You are on page 1of 2

BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. Pajak

1. Definisi Pajak Menurut Undang-Undang

Menurut UU KUP No. 28/2007, Pajak adalah kontribusi wajib kepada


negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Berikut adalah beberapa teori yang berhubungan dengan
makalah ini, yaitu mengenai pengampunan pajak (tax amnesty) serta
pengaruhnya terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak badan di Indonesia:

Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan
untuk melaporkan penghitungan dan pembayaran pajak yang terutang menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

Surat Pemberitahuan Masa PPN dan PPnBM merupakan laporan bulanan


yang harus disampaikan oleh Pengusaha Kena Pajak meskipun Nihil,
mengenai penghitungan Pajak Masukan yang berasal dari pembelian Barang
Kena Pajak atau penerimaan Jasa Kena Pajak; Pajak Keluaran yang berasal
dari penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak; dan penyetoran
pajak atau kompensasi

Hak WP adalah hak mendapatkan informasi, didampingi, dan didengar


keluhannya. WP berhak naik banding, berhak membayar pajak tidak lebih dari
yang seharusnya, dan berhak mendapatkan kepastian hukum.

Berdasarkan penelitian (Enste & Schneider, 2002), bahwa besarnya

persentase kegiatan ekonomi bawah tanah (underground economy), di


8

negara maju dapat mencapai 14 – 16 persen dari Produk Domestik

Bruto (PDB), sedangkan di negara berkembang dapat mencapai 35 –

44 persen dari PDB. Kegiatan ekonomi bawah tanah ini tidak pernah

dilaporkan sebagai penghasilan dalam formulir surat pemberitahuan

tahunan (SPT) Pajak Penghasilan, sehingga masuk dalam kriteria

penyelundupan pajak (tax evasion).

Penyelundupan pajak mengakibatkan beban pajak yang harus

dipikul oleh para wajib pajak yang jujur membayar pajak menjadi

lebih berat, dan hal ini mengakibatkan ketidakadilan yang tinggi.

Peningkatan kegiatan ekonomi bawah tanah yang dibarengi dengan

penyelundupan pajak ini sangat merugikan negara karena berarti

hilangnya penerimaan pajak yang sangat dibutuhkan untuk

membiayaai program pendidikan, kesehatan dan program-program

pengentasan kemiskinan lainnya. Oleh sebab itu timbul pemikiran

untuk mengenakan kembali pajak yang belum dibayar dari kegiatan

ekonomi bawah tanah tersebut melalui program khusus yakni

pengampunan pajak (tax amnesty).

You might also like