You are on page 1of 10

EFEKTIVITAS PENERAPAN BIAYA LINGKUNGAN DALAM UPAYA

MEMINIMALKAN DAMPAK LINGKUNGAN


(Studi pada PT. EMDEKI UTAMA)

Faishal Agung Rohelmy


Zahroh ZA
R. Rustam Hidayat
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Malang
e-mail: faishalagungrohelmy@yahoo.com

Abstract
The aim of this study is to determine the environmental impact and effectiveness of
environmental costs at PT. Main Emdeki. This research is a descriptive study with a
qualitative approach. Analysis of the data used in this study is a non-statistical analysis. The
results of this research that the effectiveness of the environmental costs budgeted by PT.
Emdeki Utama which can minimize the environmental impact of the operational activities of
industrial production. This is evident in the results of analysis of the environmental cost
report, Environmental Management Effort (UKL) and Environmental Monitoring (UPL) in
2011 and 2012 on the waste air, noise and water that decreased levels of substance gradually
each year with the implementation of environmental costs.

Keywords: Environmental Costs, Environmental Management Procedures and


Environmental Monitoring

Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak lingkungan dan efektivitas penerapan
biaya lingkungan pada PT. Emdeki Utama. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis non-statistik. Hasil penelitian ini yaitu efektivitas biaya lingkungan yang dianggarkan
oleh PT. Emdeki Utama yang dapat meminimalkan dampak lingkungan akibat dari aktivitas
operasional produksi industri. Hal tersebut terbukti pada hasil analisa laporan biaya
lingkungan, Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UPL) tahun 2011 dan 2012 pada limbah udara, suara dan air yang mengalami penurunan
kadar zat secara bertahap tiap tahunnya dengan diterapkannya biaya lingkungan.

Kata kunci : Biaya Lingkungan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya


Pemantauan Lingkungan
1. Pendahuluan
Esensi sebuah industri adalah keuntungan saja tapi menitik beratkan pula
hubungan timbal balik dari lingkungan pada lingkungan dan sosial industri dalam
masyarakat kepada industri dan hal ini mengoptimalkan pembangunan
tidak dapat dipisahkan. Hanifah dalam berkelanjutan.
Rustom (2004) menyebutkan bahwa pihak Salah satu industri yang dapat
industri seharusnya tidak lagi berpijak memiliki hubungan timbal balik dengan
dalam tanggung jawab yang sesuai dengan masyarakat adalah industri kalsium karbit.
single bottom line akan tetapi mengarah Hubungan ini berupa transaksi jual beli
kepada triple bottom line. Bukan hanya beberapa bahan baku untuk menyuplai
berorientasi pada keuangan dan kegiatan operasional industri. Dampak

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 2 No. 2 Februari 2015| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
positif yang diberikan industri adalah lingkungan tetapi belum diwujudkan
tersedianya lapangan kerja dan sepenuhnya karena masih terlihat terjadi
terpenuhinya kebutuhan ekonomi pencemaran udara berupa gas dan
masyarakat akan kehadiran industri karena partikel sebanyak 2,7 ton/hari. Pengelolaan
dilingkungan sekitar semakin ramai dan yang benar seharusnya didukung dengan
ekonomi masyarakat naik pesat dibanding laporan biaya lingkungan sebagai langkah
sebelumnya. Sedangkan dampak negatif pencegahan terhadap berbagai kegagalan
yang diberikan industri ini berupa deteksi limbah produksi. Pengeloalaan dan
kebisingan, limbah industri yang dapat penganggaran biaya lingkungan yang tepat
menyebabkan menurunnya kualitas dan efektif akan memberikan dampak yang
lingkungan apabila tidak dikelola oleh positif bagi terbentuknya kualitas
industri dengan benar. lingkungan sebaliknya, sikap industri yang
Dalam Peraturan Pemerintah pasal 2, berorientasi kepada keuntungan saja akan
dan 3 No. 47 Tahun 2012 tentang mengurangi kredibilitas bagi industri
tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam upaya meningkatkan tanggung
menerangkan setiap perseroan yang jawab sosial. Metode penganggaran biaya
menjalankan usaha dibidang sumber daya untuk melakukan tata kelola kualitas
alam maka wajib melaksanakan tanggung lingkungan yang benar sangat perlu di
jawab sosial dan lingkungan yang alokasikan sebagai biaya tambahan.
diperhitungkan sebagai biaya perseroan Penelitian ini bertujuan untuk
juga memperhatikan kepatuhan dan mengetahui pengelolaam dampak
keawajaran, terkait tanggung jawab sosial lingkungan dan efektivitas penerapan
industri maka dibutuhkan sebuah laporan biaya lingkungan pada PT. Emdeki Utama.
yang menyajikan tentang biaya
lingkungan. Rumusan Masalah
Ikhsan (2008:103) menyebutkan 1. Bagaimana pengelolaan dampak
bahwa definisi biaya lingkungan lingkungan di PT. Emdeki Utama ?
mencakup dari keseluruhan biaya-biaya 2. Bagaimana Efektivitas penerapan biaya
paling nyata (seperti limbah buangan), lingkungan dalam upaya meminimalkan
untuk mengukur ketidakpastian, biaya dampak lingkungan pada PT. Emdeki
lingkungan pada dasarnya berhubungan Utama ?
dengan produk, proses, sistem, atau
fasilitas penting untuk pengambilan
keputusan manajemen yang baik. Biaya
lingkungan ini merupakan suatu usaha
industri mengambil langkah untuk
memenuhi tanggung jawab sosial yang
harus dipenuhi kepada masyarakat.
Limbah industri yang dihasilkan
berupa abu atau debu yang mengandung
senyawa kimia, hal ini akan menganggu
kualitas lingkungan jika biarkan begitu
saja. Namun kini pengelolaan limbah dapat
dimanfaatkan dengan dijadikan urukan
pondasi bangunan yang dinilai lebih
kokoh. Hal ini merupakan upaya yang
dilakukan PT. Emdeki Utama untuk
mengoptimalkan tangggungjawab sosial.
PT. Emdeki Utama memang telah
melakukan kontribusi dalam hal

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 2 No. 2 Februari 2015| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.3 Klasifikasi Biaya Lingkungan
2.1 Biaya Lingkungan Pada tabel 2 memberikan informasi
Ikhsan (2008:103) menyatakan bahwa ada daftar kegiatan khusus yang
“Definisi biaya lingkungan mencakup dari dilakukan untuk tiap kategori. Biaya yang
keseluruhan biaya-biaya paling nyata termasuk biaya privat atau biaya yang
(seperti limbah buangan), untuk mengukur merupakan tanggung jawab perusahaan.
ketidakpastian, biaya lingkungan pada Untuk biaya sosial memiliki label “S”
dasarnya berhubungan dengan produk, yaitu merupakan biaya yang ditanggung
proses, sistem, atau fasilitas penting untuk oleh pihak lain bukan perusahaan.
pengambilan kepurusan manajemen yang
baik” Tabel 2 Klasifikasi biaya lingkungan menurut aktivitas
Daftar Aktivitas Khusus Tiap Kategori
Aktivitas Aktivitas Kegagalan Internal
2.2 Tujuan Biaya Lingkungan Pencegahan
Hansen and Mowen (2009:249)  Mengevaluasi  Mengoperasikan peralatan
mengemukakan bahwa tujuan biaya dan memilih pengendali polusi
pemasok  Mengolah dan membuang
lingkungan demi meningkatkan kualitas  Mengevaluasi sampah beracun
lingkungan sebagai berikut : dan memilih  Memelihara peralatan
alat untuk polusi
mengendalikan  Mendapatkan lisensi
Tabel 1 Tujuan dan Ukuran Biaya Lingkungan
polusi fasilitas untuk
Tujuan Ukuran  Mendesain memproduksi limbah
1 Meminimalkan  Jenis dan jumlah (total proses & produk  Mendaur ulang sisa bahan
penggunaan & per unit)  Melakukan
bahan  Persentase total biaya studi
berbahaya bahan baku lingkungan
 Mengembangka
 Ukuran produktivitas
n sistem
(input/output) manajemen
2 Meminimalkan  Jenis dan jumlah (total
lingkungan
penggunaan & per unit)  Mendaur ulang
bahan baku atau  Ukuran produktivitas produk
bahan yang (input/output)  Memperoleh
masih asli sertifikasi ISO
3 Meminimalkan  Jenis dan jumlah (total 14001
kebutuhan Aktivitas Deteksi Aktivitas Kegagalan Eksternal
& per unit)
 Mengaudit  Membersihkan danau yang
energi  Ukuran produktivitas
aktivitas tercemar
(input/output) lingkungan  Membersihkan minyak
4 Meminimalkan  Berat limbah beracun  Memeriksa yang tumpah
pelepasan residu yang diproduksi produk dan  Membersihkan tanah yang
 Volume pembuangan proses tercemar
cairan  Mengembangka  Menyelesaikan klaim
n ukuran kinerja kecelakaan pribadi
 Jumlah gas rumah kaca
lingkungan  Merestorasi tanah ke
yang diproduksi  Menguji keadaan alaminya
 Persentase pengurangan pencemaran  Hilangnya penjualan
bahan baku pengemasan  Memverifikasi karena reputasi lingkungan
5 Memaksimalkan  Berat bahan baku yang kinerja yang buruk
peluang untuk diaur ulang lingkungan dari  Menggunakan bahan baku
daur ulang  Jumlah komponen yang pemasok dan listrik secara efisien
 Mengukur  Menerima perawatan
berbeda-beda
tingkat medis karena polusi (S)
 Persentase unit yang pencemaran  Hilangnya lapangan
dibuat ulang pekerjaan karena
 Energi yang diproduksi pencemaran (S)
dari pembakaran  Hilangnya manfaat danau
Sumber : Hansen and Mowen, 2009 sebagai tempat rekreasi (S)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 2 No. 2 Februari 2015| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
 Rusaknya ekosistem dalam ANDAL sesuai dengan apa uang
karena pembuangan
sampah padat (S)
terjadi. Karena itu pemantauan sering juga
disebut post-audit dan berguna sebagai
masukan untuk memperbaiki ANDAL di
kemudian hari dan perbaikan
Sumber : Hansen and Mowen, 2009 kebijaksanaan lingkungan”.

2.4 Laporan Biaya Lingkungan 2.6 Limbah Industri


Menurut Hansen dan Mowen Sunu (2001:11) menyatakan bahwa.
(2009:416) “Pelaporan biaya lingkungan “setiap limbah yang mengandung bahan
adalah penting jika sebuah organisasi berbahaya atau beracun yang karena sifat
serius memperbaiki kinerja lingkungannya atau konsentrasi dan jumlahnya, baik
dan mengendalikan perincian biaya secara langsung maupun tidak langsung
lingkungan menurut kategori. Pelaporan dapat merusak dan mencemarkan
biaya lingkungan menurut kategori lingkungan hidup juga membahayakan
memberikan dua hasil yang penting yaitu kesehatan manusia”.
dampak biaya lingkungn terhadap
profitabilitas perusahaan dan jumlah relatif 2.7`Jenis Limbah
yang dihabiskan untuk setiap kategori”. Sunu (2001:11) mengemukakan
bahwa untuk mengetahui sumber limbah
Tabel 3 Contoh laporan biaya lingkungan Thamus Corporation
Thamus Corporation dan karakteristiknya, maka limbah B3
Laporan Biaya Lingkungan
Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dapat dibedakan menurut jenisnya yang
Biaya Lingkungan Persentase meliput :
dari Biaya
Operasional 1.) Dari sumber yang tidak spesifik
Biaya pencegahan :
Pelatihan pegawai $ 600.000 Yaitu limbah B3 yang berasal bukan
Desain produk 1.800.000
Pemilihan peralatan 400.000 $ 2.800.000 1.40% dari proses utamanya, tetapi dari
Biaya deteksi :
Pemeriksaaan proses $ 2.400.000 kegiatan pemeliharaan alat, pencucian,
Pengembangan ukuran 800.000 3.200.000 1.60
Biaya kegagalan internal : inhibitor korosi, pelarutan kerak,
Pengoprasian peralatan polusi $ 4.000.000
Pemeliharaan peralatan polusi 2.000.000 6.000.000 3.00 pengemasan dll
Biaya kegagalan eksternal :
Pembersihan danau $ 9.000.000 2.) Dari sumber yang spesifik
Restorasi tanah 5.000.000
Penyelesaian klaim kerusakan 4.000.000 18.000.000 9.00 Yaitu limbah B3 sisa proses suatu
Total $30.000.000 15.00%
kegiatan industri atau kegiatan tertentu
Sumber : Hansen and Mowen, 2009
3.) Dari bahan sisa
2.5 Rencana Pengelolaan Lingkungan Yaitu limbah B3 seperti bahan kimia
(RKL) dan Rencana Pemantauan kadaluwarsa, tumpahan, sisa kemasan,
Lingkungan (RPL) limbah yang tidak memenuhi
Soemarwoto (2009:82) menyatakan spesifikasi.
bahwa “Dalam pengelolaan lingkungan
pemantauan merupakan komponen yang 3. METODE PENELITIAN
esensial. Pemantauan diperlukan sebagai 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian
sarana untuk memeriksa apakah Jenis penelitian yang digunakan oleh
persyaratan lingkungan dipatuhi dalam penulis dalam meneliti adalah
pelaksanaan proyek. Informasi yang menggunakan metode penelitian deskriptif.
didapatkan dari pemantauan juga berguna Penelitian yang dilakukan berupaya untuk
sebagai peringatan dini, baik dalam arti menggambarkan dan memaparkan
positif maupun negatif, tentang perubahan mengenai fakta-fakta ataupun fenomena
lingkungan yang mendekati atau yang sedang terjadi saat penelitian
melampaui nilai ambang batas serta berlangsung. Penelitan deskriptif adalah
tindakan apa yang perlu diambil. Juga penelitian yang bertujuan menggambarkan
mengetahui apakah prakiraan yang dibuat

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 2 No. 2 Februari 2015| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
suatu kondisi atau fenomena tertentu menyangkut bagaimana kita mengadakan
(Zulganef, 2008:11). penelitian (Usman dan Akbar, 2009:41).
Dalam penelitian ini menggunakan Maka dalam penelitian ini metode yang
pendekatan kualitatif. Menurut pendapat akan digunakan adalah sebagai berikut:
dari Zulganef (2008:96) mengemukakan 1. Wawancara
penelitian kualitatif adalah suatu deskripsi Wawancara merupakan salah satu
rinci (a detailed description) mengenai metode pengumpulan data yang
bagaimana peneliti tersebut digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan dan memikirkan mengenai mengadakan tanya jawab yang
data spesifik yaang akan menjadi dasar mempunyai keterkaitannya dengan
untuk membuat suatu konsep. Lokasi perencanaan pengelolaan lingkungan,
penelitian dilakukan di PT. Emdeki Utama pemantauan lingkungan, biaya
yang terletak di Jl. Raya No. 294, lingkungan.
Driyorejo, Gresik - Jawa timur. 2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu
3.2 Sumber Data cara atau metode yang digunakan oleh
Sumber data adalah subyek bagi penulis untuk mengumpulkan data
penulis untuk memperoleh data sebagai melalui dokumen-dokumen, catatan-
dasar dari penulisan penelitian. Ada 2 catatan, laporan biaya dalam kurun
(dua) jenis sumber data yang digunakan waktu tertentu dan strukur organisasi.
oleh peneliti :
1. Sumber data primer
3.4 Analisis Data
Menurut Agung (2012:60), data Salah satu hal penting yang harus
primer adalah data yang diperoleh dilakukan oleh peneliti adalah analisis data
atau dikumpulkan oleh peneliti atau biasanya bersifat manual. Tujuan dari
lembaga tertentu langsung dari metode analisis untuk penelitian ini adalah
sumbernya, dicatat, dan diamati untuk mengolah dan menyederhanakan data dari
pertama kalinya dan hasilnya sumbernya agar lebih mudah untuk
digunakan langsung oleh peneliti atau dicermati. Setelah dikumpulkan,
lembaga itu sendiri untuk selanjutnya data perlu diolah atau
memecahkan persoalan yang akan dianalisis untuk mendapatkan informasi
dicari jawabannya. Semua data ini (Mantra, 2008:123)
merupakan data mentah yang nanti Metode analisis yang digunakan
akan diproses untuk tujuan-tujuan dalam penelitian ini adalah metode non-
tertentu sesuai dengan kebutuhan. statistik. Metode ini sangat sesuai apabila
2. Sumber data sekunder di aplikasikan dengan jenis penelitian
Menurut Agung (2012:61), adalah deskriptif. Metode deskriptif adalah
data yang diperoleh atau dikumpulkan serangkain upaya proses penyelesaian
oleh orang lain atau lembaga tertentu. permasalahan yang bertujuan untuk
Atau data primer yang telah diolah mengungkap, mengambarkan dan
lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk menjelaskan suatu keberadaan objek
seperti tabel, grafik, diagram, gambar, penelitian berdasarkan fenomena dan
dan yang lainnya sehingga lebih fakta-fakta yang sedang terjadi. Adapun
informatif oleh pihak lain. langkah yang dapat dilakukan dalam
penelitian ini adalah :
3.3 Metode Pengumpulan Data 1. Biaya Lingkungan
Metode atau cara pengambilan data a.) Lingkup biaya lingkungan
merupakan langkah suatu pengkajian perusahaan
dalam mempelajari peraturan-peraturan b.) Biaya lingkungan internal dan
yang terdapat dalam penelitian. Yaitu yang eksternal

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 2 No. 2 Februari 2015| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
c.) Laporan biaya lingkungan
2. Dampak Lingkungan
a.) Upaya-upaya meminimalkan
dampak lingkungan
1.) Rencana pengelolaan
lingkungan
a. Tujuan pengelolaan
lingkungan
b. Metode penanganan
dampak
c. Bentuk-bentuk
pengelolaan lingkungan
2.) Rencana pemantauan
lingkungan
a. Tujuan pemantauan
lingkungan
b. Pemantauan dampak
3.) Catatan jumlah debit
pembuangan limbah tiap
tahun
b.) Biaya Lingkungan
1.) Lingkup biaya lingkungan
perusahaan
2.) Biaya lingkungan internal
dan eksternal
3.) Laporan biaya lingkungan

4. HASIL PENELITIAN dan


PEMBAHASAN
4.1 Efektivitas Penerapan Biaya
Lingkungan dalam Upaya
Meminimalkan Dampak
Lingkungan

Efektivitas penerapan biaya


lingkungan pada PT. Emdeki Utama tidak
nampak pada jumlah pembuangan debit
limbah yang dihasilkan per tahunnya
karena model mesin yang digunakan, cara
produksi yang diparaktekkan dan jenis
bahan baku yang dipilih tidak terjadi
perubahan dari awal mesin
dioperasionalkan. Namun, pada beberapa
kandungan limbah yang berkurang ini
karena adanya program upaya pengelolaan
dan pemantauan limbah yang dilakukan
oleh PT. Emdeki Utama dari tahun
sebelumnya yang berdampak positif. Hal
ini terbukti pada tabel berikut ini,

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 2 No. 2 Februari 2015| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
matang oleh pendiri perusahaan.
Kemudian PT. Emdeki Utama juga tidak
memilki izin PROPER (Program Penliaian
Kinerja Lingkungan) yang dikeluarkan
oleh kementrian lingkungan hidup setiap 5
(lima) tahun sekali. Dikarenakan biaya izin
yang sangat mahal dan memberatkan
perusahaan untuk hanya sekedar
memberikan penilaian terhadap kondisi
lingkungan perusahaan. Maka diputuskan
sejak saat itu tidak mendaftarakan kembali
pada izin PROPER namun bukan berarti
PT.Emdeki Utama berjalan secara ilegal.
Didalam proper terdapat peraturan,
undang-undang, persyaratan, dan petunjuk
untuk menjadi perusahaan yang Go Green
telah dilakukan oleh PT Emdeki Utama
tapi hanya berbeda tidak perlu penilaian
terhadap kementrian lingkungan hidup.
Karena memang tidak ada yang dilanggar
dalam aturan yang berlaku dalam
PROPER tersebut.
PT. Emdeki Utama masih
menjalankan program yang ada dalam
PROPER, hal ini terlihat ada 3 jenis
program pengelolaan dampak lingkungan
yang dilakukan yaitu pengelolaan kualitas
air, pengelolaan kualitas udara,
pengelolaan polusi suara. Pada program
yang pertama industri memantau seluruh
titik penataan atau air buangan yaitu
limbah air yang harus dikelola sesuai baku
mutu. Biaya yang termasuk dalam
pembiayaan pengelolaan limbah air adalah
biaya pengeluaran limbah non b3 dari
lokasi pabrik sebesar Rp. 500.000.000
pada tahun 2011 dan mengalami
peningkatan pada tahun 2012 sebesar Tp.
600.000.000, dengan peningkatan biaya
lingkungan tersebut maka zat kandungan
yang berada dalam air limbah menjadi
berkurang, terjadi pada jumlah zat padat
terlarut (TDS) pada tahun 2011 sebesar
1090 dan menurun pada tahun 2012
sebesar 921 dengan baku mutu TDS
(4000), padat tersuspensi (TTS) di tahun
Pada dasarnya PT. Emdeki Utama 2011 sebesar 7 kemudian tahun berikutnya
hanya menjalankan line yang sejak dulu menjadi 2 dengan baku mutu TTS (200),
telah direncanakan dan tinggal mengontrol pH laboratorium ditahun 2011 sebesar
pada jalur yang telah ditetapkan dengan 8,00 menjadi 7,00 di tahun 2012, lalu besi

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 2 No. 2 Februari 2015| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
(Fe) tahun 2011 mencapai 0,2536 2011 mengeluarkan biaya Rp.
kemudian turun sampai kurang dari batas 1.050.624.000 dan menigkat sesuai dengan
limit sebesar 0,0037 pendeteksian mesin hasilkannya karena telah dapat
laboratorium yaitu yang disebut < LD, hal menurunkan kandungan dalam limbah
ini yang menjadikan kenaikkan biaya pada udara sebesar Rp. 1.575.936.000 di tahun
tahun 2012 dapat diguanakan sebagai 2012.
kesempatan untuk meminimalkan dampak Program pengelolaan polusi suara
lingkungan walaupun jumlah debit yang adalah yang terakhir dengan aktivitas
dikeluarkan tidak ada perubahan akan memantau sumber kebisingan dengan alat
tetapi kandungan yang terus menurun akan pengukur soung level meter tiap 6 bulan
berdampak positif. Kemudian kandungan sekali dan biaya yang berperan yaitu
flourida (F) pada tahun 2011 sebesar 1,141 maintenance spare part yang berfungsi
menjadi 0,662 di tahun 2012, amoniak sebagai bentuk biaya perawatan mesin
bebas (NH3) 0,0767 di tahun 2011 yang dapat menimbulkan suara bising
menurun menjadi 0,0013 pada tahun apabila mengalami kebocoran gas dll.
berikutnya dengan baku mutu standar 5, sebesar Rp. 267.000.000 ditahun 2011 dan
kandungan deterjen anionik pada tahun meningkat pada tahun 2012 yang
2011 sebesar 0,861 menjadi 0,311 di tahun berdampak positif untuk meminimalkan
2012 dengan baku mutu standar 10 yang dampak lingkungan yaitu kebisingan
ditetapkan oleh SK Gub. Jatim No. 45 Th. menjadi Rp.340.000.000. Uji kebisngan ini
2002. dilakukan di halaman parkir PT. Emdeki
Kemudian program yang kedua yaitu Utama dengan baku mutu standar
pengelolaan kualitas udara dengan kebisingan menurut SK Menaker No. 51 th
aktivitas memantau sumber emisi 1999 bahwa maksimal industri memiliki
cerobong asap melalui mesin bag filter I- kebisingan sebesar 85 dBA. Pada mesin
IV yang harus sesuai dengan baku mutu. ukur ke 1 (satu) mencatat penurunan pada
Pengujian pertama pada P-1 yaitu halaman tahun 2011 sebesar 63,1 dBA menjadi 60,9
parkir PT. Emdeki Utama mesin ke 1 dBA, mesin ke 2 (dua) sebesar 64,5
(satu) di tahun 2011 sebesar 0,312 dan di kemudian menurun di tahun 2012 menjadi
tahun 2012 sebesar 0,185, kemudian mesin 59,8. Kemudian aktivitas kedua yang
kedua (P-2) dilokasi yang sama mencatat masih berkaitan adalah biaya pembersihan
0,218 pada tahun 2011 menurun pada yang didalamnya ada upaya penanaman
tahun 2012 sebesar 0,152 pada kandungan pohon yang mengitari area industri yang
debu yang ada di udara dengan baku mutu dapat meredam kebisingan suara mesin
standar 0,26, kemudian di lokasi yang ada saat proses produksi. Upaya ini
sama namun berbeda kandungan yaitu mengeluarkan biaya pembersihan sebesar
hidrogen sulfida (H2S) dengan baku mutu Rp.231.132.000 pada tahun 2011 lalu
standar sebesar 0,03 mencatat, mesin mengkat tajam sesuai dengan fungsinya
pengukur ke 1 (satu) dengan yang ke yang berdampak pada berkurangnya level
2(dua) memiliki kesamaan sebesar 0,0002 kebisingan yaitu sebesar Rp. 256.428.000
di tahun 2011 dan 0,0001 di tahun 2012. pada tahun 2012, lalu mesin ke 1 (satu)
Lalu dilokasi yang berbeda dalam area pengukur mencatat dilokasi area batako
industri juga mencatat adanya penurunan sebesar 62,3 dBA dan mesin ke 3 (tiga)
kandungan yaitu di area batako dengan sebesar 58,5 dBA menjadi 60,8 pada tahun
mesin 1,2,3 memiliki kesamaan jumlah zat 2012.
ukuran 0,0002 pada tahun 2011 lalu Jadi, biaya lingkungan yang
menurun ditahun 2012 sebesar 0,0001. diterapkan oleh PT.Emdeki Utama
Pada program pengelolaan ini biaya berpengaruh efektif terhadap kandungan
lingkungan yang berperan penting adalah zat berbahaya yg ada dlm limbah cair,
maintenance bag filter yang pada tahun udara dan suara terbukti tiap tahun

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 2 No. 2 Februari 2015| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
semakin turun kadar berbahaya limbah penerapannya di operasional produksi
dalam upaya meminimalkan lingkungan kalsium karbit.
sehingga dapat tergolong efektif dalam

5. KESIMPULAN Agung, P. A. A. 2012. Metode Penelitian


Dengan diterapkannya biaya Bisnis. Yogyakarta : Graha Ilmu.
lingkungan pada anggaran keuangan Hansen, D. R. and Mowen, M. M. 2009.
pada sebuah industri maka misi untuk Akuntansi manajemen. Edisi
menjadi industri yang berwawasan Kedelapan. Buku 2. Yogyakarta :
lingkungan (GO GREEN) dalam Graha Ilmu.
meminimalkan dampak lingkungan Ikhsan, A. 2009. Akuntansi Manajemen
terhadap proses produksi baik yang Lingkungan. Edisi Pertama.
berdampak pada masyarakat, industri Yogyakarta : Graha Ilmu.
dan pemerintah dapat dikurangi untuk Ikhsan, A. 2008. Akuntansi Lingkungan &
mencegah kegagalan internal dan Pengungkapannya. Edisi Pertama.
eksternal dalam desain suatu produk. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Hal ini terlihat khususnya pada kinerja Mantra, I. B. 2008. Filsafat Penelitian &
biaya lingkungan yang terjadi di PT. Metode Peneitian Sosial. Edisi Kedua.
Emdeki Utama kota Gresik Jawa Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Timur yang efektivitas penerapannya Panaranoam, N. 2012. Akuntansi
terbukti dalam meminimalkan dampak Lingkungan & Pengungkapannya di
lingkungan. Indonesia. Jurnal Adiwidia. No. 1 ;
Adanya penerapan anggaran biaya 30-35
lingkungan akan berdampak pada Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012
produk yang sedang diproduksi dan tentang “Tangggung Jawab Sosial dan
dipasarkan. Salah satunya adalah Lingkungan”, diakses pada tangal 25
image positif kepada para konsumen Desember 2014, pukul 15.09 WIB
yang ingin membeli produk yang dari
terbaik yaitu berkualitas, ramah http://www.sjdih.depkeu.go.id/fullTex
lingkungan dan terjangkau. Hal ini t/2012/47TAHUN2012PP.HTM
akan berdampak pada peningkatan Sunu, P. 2001. Melindungi dengan
profitabilitas di sebuah industri. Menerapkan ISO 14.000. Jakarta : PT.
Selain hal tersebut industri yang Grasindo.
memanfaatkan limbah sisa hasil Soemarwoto, O. 2009. Analisis Mengenai
produksi dan didukung oleh biaya Dampak Lingkungan. Edisi
lingkungan dalam pengolahannya Ketigabelas. Yogyakarta : Gadjah
akan dapat berguna bagi industri lain Mada University Press.
yang membutuhkan bahan sisa Usman, H. dan Akbar, P. S. 2009.
tersebut untuk digunakan kembali Metodologi Penelitian Sosial. Edisi
dalam proses produksi. Hal ini akan Kedua. Jakarta : Bumi Aksara
membentuk simbosis mutalisme pada Zulganef. 2008. Metode Penelitian Sosial
antar industri yang melakukannya. & Bisnis. Edisi Pertama. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 2 No. 2 Februari 2015| 9


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 2 No. 2 Februari 2015| 10
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like