You are on page 1of 14

LABELING, PACKAGING AND MARKETING ACTIVITIES OF KERUPUK

AND RENGGINANG PANARUKAN SITUBONDO

Yuslinda Dwi Handini1, Suhartono2, Sri Wahjuni3


yuslinda.fisip@unej.ac.id
Universitas Jember, Jember

ABSTRACT
The villagers are productive communities that have a productive SMEs business of
Kerupuk and rengginang, but there are still fundamental problems related to labeling,
marketing and packaging that are not yet effective and efficient. Through these
activities, the community's productive business has been assisted in PIRT process, but
the labeling, packaging and marketing are still very simple and not durable. These
activities will be done by the socialization method and training the productive
community of Posdaya members, especially on making the labeling, packaging and
marketing processes more effective and efficient to save the production cost due to the
process of marketing, labeling and packaging that is more practical and saving time as
well as improving the quality and quantity of Kerupuk and rengginang production by
applying the appropriate technology. Increasing the revenue of productive community
that own the kerupuk and rengginang business with the application of technology is
more effective, easier, and more preferred by consumers in terms of quantity and
quality. The solution offered in the implementation of this activity is divided into four
stages of the implementation and the target is productive communities of Gelung
Kartika Posdaya members and Siaga Village Posdaya of Galung, Panarukan,
Situbondo. These four implementation stages are: Knowledge of effective and efficient
marketing process to consumers, Technology skills transfer for labeling, packaging or
pressing process by using Hand Sealer pressing tool, Implementation of effective and
efficient consumer marketing, and Using the Pressing tools or packaging on the
product so that the empowerment of Gelung Village communities will be improved by
their active role in that community Posdaya.

Keywords: labeling, packaging, marketing, SMEs

KEGIATAN PELABELAN, PENGEMASAN DAN PEMASARAN KERUPUK


DAN RENGGINANG PANARUKAN SITUBONDO

ABSTRAK
Para penduduk desa adalah masyarakat produktif yang memiliki bisnis UKM produktif
Kerupuk dan rengginang, tapi masih ada masalah mendasar yang berkaitan dengan
pelabelan, pemasaran dan kemasan yang belum efektif dan efisien. Melalui kegiatan
ini, usaha produktif masyarakat telah membantu dalam proses PIRT, tapi label,
kemasan dan pemasaran masih sangat sederhana dan tidak tahan lama. Kegiatan ini
akan dilakukan dengan metode sosialisasi dan pelatihan masyarakat produktif anggota
Posdaya, terutama pada pembuatan label, kemasan dan pemasaran proses yang lebih
efektif dan efisien untuk menghemat biaya produksi karena proses pemasaran, label
dan kemasan yang lebih praktis dan menghemat waktu serta meningkatkan kualitas
dan kuantitas Kerupuk dan Rengginang produksi dengan menerapkan teknologi tepat
guna. Meningkatkan pendapatan masyarakat produktif yang memiliki kerupuk dan
bisnis Rengginang dengan penerapan teknologi yang lebih efektif, lebih mudah, dan
lebih disukai oleh konsumen dalam hal kuantitas dan kualitas. Solusi yang ditawarkan
dalam pelaksanaan kegiatan ini dibagi menjadi empat tahap pelaksanaan dan target
adalah masyarakat produktif anggota Gelung Kartika Posdaya dan Siaga Desa Posdaya
dari Galung, Panarukan, Situbondo. Keempat tahapan implementasi adalah:
Pengetahuan tentang proses pemasaran yang efektif dan efisien kepada konsumen,
Teknologi keterampilan transfer untuk label, kemasan atau proses menekan dengan
menggunakan tangan Sealer menekan alat, Pelaksanaan pemasaran konsumen yang
efektif dan efisien, dan menggunakan alat-alat Menekan atau kemasan pada produk
sehingga pemberdayaan masyarakat Gelung Village akan ditingkatkan dengan peran
aktif mereka dalam masyarakat yang Posdaya.
Kata kunci : pelabelan, kemasan, pemasaran, UKM.

PENDAHULUAN yaitu pembuatan krupuk dan


Kabupaten Situbondo mempu rengginang ikan. Akan tetapi, usaha
nyai tujuh belas kecamatan. Salah satu rumahan yang ada di Dusun Gelung
nya adalah Kecamatan Panarukan yang mayoritas masih belum memiliki
mempunyai delapan kelurahan / desa nomor PIRT (Pangan Industri Rumah
yaitu Desa Alas Malang, Duwet, Tangga) sebagai dasar legalitas suatu
Gelung, Kilensari, Paowan, Peleyan, usaha. Hal ini dapat dibuktikan dari
Sumber Kolak, dan Wringinanom. produk yang mereka produksi, di mana
Namun yang mempunyai potensi hasil produk-produk tersebut tidak
laut yang melimpah yaitu Desa Gelung mencantumkan nomor PIRT dari
karena letaknya yang strategis antara DINKES. Tentunya akan
sebelah ujung utara Kecamatan menimbulkan berbagai masalah dalam
Panarukan dan tenggara adalah selat hal produksi, pemasaran produk, dan
madura. legalitas usaha tersebut.
Berdasarkan data dan informasi Berdasarkan sudut pandang
yang didapat dari profil desa, Desa sektor ekonomi dari data profil desa
Gelung memiliki wilayah seluas 6010 serta didukung penjelasan dari
m2 dengan penduduk 3993 jiwa. Desa beberapa kepala dusun menyatakan
Gelung dibagi menjadi 6 Dusun, yaitu perekonomian masyarakat Desa
Dusun Gumok Barat, Gumok Utara, Gelung bisa dikatakan masih sebagian
Gumok Selatan, Gumok Tengah, besar dibawah rata-rata. Sebagian besar
Gelung Selatan, dan Gelung Krajan. masyarakat Desa Gelung
Desa Gelung terdapat 15 RT (Rukun menggantungkan hidupnya pada hasil
Tetangga) yang terbagi dalam 6 dusun. melaut dan pertanian karena wilayah
Hasil observasi yang diperoleh bahwa yang dekat dan berbatasan langsung
masyarakat Desa Gelung sebagian dengan laut yaitu selat madura
besar sebagai nelayan, kuli bangunan sehingga mempunyai hasil laut yang
dan PNS, selain itu masyarakat sangat melimpah yaitu ikan laut.
setempat berwirausaha seperti Masyarakat Desa Gelung kadang-
membuka usaha mebel dan toko kadang ada yang tidak melaut namun
peracangan, dan home industry rumah
mereka bekerja di sektor pertanian, Salah satu masyarakat
industri, dan lain sebagainya. produktif di desa Gelung mempunyai
Kecamatan Panarukan usaha yang merupakan UMKM usaha
merupakan wilayah strategis untuk kerupuk dan rengginang yang banyak
pengembangan usaha pengolahan memperkerjakan karyawan dari desa
produk kerupuk dan rengginang yang Desa Gelung yaitu kerupuk dan
berbahan sebagian besar dari ikan rengginang “Syarifah” dan “Yoyo”.
laut. Salah satu desa di Kecamatan Pengrajin kerupuk dan rengginang ini
Panarukan yaitu Desa Gelung Selatan produksinya asli berbahan ikan laut
merupakan daerah penangkapan ikan segar namun masih dalam hal kemasan
laut paling potensial di wilayah masih menggunakan kemasan yang
Provinsi Jawa Timur. sangat sederhana dengan bahan dasar
Dengan adanya potensi wilayah plastik yang dikemas dengan staples.
ini meningkatkan keinginan nelayan Secara umum kondisi masyarakat Desa
setempat untuk melakukan aktivitas Gelung merupakan masyarakat dengan
penangkapan dan memanfaatkan hasil keadaan ekonomi menengah ke bawah.
laut menjadi produk yang mempunyai Pada umumnya kerupuk dan rengginan
nilai tambah maupun nilai ekonomis. yang dijual di Desa Gelung tersebut
Ikan laut merupakan salah satu hewan dijual dengan kemasan 1/2 - 1 kg.
laut yang memiliki protein sangat Dengan adanya kondisi kemasan
tinggi dan kalori yang rendah. Nilai tersebut memungkinkan produk
protein pada ikan sudah di kategorikan kerupuk dan rengginan tidak bisa tahan
complete protein karena kadar asam lama kerenyahannya serta
amino yang tinggi, berprofil lengkap mempengaruhi rasa. Apalagi produk
dan sekitar 85-95 persennya mudah tersebut dikirim ke antar kabupaten
dicerna oleh tubuh manusia. Oleh sehingga harus didukung kondisi
karena itu, beberapa produk pangan kemasan produk yang rapi dan rapat
berbahan dasar ikan sangat banyak kita agar pelanggan tetap bertahan dan
jumpai di wilayah ini. Hasil olahan meningkatkan volume penjualan dari
ikan laut yang ada di Desa Gelung yaitu pengrajin kerupuk dan rengginang ini.
kerupuk dan rengginang. Pemasaran merupakan salah
Kerupuk dan rengginang ini satu upaya bagaimana kita
merupakan hasil produk yang menyampaikan ide-ide atau produk-
bahannya sebagian besar dari ikan laut. produk atau jasa kita kepada orang-
Kerupuk dan rengginang ini orang yang menjadi sasaran atau target
merupakan makanan ringan yang pasar. Kegiatan pemasaran kerupuk
sangat digemari oleh kalangan anak- dan rengginang ini adalah dengan cara
anak maupun dewasa karena harga memasarkan melalui cara mengirim ke
yang masih terjangkau. Pada umumnya pasar tradisional dan ke toko-toko kecil
masyarakat Indonesia sangat menyukai seperti kios-kios disekitar pantai dan di
kerupuk dan rengginang, hal itu toko-toko yang menjual kebutuhan
dikarenakan kerupuk dan rengginang pokok.
yang gurih serta bisa dimakan secara Penjualan kerupuk dan
langsung sebagai kudapan atau rengginang tidak hanya di wilayah
dijadikan pendamping lauk pauk. Panarukan melainkan sudah menembus
antar kabupaten yaitu Kabupaten
Bondowoso dan Jember, Pasuruan dan Panarukan yang masih segar dan baru
Sidoarjo. Pemasaran dan produksi didapatkan dari kegiatan melaut para
produk kerupuk dan rengginang ini nelayan tersebut. Berdasarkan hasil
juga masih dipasarkan secara pengamatan usaha kerupuk dan
tradisional sehingga pemasarannya rengginang yang ada di Kecamatan
belum efektif dan efisian serta Panarukan menjadi suatu kegiatan
menggunakan label yang sangat ekonomi pemberdayaan masyarakat
sederhana dan mesin kemasan yang yang merupakan alternatif nelayan
sederhana pula. Padahal wilayah dalam memasarkan hasil lautnya.
pemasaran kerupuk dan rengginang Sampai saat ini pada saat
diharapkan dapat menembus luar musim ikan laut yang melimpah,
Situbondo bahkan luar Jawa Timur. nelayan sebagian besar hanya
Pengembangan usaha kerupuk menjual ikan segar saja namun
dan rengginang di Kecamatan dengan alternatif dan kreatifitas
Panarukan sudah dilaksanakan oleh nelayan tersebut ikan laut tidak hanya
beberapa pengrajin, salah satunya di dijual secara segar melainkan diolah
lakukan oleh Posdaya (Pos menjadi bahan olahan kerupuk dan
Pemberdayaan Keluarga) Gelung rengginang sehingga menghasilkan
Kartika dengan usaha kerupuk dan nilai ekonomi yang semakin
rengginang “Syarifah” dipimpin oleh bertambah. Dengan adanya usaha
Ibu Nurul Badriyah, di mana usaha ini pembuatan kerupuk dan rengginang
sebagai usaha yang mampu bertahan sangat membantu nelayan dalam
di Desa Gelung khususnya Kampung memasarkan hasil melautnya tersebut
Gelung Selatan. Dengan adanya usaha menjadi lebih bervariasi dan
pembuatan kerupuk dan rengginang mempunyai nilai ekonomis.
yang dikelola oleh Ibu Nurul Badriyah, Selama ini pengembangan
saat ini mampu memberikan dampak usaha kerupuk dan rengginang di
positif bagi masyarakat sekitar. Pada Kecamatan Panarukan terutama untuk
saat proses produksi mampu sistem pengemasan (packaging) dan
menyerap tenaga kerja sekitar 5-10 pemasarannya masih bersifat
orang, yang bekerja dalam proses tradisional, produksi kerupuk dan
pembuatan kerupuk dan rengginang. rengginang masih dikemas dengan
Sedangkan di kampung Gumok menggunakan plastik secara sederhana
melalui Posdaya Dusun Siaga juga yaitu direkatkan dengan bantuan lilin
terdapat usaha serupa yaitu di bidang atau bagian ujung plastik dilipat dan
kerupuk dan rengginang “Yoyo” distaples dan dipasarkan tanpa adanya
dipimpin ibu Nur Hasanah. Usaha ini kegiatan promosi secara modern. Hal
juga juga telah memasarkan produknya ini menyebabkan kemasan menjadi
sampai keluar kota Situbondo namun kurang menarik dan jangkauan
pemasarannya masih sangat sederhana. pemasaran masih belum luas.
Dalam hal penyediaan bahan Setelah kerupuk dan
baku untuk proses pembuatan kerupuk rengginang selesai diproduksi maka
dan rengginang yang di kelola oleh Ibu proses selanjutnya adalah proses
Nurul Badriyah dan Ibu Nur Hasanah, pelabelan dan pengemasan. Skala
ikan laut yang digunakan sebagai produksi kelompok usaha kerupuk dan
bahan baku berasal dari nelayan rengginang Syarifah oleh Ibu Nurul
Badriyah dan Nur Hasanah sudah tersebut ke toko atau pasar
relatif besar. Untuk saat ini tradisonal.
ketersediaan kerupuk dan rengginang 2. Belum adanya penerapan transfer
masih relatif rendah dibandingkan tekhnologi tepat guna pada tahap
dengan tingkat kebutuhan untuk pelabelan dan
pasokan industri ataupun kebutuhan packaging/pengemasan produk
rumah tangga yang masih cukup yang dapat diterapkan oleh pelaku
melimpah di seluruh wilayah di usaha kerupuk dan rengginang
Indonesia. Maka dengan adanya Panarukan Situbondo untuk
pelabelan, pengemasan dan pemasaran mengatasi rendahya kualitas label
yang lebih modern akan meningkatkan dan kemasan yang dihasilkan dan
produk kerupuk dan rengginang dapat meminimalisir biaya
Syarifah memiliki kualitas bagus produksi dari proses tersebut.
dengan biaya produksi rendah masih 3. Kurang adanya pengembangan
sangat terbuka untuk pengembangan ke usaha yang bisa meningkatkan
depan. pendapatan pengrajin kerupuk dan
Beberapa keuntungan apabila rengginang untuk lebih inovatif
kerupuk dan rengginang dengan label dan kreatif misalnya
dan kemasan serta pemasaran yang memproduksi produk
efektif antara lain mudah/praktis pada kerupuk/rengginang dengan
waktu pemakaian, menghemat biaya berbagai varian kemasan atau
dan waktu untuk varian rasa.
memasarkan/mendistribusikan, tidak
memerlukan bagian ujung plastik TINJAUAN PUSTAKA
dilipat dan distaples secara manual UMKM
yang memakan waktu lama karena Sesuai dengan Undang- Undang
mudah dalam pengemasannya yaitu Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
dipress dengan alat yang modern, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM):
kebersihan terjamin, mengurangi 1. Pengertian UMKM
tingkat keteledoran karyawan bagian a. Usaha Mikroa dalah usaha
ujung plastik yang distaples sehingga produktif milik orang
kemasan tidak akan berlobang terkena perorangan dan/atau badan
angin sehingga produk kerupuk dan usaha perorangan yang
rengginang lebih tahan lama dan memenuhi kriteria Usaha
menjadi lebih bagus serta mutu akan Mikro sebagaimana
lebih seragam. diaturdalam Undang-Undang
Maka untuk lebih ini.
meningkatkan mutu hasil dan b. Usaha Kecil adalah usaha
memenuhi kebutuhan pangsa pasar ekonomi produktif yang
pada umumnya terdapat beberapa berdiri sendiri, yang dilakukan
permasalahan-permasalahan antara lain oleh orang perorangan atau
sebagai berikut: badan usaha yang bukan
1. Belum adanya kegiatan pemasaran merupakan anak perusahaan
yang tepat karena pemasaran masih atau bukan cabang perusahaan
dilakukan dengan sangat sederhana yang dimiliki, dikuasai, atau
dengan hanya mengirim produk menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari
usaha menengah atau usaha Pemasaran
besar yang memenuhi kriteria
Usaha Kecil sebagaimana Menurut Poerwanto (2006)
dimaksud dalam Undang- menyatakan, “pemasaran merupakan
Undang ini. sebuah proses pertukaran yang
c. Usaha Menengah adalah usaha melibatkan orang-orang yang
ekonomi produktif yang mempunyai kebutuhan dan keinginan
berdiri sendiri, yang dilakukan untuk puas dan memperoleh
oleh orang perseorangan atau keuntungan dengan memanfaatkan
badan usaha yang bukan sumber-sumber yang berada di
merupakan anak perusahaan lingkungannya”.
atau cabang perusahaan yang Pemasaran didefinisikan sebagai
dimiliki, dikuasai, atau proses dimana perusahaan
menjadi bagian baik langsung menciptakan nilai bagi pelanggan dan
maupuntidak langsung dengan membangun hubungan yang kuat
Usaha Kecil atau usaha besar dengan pelanggan, dengan tujuan
dengan jumlah kekayaan menangkap nilai dari pelanggan
bersih atau hasil penjualan sebagai imbalannya.
tahunan sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini.

Memahami pasar MMerancang Membangun


dan kebutuhan strategi pemasaran program
serta keinginan yang digerakkan pemasaran
pelanggan oleh pelanggan terintegrasi yang
memberikan nilai

Membangun
hubungan yang
menguntungkan
dan menciptakan
kepuasan

Menangkap nilai
dari pelanggan
untuk
menciptakan
keuntungan dan

Gambar 1. Model proses pemasaran (Kotler 2006).

Wijayanti (2012) menyatakan, “Pada kumpulan orang-orang disuatu tempat.


zaman modern dan teknologi tinggi, Kini, pasar bisa berwujud dan tidak
suatu pasar tidak harus terlihat secara berwujud, baik dalam dunia nyata
fisik berupa gedung-gedung atau ataupun duniamaya. Demikian juga
pemasaran, kegiatan pemasaran tidak Menurut Tjiptono (2008) tujuan akhir
terbatas hanya terjadi pada suatu konsep pemasaran adalah membantu
tempat tertentu atau harus melibatkan organisasi mencapai tujuannya. Dalam
banyak orang. Di zaman serba kasus organisasi bisnis, tujuan
teknologi tinggi ini, kita sudah dapat utamanya adalah laba; sedangkan
melakukan sistem pemasaran online untuk organisasi nirlaba dan organisasi
dengan komputer dari/di rumah atau publik, tujuannya adalah mendapatkan
dari/di kantor saja, demikian juga dana yang memadai untuk melakukan
dengan promosi dan penerapannya aktivitas-aktivitas sosial dan pelayanan
dalam dunia bisnis”. publik.

Saluran Pemasaran/distribusi

Gambar 2. Saluran Pemasaran (Kotler, 2006)

Pelabelan tidak mudah luntur atau rusak serta


Menurut Satyahadi (2012) Label terletak pada bagian kemasan yang
adalah tulisan, gambar, atau kombinasi mudah untuk dilihat dan dibaca dengan
keduanya yang disertakan pada wadah jelas oleh konsumen.
atau kemasan suatu produk dengan cara
dimasukkan ke dalam, ditempelkan Pengemasan
atau dicetak dan merupakan bagian dari Menurut Kotler (2008)
kemasan tersebut untuk memberikan Packaging/kemasan merupakan proses
informasi menyeluruh dan secara utuh yang berkaitan dengan perancangan
dari isi wadah/kemasan produk dan pembuatan wadah atau
tersebut. pembungkus suatu produk. Fungsi dari
Pelabelan pada suatu kemasan produk kemasan, yaitu:
harus dibuat sedemikian rupa, sehingga 1. Pelindung isi (dari kerusakan,
tidak mudah lepas dari kemasannya, kehilangan)
2. Kemudahan menggunakan produk barang-barang tersebut
(alat pemegang, tidak tumpah) bergerak melalui proses-proses
3. Pemakaian ulang (dapat diisi marketing
kembali, untuk wadah lain) 2. Memudahkan pedagang-
4. Daya tarik (artistic, warna, atau pedagang eceran dalam
desain) membagi-bagi atau
5. Identitas (berkesan kokoh, lembut, memisahkan barang tersebut.
atau mewah) 3. Untuk mempertinggi nilai
6. Distribusi (mudah disusun, isinya dengan daya tarik yang
dihitung, atau dipindahkan) ditimbulkan oleh pembungkus
7. Informasi (informasi isi, sehingga menimbulkan ciri
pemakaian, kualitas) khas produk tersebut.
8. Pengembangan (kemajuan 4. Untuk mengidentifikasi mudah
teknologi, daur ulang) dikenal karena adanya label
atau merek yang tertera dalam
Untuk meningkatkan volume pembungkus.
penjualan, pengrajin atau pengusaha 5. Pembungkus dapat digunakan
harus memberikan keunikan atau ciri sebagai alat komunikasi karena
khas dari produk. Salah satunya yaitu membawa berita atau catatan
kemasan produk yang mempunyai mengenai produk tersebut.
peranan penting dalam penjualan. Di
mana kemasan saat ini bukan hanya Posdaya (Pos Pemberdayaan
sebagai pembungkus, tetapi juga bisa Keluarga)
dijadikan sebagai salah satu alat Di desa Gelung Kecamatan
promosi efektif yang dapat Panarukan terdapat dua Posdaya yaitu
memberikan informasi kepada Posdaya Gelung Kartika dan Dusun
konsumen mengenai produk tersebut. Siaga. Masyarakat desa tersebut
Oleh karena itu dalam membuat merupakan masyarakat produktif yang
kemasan harus dibuat sebagus mempunyai usaha produktif di bidang
mungkin. Salah satu alasan konsumen krupuk ikan dan rengginang.
tertarik membeli suatu produk adalah Pengembangan usaha kerupuk dan
karena kemasan yang menarik. Saat ini rengginang di Kecamatan Panarukan
kemasan disadari oleh produsen bukan sudah dilaksanakan oleh beberapa
lagi hanya memiliki fungsi melindungi pengrajin, salah satunya di lakukan oleh
dan membungkus produk. Persaingan Posdaya Gelung Kartika dengan usaha
produk yang semakin ketat di pasar kerupuk dan rengginang “Syarifah”
mengharuskan produsen untuk berfikir dipimpin oleh Ibu Nurul Badriyah, di
keras meningkatkan fungsi kemasan mana usaha ini sebagai usaha yang
untuk dapat memberikan daya tarik mampu bertahan di Desa Gelung
kepada konsumen melalui aspek khususnya Kampung Gelung
artistik, warna, grafis, bentuk maupun Selatan. Dengan adanya usaha
desain dari kemasan tersebut. pembuatan kerupuk dan rengginang
Menurut Alma (2002;116) yang di kelola oleh Ibu Nurul Badriyah,
fungsi kemasan adalah sebagai berikut: saat ini mampu memberikan dampak
1. Melindungi barang-barang positif bagi masyarakat sekitar. Pada
yang dibungkusnya sewaktu saat proses produksi mampu
menyerap tenaga kerja sekitar 5-10 kerupuk maupun rengginang,
orang, yang bekerja dalam proses selanjutnya dari dari sisi pendidikan
pembuatan kerupuk dan rengginang. kegiatan ini mampu meningkatkan
Sedangkan di kampung Gumok pengetahuan dan ketrampilan para
melalui Posdaya Dusun Siaga juga pelaku usaha kerupuk dan rengginang
terdapat usaha yang sama yaitu di dengan pemanfaatan pelabelan yang
bidang kerupuk dan rengginang. Usaha lebih higenis, alat pengemasan modern,
ini adalah kerupuk dan rengginang tekhnologi tepat guna yang baru
“Yoyo” dipimpin ibu Nur Hasanah. sehingga dapat meningkatkan efisiensi
Usaha ini juga juga telah memasarkan produksi kerupuk dan rengginang
produknya sampai keluar kota Panarukan, menumbuhkan jiwa
Situbondo namun pemasarannya masih kewirausahaan yang mandiri guna
sangat sederhana. Tenaga kerjanya mengurangi jumlah pengangguran di
pada saat musim panen order seperti kecamatan Panarukan Kabupaten
mendekati lebaran sampai 15 orang Situbondo.
namun pada hari-hari biasa sekitar 7-10 Pada kegiatan ini akan dilakukan
orang. kegiatan-kegiatan dengan sosialisasi dan
pelatihan yang diawali dengan
METODE PENELITIAN mengintroduksikan penggunaan alat
Pada kegiatan ini dilaksanakan press/kemasan dalam proses
dengan metode sosialisasi dan pelatihan pengemasan sehingga mampu
terkait proses pemasaran yang efektif meningkatkan kualitas dan
dan efisien serta pelabelan, pengemasan menurunkan biaya produksi pembuatan
yang modern dan lebih higenis pada kerupuk dan rengginang. Solusi yang
pengusaha kerupuk dan rengginang di tawarkan dalam pelaksanaan
anggota Posdaya Gelung Kartika dan kegiatan ini terbagi dalam beberapa
Dusun Siaga sehingga produk yang tahap pelaksanaan dengan sasaran
dihasilkan akan lebih berkualitas. adalah masyarakat produktif pelaku
Posdaya Gelung Kartika dan Dusun usaha kerupuk dan rengginang
Siaga melalui kegiatan masyarakat anggota Posdaya Gelung Kartika
produktifnya selain fokus pada bidang dan Dusun Siaga Desa Gelung
ekonomi juga sinergi dengan bidang- Kecamatan panarukan Kabupaten
bidang yang lain yaitu bidang Situbondo.
kesehatan yaitu produk yang dihasilkan Keempat tahapan pelaksanaan
oleh masyarakat produktif ini harus tersebut adalah: Pengetahuan Proses
menggunakan produk yang higenis dan Pemasaranyang efektif dan efisien
dikemas dengan higenis pula sehingga ke konsumen, Alih tekhnologi
produk bisa tahan lama dan tidak cepat ketrampilan pengemasan/press
rusak. dengan menggunakan alat press
Usaha pada masyarakat Hand Sealer, Pelaksanaan
produktif ini dapat merekrut pemasaran konsumen secara
masyarakat sekitar sebagai tenaga efektif dan efisien dan
karyawan yang produktif dengan Penggunaan Alat Press/kemasan
memanfaatkan bahan baku dari pada produk yang dihasilkan
lingkungan sekitar seperti ikan yang sehingga pemberdayaan masyarakat
berkualitas sebagai bahan dasar desa Gelung lebih meningkat dengan
adanya peran aktif Posdaya di rengginang yang baik maka akan
lingkungan masyarakat tersebut. meningkatkan pula kualitas dari
produk kerupuk dan rengginang
Pengetahuan Proses Pemasaran Panarukan tersebut.
yang efektif dan efisien ke
konsumen Pelaksanaan pemasaran
Apabila suatu ide-ide, gagasan konsumen secara efektif dan
atau produk maupun bisnis yang kita efisien.
tawarkan diterima oleh pancaindera, Dalam pelaksanaan pemasaran
maka pesan akan direspons oleh indra kerupuk dan rengginang ini
kita. Respons yang diperoleh harus menggunakan pemasaran langsung dan
positif agar target kita berminat, pemasaran tidak langsung dan
tertarik dan melihat, dan akhirnya menggunakan media promosi. Dalam
membeli produk kita, serta untuk pemasaran langsung pelaku usaha akan
selanjutnya akan memberikan bertemu langsung dengan konsumen
rekomendasi kepada teman dan kerabat dan dalam pemasaran tidak langsung
lainnya. Hal ini menjadi inti tujuan pelaku usaha akan bertemu dengan
semua pemasaran dalam dunia nyata pengecer atau penggepul yang
atau online dewasa ini. kemudian akan diteruskan ke
Kegiatan pemasaran sangat konsumen. Pemasaran langsung dan
penting dilakukan secara optimal dan tidak langsung ini akan memberikan
tepat pada sasaran. Oleh karena perlu dampak yang positif bagi pelaku
untuk mengidentifikasi dan mencari usaha kerupuk dan rengginang. Dalam
solusi yang tepat sehingga pengrajin hal ini ada strategi yang dapat
kerupuk dan rengginang Panarukan dilaksanakan ketika pelaku usaha
dapat lebih meningkatkan kualitas dan menggunakan pemasaran langsung
mengembangkan usaha produk atau tidak langsung dengan media
kerupuk dan rengginangnya. promosi sehingga dapat disesuaikan
dengan kondisi dari pelaku usaha
Penggunaan Stiker Label yang tersebut.
Higinis dan Alih tekhnologi
ketrampilan pengemasan/press Penggunaan Label yang
dengan menggunakan alat press Higinis, Alat Press/kemasan
hand sealer pada produk Kerupuk dan
Alih tekhnologi ketrampilan Rengginang Panarukan
penggunaan alat press hand sealer. Situbondo
merupakan pelatihan bagaimana Label yang higinis dan alat press
cara/tekhnis pengepress- kemasan yang akan digunakan sesuai
an/pengemasan sebagai salah satu dengan ukuran dari kapasitas produk
alternatif teknologi yang dewasa ini yang dihasilkan oleh masyarakat
diyakini mampu menghasilkan terasi produktif usaha kerupuk rengginang
dengan mutu tinggi dan tahan lama dan sehingga alat ini dapat berfungsi dengan
biaya relatif rendah dengan alat press. maksimal. Evaluasi hasil yang
Berdasarkan penjelasan di atas maka dilakukan dengan meninjau langsung
dengan pelabelan, pengemasan dan Posdaya Gelung kartika dan Dusun
pemasaran produk kerupuk dan
Siaga Desa Gelung kecamatan pengusaha/pengrajin kerupuk dan
Panarukan kabupaten Situbondo. rengginang.
Masyarakat produktif sebagai Nama pengrajin kerupuk dan
pelaku usaha telah melaksanakan rengginang yang ada di dusun siaga
proses pemasaran dan palabelan serta lebih akrab di panggil Bu Syarifah
pengemasan produk kerupuk dan (nama anak pertama) dan jarak
rengginang yang telah melakukan rumahnya dekat dengan Bapak
teknis alat secara tepat, serta Sunarno. Pemilik hampir setiap hari
melakukan diskusi dan tanya jawab membuat rengginang dan kerupuk,
secara langsung dengan pelaku usaha tetapi harus melihat kondisi cuaca
kerupuk dan rengginang sebagai terlebih dahulu karena memanfaatkan
sasaran. Selama kegiatan ini sinar matahari. Apabila musim
terlaksana selalu dilakukan kemarau, pemilik memproduksi
pemantauan dan monitoring dan lumayan banyak untuk di titipkan ke
bertanggung jawab terhadap toko-toko dan melayani pesanan luar
pelaksanaan kegiatan ini. Untuk kota juga. Berbeda dengan kondisi
selanjutnya dijalin kerja sama antara musim hujan yang tidak memproduksi
Posdaya dan anggota posdaya yakni kedua produk sama sekali karena lama
pelaku unit usaha kerupuk dan keringnya. Pemilik pernah
rengginang di kecamatan Panarukan memproduksi rengginang saat musim
Kabupaten Situbondo. hujan sekitar 5 kwintal, meskipun di
jemur beberapa hari kurang maksimal
HASIL DAN PEMBAHASAN keringnya sehingga menyebabkan
Karateristik Usaha Kerupuk dan rengginang berbau kurang sedap dan
Rengginang “Syarifah” dan “Yoyo” rasa dari rengginang kurang enak. Pada
pada Posdaya Gelung Kartika dan akhirnya rengginang di buang dengan
Dusun Siaga Desa Gelung sia-sia. Pada kemasan yang masih
Kecamatan Panarukan Kabupaten distaples dan label yang disablon.
Situbondo Berdasarkan informasi dari dinas
Terdapat dua posdaya yaitu kesehatan kabupaten Situbondo, label
dusun siaga dan gelung kartika di makanan yang disablon sangat
KecamatanPanarukan, Kabupaten berbahaya apabila terkontaminasi
Situbondo. Dusun siaga yang dipimpin dengan makanan yang ada dalam
oleh Bapak Sunarno, sedangkan gelung kemasan tersebut.
kartika dipimpin oleh Bapak Subahir. Di dusun Gelung Kartika
Sehubungan dusun siaga dan gelung terdapat seorang pengrajin kerupuk dan
kartika di Kecamatan Panarukan dekat rengginang yang lebih akrab di panggil
dengan laut antara Kabupaten Bu Nur dan jarak rumahnya dekat
Situbondo dan selat Pulau Madura. dengan Bapak Subahir. Namun
Mereka memanfaatkan hasil laut yang terdapat perbedaan, seperti plastik yang
di peroleh yaitu ikan laut. Salah satu digunakan memiliki berat 0,3 gram dan
makanan yang menggunakan bahan nama produknya “yoyo” (nama suami).
ikan laut yaitu rengginang dan Labelnya tidak menggunakan kertas
kerupuk. Sebagian besar kedua dusun tetapi sablonan dengan warna merah.
tersebut berprofesi sebagai Isi tulisan identitas produk hampir
sama dengan produk Bu Syarifah.
Ukurannya rengginangnya variasi, ada berfungsi sebagai penutup produk
yang kecil, sedang, dan besar. Tidak dengan rapat dan tidak terkontaminasi
seperti usaha rengginang Bu Syarifah dengan lingkungan. Adanya
yang hanya membuat ukuran sedang penerapan teknologi secara tepat
saja dan harga standar. Pemasaran supaya produksi kerupuk dan
rengginang Bu Nur sudah sampai di rengginang bisa meningkatkan
Kota Surabaya dan seminggu sekali pendapatan masyarakat produktif
pembeli datang mengambil produk usaha kerupuk dan rengginang serta
rengginang dari Bu Nur. lebih efektif, mudah, dan lebih disukai
oleh konsumen dari segi kualitasnya.
Hasil Interaksi dan Survey Awal ke Usaha bisnis rengginang dan kerupuk
Posdaya Gelung Kartika dan Dusun yang dijalankan oleh Bu Syarifah dan
Siaga Bu Nur bisa bertahan dalam jangka
Hasil interaksi awal dan survey panjang.
di kedua lokasi Posdaya tersebut adalah
Kedua pengrajin rengginang tersebut Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
memiliki kelemahan pada label yang Tahapan-tahapan kegiatan pengrajin
masih menggunakan sablon yang kerupuk dan rengginang Panarukan ada
kurang higinis dan kertas yang kurang pada gambar 3 berikut.
praktis dan kemasannya yang ditutup Tahapan pelaksanaan kegiatan
dengan masih menggunakan staples ini adalah melalui penyampaian
atau lilin. Namun, sekarang ini Bu pengetahuan proses pemasaran yang
Syarifah sudah memiliki alat yang efektif dan efisien ke konsumen,
dikenal dengan nama hand sealer (alat Alih tekhnologi ketrampilan
press plastik). Alatnya berukuran kecil pelabelan, pengemasan/press
sehingga pemilik menuturkan agak dengan menggunakan alat press
kesulitan menggunakan karena Hand Sealer, Pelaksanaan
kemasan yang dihasilkan tidak rata dan pemasaran konsumen secara
mengkerut, sedangkan Bu Nur hanya efektif dan efisien dan
menggunakan staples saja. Penggunaan Alat Press/kemasan
Label Stiker Higinis merupakan pada produk yang dihasilkan
label yang lebih aman dan tidak sehingga pemberdayaan masyarakat
terkontaminasi dengan bahan kimia desa Gelung lebih meningkat dengan
dibandingkan dengan sablon dan Hand adanya peran aktif Posdaya di
sealer adalah alat press plastik yang lingkungan masyarakat tersebut.
PERSIAPAN DAN PEMILIHAN BAHAN BAKU UNTUK PRODUKSI

PERSIAPAN LABEL STIKER HIGINIS, ALAT PENGEMASAN DAN


PEMASARAN

PELABELAN DENGAN LABEL STIKER YANG HIGINIS DAN PENGEMASAN


PRODUK KERUPUK&RENGGINANG DENGAN ALAT PRESS

PEMASARAN DENGAN SALURAN DISTRIBUSI DAN MEDIA PROMOSI

KERUPUK&RENGGINANG BERKUALITAS DENGAN KEMASAN MODERN


DAN PANGSA PASAR YANG LUAS

Gambar 3. Tahapan-tahapan Kegiatan

Gambar 4. Label Pengrajin Kerupuk dan Rengginang Panarukan

Gambar 5. Pengemasan Produk Pengrajin Kerupuk dan Rengginang Panarukan


Situbondo
85

Dari tahapan kegiatan tersebut maka DAFTAR PUSTAKA


pangsa pasar pengrajin kerupuk dan Alma, Buchari, 2002. Manajemen
rengginang Panarukan menjadi lebih luas dan Pemasaran dan pemasaran Jasa,
keuntungan menjadi lebih meningkat. Bandung: Alfabeta.
Konsumen dari pengrajin kerupuk dan Kotler, Philip dan Susanto. 2001. Dasar-
rengginang Panarukan Situbondo saat ini Dasar Pemasaran. Jilid 2. Jakarta:
mampu memilih suatu produk karena sesuai Salemba Empat.
syarat yang akan dibeli misalnya produk yang Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran:
tahan lama, tidak mudah rusak dan terjaga Analisis, Perencanaan, Implementasi,
kualitasnya. dan KontrolEdisi Milenium. Jakarta:
Saat ini konsumen terutama di PT. Prenhaindo.
wilayah perkotaan bahkan di pedesaan Poerwanto. 2006. New Business
seringkali membeli suatu produk tidak untuk Administration. Yogyakarta: Pustaka
segera dikonsumsi atau langsung dimakan Pelajar
tetapi untuk persediaan, sehingga para Tjiptono, Fandi dan Andriana, D.
konsumen ini membutuhkan produk yang 2008.Pemasaran Strategik.
terlindungi secara baik isinya, dari kerusakan, Yogyakarta: Andi Offset.
berkurangnya isi dan pengaruh cuaca. Dan hal Wijayanti, Titik. 2012. Marketing Plan!
ini juga sangat diperhatikan oleh para Perlukah? Jakarta: PT. Elex Media
konsumen kerupuk dan rengginang Komputindo
Panarukan Situbondo.

KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dari
kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa
kegiatan pelabelan, pengemasan dan
pemasaran yang efektif dapat meningkatkan
penjualan dari pengrajin kerupuk dan
rengginang Panarukan Situbondo. Melalui
kegiatan pelabelan yang higinis maka dapat
meningkatkan kualitas terutama kesehatan
dari konsumennya. Sedangkan pengemasan
dengan menggunakan alat kemasan yang
modern dapat melindungi produk menjadi
lebih tahan lama, berkualitas dan dapat
mempermudah proses pendistribusian.
Selanjutnya dari kegiatan pemasaran dapat
dilakukan dengan menggunakan saluran
distribusi yang lebih efektif dan
menggunakan media promosi yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen pada saat ini. Dari peningkatan
kegiatan pelabelan, pengemasan dan
pemasaran yang efektif ini maka pengrajin
kerupuk dan rengginang Panarukan
Situbondo semakin meningkat kuantitas
maupun kualitas produknya.

You might also like