You are on page 1of 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen Terpadu Balita Muda merupakan pendekatan yang digunakan dengan konsep
yang terpadu untuk balita muda yang usianya 1 hari- 2 bulan baik yang berkondisi sehat ataupun
sakit. Balita Muda mudah sekali menjadi sakit, cepat menjadi berat dan serius bahkan meninggal
terutama pada satu minggu pertama kehidupan bayi. Penyakit yang terjadi pada satu minggu
pertama kehidupan bayi hampir selalu terkait dengan masa kehamilan dan persalinan. Keadaan
tersebut merupakan karakteristik khusus yang harus dipertimbangkan pada saat membuat
klasifikasi penyakit.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa konsep dasar MTBM ?
2. Bagaimana cara melaksanakan MTBM ?
3. Apa tindakan dan pengobatan ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk memenuhi tugas ASKEB V
2. Agar pembaca mengetahui apa itu MTBM
3. Mengetahui untuk apa MTBM
4. Agar bisa mengetahui cara menggunakan MTBM
BAB II
PEMBAHASAN
MTBM (MANAJEMEN TERPADU BALITA MUDA)

A. KONSEP DASAR MTBM


Manajemen Terpadu Bayi Muda merupakan pendekatan yang digunakan dengan konsep
yang terpadu untuk bayi muda yang usianya 1 hari- 2 bulan baik yang berkondisi sehat ataupun
sakit. Dalam pendekatan ini juga menggunakan suatu persepsi untuk menggunakan fasilitas
rawat jalan untuk pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan dengan mengunjungi bayi muda
yang tergolong neonatal oleh petugas kesehatan.

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/
terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan fokus pada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita)
secara menyeluruh. MTBS bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu
pendekatan/cara penatalaksanaan balita sakit. Dalam perkembangannya MTBS juga mencakup
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) umur kurang dari 2 bulan baik dalam keadaan sehat
maupun sakit. Umur 2 bulan tidak termasuk pada bayi muda tapi ke dalam kelompok 2 bulan
sampai 5 tahun.

Bayi Muda mudah sekali menjadi sakit, cepat menjadi berat dan serius bahkan meninggal
terutama pada satu minggu pertama kehidupan bayi. Penyakit yang terjadi pada 1 minggu
pertama kehidupan bayi hampir selalu terkait dengan masa kehamilan dan persalinan. Keadaan
tersebut merupakan karakteristik khusus yang harus dipertimbangkan pada saat membuat
klasifikasi penyakit. Pada bayi yang lebih tua pola penyakitnya sudah merupakan campuran
dengan pola penyakit pada anak.Sebagian besar ibu mempunyai kebiasaan untuk tidak membawa
Bayi Muda ke fasilitas kesehatan. Guna mengantisipasi kondisi tersebut program Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA) memberikan pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir melalui kunjungan
rumah oleh petugas kesehatan.

Melalui kegiatan ini bayi baru lahir dapat dipantau kesehatannya dan didekteksi dini. Jika
ditemukan masalah petugas kesehatan dapat menasehati dan mengajari ibu untuk melakukan
Asuhan Dasar Bayi Muda di rumah, bila perlu merujuk bayi segera. Proses penanganan bayi
muda tidak jauh berbeda dengan menangani balita sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun.

B. PELAKSANAAN MTBM
Proses manajemen kasus disajikan dalam bagan yang memperlihatkan urutan langkah-
langkah dan penjelasan cara pelaksanaannya :
1. Penilaian dan klasifikasi
2. Tindakan dan Pengobatan
3. Konseling bagi ibu
4. Pelayanan Tindak lanjut
Dalam pendekatan MTBS tersedia “Formulir Pencatatan” untuk Bayi Muda dan untuk
kelompok umur 2 bulan sampai 5 tahun. Kedua formulir pencatatan ini mempunyai cara
pengisian yang sama.
1. Penilaian berarti melakukan penilaian dengan cara anamnesis dan pemeriksaan fisik
2. Klasifikasi membuat keputusan mengenai kemungkinan penyakit atau masalah serta tingkat
keparahannya dan merupakan suatu kategori untuk menentukan tindakan bukan sebagai
diagnosis spesifik penyakit
3. Tindakan dan pengobatan berarti menentukan tindakan dan memberi pengobatan difasilitas
kesehatan sesuai dengan setiap klasifikasi.
4. Konseling juga merupakan menasehati ibu yang mencakup bertanya, mendengar jawaban
ibu, memuji, memberi nasehat relevan, membantu memecahkan masalah dan mengecek
pemahaman
5. Pelayanan tindak lanjut berarti menentukan tindakan dan pengobatan pada saat anak datang
untuk kunjungan ulang

Menanyakan kepada ibu mengenai masalah Bayi Muda. Tentukan pemeriksaan ini
merupakan kunjungan atau kontak pertama dengan Bayi Muda atau kunjungan ulang untuk
masalah yang sama. Jika merupakan kunjungan ulang akan diberikan pelayanan tindak lanjut
yang akan dipelajari pada materi tindak lanjut.

Kunjungan Pertama lakukan pemeriksaan berikut :

a. MEMERIKSA KEMUNGKINAN PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI


BAKTERI. Selanjutnya dibuatkan klasifikasi berdasarkan tanda dan gejalanya yang ditemukan.
Infeksi pada bayi muda dapat terjadi secara sistemik atau lokal. infeksi sistemik gejalanya
tidak terlalu khas, umumnya menggambarkan gangguan fungsi system organ seperi: gangguan
kesadaran sampai kejang, gangguan nafas, bayi malas minum, tidak bisa minum atau muntah,
diare, demam, atau hipotermia. pada infeksi lokal biasanya bagian yang terinfeksi teraba panas,
bengkak, merah.
Memeriksa gejala kejang
Pemeriksaan ini dilakukan pada semua bayi muda merupakan gejala kelainan susunan syaraf
pusat dan merupakan keadaan darurat. kejang pada bayi muda umur kurang dari dua hari
berhubungan dengan asfiksia, trauma lahir dan kelainan bawaan, sedangkan kejang pada umur
lebih dari dua hari dikaitkan dengan tetanus neonatorum, infeksi dan kelainan metabolik seperti
kurangnya kadar gula darah. pada bayi kurang bulan, kejang lebih sering disebabkan oleh
perdarahan intracranial.

Cara memeriksanya yaitu :


TANYA : Adakah riwayat kejang ?
LIHAT : Apakah bayi tremor dengan atau tanpa kesadaran menurun?
DENGAR : Apakah bayi menangis melengking tiba-tiba
LIHAT : Apakah ada gerakan yang tidak terkendali ?
LIHAT : Apakah mulut bayi mencucu?
LIHAT DAN RABA : Apakah bayi kaku seluruh tubuh dengan atau tanpa rangsangan

Memeriksa gejala gangguan nafas


Frekuensi nafas normal bayi cukup bulan adalah 30-50 kali/menit. Frekuensi nafas lebih dari 60
kali/menit atau kurang dari 30 kali/menit dan menetap menunjukan ada gangguan nafas,
biasanya disertai tanda bayi biru(sianosis), tarikan dinding dada yang sangat kuat, pernafasan
cuping hidung serta terdengar suara merintih.

Cara memeriksanya yaitu :


LIHAT : Hitung nafas dalam satu menit
LIHAT : Adakah tarikan dinding dada kedalam yang sangat kuat?
DENGAR : Apakah bayi merintih?

Memeriksa gejala hipotermia


Suhu normal pada bayi adalah 36,5-37,5 0 C suhu <35,5 o C disebut hipotermia berat yang
mengindikasikan infeksi berat sehingga harus segera dirujuk.
Cara memeriksanya yaitu :
PERIKSA : Ukur suhu aksila dengan termometer atau raba badan bayi

Memeriksa infeksi bakteri lokal


Infeksi bakteri lokal yang sering terjadi pada bayi muda adalah infeksi pada kulit,mata dan
piusar.
Cara memeriksanya yaitu :
LIHAT : Apakah ada pustul dikulit?
LIHAT : Apakah mata bernanah?
LIHAT : Apakah pusar kemerahan atau bernanah?

b. Menanyakan pada ibu apakah bayinya DIARE, jika diare periksa tanda dan gejalanya yang
terkait. Klasifikasikan Balita Muda untuk DEHIDRASI nya dan klasifikasikan juga untuk diare
persisten dan kemungkinan disentri.
Memeriksa Dan Mengklasifikasikan Diare
Menilai Diare
Bayi yang dehidrasi, biasanya gelisah atau rewel. jika dehidrasi berlanjut, bayi menjadi letargis
atau tidak sadar. karena bayi kehilangan cairan, matanya mungkin kelihatan kuning. jika kulit
perut dicubit, kulitnya akan lambat kembali

Cara memeriksanya yaitu :


TANYA : Apakah bayi diare?
LIHAT : Keadaan umum bayi
:Apakah bayi letargis atau tidak sadar ?
:Apakah bayi gelisah atau rewel?
:Apakah mata cekung?
PERIKSA :Dengan mencubit kulit perut untuk memgetahui turgor (apakah kembalinya
sangat lambat >2 detik atau lambat)

Klasifikasi Diare
Jika terdapat 2 atau lebih tanda yang terdapat pada baris atas dengan penilaian dan klasifikasi,
klasifikasi status dehidrasi bayi sebagai diare dehidrasi berat. jika tidak ada tanda sebagai mana
tercantum pada baris atas,l ihat baris bawah berikutnya. jika ditemukan 2 atau lebih tanda gejala
pada baris kedua, klasifikasikan bayi muda sebagai diare dehidrasi ringan atau sedang. jika tidak
cukup tanda gejala untuk diare dehidrasi berat atau ringan/sedang, maka bayi diklasifikasikan
sebagai Diare Tanpa Dehidrasi.

c. MEMERIKSA IKTERUS dan klasifikasikan berdasarkan gejala yang ada.


Memeriksa Dan Mengklasifikasikan Ikterus
Ikterus adalah perubahan warna kulit atau selaput mata menjadi kekuningan, yang diakibatkan
oleh penumpukan bilirubin, sebagian lainnya karena ketidak cocokan golongan darah ibu dan
bayi. peningkatan kadar bilirubin dapat diakibatkan oleh pembentukan yang berlebih atau ada
gangguan pengeluarannya.

Menilai Ikterus
Untuk menilai derajat kekuningan pada kulit bayi digunakan cara sederhana yaitu metode
“Kramer“ pada waktu memeriksa sebaiknya dibawah cahaya/sinar dan kulit ditekan sedikit.

Cara memeriksanya yaitu :


TANYA : Apakah bayi kuning? jika ya, pada umur berapa timbul kuning?
TANYA,LIHAT : Apakah warna tinja bayi pucat?
LIHAT : Tentukan warna kuning sampai didaerah tubuh mana?

d. MEMERIKSA KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH DAN ATAU MASALAH


PEMBERIAN ASI. Selanjutnya klasifikasikan Balita Muda berdasarkan tanda dan gejala yang
ditemukan
Memeriksa Dan Mengklasifikasikan Kemungkinan Berat Badan Rendah Atau Masalah
Pemberian ASI
Pemberian ASI merupakan hal yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan
bayi pada umur 6 bulan pertama kehidupannya. Jika ada masalah perpemberian asipada masa ini,
bayi dapat kekurangn gizi dan mudah terserang penyakit. Keadan ini akan berdampak pada
tumbuh kembang anak anak di kemudian hari bahkan dapat berakhir dengan kematian.
Masalah yangsering ditemukan pada balita muda adalah berat badan rendah menurut
umur. Hal ini dapat menggambarkan adanya masalah pemberian ASI. Masalah pemberianASI
pada balita muda cukup bulan biasanya berkaitan dengan masukan ASI yang kurang. Masalah
pemberian ASI pada bayi lahir kurang bulan biasanya terkait dengan reflex isap yang belum
sempurna.
Memeriksa Kemungkinan Berat Badan Rendah Dan/ Atau Masalah Pemberian ASI
a. menanyakan apakah dilakukan inisiasi menyusu dini, apakah ibu mengalami kesulitan
pemberian asi, apa saja yang diberikan kepada bayi dan berapa kali melakukan penilaian tentang
cara menyusui dan memeriksa apakah ada trush atau kelainan pada bibir atau langit-langit.
b. memastikan apakah berat badan bayi sesuai menurut umur dengan menggunakan grafik
barat badan menurut umur yang berbeda untuk bayi laki-laki dan perempuan.

Cara memeriksanya yaitu :


TANYA : Apakah inisiasi menyusu dini di lakukan ?
TANYA : Apakah ibu mengalami kesulitan dalam pemberian ASI ?
TANYA : Apakah bayi diberi ASI ? jika ya, berapa kali dalam 24 jam ?
TANYA : Apakah bayi diberi makanan atau minuman selain ASI ? Jika ya, berapa kali
dalam 24 jam? alat apa yang digunakan ?
LIHAT : Adakah luka atau bercak putih (thrush) di mulut ?
: Adakah celah bibir atau langit-langit?
TIMBANG DAN TENTUKAN : Berat badan menurut umur

e. Menanyakan kepada ibu apakah bayinya sudah di IMUNISASI? Dan pemberian VIT K.
Tentukan status imunisasi Bayi Muda
Memeriksa Status Imunisasi
Periksa status imunisasi bayi muda, apakah sudah mendapatkan imunisasi HB-0, jika umur bayi
lebih dari 7 hari tidak lagi diberikan HB-0. diberkan HB-1 pada umur 2 bulan.

Menentukan Status imunisasi Bayi


Tanyakan kepada ibu, apakah bayi sudah mendapat imunisasi. Jika YA tanyakan jenis dan waktu
pemberian imunisasi tersebut.
Imunisasi HB-O di suntikan di paha kanan bayi segera setelah lahir, setelah inisiasi menyusu dini
dan penyuntikan vitamin K1 atau pada waktu kunjungan rumah.
Imunisasi BCG di berikan melalui suntikan di lengan kanan bayi segera setelah persalinan di
rumah sakit atau di klinik
Imunisasi Polio diberikan secara oral, 2 tetes.
Pada bagian bawah formulir pensatatan beri tanda √ pada jenis imunisasi yang sudah diterima.
Lingkari imunisasi apa saja yang dibutuhkan hari ini.

f. Menanyakan kepada ibu masalah lain seperti KELAINAN KONGENITAL, TRAUMA


LAHIR, PERDARAHAN TALI PUSAT dan sebagainya.
Memeriksa Kelainan Bawaan / Kongenital
Kelainan kongenital adalah kelainan pada bayi baru lahir yang bukan akibat trauma lahir.
Kematian pada bayi baru lahir dengan kelainan kongenital banyak terjadi akibat malformasi yang
tidak mungkin hidup atau yang memerlukan tindakan bedah namun tidak dapat dilakukan segera.
Kelainan kongenital lain tidak memberikan dampak buruk, bahkan bayi dapat tumbuh dan
berkembang dengan optimal bila di koreksi seperti bibir/langit-langit sumbing.
Untuk mengenali jenis kelainan kongenital, lakukan penilaian kelainan fisik. Dari
pemeriksaan fisik, petugas kesehatan dapat mengenali beberapa kelainan bawaan yang sering
dijumpai serta tindakan yang harus dilakukan.

Memeriksa Kemungkinan Trauma Lahir


Trauma lahir merupakan salah satu masalah dalam perinatologi, karena masih tingginya angka
kematian, kesakitan dan gejala sisa yang ditimbulkan di kemudian hari. Trauma lahir merupakan
perlukaan pada bayi baru lahir yang terjadi pada waktu proses persalinan.

Memeriksa Perdarahan Tali Pusat


Lakukan pemeriksaan apakah ada perdarahan tali pusat. Perdarahan terjadi karena ikatan tali
pusat menjadi longgar setelah beberapa kali. Perdarahan kali pusat yang tidak di tangani secara
cepat dapat menyebabkan syok.

g. Menanyakan kepada ibu keluhan atau masalah yang terkait dengan kesehatan bayinya.

Jika Bayi Muda membutuhkan RUJUKAN SEGERA lanjutkan pemeriksaan secara cepat.
Tidak perlu melakukan penilaian pemberian ASI karena akan memperlambat rujukan

C. TINDAKAN DAN PENGOBATAN


Tentukan tindakan dan beri pengobatan untuk setiap klasifikasi sesuai dengan yang
tercantum dalam kolom tindakan/pengobatan pada buku bagan, kemudian catat formulir
pencatatan

Balita muda yang termasuk klasifikasi merah memerlukan rujukan segera ke fasilitas
pelayanan yang lebih baik. Sebelum merujuk lakukan tindakan/pengobatan pra rujuk. Jelaskan
pada orang tua bahwa tindakan/pengobatan pra rujuk di perlukan untuk menyelamatkan
kelangsungan hidup anak. Minta persetujuan orang tua (informed consent) sebelum melakukan
tindakan/pengobatan pra rujuk

Balita muda dengan klasifikasi kuning dan hijau tidak memerlukan rujukan. Lakukan
tindakan/pengobatan dan nasihat untuk ibu termasuk kapan harus segera kembali serta
kunjungan ulang, sesuai dengan buku bagan

Tindakan Pertama Pada Bayi Muda Yang Tidak Memerlukan Rujukan


Tentukan tindakan atau pengobatan untuk setiap klasifikasi bayi muda yang berwarna kuning
dan hijau yaitu
a) Infeksi bakteri lokal
b) Mungkin bukan infeksi
c) Diare dehidrasi ringan / sedang
d) Diare tanpa dehidrasi
e) Ikterus
f) Berat badan rendah menurut umur dan / atau masalah pemberian ASI
g) Berat badan tidak rendah dan tidak ada masalah pemberian ASI

Kemudian catat pada formulir pencatatan semua tindakan / pengobatan yang di perlukan ,
termasuk nasehat kapan kembali segera dan kunjungan ulang .

Tindakan / pengobatan pada bayi muda yang tidak memerlukan rujukan:


a) Menghangatkan tubuh bayi segera
Bayi yang segera di hangatkan yaitu bayi yang suhunya kurang dari 35,50C
b) Mencegah agar gula darah tidak turun
c) Memberi antibiotik peroral yang sesuai
Antibiotik peroral yang sesuai untuk infeksi bakteri lokal : Amoksisilin
Amoksisilin
Dosis 50 mg/kg/BB/hari
Umur Beri tiap 8 jam selama 5 hari
atau
Kaplet 250 mg Kaplet 500 mg
Berat Badan
Sirup 125 mg /5 ml 1 kaplet 1 kaplet
( 1 sendok takar =5 ml) Dijadikan Dijadikan
5 bungkus 10 bungkus
1 hr - <4mg
½ sendok takar 1 bungkus 1 bungkus
(< 3 kg)

4 mg - <2 bln
½ sendok takar 2 bungkus 2 bungkus
(3-4 kg)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/
terpadu dalam tatalaksana balita sakit dengan fokus pada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita)
secara menyeluruh. MTBS bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu
pendekatan/cara penatalaksanaan balita sakit. Dalam perkembangannya MTBS juga mencakup
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) umur kurang dari 2 bulan baik dalam keadaan sehat
maupun sakit. Umur 2 bulan tidak termasuk pada bayi muda tapi ke dalam kelompok 2 bulan
sampai 5 tahun.

Dalam pendekatan MTBS tersedia “Formulir Pencatatan” untuk Bayi Muda dan untuk
kelompok umur 2 bulan sampai 5 tahun. Kedua formulir pencatatan ini mempunyai cara
pengisian yang sama.
1. Penilaian berarti melakukan penilaian dengan cara anamnesis dan pemeriksaan fisik
2. Klasifikasi membuat keputusan mengenai kemungkinan penyakit atau masalah serta tingkat
keparahannya dan merupakan suatu kategori untuk menentukan tindakan bukan sebagai
diagnosis spesifik penyakit
3. Tindakan dan pengobatan berarti menentukan tindakan dan memberi pengobatan difasilitas
kesehatan sesuai dengan setiap klasifikasi.
4. Konseling juga merupakan menasehati ibu yang mencakup bertanya, mendengar jawaban ibu,
memuji, memberi nasehat relevan, membantu memecahkan masalah dan mengecek pemahaman
5. Pelayanan tindak lanjut berarti menentukan tindakan dan pengobatan pada saat anak datang
untuk kunjungan ulang

B. Saran
Bagi pembaca yang sudah mengetahui MTBM dan cara menggunakan MTBM harap di
laksanakan dengan benar, dan bisa di jadikan pedoman bagi BALITA MUDA.

DAFTAR PUSTAKA
BUKU BAGAN MTBS, DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

You might also like