Professional Documents
Culture Documents
Jbptunikompp GDL s1 2006 Ravenskasi 3349 Bab 1
Jbptunikompp GDL s1 2006 Ravenskasi 3349 Bab 1
Jbptunikompp GDL s1 2006 Ravenskasi 3349 Bab 1
Bab 1
Pendahuluan
Dalam house of gemba (Imai, 1999), karyawan merupakan salah satu komponen
utama dalam sebuah kegiatan produksi yang berada di perusahaan, merupakan
ujung tombak keberhasilan dari produksi perusahaan tersebut. Keberhasilan
tersebut harus didukung dengan sikap kerja karyawan di lantai produksi. Sikap
kerja tersebut dapat dilihat dari disiplin pribadi, moral, serta bagaimana sikap
karyawan tersebut ketika harus bekerja dalam sebuah tim. Selain itu, keberhasilan
produksi juga didukung dengan adanya sistem saran yang diberikan oleh
karyawan kepada atasan, maupun sebaliknya sehingga diharapkan adanya jalinan
komunikasi yang baik diantara keduanya. Tanpa adanya komunikasi yang baik,
maka dapat dipastikan kelangsungan produksi tidak akan berjalan dengan baik.
Pengendalian kualitas juga memegang peranan penting dalam perusahaan.
Bagaimana cara perusahaan mempertahankan kualitas dari produk yang
dihasilkan, sehingga para konsumen dapat mempercayai sepenuhnya kualitas
produk tersebut.
dari para karyawan (Osada, 2002). Ada berbagai macam jenis visual manajemen,
salah satu diantaranya adalah visual display. Orang akan lebih mudah melakukan
sesuatu bila ada sejenis petunjuk aktual, yang merupakan bagian dari visual
display tersebut.
Kedisiplinan dan moral para pekerja juga menjadi salah satu masalah yang ada di
CV. Kiranyata Teknik. Kurangnya kesadaran serta kedisiplinan karyawan dapat
dilihat pada kegiatan produksi yang berlangsung. Seringkali para karyawan
mengabaikan peraturan-peraturan yang berlaku, seperti tidak menggunakan
seragam kerja saat bekerja, tidak menggunakan alat pelindung keselamatan kerja,
3
dan bersenda gurau dengan sesama karyawan pada saat jam kerja masih
berlangsung.
Tahap kedua adalah tahap penerapan dari rancangan program 5R yang telah
disusun pada tahap pertama. Tahap penerapan ini merupakan tahap tersulit karena
sangat bergantung pada komitmen seluruh pekerja dan pihak manajemen. Pada
tahap ini kemampuan dari pihak manajemen untuk memberikan penjelasan
mengenai program 5R dan memotivasi seluruh karyawan untuk menerapkan
program 5R dengan komitmen yang tinggi sangat dibutuhkan. Penerapan program
5R juga akan menuntut terjadinya begitu banyak perubahan terutama yang
berhubungan dengan sikap kerja dan kedisiplinan para pekerja. Hal ini harus dapat
4
diantisipasi dengan baik oleh pihak manajemen, salah satu caranya adalah dengan
mengelola berbagai perubahan tersebut dengan baik sehingga para pekerja mampu
melihat perubahan tersebut sebagai hal yang positif.
Pembatasan masalah :
1. Penghapusan pemborosan dilakukan hanya dengan menggunakan konsep
Kaizen.
2. Pada penelitian ini tidak dibahas keuntungan finansial bagi CV. Kiranyata
Teknik yang dihasilkan melalui perancangan konsep Kaizen.
3. CV. Kiranyata Teknik terdiri dari bagian produksi dan kantor. Perancangan
program Kaizen hanya dilakukan pada bagian produksi.
4. Proses produksi yang diteliti hanya pada bagian produksi untuk produk
karet strap dan produk cushion saja.
5. Penelitian dibatasi sampai tahap usulan saja, karena adanya keterbatasan
biaya dan waktu untuk melaksanakan tahap implementasi.
Asumsi-asumsi :
1. Tidak ada penambahan jumlah mesin, peralatan kerja dan barang-barang
lainnya selama penerapan program Kaizen.
2. Tingkat keterampilan operator di setiap mesin dianggap sama.