You are on page 1of 12

MAKALAH

PENGUJIAN HIPOTESIS KOMPARATIF STATISTIKA


PARAMATRIK DAN NON PARAMETRIK

Kelompok 4
Ade Irawansyah
Agus Imam Kurniawan
As’ad
Fahri Huzaini
Halipi

STKIP PGRI BANGKALAN


PROGRAM STUDY PENDIDIKAN EKONOMI
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia –Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai “PENGUJIAN
HIPOTESIS KOMPARATIF STATISTIKA PARAMATRIK DAN NON
PARAMETRIK” yang mana makalah ini kami buat sebagai tugas
pembahasan materi pada mata kuliah Statistik Penelitisn.
Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari akan banyak bantuan dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, maka pada
kesempatan yang baik ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang mendukung dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, maka guna penyempurnaan isi makalah ini kami mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Dan kami
mengharapkan agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak, baik dalam hal pengetahuan maupun terapan.

Bangkalan, 22 November 2017


Penyusun

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.............................................................................1
B. TUJUAN.................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengujian Hipotesis Komparatif.............................................................2
1. Komparatif dua Sampel...........................................................................2
2. Sampel Berkorelasi..................................................................................3
3. Sampel Independen (Tidak Berkorelasi)..................................................4
BAB 3 KESIMPULAN................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat
kita deskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya
harus diolah terlebih dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan
dianalisa. Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara-cara pengolahan
data. Untuk meperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya suatu
penelitian. Penelitian ini didapatkan melalui berbagai cara, dan juga
berbagai langka-langkah pengujian dari para pengumpul data. Sebelum
melakukan penelitian, kita akan menduga-duga terlebih dahulu terhadap apa
yang kita ingin teliti. Pernyataan dugaan atau pernyataan sementara kita ini
yang disebut hipotesis. Banyak sekali macam-macam konsep hipotesis ini,
salah satunya jenis hipotesis. Terkadang dalam penelitian pun banyak sekali
permasalahan-permasalahan dan juga kesalahan dalam melakukan
penelitian. Seluruh yang akan dibahas dalam melakukan hipotesis penelitian
akan dibahas dalam makalah ini beserta permasalah-permasalahan yang
terjadi.
Hipotesis seperti yang kita ketahui (statistik), yakni dugaan yang
mungkin benar, atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau
palsu, dan akan diterima jika faktor-faktor membenarkannya. Penolakan dan
penerimaan hipotesis, dengan begitu sangat tergantung kepada hasil-hasil
penyelidikan terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan.
Hipotesis dapat juga dipandang sebagai konklusi yang sifatnya sangat
sementara. Sebagai konklusi sudah tentu hipotesis tidak dibuat dengan
semena-mena, melainkan atas dasar pengetahuan-pengetahuan tertentu.
Pengetahuan ini sebagian dapat diambil dari hasil-hasil serta problematika-
problematika yang timbul dari penyelidikan-penyelidikan yang mendahului,
dari renungan-renungan atas dasar pertimbangan yang masuk akal, ataupun
dari hasil-hasil penyelidikan yang dilakukan sendiri. Jadi dalam taraf ini
mahasiswa cukup membuat konklusi dari persoalan-persoalan yang diajukan
dalam bab sebelumnya dan merumuskannya dalam bentuk statmen
(pernyataan).

B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1 Mengetahui pengujian hipotesis komparatif statistika parametrik dan
non parametrik
2 Dapat menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan
melalui ukuran sampel yang juga berbentuk perbandingan

1
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengujian Hipotesis Komparatif

Hipotesis komparasi adalah suatu pengujian dengan cara


membandingkan atau dugaan ada tidaknya perbedaan yang signifikan
terhadap nilai dua kelompok atau lebih. Jadi, pada hipotesis komparasi
hanya sekedar membedakan dan tidak sama sekali memperhatikan
hubungan antar variabel. Bila Ho dalam pengujan diterima maka nilai
perbandingan dua sampel atau lebih dapat digeneralisasikan untuk seluruh
populasi dimana sampel diambil dengan taraf kesalahan tertentu.
Terdapat dua model komparasi yaitu komparasi antara dua sampel dan
komparasi lebih dari dua sampel (komparasi k sampel). Selanjutnya setiap
model komparasi sampel dibagi menjadi dua jenis yaitu sampel yang
berkorelasi dan sampel yang tidak berkorelasi disebut dengan sampel
independen.
1. Komparatif Dua Sampel
Pengujian hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi dan
independen dapat menggunakan statistik parametris dan nonpametris.
Terdapat 3 macam pengujian komparatif dua sampel, yaitu:
a. Uji Dua Fihak
Uji dua fihak mempunyai bunyi rumusan hipotesis nol dan alternatif
yaitu:
Ho : Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara pegawai
yang mendapat kendaraan dinas dengan tidak.
Ha : Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara pegawai
yang mendapat kendaraan dinas dengan tidak.
Hipotesis statistiknya
Ho : μ1 = μ2
Ha : μ1 ≠ μ2
1). Uji Fihak Kiri
Uji fihak kiri digunakan apabila rumusan hipotesis nol dan alternatifnya
adalah sebagai berikut :
Ho : Prestasi belajar siswa SMU yang masuk sore hari lebih besar atau
sama dengan yang masuk pagi hari.
Ha : Prestasi belajar siswa SMU yang masuk sore hari lebih rendah dari
yang masuk pagi hari.
Hipotesis statistiknya:
Ho : μ1 ≥ μ2
Ha : μ1 < μ2
2). Uji Fihak Kanan

2
Uji fihak kanan digunakan bila rumusan hipotesis nol dan
alternatifnya berbunyi sebagai berikut :
Ho : Disiplin kerja Pegawai Swasta lebih kecil atau sama dengan Pegawai
Negeri.
Ha : Disiplin kerja Pegawai Swasta lebih besar dari Pegawai Negeri.
Atau dapat ditulis dalam bentuk :
Ho : μ1 ≤ μ2
Ha : μ1 > μ2

2. Sampel Berkorelasi
a. Statistik Parametris
1) t-test
Statistik Parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif rata-rata dua sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio
menggunakan t-test. Contoh pengujian hipotesisnya yaitu:
Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai produktivitas kerja pegawai
antara sebelum dan setelah mendapat kendaraan dinas.
Ha : Terdapat perbedaan nilai produktivitas kerja pegawai antara
sebelum dan setelah mendapat kendaraan dinas.

b. Statistik Nonparametris
1) Mc Nemar Test
Teknik statistik ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk nominal atau diskrit.
Rancangan penelitian biasanya berbentuk “ before after”. Jadi hipotesis
penelitian merupakan perbandingan antara nilai sebelum dan sesudah ada
perlakuan /treatment. Test Mc Nemar berdistribusi Chi Kuadrat ( X2 ).
Contoh pengujian Hipotesisnya yaitu:
Ho : Tidak terdapat perubahan (perbedaan) penjualan sebelum dan sesudah
ada sponsor.
Ha : Terdapat perubahan penjualan sebelum dan sesudah ada sponsor.
2) Sign Test (Uji Tanda)
Sign test digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
yang berkorelasi, bila datanya berbentuk ordinal. Teknik ini dinamakan uji
tanda (sign test) karena data yang akan dianalisis dinyatakan dalam bentuk
tanda-tanda, yaitu tanda positif dan negatif. Misalnya dalam suatu
eksperimen, hasilnya tidak dinyatakan berapa besar perubahanya secara

3
kuantitatif, tetapi dinyatakan dalam bentuk perubahan yang positif dan
negatif.
Hipotesis nol (Ho) yang diuji adalah : p (XA > XB ) = P (XA < XB ) =
0,5. Peluang berubah dari XA ke XB = peluang berubah dari XB ke XA =
0,5, atau peluang untuk memperoleh beda yang bertanda positif sama
dengan peluang untuk memperoleh beda yang negatif. Jadi kalau tanda
positif jauh lebih banyak dari negatifnya, dan sebaliknya, maka Ho ditolak.
XA = nilai setelah ada perlakuan (treatment) dan XB = nilai sebelum ada
kelompok yang diobservasi. Bila jarak antara median dengan tanda positif
dan negatif sama nol, maka Ho diterima. Contoh pengajuan Hipotesisnya
yaitu:
Ho : Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan insentif
terhadap kesejahteraan keluarga baik menurut suami maupun
istri.
Ha : Terdapat pengaruh positif dan signifikan kenaikan insentif yang
diberikan oleh perusahaan terhadap kesejahteraan keluarga baik
menurut suami maupun isteri.
3) Wilcoxon Match Pairs Test
Teknik ini merupakan penyempurnaan dari uji tanda. Kalau dalam uji
tanda besarnya selisih nilai angka antara positif dan negatif tidak
diperhitungkan, sedangkan dalam uji Wilcoxon ini diperhitungkan. Seperti
dalam uji tanda, teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif
dua sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk ordinal (berjenjang).
Contoh pengujian hipotesisnya:
Ho : AC tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai.
Ha : AC berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai.
3. Sampel Independen (Tidak Berkorelasi)
Menguji hipotesis dua sampel independen adalah menguji kemampuan
generalisasi rata–rata data dua sampel yang tidak berkorelasi. Misalnya
perbandingan penghasilan petani dan nelayan, disiplin kerja pegawai negeri
dan swasta. Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif, tergantung jenis datanya. Teknik statistik t-test adalah
merupakan teknik statistik parametris yang digunakan untuk menguji
komparasi data ratio atau interval, sedangkan statistik nonparametris yang
dapat digunakan adalah: median test , mann-Whitney, kolmogorov smirnov,
fisher exact, chi kuadrat, test run wald-Wolfowitz. Statistik nonparametris
digunakan untuk menguji hipotesis bila datanya nominal dan ordinal.
a. Statistik Parametris
1) t-test
Terdapat 2 rumus t-test yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif dua sampel independen yaitu:
Separated Varians

4
Polled Varians

Terdapat beberapa pertimbangan dalam memilih rumus t-test yaitu:


a). Apakah dua rata rata itu berasal berasal dari dua sampel t-test yang
jumlahnya sama.
b). Apakah varians data dari dua sampel itu homogen atau tidak.

b. Statistik Nonparametris
1) Chi Kuadrat (x2) dua sampel
Chi kuadrat digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel bila datanya berbetuk nominal dan sampelnya besar. Cara
perhitungan dapat menggunakan rumus yang telah ada, atau dapat
menggunakan tabel kontingensi 2 x 2 (dua baris x dua kolom ).
Kelompok Tingkat pengaruh perlakuan Jumlah
Berpengaruh Tidak sampel
berpengaruh
Kelompok a b a+b
eksperimen
Kelompok c d C+d
kontrol
Jumlah a+c b+d n

2) Fisher Exact Probability Test


Test ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif
dua sampel kecil independen bila datanya berbentuk nominal. Untuk sampel
yang besar digunakan chi Kuadrat Adapun rumus untuk pengujian fisher
yaitu:

3) Test Median (Median Test)

5
Test median digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis
komparatif dua sampel independen bila datanya berbrntuk nominal atau
ordinal. Pengujian didasarkan atas median dari sampel yang diambil secara
random. Dengan demikian Ho yang akan diuji berbunyi: tidak terdapat
perbedaan dua kelompok populasi berdasarkan mediannya.Untuk
menggunakan test median, maka pertama–tama harus dihitung gabungan
dua kelompok (median untuk semua kelompok). Selanjutnya dibagi dua,
dan dimasukkan ke dalam tabel seperti berikut:
Kelompok Kel.I Kel.II Jumlah
>Median A B A+B
Gabungan
≤Median C D C+D
Gabungan
Jumlah A+C=n B+D=n2 N=n1 ˧ n2
1

4) Mann-Whitney U-Test
U Test ini digunakan unutuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel independen bila datanya berbentuk ordinal. Bila dalam suatu
pengamatan data berbentuk interval, maka perlu dirubah dulu ke dalam data
ordinal. Bila data masih berbentuk interval, sebenarnya dapat menggunakan
t-test untuk pengujiannya, tetapi bila asumsi t-test tidak dipenuhi (misalnya
data harus normal), maka test ini dapat digunakan.
Terdapat dua rumus yang digunakan untuk pengujian,
digunakan dalam perhitungan, arena akan digunakan untuk mengetahui
harga U mana yang lebih kecil. Harga U yang lebih kecil tersebut yang
digunakan untuk pengujian dan membandingkan dengan U tabel.Adapun
rumus yang digunakan yaitu:

5) Test Kolmogorov Smirnov Dua Sampel


Test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
independen bila datanya berbentuk ordinal yang telah tersusun pada tabel
distribusi frekuensi kumulatif dengan menggunakan kelas-kelas interval.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
D= maksimum [Sn1 (X) – Sn2 ( X)]

6
6) Test Run Wald-Wolfowitz
Test ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis
komparatif dua sampel independen bila datanya berbentuk ordinal, dan
disusun dalam bentuk run. Oleh karena itu, sebelum data dua sampel (n1 +
n2 ) dianalisis maka perlu disusun terlebih dahulu ke dalam bentuk
rangking, baru kemudian dalam bentuk run. Kriteria pengujian untuk run
test adalah bila run hitung lebih besar atau sama dengan run dari tabel untuk
taraf kesalahan tertentu, maka Ho diterima (r hitung ≥ r tabel, Ho diterima).

7
BAB 3
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan diatas adalah


sebagai berikut :
1 Dalam pengujian hipotesis komparatif dua sampel atau lebih, terdapat
berbagai teknik statistik yang digunakan yaitu statistik parametrik dan
non parametrik.
2 Sampel yang berkorelasi biasanya terdapat dalam desain penelitian
eksperimen.
3 Sampel independen adalah sampel yang tidak berkaitan antara satu
dengan yang lain.

8
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono, STATISTIKA UNTUK PENELITIAN, Penerbit Alfabeta, Bandung


2016.

You might also like