You are on page 1of 3

No.

Nama Diagnosa Hasil lab (Tanda-tanda Terapi yang diberikan Penggunaan antibiotik terhadap
Pasien SIRS) penyakit yang diderita pasien
Sesuai Tidak sesuai
1. Bero Hepatitis, Frekuensi nafas : 21x/menit NS I 500cc Indikasi untuk
diagnosa Suhu : 37 C NS II 20tpm antibiotik ceftriaxone
banding : TD : 90/60 mmhg Santagesik 1 gram yaitu infeksi yang
sirosis Ranitidine 50mg disebabkan oleh
hepatitis OMZ 40mg patogen yang sensitif
Spironolakton 100mg terhadap ceftriaxone
Ceftriaksone 1gram inj dalam kondisi sepsis,
Aminofusin 500mg meningitis, infeksi
Furosemide iv 20mg abdomen peritonitis,
ISDN 5mg SL infeksi kandung
Amiodaron 300mg/2amp empedu, dan saluran
pencernaan.
Antibiotik yang
diberikan kepada tn.
Bero sudah sesuai
dengan diagnosa yang
dialami pasien bero
yaitu sepsis. Tanda-
tanda SIRS yang tidak
normal pada tn.bero
hanya pada frekuensi
nafas (>20x/menit),
sehingga belum bisa
dikatakan pasien
tersebut terkena SIRS.
Pemberian antibiotik
pada pasien pasien
bero digunakan
sebagai terapi empiris
dimana ada
kecurigaan infeksi
tetapi belum diketahui
bakteri penyebabnya.
2. Tn. Muhadji Abdomen Frekuensi nafas 18x/memit RL 20tpm Antibiotik
66th pain Td 100/70mmhg Santagesik 1g/8jam ciprofloxacin
Nadi 88x/menit Ranitidin inj/12 jam digunakan untuk
Suhu 38,6 c Metoclopramid 10mg pengobatan infksi
Microlax suppo 2 yang disebabkan oleh
Ciprofloxacin 400mg iv bakteri yang sensitif
Omeprazol 40mg iv terhadap ciprofloxacin
seperti infeksi saluran
kemih, infeksi saluran
nafas (kecuali
pneumonia akibat
streptooccus), infeksi
saluran cerna, dan
demam tiphoid.
Tanda-tanda SIRS
pada tn.muhadji yang
termasuk kategori
tidak normal yaitu
suhu badan >380C,
sehingga belum bisa
dikatakan pasien
tersebut terkena SIRS.
Pemberian antibiotik
pada pasien
Tn.muhadji
digunakan sebagai
terapi empiris dimana
ada kecurigaan infeksi
tetapi belum diketahui
bakteri penyebabnya.
Pada pasien bero antibiotik yang diberikan yaitu injeksi ceftriaxone 1 gram. Indikasi untuk antibiotik ceftriaxone yaitu infeksi yang
disebabkan oleh patogen yang sensitif terhadap ceftriaxone dalam kondisi sepsis, meningitis, infeksi abdomen peritonitis, infeksi kandung
empedu, dan saluran pencernaan. Antibiotik yang diberikan kepada tn. Bero sudah sesuai dengan diagnosa yang dialami pasien bero yaitu sepsis.
Tanda-tanda SIRS yang tidak normal pada tn.bero hanya pada frekuensi nafas (>20x/menit), sehingga belum bisa dikatakan pasien tersebut
terkena SIRS. Pemberian antibiotik pada pasien pasien bero digunakan sebagai terapi empiris dimana ada kecurigaan infeksi tetapi belum
diketahui bakteri penyebabnya. Dosis yang diberikan juga sudah sesuai dengan literatur, pada literatur dosis umum ceftrixone pada dewasa dan
anak >12 tahun yaitu 1-2gram/hari.

Pada pasien Tn.muhadji antibiotik yang diberikan yaitu injeksi ciprofloxacin 400mg. Antibiotik ciprofloxacin digunakan untuk
pengobatan infksi yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap ciprofloxacin seperti infeksi saluran kemih, infeksi saluran nafas (kecuali
pneumonia akibat streptooccus), infeksi saluran cerna, dan demam tiphoid. Tanda-tanda SIRS pada tn.muhadji yang termasuk kategori tidak
normal yaitu suhu badan >380C, sehingga belum bisa dikatakan pasien tersebut terkena SIRS. Pemberian antibiotik pada pasien Tn.muhadji
digunakan sebagai terapi empiris dimana ada kecurigaan infeksi tetapi belum diketahui bakteri penyebabnya. Dosis yang diberikan sudah sesuai
dengan literatur, pada literatur dosis umum ceftrixone pada dewasa yaitu 2x200-400mg/hari.

You might also like