- The patient came to the dermatology clinic on November 2, 2017 complaining of a bump on his chin that had grown slowly over the past 7 years.
- On examination, the physician found a solitary, gray, round nodule measuring 1 cm x 0.5 cm on the patient's mental region.
- Based on the appearance and characteristics, the working diagnosis was an atheroma or sebaceous cyst. The treatment plan was to remove the cyst by local anesthesia.
- The patient came to the dermatology clinic on November 2, 2017 complaining of a bump on his chin that had grown slowly over the past 7 years.
- On examination, the physician found a solitary, gray, round nodule measuring 1 cm x 0.5 cm on the patient's mental region.
- Based on the appearance and characteristics, the working diagnosis was an atheroma or sebaceous cyst. The treatment plan was to remove the cyst by local anesthesia.
- The patient came to the dermatology clinic on November 2, 2017 complaining of a bump on his chin that had grown slowly over the past 7 years.
- On examination, the physician found a solitary, gray, round nodule measuring 1 cm x 0.5 cm on the patient's mental region.
- Based on the appearance and characteristics, the working diagnosis was an atheroma or sebaceous cyst. The treatment plan was to remove the cyst by local anesthesia.
tanggal 02 November 2017 pukul 10.00, dengan keluhan benjolan di dagu sejak 7 tahun yang lalu, awalnya hanya seperti jerawat namun benjolan semakin lama membesar namun secara lambat selama bertahun-tahun. Benjolan tidak nyeri , tidak mengeluarkan nanah maupun cairan. Anamnesis Riwayat Pengobatan -
Riwayat Penyakit Dahulu
-
Riwayat Alergi -
Riwayat Keluarga Asthma (-) Alergi (-)
Riwayat Lingkungan Penularan (-) Pemeriksaan Fisik
• Kesadaran : compos mentis (GCS E4V5M6
• TTV : TD 100/60, N 88 , Tax 36,7 ; RR 20 ;SpO2 99% • BB : 56 kg • Mata : conjunctiva anemis -/-, sclera ikterik -/-, • Telinga : daun telinga kemerahan (-), discharge (-) • Hidung : discharge (-) • Mulut : pharynx hiperemis (-), tonsil T1/T1 • Leher : Tidak ditemukan pembesaran kelenjar Pemeriksaan Fisik • Thorax : P/ fremitus taktil ka = ki, sonor +/+, ves +/+ C/ S1 & S2 tunggal, bising (-), gallop (-) • Abdomen : Status Obsetri • Ekstremitas : akral hangat, edema (-), CRT <2” • Status Dermatologis Regio Mentalis - Inspeksi : 1. Lokalisasi & Penyebaran : r.mental, soliter 2. Warna Keabu-abuan 3. Bentuk Lesi teratur bulat, terdapat pungtat 4. Ukuran 1 cm x 0.5 cm 5. Batas tegas, dinding tipis 6. Efloresensi kista terlihat berisi cairan eksudat keabu-abuan kental
- Palpasi : tanda radang (-), Indurasi (-),
kenyal, lunak, semimobile melekat di dasar Diagnosis Banding Lipoma Kista dermoid Kista epidermoid Xantoma Limfadenitis
Diagnosis Kerja Kista Atheroma / Kista Sebacea Tata laksana
• Planning Terapi : eksterpasi dengan local anestesia
• P/O Ciprofloxcasin 3 x I tab
Asam mefenamat 3 x I tab
• Diit tinggi protein
• KIE jangan terkena air jaga kebersihan, kontrol 3 hari PEMBAHASAN KISTA ATEROMA •Kista ateroma merupakan benjolan yang terbentuk dari kelenjar keringat (sebacea). Benjolan tersebut berbentuk bulat dan berdinding tipis. •Kista ateroma sendiri terbentuk akibat adanya sumbatan pada muara kelenjar keringat, maka sering disebut sebagai kista sebacea atau kista epidermal. KISTA ATEROMA - Sekret kelenjar keringat yaitu sebum dan sel-sel mati tertimbun dan berkumpul dalam kantung kelenjar dan lama-lama membesar. - Masa tumor berbentuk lonjong sampai bulat, lunak- kenyal, berbatas tegas, berdinding tipis , tidak terfiksir ke dasar , umumnya tidak nyeri , tetapi melekat pada dermis di atasnya. - Daerah muara yang tersumbat merupakan tanda khas yang disebut puncta. Gejala Kista Ateroma
• Banyak ditemukan pada bagian tubuh yang
banyak mengandung kelenjar keringat misalnya muka,kepala,punggung. • Berbentuk bulat , berbatas tegas, berdinding tipis , dapat digerakkan, melekat pada kulit di atasnya. • Berisi cairan kental berwarna putih abu-abu , kadang disertai bau asam. • Jika terjadi peradangan kista akan berwarna merah dan nyeri. Penyebab Kista Ateroma • Terjadinya kista ateroma disebabkan karena adanya sumbatan pada muara kelenjar keringat yang disebabkan oleh : - Infeksi - Trauma (luka/benturan) - Jerawat DIAGNOSIS BANDING 1. LIPOMA tumor jinak jaringan lemakyang berada di bawah kulit yang tumbuh lambat, berbentuk lobul masa lunak yang dilapisi oleh pseudokapsul tipis berupa jaringan fibrosa. DIAGNOSIS BANDING 2. KISTA DERMOID kelainan bawaan di daerah fusi embrional kulit karena kesalahan penempatan ectoderm embrional sepanjang garis fusi pada lap embrional lain DIAGNOSIS BANDING 3. LIMFADENITIS merupakan peradangan pada kelenjar limfe atau getah bening DIAGNOSIS BANDING 4. KISTA EPIDERMOID berasal dai sel epidermis yang masuk ke jar subcutis akibat trauma tajam , sel ini berkembang membentuk kista dengan dinding putih tebal, berisi massa seperti bubur hasil keratinisasi Terapi Kista Ateroma • Jika terjadi infeksi sekunder dan abses maka dilakukan pembedahan dan evakuasi nanah. Pada diberikan antibiotik selama 2 minggu. Setelah 3-6 bulan, dapat dilakukan operasi.
• Penatalaksanaan kista ateroma dilakukan dengan
mengambil benjolan dengan menyertakan kulit dan isinya, tujuannya mengangkat seluruh bagian kista hingga ke dindingnya secara utuh. Bila dinding kista tertinggal saat eksisi, kista dapat kambuh, oleh karena itu harus dipastikan seluruh dinding kista telah terangkat. EKSTIRPASI KISTA SEBASEA • Prosedur 1. Suntikkan anestesi lokal di sekeliling lesi. 2. Buat insisi berbentuk elips di atas kista termasuk punctum jika terlihat 3.Cengkeram kista dengan menarik potongan kulit dan dengan seksama diseksi pada kedua sisi untuk membebaskan kista dari lemak dan jaringan subkutan sekitarnya. 4.Jahit kulit dengan benang non-serap berukuran 2/0 atau 3/0. Pokok-pokok penting 1.Jika kista pecah, hapus kotoran (debris) dengan hati-hati dan pastikan semua dinding kista diangkat. Jika dinding kista gagal diangkat seluruhnya, kemungkinan kista bisa kambuh lagi. 2.Jika kista jelas terinfeksi, lakukan drainase, eksisi dan luka dibiarkan terbuka. Atau operasi bisa ditunda sampai infeksi telah mereda. Kista yang terinfeksi lebih sukar dieksisi dan cenderung lebih banyak vaskularisasi dibanding kista yang tak-terinfeksi. TERIMA KASIH