You are on page 1of 2

MEMPEROLEH PEMAHAMAN MENGENAI PENGENDALIAN INTERN

Metodologi auditor dalam memenuhi standar pekerjaan lapangan kedua melibatkan tiga
aktivitas utama, sebagai berikut :
1. Memperoleh suatu pemahaman yang cukup mengenai komponen-komponen
pengendalian intern untuk merencanakan audit
2. Menilai risiko pengendalian untuk setiap asersi signifikan yang terdapat dalam
saldo akun, golongan transaksi, dan pengungkapan komponen-komponen dari
laporan keuangan
3. Merancang pengujian substantive untuk setiap asersi laporan keuangan yang
signifikan

Memperoleh suatu pemahaman melibatkan prosedur-prosedur untuk :


1. Memahami rancangan kebijakan dan prosedur yang berhubungan dengan setiap
komponen pengendalian intern
2. Menentukan apakah kebijakan dan prosedur telah ditempatkan dalam operasi

Dampak Strategi Audit Pendahuluan


Meskipun tingkat pemahaman pengendalian intern yang mencukupi untuk
merencanakan bagian audit yang berbeda merupakan masalah pertimbangan professional,
namun pemahaman mengenai pengendalian intern yang lebih mendalam diperlukan menurut
pendekatan tingkat risiko pengendalian yang dinilai lebih rendah dibandingkan dengan
pendekatan substantive utama.

Memahami Komponen Pengendalian Intern


1. Memahami lingkungan pengendalian. Auditor harus memahami substansi, tidak
hanya bentuk, dari kebijakan dan prosedur manajemen untuk komponen ini. Untuk
beberapa factor, mungkin akan diperlukan pengetahuan tambahan untuk
pendekatan tingkat risiko pengendalian yang dinilai lbh rendah.
2. Memahami penilaian risiko. Auditor harus waspada kepada pemahaman
manajemen mengenai risiko teknologi informasi dan respon terhadap risiko
tersebut.
3. Memahami informasi dan komunikasi. System informasi yang relevan dengan
pelaporan keuangan untuk memahami :
a. Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan terhadap laporan
keuangan
b. Bagaimana transaksi tersebut dimulai
c. Catatan akuntansi, dokumen pendukung, dan akun-akun spesifik dalam
laporan keuangan yang terlibat dalam pemrosesan dan pelaporan transaksi
d. Pemrosesan akuntansi yang terlibat dalam pengerjaan transaksi hingga
pemasukannya ke dalam laporan keuangan termasuk cara elektronik
e. Proses pelaporan keuangan yang digunakan untuk menyusun laporan
keuangan entitas
4. Memahami aktivitas pengendalian.
5. Memahami pemantauan.
Prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman
Prosedur ini terdiri dari :
1. Review pengalaman masa lalu dengan klien
2. Mengajukan pertanyaan kepada manajemen, pengawas, dan staf personel yang
tepat
3. Memeriksa dokumen dan catatan
4. Mengamati aktivitas dan operasi entitas

MENDOKUMENTASIKAN PEMAHAMAN
Dalam audit terhadap entitas kecil, dimana pendekatan substantive utama mendominasi,
suatu memorandum tunggal mungkin sudah cukup untuk mendokumentasikan pemahaman
mengenai semua komponen.
1. Kuisioner
Terdiri dari serangkaian pertanyaan mengenai pengendalian intern yang perlu
dipertimbangkan auditor untuk mencegah salah saji yang material dalam laporan keuangan
2. Bagan Arus
Suatu diagram skematik dengan menggunakan symbol-simbol terstandarisasi, garis arus
yang saling berhubungan, dan keterangan yang menggambarkan langkah-langkah yang
terlibat dalam memroses informasi melalui system akuntansi.
3. Tabel Keputusan
Sebuah matriks yang digunakan untuk mendokumentasikan logika dari suatu program
computer. Biasanya memiliki 3 komponen penting, yaitu:
a. Kondisi yang berhubungan dengan transaksi akuntansi
b. Tindakan yang diambil oleh program computer
c. Peraturan keputusan yang digunakan untuk mengatasi kondisi dengan tindakan
selanjutnya
4. Memorandum Naratif
Terdiri dari komentar-komentar tertulis berkenaan dengan pertimbangan auditor atas
pengendalian intern. Dapat digunakan untuk melengkapi bagan arus atau bentuk
pendokumentasian lain dengan meringkas keseluruhan pemahaman auditor.

You might also like