Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Abstrak
Jelaskan
juga tentang hal apa saja yang tidak boleh dilakukan jika kalian mengalami proses
tersebut ?
Tujuan siswa mengetahui dasar pengetahuan hal yang tidak boleh dilakukannya saat
dia bertumbuh menjadi dewasa.
Berdasarkan ciri-ciri umum kepribadian yang telah dijelaskan pada point 1.2.2
tuliskan sebuah contoh masing-masing kepribadian baik berdasarkan aspek yang telah
dijelaskan tersebut berdasarkan pengalaman nyata kalian :
Aspek Fisik
Aspek Sosial
Aspek Emosi
Aspek Intelektual
Aspek Moral Spiritual
Pengetahuan Awal
Pengetahuan awal dilakukan dengan menilai kondisi pemahaman siswa dalam proses
metode konvensional yaitu ceramah dan membaca modul yang telah dilakukan oleh guru.
Siswa diminta untuk berfikir dalam mengungkapkan pendapat tentang makna dari proses
bertumbuh dewasa dengan tujuan siswa mengetahui dasar pengetahuan hal yang tidak
boleh dilakukannya saat dirinya bertumbuh menjadi dewasa. Penilaian awal ini
bertujuan untuk melihat kondisi awal siswa untuk perbaikan hipotesis yang akan
dilakukan pada penelitian ini. dan hasilnya adalah 1) Hanya 1 siswa yang mempunyai
penalaran dan pemahaman dalam proses berfikir yang baik dari 6 orang siswa di kelas
X-1 SMA N 1 Lahei Barat Tahun Pelajaran 2017/2018. 2) Ketuntasan penilaian awal
dicapai dengan rata-rata 65.00.
Pretest
Penilaian pretest digunakan untuk mengetahui hasil pembelajaran dengan metode
konvensional yang telah dilaksanakan dan hasilnya, 1) Siswa tuntas dalam
pembelajaran diperoleh dengan presentase ketercapaian 50%, dan sebagiannya lagi
siswa tidak tuntas dalam pembelajaran 2) Ketuntasan pretest dicapai dengan rata-
rata 73,33 dari hasil tersebut dapat disimpulkan hipotesis awal dengan pembelajaran
konvensional hasil ketercapaian pembelajaran tidak bisa maksimal tercapai. hal ini
masih jauh dari standart ketercapaian penilaian yaitu 80% siswa tuntas dalam
pembelajaran dengan nilai 75. Untuk itu peneliti mengadakan penelitian dengan
metode tanya jawab untuk mentuntaskan materi makna kebersamaan dengan orang lain.
Pertemuan ke 2
Dalam pertemuan ke 2 siswa diajak untuk berdiskusi membentuk kelompok belajar.
Siswa secara berpasangan dalam kelompok diberi tugas untuk membuat pertanyaan dan
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya dalam kelompok lain. Kegiatan
tersebut dilakukan setelah siswa diberikan ceramah dan membaca materi pada modul
yang telah dibuat. Siswa dituntut untuk membuat permasalahan yang telah
diketahuinya dan kemudian menukar permasalahan tersebut kepada kelompok lain.
Pertukaran pengetahuan disini bertujuan untuk memeratakan pengetahuan siswa pada
materi bab 2 pada modul yaitu kedewasaan dalam berbagai aspek. tujuan lain dari
tindakan tersebut adalah memberikan dasar pengetahuan tentang pembelajaran dengan
metode tanya-jawab pada pertemuan ke 2. Hasilnya adalah 1)Siswa tuntas dengan
standart kriteria ketuntasan maksimal yang telah ditentukan yaitu siswa dalam
proses menjawab dan memberi pertanyaan lebih dari nilai 85. 2) Ketercapaiannya pada
pertemuan ke 2 dalam prses menjawab lebih sulit dilakukan yaitu dengan hasil
pencapaian rata-rata pada prses menjawab 89,58 dengan perbandingan hasil pada
proses memberi pertanyaan yang lebih mudah yaitu 95,8. Secara keseluruhan dapat
disimpulkan pembelajaran pertemuan ke 2 pada materi kedewasaan dalam segala aspek
dapat tuntas dengan ketercapaian 100%.
Pertemuan ke 3
ABSTRAK
Peranan agama dalam kehidupan manusia sangatlah penting karena berhubungan dengan
kehidupan rohani seseorang dengan keyakinannya kepada Tuhan. Peranan agama adalah
menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan
bermartabat. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi
dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh
masyarakat. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spritual dan
membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan mulia
Hakikat Pendidikan Agama Kristen hasil Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun
1999 adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan kontinu dalam rangka
mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat
memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan
dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan
demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama
Kristen (PAK) memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajaan Allah
dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas.
Penerapan Kurikulum PAK 2006 yang berorientasi pada pencapaian kompetensi di bidang
PAK yaitu mewujudkan model pembelajaran yang bertujuan mencapai transformasi nilai-
nilai kristiani dalam kehidupan dan memberikan ruang yang sama terhadap keunikan
yang berbeda dalam pengembangan pemahaman iman kristiani sesuai dengan tingkat
kemampuan serta daya kreativitas individu. Dalam pengajaran PAK , metode dan
pendekatan serta model yang telah dipilih, merupakan alat komunikasi yang baik
antara pengajar dan anak didik, sehingga setiap pengajaran dan setiap uraian PAK
yang disajikan dapat memberikan motivasi belajar. Mata pelajaran Pendidikan Agama
Kristen adalah mata pelajaran Mata pelajaran PAK bertujuan: (1) Memperkenalkan
Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-Nya agar peserta didik bertumbuh
iman percayanya dan meneladani Allah Tritunggal dalam hidupnya, (2) Menanamkan
pemahaman tentang Allah dan
Selama ini pembelajaran PAK khususnya di SMA N 1 Lahei Barat cenderung kearah
pembahasan tematik teoritik sehingga terkesan bahwa pengajaran PAK terdiri dari
materi hafalan belaka. Padahal Pendidikan Agama Kristen berbeda sekali dengan mata
pelajaran lain karena implikasi PAK berisikan ajaran doktrin Kristen, norma dan
didikan yang berfungsi memampukan peserta didik memahami kasih dan karya Allah
dalam kehidupan sehari-hari dan membantu peserta didik mentransformasikan nilai-
nilai Kristiani dalam kehidupan sehari-hari. Kecenderungan yang lain adalah
motivasi belajar yang kurang dalam mempelajari PAK karena adanya anggapan bahwa
mata pelajaran PAK hanya untuk memenuhi syarat kelulusan saja dan berfaedah sebagai
informasi tentang alkitab dan pengenalan tentang Allah Trinitas dan karya-Nya dan
tidak dapat mengubah perilaku dan karakter anak didik sebagaimana yang diharapkan
setiap orang Kristen yaitu serupa dengan gambar-Nya. Kecenderungan diatas
dipengaruhi oleh cara guru sejarah dalam memberikan materi pelajaran PAK yang
monoton dan membosankan.
Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran, Cetakan ke-7, Bandung: Alfabeta.
Siswa dapat mengetahui cara tumbuh dengan kedewasaan remaja yang kristiani.