You are on page 1of 3

Ngomong2 nagih janji, yuk tagih janji Pak Jokowi yg bahkan sudah lewat 3 tahun ini

Oleh : Zeng wei jan

10 janji Jokowi yang dirangkum dan diolah dari berbagai sumber:

1. Janji Merebut Kembali (Membeli) Indosat dari Tangan Asing

Presiden Jokwi berjanji untuk membeli kembali (buy back) saham PT Indosat yang
dijual ke perusahaan asing pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Janji ini
pernah ditagih oleh anggota Komisi XI DPR Willgo Zainar di sela-sela Rapat Kerja
Komisi XI dengan Menteri BUMN dan Menteri Keuangan, di Gedung DPR RI, Rabu
(28/1/2015).

�Jangan hanya janji. Ketika kampanye, gencar berorasi hendak buy back Indosat. Kami
menunggu aksi pemerintah,� ujar Willgo Zainar kala itu.

Saat ini, Indosat dikuasai perusahaan asal Qatar, Ooredoo Asia Pte Ltd, dengan
kepemilikan saham sebesar 65 persen, pemerintah Republik Indonesia 14,29 persen,
perusahaan Amerika Serikat Skagen sebesar 5,42 persen, selebihnya 15,29 persen
dimiliki publik.

2. Janji Tidak Bagi-Bagi Kekuasaan

Jokowi berulangkali menegaskan tidak akan bagi-bagi kekuasaan jika terpilih menjadi
Presiden RI. Hal itu ditegaskan Jokowi di berbagai kesempatan saat masih kampanye
Pilpres 2014 lalu.

Faktanya, semua parpol pengusung dan pendukung Jokowi-JK mendapat jatah menteri.
Bahkan, Jokowi juga memberikan jatah menteri kepada partai yang belakangan
menyatakan mendukung pemerintah, seperti Partai Golkar.

Tak hanya itu, Jokowi juga menunjuk sejumlah mantan tim suksesnya, masuk ke dalam
struktur pemerintahan. Padahal, Jokowi pernah berjanji tidak akan bagi-bagi jabatan
dan membuat kabinetnya ramping.

�Pengisian sejumlah orang dekatnya ke dalam lembaga negara sudah jelas terlihat
bagi-bagi kekuasaan. Jokowi telah melanggar janjinya saat kampanye dulu. Publik
juga telah dibohonginya karena berjanji akan membuat kabinet yang ramping,� ujar
Pengamat Hukum Tata Negara Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), M.
Imam Nasef, Minggu malam (11/1/2015).

3. Janji Tidak Menaikkan Harga BBM

Sejak Oktober 2014, Presiden Jokowi sudah enam kali melakukan perubahan harga Bahan
Bakar Minyak (BBM). Pada November 2014, Jokowi menaikkan harga BBM, lalu diturunkan
pada Januari 2015. Harga BBM kembali turun pada pertengahan Januari 2015. Awal
Maret 2015, harga BBM kembali naik. Di penghujung Maret 2015, harga BBM dinaikkan
lagi. Selanjutnya, pada pertengahan Desember 2016, harga BBM jenis Pertamax,
Pertalite, dan Dexlite kembali dinaikkan.

�Penyesuaian dilakukan terhadap Pertamax, Pertalite, dan Dexlite, yang nilainya


sebesar Rp 150 per liter, berlaku untuk semua wilayah,� ujar Vice President
Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro.

4. Janji Ciptakan 10 Juta Lapangan Kerja Baru

Jokowi berjanji akan menciptakan 10 juta lapangan kerja baru dalam 5 tahun jika
terpilih menjadi presiden. Janji itu disampaikan Jokowi di Bandung, Jawa Barat pada
Kamis, 3 Juli 2014. �Menurunkan tingkat pengangguran 10 juta lapangan kerja baru
selama lima tahun,� ujar Jokowi.

Faktanya, Jokowi justru mempermudah tenaga kerja asing untuk bekerja di Indonesia
melalui aturan bebas visa. Hal itu membuat tenaga kerja Indonesia semakin kesulitan
mendapatkan lapangan pekerjaan karena harus bersaing dengan tenaga kerja asing.

5. Janji Tidak Akan Ngutang Lagi

Dalam kampanye pilpres tahun 2014, Tim Ekonomi Jokowi JK berjanji tidak akan pernah
berhutang lagi. Jokowi tidak akan meminjam uang keluar negeri untuk membiayai
pembangunan infrastruktur.

�Kita mau mandiri, sehingga segala bentuk proses pembangunan pendidikan,


infrastruktur harus menggunakan dana sendiri. (Jokowi-JK) menolak bentuk utang baru
supaya bisa mengurangi beban utang setiap tahun,� ujar Tim Jokowi JK, Tjahjo Kumolo
di Gedung DPR/MPR, Selasa (3/6/2014).

Faktanya, utang Indonesia malah semakin menumpuk saat Jokowi menjadi Presiden. Bank
Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir kuartal I 2016
sebesar USD316,0 miliar atau sekitar Rp 4.000 triliun lebih.

Angka ini terbilang fantastis jika dibandingkan jumlah utang pada masa pemerintahan
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selama 10 tahun SBY menjadi presiden, utang luar
negeri Indonesia hanya bertambah Rp 1.299 triliun.

6. Janji Persulit Investasi Asing

Kemudahan perizinan investasi asing di Indonesia yang dijanjikan Presiden Jokowi


menuai kritik. Janji yang digembar-gemborkan Jokowi di forum APEC dan G20 baru-baru
ini dinilai melanggar janjinya saat kampanye pilpres lalu

�Jokowi jangan amnesia. Di forum debat capres mengatakan akan mempersulit investasi
asing masuk ke Indonesia dengan mempersulit perizinan investasi asing yang akan
masuk dalam menghadapi MEA. Tapi di forum APEC dan G20, Jokowi selalu menjanjikan
kemudahan perizinan,� ujar Rahadian dari Front Rakyat Lawan Jokowi, Minggu (16/11).

Menurut Rahadian, tawaran investasi bidang infrastruktur strategis di Indonesia


kepada para penanam modal asing oleh Jokowi di depan ratusan CEO di forum APEC di
Beijing tidak bisa dibiarkan. Seluruh komponen masyarakat harus menyikapi dengan
kritis.

�Investasi asing harus dihalangi karena dapat mengganggu kedaulatan ekonomi


Indonesia. Sangat jelas, Pasal 33 UUD 1945 menekankan pentingnya penguasaan sektor
ekonomi yang berhubungan dengan hidup orang banyak harus dikuasai negara,�
paparnya.

7. Janji Tidak Akan Hapus Subsidi BBM

Jokowi berjanji tidak akan menghapus subsidi BBM. Janji itu disampaikan Jokwi saat
menerima dukungan dari seratusan tukang ojek yang tergabung dalam Ikatan
Persaudaraan Ojek Indonesia (IPOI) di Jalan Borobudur 18, Menteng, Jakarta Pusat,
Senin (16/6/2016). Saat itu, Jokowi masih berstatus calon Presiden RI.

�Keinginan untuk subsidi BBM saya kira tidak ada masalah. Subsidi bagi rakyat kecil
adalah sebuah keharusan,� ujar Jokowi menanggapi permintaan Koordinator IPOI Halis
Rumkel yang berharap Jokowi tidak mencabut subsidi BBM jika terpilih menjadi
Presiden. Faktanya, baru beberapa bulan setelah menjadi Presiden, Jokowi langsung
mengurangi subsidi BBM.
8. Janji Bangkitkan Industri Mobil Nasional

Nama Jokowi melejit ketika mengganti mobil dinasnya dengan Mobil Esemka yang
merupakan rakitan anak-anak SMK. Saat itu, Jokowi masih menjabat Walikota Solo.
Kepopuleran Jokowi akhirnya mengantarkannya menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Pada saat kampanye Pilpres 2014, Jokowi lantas berjanji akan membangkitkan industri
mobil nasional. Ia menginginkan agar merek-merek lokal memiliki posisi yang sejajar
dengan produsen mobil internasional.

�Kita sudah berapa tahun merdeka? Buat pesawat bisa, masa buat mobil saja enggak
bisa? Logikanya itu saja,� ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Jumat 19 September
2014.

9. Janji Jaksa Agung Bukan dari Parpol

Tim Transisi pernah menyatakan bahwa Presiden Jokowi tidak akan memilih Jaksa Agung
dari partai politik. Kandidat Jaksa Agung yang akan dipilih Jokowi berasal dari
kalangan profesional internal atau eksternal Kejaksaan Agung.

�Pilihan itu adalah keinginan Presiden menjaga supaya Jaksa Agung tidak terpengaruh
oleh kepentingan-kepentingan politik,� ujar Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto di
Jakarta, Rabu, 29 Oktober 2014.

Faktanya, Jokowi malah menunjuk kader Partai Nasdem, HM Prasetyo menjadi Jaksa
Agung. Meski kinerjanya kerap disorot karena minim prestasi, Jokowi tetap
mempertahankan anak buah Surya Paloh tersebut.

10. Janji Tidak Impor Pangan

Hingga kini Pemerintah Indonesia belum bisa menghentikan impor pangan. Padahal,
impor pangan yang diterapkan pemerintah menyebabkan rusaknya kaum tani dan
pertanian di Tanah Air. Impor pangan hanya menguntungkan para pelaku importir.

Presiden Perkumpulan Patriot Pangan Bugiakso mengatakan, kebijakan impor segala


bahan pangan, memang benar bisa menjamin ketersediaan. Namun hal itu berdampak
buruk karena menjauhkan negeri agraris ini dari kedaulatan pangan.

Dan masih banyak janji lainnya

You might also like