Professional Documents
Culture Documents
Definisi
Pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Sebagai
batasan ialah kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.
Epidemiologi
Rata-rata terjadi abortus 114 kasus per jam. Abortus spontan dapat terjadi sekitar
dari15-20% kehamilan. Setelah terjadi abortus spontan, pasangan punya resiko 15% untuk
alami keguguran lagi. Bila pernah 2 kali, resiko meningkat 25%. Kejadian abortus habitualis
sekitar 3-5 %
Etiologi
• Genetik
• Kongenital
• Septum Uterus
• Mioma Uteri
• Sindrom Assherman
• Autoimun.
Terdapat hubungan yang nyata antara abortus dengan autoimun, misalkan SLE.
Sekitar 75% pasien dengan SLE, akan langsung menyebabkan terhentinya kehamilan
• Infeksi.
Penyebabnya bisa bermacam-macam. Seperti virus, bakteri, dan parasit. Infeksi ini
langsung menyebabkan terjadinya kematian janin ataupun kecacatan janin. Dapat juga
menyebabkan infeksi pada plasenta.
• Lingkungan.
Hal ini sangat mempengaruhi terjadinya abortus, seperti paparan obat, kimia dan
radiasi. Hal ini berkisar sekitar 1-10%
Klasifikasi
Abortus Spontan adalah keluarnya hasil konsepsi tanpa intervensi medis maupun
mekanis.
Definsi
Gambaran Klinis
Pada anamnesis, akan ditemukan perdarahan sedikit dari jalan lahir pada usia
kehamilan <20 minggu. Pasien juga sering mengeluh mulas. Perlu ditanyakan juga apakah
pasien sedang dalam keadaan hamil. Perlu juga ditanyakan kapan HPHT dari pasien.
Pada pemeriksaan dalam akan ditemukan ostium uteri tertutup. Pemeriksaan lab akan
menunjukkan Tes kehamilan positif. USG transabdominal juga sangat penting. Ini untuk
mengetahui kondisi janin.
Terapi
Pasien dapat dilakukan rawat jalan apabila sudah tidak ada perdarahan. Kemudian
pasien harus tirah baring selama tiga hari. Kurangi aktivitas berlebihan atau hubungan
seksual sampai 2 minggu. Bila perdarahan berhenti, maka harus dilakukan pemeriksaan
kehamilan selanjutnya. Bila perdarahan terus berlangsung, maka nilai ulang kondisi janin
dengan menggunakan USG saat 1 minggu kemudian. Bila hasil USG meragukan, maka
ulangi pemeriksaan USG 1-2 minggu kemudian. Bila hasil USG tidak baik, lakukan evakuasi
tergantung umur kehamilan.
Abortus Insipiens
Definisi
Abortus yang sedang mengancam ditandai dengan servik mendatar, ostium uteri
terbuka, hasil konsepsi masih dalam uteri, tapi sedang terjadi proses pengeluaran hasil
konsepsi.
Gambaran klinis
Pada anamnesis dapat ditemukan perdarahan dari jalan lahir. Kemudian dapat
ditemukan juga mulas atau nyeri karena kontraksi rahim. Pada pemeriksaan dalam, akan
teraba Ostium terbuka. Pemeriksaan Lab dapat menunjukkan tes kehamilan positif. Pada
pemeriksaan USG, didapat pembesaran uterus sesuai dengan usia kehamilan.
Terapi
Perhatikan keadaan umum dan keadaan hemodinamik. Bila memburuk, maka diatasi
terlebih dahulu untuk keadaan umumnya. Lakukan evakuasi, yaitu berupa kuretase. Tidak
lupa juga diberikan Uterotonika pasca evakuasi, agar tidak perforasi dinding uterus.
Kemudian pemberian antibiotika profilaksis selama 3 hari.
Abortus Inkomplit
Definisi
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri dan masih ada yang tertinggal.
Ini juga meliputi batasan dari kehamilan <20 minggu atau BB janin <500gram.
Gambaran Klinis
Pada anamnesis dapat ditemukan perdarahan dari jalan lahir. Perdarahan dapat terjadi
banyak, sehingga dapat menyebabkan syok. Pasien juga merasa nyeri karena kontraksi rahim.
Pada pemeriksaan fisik bisa terjadi anemia serta tanda-tanda syok. Pada pemeriksaan dalam,
dapat ditemukan Ostium uteri terbuka serta teraba sisa jaringan buah kehamilan.
Terapi
Bila ada syok, atasi dahulu syok dan perbaiki keadaan umum. Transfusi darah bila Hb
<6 gr%. Lalu lakukan evakuasi. Disertai juga dengan Uterotonik. Kemudian beri antibiotika
spektrum luas selama 3 hari.
Abortus Komplit
Definisi
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada kehamilan kurang 20
minggu atau berat janin <500 gram
Gambaran Klinis
Pada Anamnesis, dapat ditemukan perdarahan dari jalan lahir sedikit serta pasien
mengaku keluarnya buah kehamilan. Pada pemeriksaan fisik dan dalam akan ditemukan
Ostium biasanya tertutup kemudian Uterus mengecil, sehingga perdarahan sedikit.
Pemeriksaan lab menunjukkan tes kehamilan positif sampai 7-10 hari setelah abortus.
Terapi
Missed Abortion
Definisi
Abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus telah meninggal dalam kandungan
sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi seluruhnya masih tertahan dalam
kandungan
Gambaran Klinis
Pada anamnesis akan ditemukan Perdarahan bisa ada atau tidak. Hal ini dapat terjadi
abortus iminems sebelumnya terjadi missed abortion. Pasien tidak merasakan apa-apa,
kadang pasien merasa rahimnya makin mengecil. Pada Pemeriksaan dalam, Fundus uteri
lebih kecil dari umur kehamilan, Bunyi jantung janin tidak ada. Pada Pemeriksaan
PenunjangUSG, terdapat tanda janin mati dan uterus yang mengecil. Pada pemeriksaan
laboratorium, perlu dilakukan pemeriksaan seperti Hb, fibrinogen, waktu perdarahan, waktu
pembekuan, waktu protrombin.
Terapi
Dilakukan Evakuasi. Beri antibiotika selama 3 hari. Serta beri Uterotonika saat
lakukan kuretase. Dapat juga dilakukan pemberian induksi, jika uterus masih kaku.
Abortus Febrilis
Definisi
Adalah abortus inkomplit atau abortus inisipiens yang disertai infeksi. Hal ini
mungkin akibat komplikasi abortus yang tidak memerhatikan asepsis.
Gambaran klinis
Pada anamnesis dan pemfis, dapat ditemukan demam tinggi, tampak sakit dan lelah,
takikardi. Nyeri diatas simpisis atau di perut bawah. Mungkin disertai syok septik. Pada
Pemeriksaan Dalam, Ostium uteri umumnya terbuka, Rahim teraba sisa jaringan, Nyeri pada
perabaan, serta Perdarahan pervaginam dengan berbau.
Terapi
Perbaiki keadaan umum, atasi syok septik bila ada. Antibiotika yang adekuat
(berspektrum luas, aerob, dan anaerob) dapat dengan penisilin 4x1,2 juta IU atau ampisilin
4x1g ditambah metronidazole 2x1g, dilanjutkan dengan tindakan kuretase bila keadaan
tubuh sudah membaik. Serta pemberian Uterotonika saat kuretase. Bila perlu, beri ATS dan
irigasi kanalis vaginalis dengan H2O2
Abortus Habitualis
Definisi
Adalah abortus spontan yang terjadi sebanyak ≥ 3 kali atau lebih berturut-turut.
Sering terjadi pada primi tua.
Etiologi
• Kelainan genetik/kromosomal
• Kelainan anatomis.
Penyulit
Salah satu penyebabnya adalah inkontenesis serviks, yaitu keadaan dimana serviks
uterus tidak dapat menerima beban untuk menutup setelah kehamilan trimester pertama.
Ostium ini akan membuka tanpa rasa mules.Hal ini bisa karena trauma serviks pada
kehamilan sebelumnya, bisa karena usaha yg keras saat melakukan pembukaan atau karena
robekan serviks yang luas.Pada pemeriksaan fisik, dapat dinilai diameter kanalis servikalis
dan didapati ketuban menonjol pada saat memasuki trimester dua. Diameternya bisa 8mm.
Penanganannya adalah dengan cara fiksasi pada servik agar dapat menerima beban.
Yaitu dengan cara shirodkar atau Mcdonald yaitu dengan melingkari kanalis servikalis
dengan benang sutera yang tebal dan simpul baru dibuka pada saat usia aterm.
Merupakan kehamilan patologi dimana mudigah tidak terbentuk sejak awal walaupun
kantong gestasi tetep terbentuk. Kelainan ini dapat dideteksi dengan USG yang menunjukkan
terdapat kantong gestasi tidak berkembang atau tidak ada gambaran mudigah. USG perlu
dievaluasi 2 minggu kemudian.Penatalaksaan dilakukan dengan terminasi kehamilan dengan
kuretase secara elektif.