You are on page 1of 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di era globalisasi, semua pekerjaan harus serba cepat dan tepat dalam bidang
industri. Perkembangan teknologi dan informasi yang pesat mendorong manusia
untuk lebih berinovatif agar tidak tertinggal dalam persaingan industri. Selain itu,
kemajuan teknologi juga berpengaruh terhadap makin cepatnya proses produksi.
Kualitas dan kuantitas yang tinggi menjadi tuntutan utama bagi pelaku dunia
industri.
Baja kontruksi merupakan material teknik yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, dalam bentuk pipa, lembaran plat, besi kanal, profil H,
profil holow dsb. Baja kontruksi digunakan sebagai perabot rumah tangga seperti
canopy, pagar rumah, meja, kursi dll. Di perkotaan keberadaan kanopi menjadi
kebutuhan pokok rumah tangga dan toko. Mahalnya harga genteng dan kayu
untuk atap garasi menjadi pertimbangan penting bagi pemilik rumah. Selain itu,
bentuk atap garasi yang minimalis menjadi daya tarik tersendiri bagi pemilik
rumah. Bentuk atap yang minimalis dan tidak monoton seperti kanopi menjadi
solusi atas persoalan tersebut.
Seiring perkembangan zaman, pengerjaan pipa baja juga berkembang. Selain
tuntutan kekuatan, produk pipa baja juga dituntut dari segi keindahan. Pipa baja
tidak hanya dikerjakan dalam bentuk lurus, baja juga dikerjakan dalam bentuk
melengkung. Pelengkungan pipa baja memerlukan alat bantu tambahan seperti
alat pengerol baja. Pada umumnya, alat pengerol dilakukan secara manual untuk
melengkungkan pipa akibatnya memerlukan waktu yang lama sehingga kurang
efektif dan efisien dalam hal waktu dan tenaga. Sering dijumpai alat pengerol pipa
baja menggunakan ulir untuk sistem penekannya. Akibatnya jika tuasnya pendek
membutuhkan tenaga yang lebih besar. Tenaga yang besar tidak selalu dimiliki
oleh operator sehingga alat tersebut kurang efektif dan efisien.

1
Alat pengerol pipa baja dikhususkan untuk mengerol pipa radius minimal 2
m, karena dalam pengaplikasiaanya tidak banyak digunakan untuk radius kurang
dari 2 m. Alat pengerol pipa digunakan untuk mengerol pipa kanopi.
Produktivitas yang tinggi dan kemudahan pengoperasian alat pengerol pipa baja
ini menjadi pertimbangan penting.
Alat pengerol pipa baja merupakan alat yang sangat dibutuhkan di bengkel
las. Alat pengerol pipa yang minimalis dan memiliki fungsi yang maksimal
memeliki daya tarik tersendiri bagi pelaku bisnis bengkel pengelasan. Oleh karena
itu diperlukan desain baru agar alat pengerol pipa baja memiliki dimensi yang
minimalis dan fungsinya optimal.
Untuk mencapai hal-hal di atas, perlu inovasi baru agar alat pengerol pipa
baja mudah dioperasikan dan dimensinya tidak besar sehinga efektif dan efiesien
dari segi waktu maupun tenaga operator. Atas pertimbangan tersebut diambil
judul Desain Alat Pengerol Pipa Baja.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, disusun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses mendesain alat pengerol pipa baja diameter?
1.3. Batasan Masalah.
Berdasarkan rumusan masalah yang muncul dalam penyusunan laporan ini,
maka batasan masalah sebagai berikut :
1. Alat pengerol pipa menggunakan penggerak motor.
2. Jenis pipa yang dirol pipa gas dengan tebal 1,5 mm.
3. Langkah maksimum pada dongkrak 126 mm.

1.4 Manfaat
Dari desain alat pengerol pipa baja di atas adapun manfaat yang di peroleh
antara lain sebagai berikut :
1. Mahasiswa mendapatkan pengalaman ilmu desain alat pengerol pipa baja.
2. Menambah perbendaharaan atau referensi tugas perencanaan elemen
mesin tentang desain alat pengerol pipa baja.
3. Memberikan desain baru untuk dunia industri alat pengerol pipa baja.

2
1.5 Metode Penulisan.
Dalam penulisan laporan akhir studi ini, digunakan metode-metode sebagai
berikut :
1. Metode Observasi
Yaitu metode pengamatan dilapangan untuk memperoleh informasi
data-data yang dibutuhkan.
2. Studi Pustaka.
Yaitu dengan mempelajari literature dan buku panduan yang
berhubungan dengan materi yang di bahas, dan dijadikan sebagai
referensi dalam proses mendesain. Hal ini bertujuan untuk memperoleh
hasil yang tepat dan akurat sehingga desain alat dapat di kerjakan dan
berfungsi dengan baik sesuai standart yang diinginkan.
3. Metode Bimbingan
Yaitu melakukan tanya-jawab/diskusi secara langsung dengan
dosen pembimbing, dosen studi yang berhubungan dengan Tugas
Perencanaan Elemen Mesin, serta pihak-pihak lain atau mahasiswa yang
menguasai bidang yang berhubungan dengan alat yang akan dibuat.
4. Metode Diskusi.
Yaitu dengan diskusi bersama rekan-rekan mahasiswa sehingga
dapat mengetahui kelemahan ataupun kekurangan terhadap desain alat
yang akan dihasilkan.

1.6 Sistematika Pembahasan


Dalam penyusunan mendesain ini, untuk memudahkan penyelesaian
permasalahan yang ada, penulis membagi dalam beberapa bab. Pembagian bab-
bab tersebut adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat, metode penulisan, sistimatika
pembahasan, dan penjelasan istilah.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3
Bab ini berisi tentang dasar teori dasar desain alat pengerol pipa baja,
perhitungan gaya-gaya yang terjadi.
BAB III DESAIN ALAT PENGEROL PIPA BAJA
Bab ini berisi tentang produk yang akan di hasilkan, jenis bahan yang
akan di gunakan untuk alat pengerol pipa baja, perhitungan gaya-gaya yang
terjadi.
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil desain alat
pengerol pipa baja.

You might also like