Professional Documents
Culture Documents
Eritema Multiforme
Eritema Multiforme
Pembimbing :
Oleh :
2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
A. DEFINISI ............................................................................................... 3
B. EPIDEMIOLOGI ................................................................................... 3
C. ETIOLOGI ............................................................................................. 3
D. PATOGENESIS ..................................................................................... 6
E. DIAGNOSIS .......................................................................................... 7
G. TATALAKSANA .................................................................................. 16
H. PENCEGAHAN ..................................................................................... 18
I. PROGNOSIS ......................................................................................... 18
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Eritema multiforme (EM) merupakan penyakit kulit akut dan dapat sembuh
dengan sendirinya yang dicirikan dengan papul merah simetris yang timbul yang
disebabkan karena dilatasi pembuluh darah, khususnya pada dermis pars retikularis
dan pars papillaris. Pada kasus yang berat disertai gejala konstitusi dan lesi viseral.1
tidak umum terjadi pada masa kanak-kanak. Jumlah penderita laki-laki ditemukan
lebih besar, tetapi tidak berhubungan dengan ras. Angka kejadian pasti dari EM
sampai saat ini tidak diketahui. Insiden Eritema Multiforme (EM) di Amerika
diperirakan sekitar 1.26 juta individu pertahun. Sebelum epidemi HIV, kasus
Herpes Simplex Virus (HSV). Bentuk EM terdiri dari EM minor dan EM mayor.
Keduanya dicirikan berdasarkan kesamaan pada dasar lesi target, tetapi dibedakan
berdasarkan ada atau tidak adanya keterlibatan mukosa dan gejala sistemik. Pada
kebanyakan pasien, EM dapat dibedakan secara klinis dari SSJ (Sindrom Steven
Jhonson) dan NET (Nekrosis epidermal Toksik) berdasarkan jenis lesi kulit dan
distribusinya.2
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
sembuh dengan sendirinya yang dicirikan dengan papul merah simetris yang
timbul secara tiba-tiba, dan beberapa menjadi lesi target yang tipikal
macam spektrum dan gambaran khas berbentuk iris (target lesion). Eritema
pembuluh darah, khususnya pada dermis pars retikularis dan pars papillaris.
Pada kasus yang berat disertai gejala konstitusi dan lesi viseral.1
B. EPIDEMIOLOGI
tetapi tidak berhubungan dengan ras.2 Angka kejadian pasti dari EM sampai
C. ETIOLOGI
4
selain alergi terhadap obat sistemik, ialah peradangan oleh bakteri dan virus
endokrin seperti keadaan hamil atau haid, dan penyakit keganasan. Pada
Infeksi HSV yang mendahului adalah faktor presipitasi yang paling sering
terjadi, kadang-kadang juga ada infeksi lain yang mendahului, atau paparan
multiforme.
Vaccinia (smallpox
vaccine)
(chickenpox)
Adenovirus
Eipstein-Barr virus
Cytomegalovirus
Hepatitis virus
Coxsackievirus
5
Parvovirus B19
Chlamydophila (formerly
Chlamydia) psittaci
(ornithosis)
Salmonella
Mycobacteriutuberculosis
Dermatofita
Obat-obatan Primer:
non-steroid
Sulfonamida
Antiepileptik
Antibiotik
(Jarang) Disease
Lupus Eryhthematosus
(Rowell’s Syndrome)
Behcet’s Disease
6
HSV adalah agen infeksius yang jelas hubungannya, dan
agen fisik seperti trauma, dingin, sinar UV, dan iradiasi orthovoltage telah
D. PATOGENESIS
imun langsung yang nyata terhadap kulit yang terjadi akibat adanya satu
Kompleks imun yang bersirkulasi dan deposisi dari C3, IgM, dan
fibrin di sekitar bagian atas pembuluh darah dermal telah ditemukan pada
7
ditemukan di sekitar bagian atas pembuluh darah dermal, dimana halnya
nekrosis epidermal toksik dicirikan dengan infiltrat yang miskin sel dan
E. DIAGNOSIS
1. Anamnesis
Pada EM, riwayat lesi kulit yang muncul akut dengan hampir
jam. Pruritus dan sensasi terbakar pada lesi dapat digambarkan oleh
8
pasien.
mata yang jarang tapi mungkin terjadi pada EM mayor, dimana dapat
sering terjadi. Satu rekurensi biasanya terjadi pada musim semi, seperti
imunosupresif.1
orang ini dapat mengalami lima atau enam episode serangan dalam
kortikosteroid.1
9
2. Pemeriksaan Fisik
dicirikan dengan bentuk iris merah atau macula bull's eye-like, papul,
atau bulla yang terutama terbatas pada ekstremitas, wajah, dan bibir.
Penyakit ini biasanya ditemani oleh adanya demam ringan, malaise, dan
musim semi, dengan durasi sekitar 2-4 minggu, dan sering terjadi
major, SSJ dan NET diputuskan sebagai bagian dari satu spektrum
bahwa EM adalah penyakit yang berbeda dari SSJ dan NET dalam
pada pasien dengan jumlah yang besar. Kriteria klinis ini mencakup (1)
tipe lesi dasar kulit; (2) distribusi lesi; (3) ada/tidaknya keterlibatan lesi
Tipe lesi kulit yang khas pada EM berupa lesi target tipikal. Lesi
berdiameter <3cm, bentuk bulat dengan batas tegas, dan terdiri dari tiga
10
zona pusat lesi merupakan bukti kerusakan epidermis dalam
Lesi target yang muncul dini seringnya memiliki zona yang gelap di
tengah dan zona merah di bagian luarnya, tetapi dapat berubah menjadi
tiga zona dengan perubahan warna. Setiap cincin konsentris pada lesi
serupa yang sedang terjadi. Hal ini dapat menjelaskan mengapa hanya
penting.1
Pada EM, lesi target atipikal juga dapat menemani lesi target tipikal
sebagai bentuk yang bulat, edema, palpable, serupa dengan EM, tetapi
hanya memiliki dua zona dengan/tanpa tepi yang jelas. Lesi ini harus
dapat dibedakan dengan lesi target yang rata (makula) atipikal yang
ditemukan pada SSJ atau NET, dan kelainan lain selain EM. Diagnosis
lain tersebut ditemukan sebagai lesi bulat yang juga serupa dengan EM,
11
tetapi hanya memiliki dua zona dengan/tanpa tepi yang jelas, tetapi non
12
ekstremitas superior, sama halnya dengan erupsi lainnya secara
lokasi lesi yang paling banyak ditemukan, tetapi volar manus, leher,
wajah, dan badan juga lokasi umum dari lesi. Keterlibatan lesi pada kaki
jarang ditemukan. Lesi EM juga dapat muncul pada arena yang terpapar
3. Lesi Mukosa
buccal dan bibir, seperti halnya mukosa pada mata dan genitalia. Pada
bibir, erosi sangat cepat berkembang menjadi krusta yang perih. Erosi
13
Gambar 3. Lesi Mukosa Eritema Multiforme
4. Gejala-gejala sistemik
tidak ada atau terbatas pada EM minor. Pada EM mayor, gejala sistemik
ditemukan.
tabel 2).
14
Tabel 2. Perbandingan EM Mayor, EM Minor, dan Sindrom Steven Jhonson1
3. Pemeriksaan Histopatologi
15
tapi tidak spesifik, dan sangat berguna untuk menyingkirkan diagnosis
banding yang lain seperti lupus eritematosus dan vaskulitis. Pada EM,
F. DIAGNOSIS BANDING
urticaria padahal EM. Kriteria klinis dari Brice et al. untuk membedakan
jika ditemukan papul merah simetris yang menetap atau lesi papular target
lebih harus diberikan pada durasi lesi pada tempat yang spesifik dan
kerusakan epidermal pada inti lesi. Papul EM bersifat menetap pada kulit
16
yang sama selama minimal 7 hari, dimana lesi urtika bertahan hanya sampai
kurang dari 24 jam pada lokasi khusus. Inti lesi EM menunjukkan kerusakan
epitel dengan pembentukan krusta dan blister, dimana inti pada giant
menit, tetapi tidak pada lesi EM. Edema pada wajah, tangan, dan kaki dapat
dan menyerupai EM, termasuk giant urticaria, fixed drug eruptions, lupus
banyak, tetapi sangat penting untuk menghitung jumlah lesi pada awal onset
cahaya polimorfik atau juvenile spring eruption dimana hal ini diinduksi
(SLE), kadang-kadang lesi pada individu menyerupai lesi target pada EM,
tetapi juga ditemukan lesi yang khas pada SLE. Lesi awal pada vaskulitis,
biasanya vaskulitis urtikaria, dapat menyerupai lesi target pada EM. Biposi
17
peningkatan laju endap darah, autoantibodi, dan penurunan kadar
komplemen serum.1
G. TATALAKSANA
dan kaopectate).5
x 10 mg sehari.
topikal untuk lesi kulit yang telah erosi dan bilasan antiseptik/antihistamin
dan anestetik lokal untuk lesi mukosa. Penggunaan cairan antiseptik, seperti
18
gauze dressing atau hidrokoloid. Pemberian preparat topikal mata harus
diberikan oleh ahli oftalmologi, seperti lubrikan untuk mata kering, usapan
relief. Antihistamin oral selama 3-4 hari dapat mengurangi rasa perih dan
terbakar pada kulit. Pada kasus-kasus yang berat dengan gangguan fungsi,
Prednison dapat digunakan pada pasien dengan lesi banyak dengan dosis 40
sampai 80 mg per hari selama satu sampai dua minggu kemudian dosis
pasien untuk HSV dan mempromosikan infeksi HSV berulang diikuti oleh
sehingga terapi ini bermanfaat untuk profilaksis. Pada pasien yang hidup
bersama atau baru terinfeksi HSV, pengobatan dini dengan asiklovir oral
(Zovirax®) dapat mengurangi jumlah dan durasi lesi kulit. Pada individu
minimal 6 bulan dengan asiklovir oral (10 mg/kg/hr dalam dosis terbagi,
19
biasanya 200mg dalam 5 kali sehari selama 5 hari), valasiklovir (500-1000
digunakan (500 mg, dua kali sehari). Penggunaan yang terakhir ini memiliki
bioavaliabilitas oral yang lebih besar dan lebih efektif dalam menekan EM
H. PENCEGAHAN
sendirinya. Selain itu memberitahu kepada pasien bahwa sakit yang diderita
kekambuhan.3
I. PROGNOSIS
20
EM minor, lesi berkembang lebih 1-2 minggu dan pada akhirnya mereda
minor umum terjadi dan kebanyakan diawali oleh infeksi subklinis dari
HSV.3
infeksi sekunder.3
penyakit ini dapat sembuh secara spontan dalam 10-20 hari, beberapa pasien
21
BAB III
KESIMPULAN
Eritema multiforme (EM) merupakan penyakit kulit akut dan dapat sembuh
dengan sendirinya yang dicirikan dengan papul merah simetris yang timbul secara
tiba-tiba, dan beberapa menjadi lesi target yang tipikal kadang-kadang atipikal.
alergi terhadap obat sistemik, ialah peradangan oleh bakteri dan virus tertentu,
rangsangan fisik, misalnya sinar matahari, hawa dingin, faktor endokrin seperti
keadaan hamil atau haid, dan penyakit keganasan. Pada anak-anak dan dewasa
muda, erupsi biasanya disertai dengan infeksi, sedangkan pada orang dewasa
disebabkan oleh obat-obat dan keganasan. Infeksi HSV yang mendahului adalah
faktor presipitasi yang paling sering terjadi, kadang-kadang juga ada infeksi lain
penyakit yang dengan penyebab yang tidak diketahui yang dicirikan dengan bentuk
iris merah atau macula bull's eye-like, papul, atau bulla yang terutama terbatas pada
ekstremitas, wajah, dan bibir. Penyakit ini biasanya ditemani oleh adanya demam
ringan, malaise, dan artralgia. Biasanya terjadi pada anak-anak dan dewasa muda
pada musim semi, dengan durasi sekitar 2-4 minggu, dan sering terjadi rekurensi
22
DAFTAR PUSTAKA
CT. USA.2012.
http://emedicine.medscape.com/article/1122915-overview
:http://dx.doi.org/10.4172/2165-7920.1000285
Available: http://aafp.org/afp
23