You are on page 1of 4

Pengertian Biaya Standar

Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang
seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan
tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu.
Secara umum biaya didefinisikan sebagai sumber daya ekonomis yang dikorbankan untuk
mencapai tujuan atau sasaran tertentu, tetapi di dalam suatu pengambilan keputusan yang
berbeda.

 Menurut Mulyadi (2007;387)


"Biaya Standar adalah biaya yang ditentukan dimuka yang merupakan jumlah biaya yang
seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan
tertentu dibawah asumsi kegiatan ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu."
 Menurut Carter Usry (2005;153)
"Biaya Standar adalah biaya yang telah ditentukan sebelumnya untuk memproduksi satu
unit atau sejumlah tertentu produk selama satu periode tertentu.
Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya. Jika biaya standar ditentukan
realistis, hal ini akan merangsang pelaksana dalam melaksanakan pekerjaannya dengan
efektif, karena telah mengetahui bagaimana pekerjaan seharusnya dilaksanakan dan pada
tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan.
Manfaat biaya Standar

Menurut Mursyidi (2008:250) biaya standar membantu perencanaan dan


pengendalian operasi. Biaya standar memberikan wawasan mengenai dampak-
dampak yang mungkin dari keputusan atas biaya dan laba. Biaya standar
digunakan untuk :

1.Penetapan anggaran
Proses penganggaran akan lebih cepat, dan reliable apabila menggunakan biaya
standar. Cepat, karena penentuan volume yang lebih rinci dan harga yang lebih
akurat sudah tersedia; reliable, karena, anggaran disusun secara rinci dengan
menggunkan hasil analisis atas biaya yang telah terjadi, dengan memperlihatkan
efisiensi dan penyebab terjadinya selisih.

2.Pengendalian biaya
Sistem biaya standar memberikan motivasi kepada para tenaga kerja, kerena
tingkat efisiensi akan dan dapat diukur, sehingga dapat ditetapkan tingkat kinerja
yang baik. Melalui analisis selisih, biaya akan dihitung dan diukur tingkat
efisiensi, sehingga dapat mengetahui efektifitas tenaga kerja, mana yang lebih
memperhatikan sasaran pembiayaan dan mana yang tidak. Dari sini, sistem biaya
standar dapat dijadikan alat pemicu tenaga kerja untuk melakukan hal yang
terbaik dan efisiensi biaya, dengan tetap mencapai tingkat efektivitas yang tinggi.
3.Penyederhanaan prosedur dan pelaporan biaya
Sistem biaya standar akan menguraki pekerjaan klerikal. Kalkulasi biaya dapat
dilakukan secara otomatis dan lebih cepat diperoleh datanya dan secara segera
dapat dibuat dan disajikan laporannya, sehingga ekspedisi dapat segera
dilakukan. Dari sini dapat dimungkinkan dengan segera diambil kebijakan
manajerial apabila terjadi penyimpangan. Standardisasi prosedur kalkulasi harga
pokok dan sistem pelaporan biaya dapat dengan mudah dikembangkan.

4.Penetapan harga pokok bahan, barang dalam proses dan barang jadi.
Pada kondisi ini, pada umumnya perusahaan tidak menggunakan biaya standar
untuk menentukan harga pokok persediaan-persediaan tersebut. Padahal sistem
biaya standar memberikan panduan yang dapat meningkatkan efisiensi dan
akurasi dalam pekerjaan klerikal akuntansi.

5.Dasar untuk melakukan kontrak dan penetapan harga.


Adanya biaya standar kontrak yang akan dilakukan dan penentuan harga akan
relative lebih cepat, apalagi harga pasar tidak dapat diprediksi dan sulit untuk
dapat ditemukan, maka sistem biaya standar merupakan alat yang tepat untuk
dijadikan dasar pijakan dan dapat dipergunakan untuk melakukan perbandingan
dengan harga yang diberikan oleh kompetitor.

Jenis-jenis Biaya Standar

Menurut Matz dan Usry (2002:100) standar dapat digolongkan atas dasar tingkat
keketatan adalah sebagai berikut :

1.Standar Teoritis
Standar teoritis atau standar ideal adalah standar yang ditetapkan untuk suatu
tingkat operasi dan efisiensi yang ideal atau maksimum. Mesin mempunyai
produkstifitas maksimum, tenaga kerja dengan jam kerja penuh, tidak ada
hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan, bahan-bahan selalu tersedia
baik dipasar maupun diperumahan.

2.Standar yang diharapkan


Standar yang diharapkan merupakan standar yang ditetapkan untuk suatu
tingkat operasi dan efisiensi yang diharapkan akan terjadi. Standar ini
merupakan estimasi yang cukup wajar atas hasil actual.

3.Standar Normal
Standar normal adalah standar yang ditetapkan untuk suatu tingkat operasi dan
efisiensi yang normal. Pada standar ini penyusunannya sudah memperhitungkan
factor-faktor yang mempengaruhi dari dalam perusahaan, seperti keadaan mesin,
tenaga kerja dan lain-lain serta factor-faktor dari luar perusahaan seperti inflasi,
kebijakan pemerintah dan sebagainya. Standar normal merupakan standar yang
sangat mungkin digunakan.

Penentuan Biaya Standar

Penentuan biaya standar dapat dibagi ke dalam tiga bagian : biaya bahan baku
stanar, biaya tenaga kerja standar dan biaya overhead pabrik standar (Mulyadi,
1991 : 419).

A. Biaya bahan baku standar

1. Standar harga (tarif) bahan langsung ditentukan oleh

 Harga unit bahan langsung yang harus dibeli


 Perubahan harga yang terjadi selama tahun yang bersangkutan
 Suatu standar yang terpisah harus ditetapkan untuk setiap bahan
 Akuntansi biaya atau departemen pembelian

1. Kuantitas standar bahan baku dapat ditentukan dengan :

 Penyelidikan teknis
 Analisis catatan masa lalu

B. Biaya tenaga kerja langsung standar

1. Jam tenaga kerja standar dapat ditentukan dengan cara :

 Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu
harga pokok (cost sheet) periode yang lalu.
 Membuat test- run operasi produksi di bawah keadaan normal yang diharapkan.
 Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan keadaan
nyata yang diharapkan.
 Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan
pengetahuan operasi produksi dan produk

1. Tarif upah standar ditentukan oleh :


 Perjanjian dengan organisasi karyawan.
 Data upah masa lalu yang dapat digunakan sebagai tarif upah standar.
 Perhitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal

C. Biaya overhead pabrik standar

1. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik dengan memperhatikan tingkat


kegiatan (kepasitas) yang meliputi.

 Kapasitas teoritis adalah kapasitas pabrik atau suatu departemen untuk


menghasilkan produk pada kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka waktu
tertentu.
 Kapasitas notmal adalah kemampuan persuahaan untuk memproduksi dan menjual
produknya dalam jangka panjang.
 Kapasitas yang sesungguhnya adalah kapasitas yang diperkirakan akan dapat
dicapai dalam tahun yang akan datang.

1. Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk, diantaranya


adalah :

 Satuan produk.
 Biaya bahan baku.
 Biaya tenaga kerja langsung.
 Jam tenaga kerja langsung.
 Jam mesin

You might also like