You are on page 1of 9

MODUL 01

MENGANALSIS SIKLUS TERMODINAMIKA POMPA PANAS


MENGGUNAKAN DIAGRAM MOLLIER
Bilal El Bari, Adinda Toti P., M. Reza Ramadhani R., Irna Jelita Estri S., Henda Hamid
10215009, 10215001, 10215020, 10215039, 10215095, 10213011
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Email: bilalelbari@gmail.com

Asisten: Dini Fitriani / 10214066


Tanggal Praktikum: (10-11-2017)

Abstrak
Hukum-hukum termodinamika memiliki penjelasannya yang bekerja pada sistem termodinamika, hukum ke-0
menjelaskan hubungan sistem-sistem termodinamika, hukum ke-1 menjelaskan sifat konservatif dari energi, hukum
ke-2 menjelaskan nilai entropi dari sistem yang terisolasi, dan hukum ke-3 menjelaskan bagaimana kesetimbangan
termal pada suhu absolut. Mesin pompa kalor termodinamika merupakan pompa yang memanfaatkan prinsip
dimana perputaran atau perubahan bentuk energi dengan menggunakan reservoir panas dengan dingin. Pada
percobaan kali ini kami mengamati perubahan yang terjadi pada mesin pompa kalor dengan menggunakan
diagram mollier, penggunaan diagram mollier bertujuan untuk memudahkan pengamatan yang terjadi pada siklus
mesin pompa kalor. Dengan me-variasikan nilai dari tekanan yang diberikan ke refrigan yang mengalir pada pipa
tembaga, kita dapat mengamati perubahan entalpi sistem yang nilainya dipengaruhi aliran air yang tidak lain
aliran massanya dikendalikan oleh tekanan dari kompresor. Pada pecobaan kali ini didapat hasil diantaranya
adalah nilai entalpi, entalpi spesifik pada fluida, nilai kalor dingin maupun panas juga diagram mollier-nya, nilai
kecepatan aliran massa air yang bekerja, menentukan daya kompresor efektif, daya kompresor ideal, dan yang
terakhir efisiensi kompresor.
Kata kunci : Diagram Mollier, Entalpi, Hukum Termodinamika, Pompa Kalor.
I. Pendahuluan
Pada modul kali ini, kami ingin
menentukan entalpi dan entalpi spesifik
pada fluida yang digunakan pada pompa
kalor, menentukan kalor dingin, kalor
panas serta diagram mollier-nya serta
aliran massa air yang bekerja, menentukan
Gambar 1. Hukum Termodinamika 1
daya kompresor efektif, daya kompresor
Hukum ke-1 termodinamuka menjelaskan
ideal, dan yang terakhir menentukan
kekonservativ-an dari energi. Energi tidak
efisiensi kompresor.
dapat dibuat atau dimusnahkan, energi
Sistem termodinamika merupakan
hanya dapat berubah bentuk. Jadi dapat
sistem yang dapat dicirikan dengan adanya
dikatakan bahwa energi totoal dari sistem
besaran temperatur, entropi, entalpi,
terisolasi konstan.[2] Persamaan yang
tekanan, dan volume. Pada sistem
menyatakan hukum pertama dapat
termodinamika, ada beberapa hukum yang
dinyatakan sebagai.
berlaku, yaitu hukum ke-0, hukum ke-1,
hukum ke-2, dan hukum ke-3. Hukum ke-
∆𝑈 = 𝑄 − 𝑊 (1)
0 dari termodinamika menjelaskan adanya
hubungan sistem, jika terdapat tiga sistem
Keterangan:
terpisah yang dinamakan A, B, dan C,
∆𝑈 : Energi Internal (J)
dimana A dengan B setimbang dan C
dengan B juga setimbang maka dapat 𝑄 : Kalor (J)
ditarik kesimpulan A setimbang dengan C W : Kerja (J)
dan begitu pula sebaliknya.[1][2]
Hukum ke-2 termodinamika menjelaskan
bagaimana suatu sistem tertutup nilai
entropi-nya tidak mungkin menurun

seiring berjalannya waktu, di sistemn ini


tidak terjadi perpindahan energi dari luar 𝑄 = 𝑚𝑐∆𝑇 (4)
kedalam atau sebaliknya,[2] persamaan
yang menyatakan hukum ke-2 Keterangan:
termodinamka dapat dinyatakan sebagai ∆𝑇 : Perubahan suhu (K)
berikut, 𝑄 : Kalor (J)
𝑄/ : Kalor pada suhu tinggi (J)
+,
𝑑𝑆 ≥ (2) 𝑄0 : Kalor pada suhu rendah (J)
-
Keterangan: 𝑚 : Massa (Kg)
𝑑𝑆 : Perubahan Entropi (J/K) 𝑐 : Kalor jenis benda (J/Kg)
𝛿𝑄 : Perubahan Kalor (J)
T : Suhu Sistem (K) energi yang didapat dan digunakan untuk
melakukan aktivitas pada suatu materi
Yang terakhir adalah hukum yang disebut dengan entalpi (H).
termodinamika ke-3 yang menjelaskan Hubungan entalpi dengan energi aktivitas
bahwa jika sistem telah mencapai dapat dinyatakan dengan persamaan
kesetimbangan pada suhu absolut nol (nol berikut.
Kelvin), entropy dari kristal sempurna
yang terjadi pada sistem akan mendekati 𝐻 = 𝑈 + 𝑃𝑉 (5)
nol.[1]
Pompa kalor merupakan pompa yang 𝑑𝐻 = 𝑑𝑄 + 𝑉𝑑𝑃 (6)
mengubah energi panas dari sumber ke
energi yang lebih rendah, perpindahan entalpi tiap kilogram disebut dengan
yang terjadi melibatkan prinsip mekanika entalpi spesifik, dapat ditulis sebagai,
yaitu pengkompresian fulida khusus yang /
mudah menguap dan terkondensasi atau ℎ= (7)
9
disebut dengan refrigan. Refrigan
dikompresi untuk membuatnua lebih panas 𝑑ℎ =
:/
(8)
di daerah temperatur panas dan tekanan 9

pada refrigan dilepaskan untuk dapat Keterangan:


menyerap panas di daerah temperatur 𝐻 : Entalpi (J)
rendah. ℎ : Entalpi spesifik (J/kg)
𝑄 : Kalor (J)
𝑉 : Volume (m3)
𝑃 : Tekanan (Pa)

Diagram Mollier merupakan diagram


yang menggambarkan hubungan antara
tekana, kelembapan, entalpi, serta entropi.
Penggunaan diagram Mollier sebenarnya
lebih ke penyederhanaan pengamatan
Gambar 2. Siklus pompa kalor siklus yang terjadi pada siklus
Dengan hukum kekekalan energi maka termodinamika.
berlaku,
𝑄/ = 𝑄0 + 𝑊 (3)

kalor merupakan energi yang berpindah


dalam bentuk panas terdapat hubungan
dengan temperatur yang dinyatakan dalam
persamaan berikut.

Gambar 5. Skema bawah


III. Metode Percobaan
Pada percobaan kali ini kami
menggunakan mesin kalor termodinamika.
Pada peraktiknya, kami mencari besaran-
besaran yang terdapat pada mesin, diantaranya
tekanan dan suhu. Pada percobaan kali ini
kami memanaskan air yang airnya akan
bertindak sebagai reservoir panas, serta kami
juga mendinginkan air yang akan bertindak
sebagai reservoir dingin.
Gambar 3. Diagram Mollier Hipotesis sementara untuk data yang akan
II. Alat dan Bahan kami peroleh adalah, efesiensi serta perubahan
Pada Praktikum ini kami menggunakan entalpi yang akan kami dapat tidak
beberapa alat yang dirincikan sebagai rincian sepenuhnya mencerminkan apa yang terjadi
berikut. karena banyak variabel yang kami tidak
1. 1 Perangkat pompa pemanas perhitungkan, seperti sistem yang tidak benar-
benar terisolasi maka nilai yang kami dapat
2. 1 Joule dan Watt Meter
tentu saja akan bergeser dan pada akhirnya
3. 6 Sensor temperatur tidak mencerminkan besaran yang seharusnya
4. 1 Stopwatch digital didapat.
5. 2 Ember
6. 8 Liter air IV. Data dan Pengolahan Data
Dengan mengambil data setiap selang
alat dipasang dengan skema berikut. dua menit dari menit ke-10, didapat data
temperatur, tekanan, dan daya berturut-
turut.

Tabel 1. Suhu pada tiap titik


t T1 T2 T3 T4 T5 T6
(mnt) (K) (K) (K) (K) (K) (K)

10 295 285.7 312 299.2 295.4 314.2

12 294.3 283.8 314.9 299 295.1 316.2

14 292.6 282.1 317 298.5 295.2 318.2

16 292.1 280.6 318.3 298.6 295.1 319.9

18 290.4 279.2 320.3 299 295 321.5

20 289.8 278 321.6 298.2 294.8 322.8


Gambar 4. Skema bawah
Tabel 2. Tekanan pada tiap titik
t P1 P2
(menit) (Pa) (Pa)

10 2900 11000 Tabel 5. Menit 14 dan 12


12 2800 11300 Δhi
Ti (K) ΔHi (J) ΔPi (Pa)
14 2700 12100
(J/Kg)
16 2500 12300
T1 -28465.2 -7116.3 -100
18 2400 13100 T2 -28465.2 -7116.3 -100
20 2300 13300 T3 35165.6 8791.4 800
T4 -8368.8 -2092.2 800
Tabel 3. Daya pada alat T5 1674 418.5 -100
t Daya T6 33491.2 8372.8 800
(menit) (Watt)
10 127.5
12 129
14 129.8
16 130.2
18 128.5
20 128.5

a. Entalpi dan Entalpi Spesifik


dengan mengolah data diatas dengan
menggunakan persamaan (4), (6), dan (8)
didapat nilai perubahan entalpi dan entalpi
spesifik untuk waktu selang dua menit, dimana
Gambar 7. Grafik h terhadap P pada menit ke 12-
volume air pada tiap ember 4 L, serta kapasitas 14
jenis air 4186 Joule/kg.K, maka Cvair = 16744
Joule/K. Tabel 6. Menit 16 dan 14
Δhi
Tabel 4. Menit 12 dan 10 Ti (K) ΔHi (J) ΔPi (Pa)
(J/Kg)
Δhi
Ti (K) ΔHi (J) ΔPi (Pa) T1 -8372.8 -2093.2 -200
(J/Kg)
T2 -25116.8 -6279.2 -200
T1 -11721.2 -2930.3 -100
T3 21768 5442 200
T2 -31814 -7953.5 -100
T3 48558.8 12139.7 300 T4 1675.2 418.8 200
T5 -1675.2 -418.8 -200
T4 -3347.6 -836.9 300
T6 28465.6 7116.4 200
T5 -5023.6 -1255.9 -100
T6 33489.2 8372.3 300

Gambar 8. Grafik h terhadap P pada menit ke 14-


Gambar 6. Grafik h terhadap P pada menit ke 14- 16
12

Tabel 7. Menit 18 dan 16 diperoleh dari data T6 dengan melihat


Δhi perubahan pada menit ke 10 dan 12 dengan
Ti (K) ΔHi (J) ΔPi (Pa)
(J/Kg) menggunakan persamman (4) diperoleh nilai
T1 -28465.2 -7116.3 -100 Q1 dan Q2 seperti pada tabel dibawah. Untuk
T2 -23442 -5860.5 -100 aliran massa air dapat didefinisikan sebagai
T3 33491.2 8372.8 800 perpindahan massa per satuan waktu dapat
T4 6700.8 1675.2 800 dicari dengan persamaan berikut.
T5 -1674.8 -418.7 -100
T6 26793.6 6698.4 800 :9 <9 ,=
= = (9)
:; <; (<?@ A<?B )

Keterangan:
𝑑𝑚 : Perubahan massa (kg)
𝑡 : waktu (s)
𝑄 : Kalor (J)
ℎ : Entalpi spesifik (J/kg)

sehingga diperoleh,

Tabel 9. Nilai Q1, Q2, dan Aliran massa air


Aliran
Gambar 9. Grafik h terhadap P pada menit ke 16- Q1 (J) Q2 (J) Massa Air
18 (kg/s)
-31813.6 33488 2.580645161
Tabel 8. Menit 20 dan 18
Δhi c. Daya Kompresor Efektif pada Dh1, Dh2,
Ti (K) ΔHi (J) ΔPi (Pa)
(J/Kg)
dan Dh5
T1 -10046.8 -2511.7 -100
daya kompresor efektif dapat dihitung
T2 -20093.2 -5023.3 -100 dengan menggunakan persamaan berikut,
T3 21768 5442 200
T4 -13394.4 -3348.6 200 :,E :9
= (ΔhH − ΔhI,K,L ) (10)
T5 -3349.2 -837.3 -100 :; :;

T6 21768 5442 200


didapat nilai daya kompresor efektif
untuk Dh1, Dh2, dan Dh5 sebagai berikut.

Tabel 10. Nilai daya kompresor efektif pada Dh1,


Dh2, dan Dh5

Δhi dQki/dt (Watt)

1 5402.322581
2 18365.41935
5 1081.290323
Gambar 10. Grafik h terhadap P pada menit ke
18-20 d. Daya Kompresor Ideal
b. Kalor Dingin (Q1), Kalor Panas (Q2), dengan menggunakan persamaan diawah,
dan Aliran Massa Air kita dapat menghitung nilai daya kompresor
Kalor dingin dapat diperoleh dari data T2 ideal.
dengan melihat perubahan pada menit ke 10
dan menit ke 12, sedangkan kalor panasdapat :,E :,= :,M ,= A,M
= − = (11)
:; :; :; <;

Ketika refrigan bergerak, jika melewati


maka didapat nilai daya kompresor ideal reservoir panas maka suhu refrigan akan
sebesar 544.11 Watt. meningkat menyebabkan proses evaporasi
terjadi, kemudian setelah melewati
e. Efisiensi Kompresor reservoir panas, refrigan yang berbentuk
Untuk menghitung efisiensi diganakan gas akan melewati reservoir dingin yang
persamaan berikut. menyebabkan proses kondensasi refrigan
terjadi.
,M Pada alat percobaan kali ada beberapa
𝜂 = 1− ×100% (12) komponen yang digunakan, diantaranya
,=
adalah refrigan, pipa tembaga, ember,
maka didapat nilai efisiensinya sebesar 5%. kompresor, sensor temperatur, capilary
V. Pembahasan tube, Joule dan Watt meter, stopwatch
Pada percobaan kali ini ada beberapa digital, dan air. Refrigan berguna sebagai
hukum termodinamika yang berlaku, pendingin pada pipa, pipa tembaga
diantaranya adalah hukum ke-nol, hukum berguna sebagai tempat mengalirnya
ke-satu, dan hukum ke-dua. Hukum refrigan. Terdapat dua ember berbeda yaitu
pertama termodinamika menjelaskan ember merah dan ember biru, ember merah
bagaimana suatu sistem dapat mencapai berguna sebagai tempat dipanaskannya air
kesetimbangan dengan melihat hubungan atau dapat dikatakan sebagai reservoir
dari beberapa sistem yang saling panas, ember biru bertindak sebagai
berhubungan atau sistem-sistem tersebut tempat didinginkannya air atau dapat
dapat dinyatakan sebagai satu sistem. dikatakan sebagai tempat reservoir dingin.
Sedangkan hukum ke-satu pada hukum Kompresor berguna sebagai pemberi
termodinamika menjelaskan tekanan pada refigan agar dapat
kekonservativ-an energi, dalam kasus ini mengalirnya refrigan, Joule dan Watt
sebenarnya kita tidak bisa sepenuhnya meter bertindak sebagai pen-supply energi
mengamati sifat dari kekonservativ-an yang diberikan pada kompresor serta agar
energi yang terjadi pada sistem, karena ada dapat diukur besaran energi yang
ada faktor dimana energi yang ada pada diberikan. Sensor temperatur bertindak
sistem tidak sepenuhnya dibagi menjadi sebagai sensor pengukuran temperatur
energi dalam dan tandon dingin, ada energi pada titik-titik tertentu paa pipa atau pada
yang terbuang ke lingkungan maka dapat ember. Capilary tube bertindak sebagai
disimpulkan bahwa sitem yang kita amati penurun tekanan pada refrigan. Stopwatch
bukan merupakan sistem tertutup. bertindak sebagai pengukur waktu
Cara kerja dari mesin kalor pencatatan data. Air bertindak sebagai
termodinamika pada modul kali ini adalah, penyimpan energi atau penyerap energi
penggunaan refrigan yang bertindak dari refrigan.
sebagai perantara kalor, refrigan akan Jika merujuk pada grafik yang ada
bergerak pada pipa tembaga, pipa akan pada gambar (6) sampai gambar (5).
melewati dua reservoir berbeda, yaitu Terdapat suatu lintasan tetutup yang
reservoir panas dan reservoir dingin. memiliki pola yang mirip tetapi terdapat
Kedua reservoir yang ada pada alat perbedaan pada besaran pada titik yang
percobaan kali ini menggunakan ember dibangun oleh (h,P). Perubahan fasa yang
serta air sebagai media penyimpan terjadi juga pada tiap diagram memiliki
kalornya. Kompresor pada alat ini akan kesamaan, dimana terjadi siklus evaporasi,
mengatur kecepatan refrigan. Kita akan kemudian proses konstan dimana akan
memberikan daya yang berbeda pada terjadi proses kondensasi, kemudian ada
kompresor yang menyebabkan nilai entalpi spesifik yang konstan dimana
bervariasinya nilai aliran massa fluida. besaran merupakan nilai dari besaran

entalpi spesifik air, dan akan kembali lagi lingkungan, serta pada ember diasumsikan
ke siklus yang akan terus berlanjut. menjadi reservoir yang memiliki sumber
Interpretasi aliran massa air pada tak terbatas.
siklus pompa kalor pada percobaan Aplikasi dari mesin kalor
merupakan intrepretasi dari jumlah massa termodinamika antara lain heater ruangan,
fluida atau refrigan yang mengalir setiap air conditioner, dan kulkas. Heater
waktunya pada siklus pompa kalor ruangan yang biasa dipakai ketika musim
tersebut. dingin merupakan pemanas yang
Dengan melihat persamaan (9), kita memanfaatkan air yang memiliki kalor
bisa melihat nilai dari kecepatan aliran besar, pada gambar (2) sebenarnya dapat
massa fluida seiring waktu, dengan begitu dilihat kesamaannya dengan heater. Air
dapat disimpulkan bahwa waktu proses conditioner memiliki prinsip yang
pada pompa kalor nilainya berbanding sebenarnya mirip dengan heater, tetapi
lurus dengan aliran massa fluida, hal ini perbedaanya disini adalah daya yang
membuktikan bahwa semakin panas suatu diberikan ke mesin berupa listrik, pada
sistem maka energinya akan semakin besar heater pada umumnya digunakan proses
menyebabkan aliran fluida membesar pembakaran. Tidak jauh berbeda dengan
karena energi yang diberikan pada fluida air conditioner, kulkas memiliki prinsip
lebih besar dari sebelumnya. yang sama, dengan memanfaatkan material
Dapat dilihat pada tabel (9), seiring Seebeck sebagai sumber reservoir, kita
berjalannya waktu atau dapat kita lihat dapat menaikkan atau menurunkan suhu,
pada nilai nilai Dhi tertentu, nilai daya terdapatnya freon merupakan penggunaan
efektif pada kompresor akan meningkat, yang bertujuan untuk refrigan.
tetapi terdapat anomali pada Dh5 dimana
seharusnya nilainya diharapkan naik, tetapi VI. Kesimpulan
kenyataannya turun. Pada percobaan ini kami mendapat
Dari ketiga nilai yang ada pada tabel entalpi serta entalpi spesifik yang dapat
(9) nilai yang paling mencerminkan daya dilihat pada tabel (4) sampai tabel (8),
yang diberikan ke kompresor adalah Dh5 diagram Mollier yang berlaku untuk
karena nilainya yang paling mendekati tekanan dan entalpi spesifik tertentu dapat
dengan daya yang diberikan pada dilihat pada grafik gambar (6) sampai
kompresor. gambar grafik (10), kaor dingin yang
Terdapat hubungan diantara daya didapat pada percobaan sebesar -31813.6 J
kompresor efektif, daya kompresor ideal, dan kalor panas pada percobaan sebesar 33488
J, aliran massa air didapat sebesar
dan efisiensi pompa kalor. Jika semakin
2.580645161 kg/s, nilai daya kompresor
besar daya kompresor efektif dan semakin efektif dapat dilihat pada tabel (10), didaat
kecil daya kompresor ideal maka efisiensi daya kompresor ideal sebesar 544.11Watt, dan
pompa kalor menjadi semakin besar. nilai efisiensi sebesar 5%.
Efisiensi pompa kalor nilainya
dipengaruhi oleh berbedaan suhu pada dua VII. Daftar Pustaka
reservoir berbeda, yaitu reservoir panas
dengan reservoir dingin. Semakin jauh [1] Blundell, Stephen J., Concept in
perbedaan nilai diatara kedua reservoir Thermal Physics, Oxford University
maka semakin kecil efisiensinya, atau Press, New York City, 2006.
dapat dikatakan secara sederhana kalor [2] Zemansky, Mark Waldo and Dittman,
sangat sulit ditarik dari reservoir dingin. Richard H., Heat and Thermodynamics,
Terdapat beberapa asumsi yang McGraw-hill, 1997.
digunakan pada praktikum kali ini, [3] https://www.livescience.com/50833-
diantaranya adalah sistem dianggap
zeroth-law-thermodynamics.html
terisolasi maka tidak ada pengaruh dari

(Diakses pada 13 November pukul


21.21)
[4] https://en.wikipedia.org/wiki/Heat_pum
p (Diakses pada 13 November pukul
21.25)

You might also like