Professional Documents
Culture Documents
6 Bab Iii PDF
6 Bab Iii PDF
Mulai
Desain Awal
Apakah Tidak
Perhitungan Gaya
dan Daya Motor
Aman?
Ya
Gambar Kerja
Selesai
18
3.1.1 Penjelasan Flow Chart
1) Mulai
2) Surve Lapangan
Surve lapangan dilakukan untuk mencari permasalahan yang ada
dilapangan. Umumnya produk pengerol pipa tergolong manual,
sehingga diperlukan inovasi baru agar lebih efisien dalam
pengoperasiannya.
3) Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yaitu dengan menentukan beberapa kriteria
yang dibutuhkan dalam merancang alat pengerol pipa baja. Kriteria
tersebut meliputi, dimensi pipa yang akan dirol, jenis material pipa
baja yang akan di rol, pemilihan material untuk alat pengerol pipa
baja dan harga jual produk haruslah terjangkau oleh masyarakat.
Produk tersebut merupakan inovasi alat pengerol pipa baja secara
manual. Dari hasil identifikasi masalah tersebut maka produk yang
akan dibuat yaitu alat pengerol pipa baja. Setelah permasalahan
tersebut ditentukan, maka rumusan masalah dapat ditentukan seperti
bagaimana proses merancang alat pengerol pipa baja dan bagaimana
mendesain alat pengerol pipa baja.
4) Kajian Pustaka
Kajian pustakan yaitu mencari sumber referensi yang dibutuhkan
untuk perancangan alat pengerol pipa baja. Kajian pustaka dapat di
peroleh melalui study literatur dari buku referensi yang dibutuhkan
untuk proses perancangan. Seiring berkembangnnya zaman, kajian
pustaka di peroleh melalui browsing di internet. Surfey lapangan
juga dapat dilakukan guna memperkuat kajian pustaka.
5) Desain Awal
Dalam desain awal ini penyusun menggambar desain awal dari
sebuah rancangan mesin. Penyusun juga mempertimbangkan
freebody diagram yang akan terjadi, penyusun juga
mempertimbangkan biaya paling ekonomis yang akan digunakan.
19
6) Perhitungan Gaya dan Daya Motor
Perhitungan gaya dan daya motor dimulai dari mengitung besaran
lendutan yang terjadi sesuai dengan konsep pada kajian literatur
kemudian menghitung daya yang diperlukan sesuai besar gaya yang
terjadi dalam perancangan alat pengerol pipa baja.
7) Penyesuaian Perhitungan Gaya dan Daya Motor
Penyesuaian perhitungan gaya dan daya motor yaitu menyesuaikan
perhitungan perancangan gaya yang terjadi apakah telah sesuai
dengan pembuatan desain alat pengerol pipa baja atau tidak. Apabila
perhitungan gaya dan daya motor tidak sesuai maka dilakukan ulang
perhitungan desain alat pengerol pipa baja hingga desain benar-
benar sesuai. Kajian pustaka juga dapat menyebabkan perhitungan
gaya dan daya motor tidak sesuai maka dari itu pemeriksaan pada
kajian pustaka juga perlu di lakukan agar hasil perhitungan sesuai.
8) Penentuan Dimensi Bahan
Jika perhitungan gaya dan daya motor telah sesuai maka penyusun
melakukan penentuan dimensi bahan yang mampu menahan gaya-
gaya yang terjadi. Penentuan dimensi bahan juga
mempertimbangkan dimensi yang minimalis agar didapatkan biaya
paling ekonomis.
9) Gambar Kerja
Setelah proses di atas selesai, penyusun melakukan gambar kerja
yang sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan yang telah
disebutkan di atas. Gambar kerja juga dilakukan dengan standar-
standar ISO yang sesuai dengan kajian pustaka.
10) Selesai.
20
3.2 Perhitungan Gaya dan Daya pada Pengerolan
Untuk dapat mengetahui besarnya gaya yang terjadi pada proses pengerolan,
maka yang kita lakukan adalah mengidentifikasi parameter-parameter pipa baja
karbon rendah sebagai berikut:
Diketahui : δ = 2 mm (Ditentukan)
L = 280 mm
L/2 = 280 mm
σ = 370 N/mm2
d = 19,1 mm
d1 = 16,1 mm
3.2.1 Perhitungan Momen Tahanan Banding Pipa Baja
Untuk menghitung momen tahanan banding pada pipa baja dapat
digunakan,
wb =
wb =
= 338,54 mm4
F = wb x σ / (L/2)
= 894,71 N
21
3.2.3 Menghitung Putaran Motor Setelah Direduksi
Untuk dapat mengetahui besarnya putaran motor setelah direduksi
maka diketahui terlebih dahulu beberapa parameter di bawah ini:
N1
N3 N2
3 Gambar Sketsa RPM Pada Mesin Rol
n2 = 1400 x
= 70 rpm
n1 = 70 x
= 14 rpm
3.2.4 Daya Motor yang Diperlukan
1) Menghitung Gaya Gesek
Gaya gesek yang terjadi antara roller dengan pipa baja yaitu:
Torsi Pada Rol
22
Fs = F x μ
= 894,71 x 0,15
= 134,21 N
= 126,95 N
F3 =
=
= 9,39 N
= 0, 23486 Nm
4) Kebutuhan Daya Motor
23
Daya motor yang dibutuhkan dalam proses pengerolan yaitu:
P=
= 34,42 watt
Sehingga dirancang daya motor untuk proses pengerolan yaitu 0,25 hp.
= 1,272 Nm
= 1.272 Nmm
24
Panjang sabuk (L),
a. V Belt Reducer dan Roller
V Belt B V Belt A
= 2 (588) + )2
= 1804,9 mm
Sehingga panjang sabuk V yang digunakan yaitu dengan nomor
nominal 72 inchi.
b. V Belt Motor dan Reducer
Dirancang:
Jarak sumbu poros : 252 mm
Diameter kaki puli motor : 32 mm
Diameter kaki puli masukan reducer : 32 mm
Untuk menentukan panjang sabuk (L),
L = 2C+
= 2 (252) + )2
= 604 mm
25
Sehingga panjang sabuk V yang digunakan yaitu dengan nomor
nominal 24 inchi.
2) Kecepatan Sabuk V
Kecepatan sabuk yang dirancang yaitu,
V=
= 0,08 m/s
3) Kontak Sabuk dengan Pulley
= 0,24
α = arc sin 0,24
= 13,9o
θ =
= 2,65o
4) Tegangan pada V-Belt
0,4 x 2,65
T1 = 2,89 T2
Momen torsi
Mt3 = F x r
26
1272 = (T1-T2) r
= (T1 – T2) 25
= ( 2,89 T2 – T2 ) 37
= 1,89 T2 x 37
= 69,93 T2
T2 =
= 18,2 N
Sehingga T1,
T1 = 2,89 T2
= 2,89 x 18,2
= 52,6 N
Ttotal = T1+T2
= 52,6 + 18,2
= 70,8 N
3.4 Perencanaan Poros
Pada perencanaan ukuran poros terdapat perhitungan sebagai berikut:
1) Menentukan Momen Banding Maksimal
Pada perhitungan momen banding maksimal yang terjadi maka terdapat
pertimbangan arah free body diagram sebagai berikut,
Diketahui :
Jarak A-B = 170 mm
Jarak B-C = 180 mm
Jarak C-D = 60 mm
27
RC =
= 1359,3 N
RA = - F + RC + (T1+T2)
= -2969,1 + 1359,3 + 70,8
= 1539,1 N
MbB = RA x 170
= 1539,1 x 170
= 261647,8 N
MbC = (T1+T2) x 60
= 70,8 x 60
= 4244,07 N
Sehingga MbB adalah momen banding maksimal karena MbB > MbC.
2) Poros dengan Beban Gabungan Puntir dan Banding.
Dirancang bahan poros ST 40
0,8 x 400
= 320 N/mm2
Rpuli roller = 175 mm
Mt1 = Fs x Rpuli roller
= 445,4 x 175
= 30.096 Nmm
Sesuai dengan teori tegangan geser,
d1 =
= 15,8 mm
Sesuai dengan teori tegangan banding,
d2 = )
28
=
= 18,4 mm
Dari hasil perhitungan diperoleh,
d1 = 15,8 mm
d2 = 18,4 mm
sehingga dirancang diameter poros yaitu 25 mm.
29