You are on page 1of 8

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Manajemen Keperawatan


Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional.
Manajer keperawatan bertugas untuk merencanakan, mengorganisasi,
memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat
memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien bagi individu,
keluarga dan masyarakat. Manajemen keperawatan terdiri atas : pengumpulan
data, identifikasi data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi hasil (Nursalam, 2011). Manajemen keperawatan juga ditekankan pada
unsur – unsur paradigma keperawatan dalam melakukan pengelolaan terhadap
klien, ketenagaan, peralatan, administrasi dan lain–lain yang berhubungan
dengan pengelolaan organisasi di pelayanan, pendidikan dan atau institusi
pemerintah.

Konsep dasar manajemen adalah keseimbangan antara visi, misi dan motivasi
yang jelas dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Perawat /
manajer keperawatan harus mempunyai suatu pandangan dan pengetahuan yang
luas tentang manajemen dan proses perubahan yang terjadi saat ini dan yang
akan datang, yaitu tentang penduduk, sosial, ekonomi dan politik yang akan
berdampak terhadap pelayanan kesehatan. Peran manajer keperawatan adalah
sebagai pengawal proses prefesinalisasi supaya tidak salah jalan dan arah. Suatu
langkah nyata dari profesi keperawatan yaitu menjaga dan mengawasi suatu
proses profesionalisasi keperawatan Indonesia agar terus berjalan dan
berkesinambungan (Nursalam, 2011).

2.2 Proses Manajemen Keperawatan


Menurut Nursalam (2011), proses manajemen keperawatan:
1. Pengkajian dan pengumpulan data
Pada tahap ini, seorang manajer keperawatan dituntut tidak hanya
mengumpulkan informasi tentang keadaan klien melainkan juga mengenai
institusi (rumah sakit / puskesmas), tenaga keperawatan, administrasi dan
bagian keuangan yang memengaruhi fungsi organisasi keperawatan secara
keseluruhan. Manajer perawat yang efektif harus mampu memanfaatkan
proses manajemen dalam mencapai suatu tujuan melalui usaha orang lain.
Manajer keperawatan bekerja berdasarkan informasi penuh dan akurat
tentang masalah apa yang perlu dan harus diselesaikan, dengan cara apa,
untuk alasan apa, tujuannya apa dan sumber daya apa yang tersedia untuk
melaksanakan rencana itu. setelah masalah teridentifikasi, manajer
mengevaluasi apakah rencana tersebut perlu untuk diubah atau prestasi
karyawan yang perlu dikoreksi. Sehingga pada tujuan akhirnya, proses
manajemen keperawatan bertujuan untuk mencapai perawatan yang efektif
dan ekonomis bagi semua kelompok klien.
2. Perencanaan
Perencanaan adalah menyusun langkah strategis dalam mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan ini bertujuan untuk
menentukan kebutuhan dalam asuhan keperawatan kepada semua klien,
menegakan tujuan, mengalokasikan anggaran belanja, menetapkan ukuran
dan tipe tenaga keperawatan yang dibutuhkan, membuat pola struktur
organisasi yang dapat mengoptimalkan efektivitas kerja staf, serta
menegakkan kebijaksanaan dan prosedur operasional untuk mencapai visi
dan misi institusi yang telah ditetapkan.
3. Pelaksanaan
Tahap pada pelaksanaan ini terdiri atas bagaimana manajer memimpin
orang lain untuk menjalankan tindakan yang telah direncanakan. Fungsi
kepemimpinan dapat dibagi lagi dalam komponen fungsi yaitu
kepemimpinan, komunikasi dan motivasi.
4. Evaluasi
Tahap akhir proses manajerial adalah mengevaluasi seluruh kegiatan yang
telah dilaksanakan. Tujuan evaluasi adalah untuk menilai seberapa jauh staf
mampu melaksanakan perannya sesuai dengan tujuan organisasi yang telah
ditetapkan serta mengidentifikasi faktor – faktor yang menghambat dan
mendukung dalam pelaksanaan.
2.3 Kompetensi yang Harus Dimiliki oleh Manajer Keperawatan dalam
Meningkatkan Efektivitas Kepemimpinan

1. Kepemimpinan
a. Berkomunikasi tentang organisasi dan dalam memfasilitasi kegiatan
organisasi dan pelaksanaan perubahan
b. Mendelegasikan dan mendapatkan orang lain untuk melaksanakan tugas
dan menerima tanggung jawab
c. Menyeleksi dan memilih pegawai yang tepat
d. Menciptakan budaya organisasi yang kondusif dan efektif
e. Mengonsultasikan dengan staf dan orang lain di luar organisasi yang
sesuai tentang keadaan organisasi
f. Mengenal kapan peraturan harus dilaksanakan (fleksibilitas)

2. Pengambilan keputusan dan perencanaaan


a. Berpikir ulang dan menyusun kembali prioritas organisasi
b. Merespons secara cepat dan tepat tentang perubahan yang tidak
diharapkan
c. Mengantisipasi dan melaksanakan perencanaan perubahan anggaran
d. Memberikan pedoman dan arahan tentang ketutusan organisasi melalui
pengetahuan dari pemerintah daerah, provinsi dan nasional.
e. Menginterpretasi perubahan industri dan mengimplementasikan dalam
organisasi
f. Menginterpretasikan perubahan ekonomi staf.
g. Menempatkan organisasi sebagai bagian yang penting dari
pemerintahan.

3. Hubungan masyarakat / komunikasi


a. Empati, mendengar dan tanggap terhadap semua pernyataan orang lain.
b. Mencipatakan situasi yang kondusif dalam komunikasi.
c. Membaca dan tanggap terhadap situasi politik yang terjadi.
d. Menunjukkan rasa percaya diri melalui kemampuan berkomunikasi
(verbal/nonverbal) dalam memengaruhi orang lain.
e. Berkomunikasi secara efektif melalui tulisan
f. Mengembangkan proses hubungan yang baik di dalam dan di luar
organisasi.
g. Menggunakan media untuk pemasaran / keuntungan organisasi.

4. Anggaran
a. Bertanya dan melihat rencana sebelumnya
b. Mengontrol anggaran
c. Menginterpretasikan penggunaan anggaran sesuai kebutuhan
d. Merencanakan jauh ke depan
e. Menggunakan pengukuran dan rata – rata industri
f. Menyediakan risiko terhadap kekurangan keuangan
g. Mengonsultasikan masalah keuangan\

5. Pengembangan
a. Pengembangan tim kerja yang efektif
b. Mempertahankan dan mengembangkan hubungan profesional antarstaf
c. Memberikan umpan balik yang positif
d. Menerapkan peran mentor yang efektif
e. Menggunakan sistem pemberian penghargaan yang baik
f. Mengembangkan, meningkatkan dan meninjau indikator organisasi.

6. Kepribadian
a. Memfokuskan satu atau lebih dari dua kejadian dalam satu periode
b. Mengaplikasikan filosofi manajemen dan komitmen terhadap kualitas
pelayanan
c. Mengambil keputusan yang tepat
d. Mengelola stres individu
e. Menerima sesuatu terhadap kejadian yang tidak diharapkan
f. Menggunakan koping yang efektif pada setiap masalah
g. Mensyukuri nikmat yang telah diberikan atas keberhasilan pencapaian
tujuan.

7. Negosiasi
a. Mengidentifikasi dan mengelola konflik
b. Memfasilitasi perubahan
c. Mendemonstrasikan pemahaman tentang perbedaan pendapat
d. Melakukan negosiasi dengan baik
e. Melakukan klarifikasi kejadian yang melibatkan seluruh staf
f. Melakukan negosiasi dengan staf, kelompok dan organisasi luar
g. Menjadi mediator terjadinya konflik antar staf atau kelompok.

Menurut Maura MacPhee (2008), efektivitas kepemimpinan dalam


keperawatan dapat dilihat dengan harmonisnya lingkungan kerja yang
dipimpinnya, kepuasan perawat dalam bekerja, rendahnya tingkat perpindahan
perawat dan kualitas perawatan pasien yang baik.

2.4 Manajemen Pelayanan Keperawatan Komunitas


Dalam memanajemen suatu pelayanan keperawatan di komunitas memiliki
beberapa tahapan manajemen yang terdiri dari perencanaan (planning),
organisasi (organizing), penetapan orang (staffing), pengarahan (directing), dan
evaluasi (controling). Perencanaan (planning) merupakan salah satu fungsi
manajemen yang sangat penting dalam suatu organisasi (Marquis & Huston,
2006). Perencanaan memegang peranan yang sangat strategis dalam
keberhasilan upaya pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan kesehatan di
komunitas. Pengorganisasian (organizing) merupakan upaya untuk
menghimpun semua sumber daya yang dimiliki daerah dan memanfaatkannya
secara efisien guna mencapai tujuan (goals) yang telah ditetapkan. Fungsi
pengorganisasian pada suatu organisasi adalah untuk membentuk kerangka
dalam menjalankan rencana yang telah ditetapkan, menentukan jenis pelayanan
kesehatan yang paling sesuai, mengategorikan tindakan dalam mencapai tujuan
masing-masing unit, bekerja dalam struktur organisasi, serta memahami dan
menggunakan kekuatan dan kekuasaan dengan tepat (Marquis & Huston, 2006).
Pengorganisasian (organizing) di dalam pelaksanaannya juga harus pula
diperhatikan adalah menentukan siapa melakukan apa (staffing). Pengawasan
dan pengendalian (controlling), merupakan proses untuk mengamati secara
terus menerus (bekesinambungan) pelaksanaan rencana kerja yang sudah
disusun dan mengadakan koreksi (perbaikan) terhadap penyimpangan yang
terjadi. Untuk menjalankan fungsi ini diperlukan adanya standar kinerja yang
jelas.

Berdasarkan tahap/fungsi dari manajemen tersebut peran perawat komunitas


dalam memanajemen pelayanan kesehatan yaitu sebagai koordinator yang mana
perawat melakukan koordinasi terhadap semua pelayanan kesehatan yang
diterima keluarga diberbagai program, dan bekerjasama (kolaborasi) dengan
tenaga kesehatan lain atau keluarga dalam melakukan perencanaan pelayanan
kesehatan serta sebagai penghubung dengan institusi pelayanan kesehatan dan
sektor terkait lainnya (Depkes, 2006).
Referensi
Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta : Salemba Medika.

MacPhee, Maura and France Bouthillette. 2008. Developing Leadership in Nurse


Manager : The British Columbia Nursing Leadership Institute. Journal of
Nursing Leadership Volume 21 Number 3. www.nursing.ubc.ca.

Marquis, B.L., & Huston, C.J. 2006. Leadership Roles And Roles Management
Functions In Nursing: Theory And Application. 5 th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.

Susanto T. 2010. Analisis Situasi Penerapan Manajemen Pelayanan Keperawatan


Kesehatan Komunitas: Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (Adolescent
Friendly) Pada Pemenuhan Kebutuhan Kesehatan Reproduksi Aggregate
Remaja Di Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Departemen
Keperawatan Komunitas Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Jember
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta : Salemba Medika.
Safaria, T. 2004. Kepemimpinan.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Koenig Blais, Trans Yuningsih, Y dan Budhi, Nike. 2006. Praktik Keperawatan
Profesional. Edisi 4. Jakarta : EGC.
MacPhee, Maura and France Bouthillette. 2008. Developing Leadership in Nurse
Manager : The British Columbia Nursing Leadership Institute. Journal of
Nursing Leadership Volume 21 Number 3. www.nursing.ubc.ca. Diakses
tanggal 22 Oktober 2013.
Hendel, Tova. 2005. Leadership style and choice of strategy in conflict
management among Israeli nurse managers in general hospitals. Journal of
Nursing Management Volume 13, 137 – 146. www.ukessays.com. Diakses
tanggal 22 Oktober 2013.
Stanley, Joan. 2008. The Clinical Nurse Leader : a catalyst for improving quality
and patient safety. Journal of Nursing Management Volume 16.
www.researchgate.net. Diakses tanggal 22 Oktober 2013.

You might also like