilitas pemurnian bauksit melalui kepemilikan saham secara langsung dan dibuktikan dengan akta pendirian perusahaan dan/atau akta perubahannya yang telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. 4. 2155 Permohonan Rekomendasi dan Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor lumpur anoda (anode slime) dapat diajukan oleh: a. Pihak Lain yang telah menghasilkan lumpur anoda (anode slime) dan membangun fasilitas pemurnian lumpur anoda (anode slime) sendiri; atau b. Pihak Lain yang bekerja sama melakukan pemurnian lumpur anoda (anode slime) di dalam negeri dengan IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, atau IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian yang dibuktikan dengan: 1) kontrak jangka panjang pasokan bahan baku; atau 2) Contract Sales and Purchase Agreement (SPA). B. ACUAN i Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 49); Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5111) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6012); Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2010 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5142); = 1e= Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 132) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 105 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 289); Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 782); Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 05 Tahun 2017 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral di Dalam Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 98); Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 06 Tahun 2017 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pemberian Rekomendasi Pelaksanaan Penjualan Mineral ke Luar Negeri Hasil Pengolahan dan Pemurnian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 99), C. PENGERTIAN iE IUP Operasi Produksi adalah izin usaha yang diberikan setelah selesai pelaksanaan IUP Eksplorasi untuk melakukan tahap kegiatan operasi produksi. IUPK Operasi Produksi adalah izin usaha yang diberikan setelah selesai pelaksanaan IUPK Eksplorasi untuk melakukan tahap kegiatan operasi produksi di wilayah izin usaha pertambangan khusus. IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian adalah izin usaha yang diberikan kepada perusahaan untuk membeli, mengangkut, mengolah, dan memurnikan termasuk menjual komoditas tambang mineral atau batubara hasil olahannya. Pihak Lain adalah pihak yang menghasilkan lumpur anoda. -174 Rekomendasi adalah surat keterangan yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara atas nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai syarat untuk mendapatkan Persetujuan Ekspor. Rekomendasi Perpanjangan adalah perpanjangan Rekomendasi yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara atas nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai syarat untuk mendapatkan Persetujuan Ekspor. Evaluator adalah personil yang ditugaskan untuk mengevaluasi pemenuhan persyaratan dan kebenaran dokumen persyaratan sesuai dengan kriteria evaluasi yang ditetapkan dalam pedoman ini Surveyor Independen adalah surveyor yang ditunjuk oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral berdasarkan penunjukan yang dilakukan olch Menteri Perdagangan. KEGIATAN it PERMOHONAN, REKOMENDASI DAN REKOMENDASI PERPANJANGAN PERSETUJUAN EKSPOR MINERAL LOGAM. a, Pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian, dan Pihak Lain mengajukan permohonan Rekomendasi atau Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor mineral logam. b. Sebelum melakukan evaluasi, Evaluator melakukan pengkajian terhadap dokumen —_permohonan —-Rekomendasi_—_ atau Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor mineral logam sesuai dengan kriteria evaluasi yang ditetapkan dalam pedoman ini dan mendokumentasikannya. PELAKSANAAN EVALUASI Evaluasi_permohonan Rekomendasi atau Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor mineral logam dilaksanakan melalui: a. evaluasi kelengkapan dan kebenaran berkas permohonan; dan b. _pemeriksaan hasil evaluasi berkas permohonan, sesuai dengan kriteria evaluasi yang ditetapkan dalam pedoman ini dan mendokumentasikannya. Be cise TATA CARA EVALUASI DOKUMEN PERMOHONAN a Sed Evaluasi dilakukan terhadap kelengkapan dan kebenaran berkas permohonan Rekomendasi atau Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor mineral logam berdasarkan kriteria evaluasi yang ditetapkan dalam =~=— pedoman—sini._— dan mendokumentasikannya. Untuk evaluasi permohonan Rekomendasi atau Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor mineral logam _ hasil pengolahan dan mineral logam dengan kriteria tertentu berupa nikel dan bauksit dilakukan sesuai dengan kriteria evaluasi sebagaimana dimaksud pada tabel 3.1. dan 3.2. Untuk evaluasi permohonan Rekomendasi atau Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor lumpur anoda (anode slime) dilakukan sesuai dengan rriteria evaluasi _scbagaimana dimaksud pada tabel 3.3. dan 3.4. Tabel Pedoman Evaluasi Rekomendasi Persetujuan Ekspor mineral logam hasil pengolahan dan mineral logam dengan kriteria tertentu berupa nikel dan bauksit: No. Dokumen Kriteria Evaluasi 1. | Surat pernyataan | Surat Pernyataan Asli yang keabsahan dokumen ditandatangani oleh pimpinan perusahaan disertai_materai dan cap perusahaan sesuai format sebagaimana diatur dalam Lampiran I Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 06 Tahun 2017 -19- No. Dokumen Kriteria Evaluasi 2. | Pakta integritas untuk| Surat pakta _integritas melakukan pembangunan | pembangunan fasilitas fasilitas pemurnian di pemurnian di dalam negeri asli dalam negeri yang ditandatangani oleh pimpinan perusahaan disertai materai dan cap perusahaan sesuai format sebagaimana diatur dalam Lampiran IL Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 06 ‘Tahun 2017 3. | Salinan sertifikat Clear! Salinan sertifikat Clear and and Clean bagi pemegang| Clean yang terdapat dalam IUP Operasi Produlsi daftar penerbitan _ sertifikat Clear and Clean 4. | Report of Analysis (RoA)| a. Report of Analysis (RoA) atau atau Certificate of Analysis | Certificate of Analysis (CoA) (CoA) produk mineral} —_dari Surveyor Independen; logam yang telah | b. Report of Analysis (RoA) atau memenuhi batasan Certificate of Analysis (CoA) minimum —Pengolahan | produk mineral logam 1 yang diterbitkan 1 (satu) (satu) bulan terakhir sejak bulan —terakhir dari tanggal permohonan; dan Surveyor Independen ©. Kualitas harus memenuhi batasan minimum pengolahan. 5. | Surat keterangan | Cukup jelas pelunasan —kewajiban pembayaran Penerimaan Negara Bukan —Pajak selama 1 (satu) tahun terakhir yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara - 20 - No. Dokumen Kriteria Evaluasi Salinan perjanjian kerja sama dengan IUP Operasi Produksi mineral logam yang telah memperoleh Salinan perjanjian kerja sama yang dimaksud adalah perjanjian kerja sama dalam rangka pembangunan fasilitas dengan kewenangannya sertifikat clear and clean | pemurnian dan/atau IUPK Operasi Produksi mineral logam bagi pemegang ~—‘ TUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian 7, [Rencana pembangunan | 1. Dokumen Tencana fasilitas pemurnian di pembangunan fasilitas dalam negeri yang telah pemurnian yang dilengkapi diverifikasi oleh Verifikator dengan laporan __verifikasi Independen antara lain| — rencana pembangunan jadwal pembangunan| fasilitas ~ pemurnian dari fasilitas pemurnian, nilai] — Verifikator Independen; dan investasi, dan kapasitas | 2. Pemilihan Verifikator input per tahun Independen dilakukan oleh pemohon berdasarkan daftar Verifikator Independen yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal 8. |Rencana kerja dan |Salinan surat persetujuan anggaran biaya tahun|rencana kerja dan anggaran berjalan yang telah| biaya dan dokumen rencana disetujui oleh Menteri | kerja dan anggaran biaya yang atau gubernur sesuai| telah dilegalisir oleh Menteri atau gubernur sesuai dengan kewenangannya pada tahun berjalan Laporan hasil verifikasi| 1. Laporan hasil _verifikasi kemajuan fisik dari kemajuan fisik dari Verifikator Independen Verifikator Independen diperuntukkan bagi yang sedang membangun fasilitas pemurnian =21< No. Dokumen Kriteria Evaluasi 2. Pemilihan Verifikator Independen dilakukan oleh pemohon berdasarkan daftar Verifikator Independen yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal 10. Laporan mutakhir estimasi cadangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan 1. Laporan estimasi cadangan yang dibuat dan ditandatangani oleh Competent Person dari Joint Ore Reserve (JORQ)/ Komite Mineral atau Committee Cadangan Indonesia (KCMI); 2. Surat keterangan sedang perhitungan cadangan oleh Competent Person dati Joint Ore Reserve (JORC)/Komite Cadangan Mineral Indonesia (ken. dalam proses Committee rts Rencana penjualan ke luar negeri yang memuat, dan logam yang telah memenuhi antara lain jenis jumlah — mineral batasan minimum Pengolahan/nikel dengan kadar <1,7%/bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) dengan kadar AlO3 > 42%, nomor Pos Tarif/HS (Harmonized System), pelabuhan muat, pelabuhan bongkar, dan negara tujuan Cukup jelas 3.2, Tabel -22- Pedoman —_Evaluasi Rekomendasi —Perpanjangan Persetujuan Ekspor mineral logam hasil pengolahan dan mineral logam dengan kriteria tertentu berupa nikel dan bauksit: No. DOKUMEN KRITERIA EVALUASI 1, |Salinan Persetujuan Ekspor | Cukup jelas sebelumnya 2. | Surat keterangan pelunasan kewajiban pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak selama 1 (satu) tahun | Cukup jelas terakhir yang diterbitkan oleh Direktorat_ Jenderal Mineral dan Batubara 3. | Rencana kerja dan anggaran | Salinan surat _persetujuan biaya tahun berjalan yang) rencana kerja dan anggaran telah disetujui oleh Menteri| biaya dan dokumen rencana atau gubernur sesuai dengan | kerja dan anggaran biaya yang kewenangannya telah dilegalisir oleh Menteri atau gubernur sesuai dengan kewenangannya pada tahun berjalan 4. |Laporan hasil _verifikasi /1. Kemajuan fisike kemajuan fisik fasilitas| _ pembangunan _fasilitas, Pemurnian di dalam negeri| Pemurnian dalam rangka dari Verifikator Independen mendapatkan Rekomendasi Perpanjangan harus mencapai paling — sedikit 90% (sembilan — puluh persen) dari rencana kemajuan fisik pembangunan _fasilitas, pemurnian yang dihitung secara kumulatif sampai 1 (satu) bulan —_terakhir sebelum digjukannya permohonan Rekomendasi Perpanjangan 2. Pemilihan Verifikator Independen dilakukan oleh pemohon —_berdasarkan daftar Verifikator Independen yang telah ditetapkan oleh Dircktur Jenderal -23- Laporan mutakhir estimasi 1. Laporan estimasi cadangan cadangan sesuai dengan| yang —dibuat_— dan ketentuan peraturan| — ditandatangani oleh perundang-undangan Competent Person dari Joint Ore Reserve Committee (JORC)/ Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCMI); atau Surat keterangan sedang dalam proses perhitungan cadangan oleh Competent Person dari Joint Ore Reserve Committee (JORC)/Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCM). Rencana penjualan ke luar negeri yang memuat, antara lain jenis dan jumlah mineral logam yang telah memenuhi batasan Pengolahan/nikel kadar <1,7%/bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) dengan kadar AlLOs > 42%, nomor Pos Tarif/HS System), minimum dengan (Harmonized pelabuhan muat, pelabuhan bongkar, dan negara tujuan Cukup jelas 3.3. Tabel -24- Pedoman Evaluasi lumpur anoda (anode slime): Rekomendasi Persetujuan Ekspor No. DOKUMEN KRITERIA EVALUASI 1. | Surat pernyataan keabsahan Surat Pernyataan Asli yang cokumeny ditandatangani olch pimpinan perusahaan disertai materai dan cap perusahaan sesuai format sebagaimana diatur dalam Lampiran 1 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 06 ‘Tahun 2017 2. |Pakia integritas untuk| Surat pakta integritas melakukan — pembangunan | pembangunan fasilitas fasilitas pemurnian di dalam| pemurnian di dalam negeri negeri asli yang ditandatangani oleh pimpinan perusahaan disertai_materai dan cap perusahaan sesuai format sebagaimana diatur dalam Lampiran Il_—_Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 06 Tahun 2017 3. |Salinan perjanjian jual beli | Cukup jelas konsentrat dengan pemegang TUPK Operasi_—Produksi Mineral Logam 4. |Rencana pembangunan | 1. Dokumen rencana fasilitas pemurnian di dalam} pembangunan _fasilitas, negeri yang telah diverifikasi| pemurnian yang dilengkapi oleh Verifikator Independen| dengan laporan verifikasi antara lain. jadwal| rencana_—pembangunan pembangunan fasilitas fasilitas pemurnian dari pemurnian, nilai investasi,| — Verifikator Independen dan kapasitas input per 3.4. Dost NO. DOKUMEN KRITERIA EVALUASI tahun 2. Pemilihan Verifikator Independen dilakukan oleh pemohon berdasarkan daftar Verifikator Independen yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal. 5. |Rencana penjualan ke luar negeri yang memuat, antara lain jenis dan jumlah lumpur anoda, nomor Pos Tarif/HS (Harmonized System), pelabuhan muat, pelabuhan bongkar, dan negara tujuan Cukup jelas Tabel Pedoman Evaluasi Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor lumpur anoda (anode slim: No. DOKUMEN KRITERIA EVALUASI 1, | salinan Persetujuan Ekspor | Cukup jelas sebelumnya 2, | salinan perjanjian jual bei | Cukup jelas konsentrat dengan pemegang IUPK Operasi Produkei Mineral Logam 3. [laporan hasil __verifikasi|1. Kemajuan sik , ; pembangunan _fasilitas. kemajuan fisik fasilitas| Pembangunan faslitas Pemurnian di dalam negeri] —mendapatkan dari Verifikator Independen = an ee mencapai paling sedikit 90% — {sembilan puluh persen) dari rencana kemajuan, fisik pembangunan _fasilitas pemurnian yang dihitung secara kumulatif sampai 1 (satu) bulan___terakhir sebelum diajukannya permohonan Rekomendasi Perpanjangan_ 4. TATA CARA PENENTUAN JUMLAH REKOMENDASI - 26 - 2. Pemilihan Verifikator Independen dilakukan oleh pemohon berdasarkan daftar Verifikator Independen yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Rencana penjualan ke luar negeri yang memuat, antara jumlah Tumpur anoda, nomor Pos Tarif/HS System), pelabuhan muat, pelabuhan bongkar, negara tujuan lain jenis dan (Harmonized dan Cukup jelas. MINERAL LOGAM. a. EKSPOR Penentuan jumlah ekspor mineral logam dilakukan berdasarkan kriteria dan ketentuan: NO. JENIS MINERAL LOGAM JUMLAH EKSPOR PRODUK HASIL PENGOLAHAN (KONSENTRAT) a telah menghasilkan konsentrat dan membangun _fasilitas. pemurnian sendiri; 1) sedang membangun fasilitas pemurnian di dalam —negeri (dibuktikan, antara Jain dengan rencana dokumen studi kelayakan) sebesar kapasitas input fasilitas | pemurnian yang dibangun = OTs NO. JENIS MINERAL LOGAM JUMLAH EKSPOR 2) telah membangun| 1) sebesar kapasitas input fasilitas pemurnian| —fasilitas pemurnian yang dan/atau terbangun; dan/atau melakukan 2) sebesar kapasitas input ekspansi rencana fasilitas pemurnian yang akan dibangun. b. telah menghasilkan | sebesar kapasitas input fasilitas konsentrat dan bekerja | pemurnian yang sedang sama dengan pihak lain | (dibuktikan, antara lain dengan di dalam negeri untuk |dokumen studi kelayakan), atau melakukan pemurnian | telah dibangun 2. NIKEL a. membangun _fasilitas pemurnian sendiri: 1) sedang membangun fasilitas pemurnian di dalam (dibuktikan, antara dengan rencana dokumen studi kelayakan) negeri lain sebesar kapasitas input fasilitas pemurnian yang dibangun 2) telah membangun|1) sebesar —-kapasitas input fasilitas pemurnian| fasilitas pemurnian yang dan/atau terbangun; dan/atau melakukan 2) sebesar kapasitas input ckspansi rencana fasilitas pemurnian yang akan dibangun, b. bekerja sama dengan | sebesar Kapasitas input fasilitas membentuk badan | pemurnian yang dibangun usaha lain untuk melakukan pembangunan fasilitas, pemurnian -28- NO. JENIS MINERAL LOGAM JUMLAH EKSPOR 3. | BAUKSIT a. membangun _fasilitas pemurnian sendiri: 1) sedang sebesar kapasitas input fasilitas membangun pemurnian yang dibangun fasilitas pemurnian di dalam — negeri (dibuktikan, antara lain dengan rencana dokumen studi kelayakan) 2) telah membangun| 1) sebesar kapasitas input fasilitas pemurnian| _fasilitas pemurnian yang dan/atau terbangun; dan/atau melakukan. 2) sebesar kapasitas input ekspansi rencana fasilitas pemurnian yang akan dibangun b. bekerja sama dengan | sebesar kapasitas input fasilitas membentuk badan | pemurnian yang dibangun usaha lain untuk melakukan pembangunan fasilitas pemurnian LUMPUR ANODA (ANODE SLIME) a, membangun —fasilitas | sebesar kapasitas input fasilitas pemurnian lumpur | pemurnian yang telah atau sedang anoda (anode _ slime) | dibangun sendiri b, bekerja sama melakukan pemurnian lumpur anoda (anode slime) di dalam negeri sebesar kapasitas input fasilitas pemurnian yang telah atau sedang dibangun Catatan: -29- Pemegang IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, UP Operasi Produksi Khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian, dan pihak lain wajib memanfaatkan nikel dengan kadar <1,7% (kurang dari satu koma tujuh persen) sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh persen) dari total kapasitas input fasilitas pengolahan dan pemurnian di dalam negeri. b, Contoh Perhitungan Jumlah Rekomendasi Persetujuan Ekspor: 1) Untuk Konsentrat Contoh: PT XYZ merupakan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian yang telah menghasilkan konsentrat dan telah atau sedang membangun fasilitas pemurnian dengan kapasitas input sebesar 1 juta ton konsentrat/tahun. PT RFS adalah IUP Operasi Produksi yang bekerja sama dengan PT XYZ untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan mempunyai estimasi cadangan sebesar 35 juta ton (terkira dan terbukti) setara konsentrat. Fasilitas pemurnian PT XYZ akan beroperasi selama 20 tahun (berdasarkan perhitungan keekonomian). Perhitungan jumlah ekspor_dalam_rangka Rekomendasi Persetujuan Ekspor sebagai berileut: > Jumlah maksimum ekspor per tahun berdasarkan kapasitas input: = 1 juta ton/tahun > Jumlah rekomendasi yang diberikan sebesar: = 1 juta ton/tahun 2) -30- Untuk Nikel dan Banksit Contoh: PT XYZ merupakan badan usaha yang dibentuk oleh 3 IUP Operasi Produksi dengan kepemilikan saham (PT A 40%, PT B 20%, dan PT C 40%) yang telah atau sedang membangun fasilitas pemurnian dengan kapasitas input sebesar 1 juta ton/tahun. Dari ketiga IUP Operasi Produksi tersebut, PT. XYZ mempunyai estimasi jumlah cadangan pasokan sebesar 35 juta ton (terkira dan terbukti). Fasilitas pemurnian PT XYZ akan beroperasi selama 20 tahun. Perhitungan jumlah ekspor dalam rangka Rekomendasi Persetujuan Ekspor sebagai berikut: > Jumlah maksimum ekspor per tahun berdasarkan kapasitas input = kapasitas input fasilitas pemurnian = 1 juta ton Gra Ti is Zee ae ed Poe eee Rencana Smelter | Kay > Distribusi jumlah ekspor dalam rangka Rekomendasi Persetujuan Ekspor: Iu Jumlah Jumlah Ekspor IUPOP | saham Rekomendasi Betdaeerkan Saha) ar A 40% 400.000 400.000 B 20% 200.000 200.000 c 40% 400,000 400.000 100% 1.000.000 1.000.000 3) -31- Conto! PT RFS merupakan IUP Operasi Produksi yang bekerja sama dengan PT XYZ, yaitu IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau — pemurnian, untuk membangun fasilitas pemurnian dengan kapasitas input sebesar 1 juta ton bijih/tahun. Kepemilikan saham PT RFS adalah sebesar 50% (lima puluh persen), PT RFS memiliki estimasi jumlah cadangan pasokan sebesar 35 juta ton (terkira dan terbukti) bijih. Fasilitas pemurnian PT XYZ akan beroperasi selama 20 tahun (berdasarkan perhitungan keekonomian) Perhitungan jumlah ekspor dalam rangka Rekomendasi Persetujuan Ekspor sebagai berikut: > Jumlah maksimum ekspor per tahun berdasarkan kapasitas input = 1 juta ton/tahun Jumlah rekomendasi yang diberikan sebesar: Y one | Jumlah Ekspor Jumlah tear, | Sanam | Berdasarkan | Rekomendasi Saham Ekspor Jprrrs| so% | 500.000 1.000.000 Prxvz | 50% : : > Jumah rekomendasi yang dapat diberikan kepada PT RFS adalah 1,000.000 ton bijih/tahun Dalam hal jumlah saham PT RFS kurang dari 30%, Jumlah Rekomendasi Ekspor yang diberikan adalah 30% dari kapasitas input x Untuk Lumpur Anoda (Anode Slime) Contoh: PY XYZ merupakan pihak lain yang telah memproduksi tumpur anoda. PT RFS adalah IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian yang sedang membangun fasilitas pemurnian dengan kapasitas input sebesar 2.000 ton lumpur anoda/tahun dan bekerja sama dengan PT XYZ untuk memenuhi kebutuhan bahan baku fasilitas pemurnian PT RFS. -32- Perhitungan jumlah ekspor dalam _rangka Rekomendasi Persetujuan Ekspor sebagai berikut: > Jumlah maksimum ekspor per tahun berdasarkan kapasitas input: = 2.000 ton/tahun Jumlah rekomendasi yang diberikan scbesar: = 2,000 ton/tahun v MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA, ttd. IGNASIUS JONAN Salinan sesuai aslinya KEMENTERIAN ENERGI! DAN SUMBER DAYA MINERAL '\ SUKepala Biro Hukum,

You might also like