You are on page 1of 6

PRAKTIKUM LINGKUNGAN PERTANIAN DAN BIOSISTEM

MATERI 09. HUBUNGAN LINGKUNGAN DENGAN PERTUMBUHAN TANAMAN


(Menghitung Indeks Luas Daun dan Pengamatan Profil Akar pada Tanaman)

A. Latar Belakang
Daun merupakan organ fotosintesis utama dalam tubuh tanaman, yang merupakan tempat
terjadinya proses perubahan energi cahaya menjadi energy kimia dan tempat produksi
karbohidrat (glukosa) yang diwujudkan dalam bentuk bahan kering. Dalam analisis
pertumbuhan tanaman, perkembangan daun menjadi perhatian utama. Berbagai ukuran dapat
digunakan, seperti pengukuran indeks luas daun (ILD), nisbah luas daun (NLD) dan nisbah
berat daun (NBD) pada waktu tertentu. Perubahan-perubahan selama pertumbuhan
mencerminkan perubahan bagian yang aktif berfotosintesis.
Secara umum pertumbuhan meliputi pertambahan jumlah (pembelahan sel), pertambahan
ukuran (pembentangan sel), dan diferensiasi, tetapi bagi peminat agronomi pertumbuhan dapat
berarti pertambahan berat kering. Berat kering merupakan tolak ukur yang penting karena
mempunyai arti ekonomis. Berat basah biasanya tidak dijadikan tolak ukur kecuali untuk
tanaman hortikultura, karena nilainya tidak tetap tergantung kepada status air tanaman. Selain
pertambahan berat kering, pertambahan tinggi, volume dan luas daun dapat juga dijadikan tolak
ukur pertumbuhan.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan pratikum mengenai indeks luas daun untuk
mengetahui panjang daun, lebar daun, tebal daun, berat kering daun, dan berat basah daun serta
metode yang digunakan dalam mengukur luas daun.

B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Dapat mengambil sampel daun pada berbagai jenis tanaman dengan baik dan dapat
menghitung Indeks Luas Daun (ILD).
2. Dapat mengamati profil akar pada berbagai jenis tanaman.
C. Dasar Teori
1. Indeks Luas Daun
Menurut Gardner et al (1991), Luas daun adalah hasil kali antara panjang daun, lebar
daun dan konstanta daun. Indeks luas daun dapat digunakan untuk menggambarkan tentang
kandungan total klorofil daun tiap individu tanaman. Permukaan daun yang semakin luas
diharapkan mengandung klorofil lebih banyak. Indeks luas daun merupakan hasil bersih
asimilasi persatuan luas daun dan waktu. Luas daun tidak konstan terhadap waktu, tetapi
mengalami penurunan denga bertambahnya umur tanaman
Indeks luas daun merupakan gambaran tentang rasio permukaan daun terhadap luas tanah
yang ditempati tumbuh oleh tanaman. Laju pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh laju
asimilasi bersih dan indeks luas daun. Laju asimilasi bersih yang tinggi dan indek s luas daun
daun yang optimum meningkatkan pertumbuhan tanaman (Gardner et al, 1991).
Menurut Setyanti (2013), terdapat beberapa cara untuk menentukan luas daun yaitu :
a. Metode Kertas Milimeter
Metode ini menggunakan kertas milimeter dan peralatan menggambar untuk mengukur
luas daun. Metode ini dapat diterapkan cukup efektif pada daun dengan bentuk daun relatif
sederhana dan teratur. Pada dasarnya, daun digambar pada kertas milimeter yang dapat
dengan mudah dikerjakan dengan meletakkan daun diatas kertas milimeter dan pola daun
diikuti. Luas daun ditaksir berdasarkan jumlah kotak yang terdapat dalam pola daun.
Sekalipun metode ini cukup sederhana, waktu yang dibutuhkan untuk mengukur suatu
luasan daun relatif lama, sehingga ini tidak cukup praktis diterapkan apabila jumlah sampel
banyak.
b. Gravimetri
Metode ini menggunakan timbangan dan alat pengering daun (oven). Pada prinsipnya
luas daun ditaksir melalui perbandingan berat (gravimetri). Ini dapat dilakukan pertama
dengan menggambar daun yang akan ditaksir luasnya pada sehelai kertas, yang
menghasilkan replika (tiruan) daun. Replika daun kemudian digunting dari kertas yang
berat dan luasnya sudah diketahui. Luas daun kemudian ditaksir berdasarkan perbandingan
berat replika daun dengan berat total kertas.
c. Planimeter
Planimeter merupakan suatu alat yang sering digunakan untuk mengukur suatu luasan
dengan bentuk yang tidak teratur dan berukuran besar seperti peta. Alat ini dapat digunakan
untuk mengukur luas daun apabila bentuk daun tidak terlalu rumit. Jika daun banyak dan
berukuran kecil, metode ini kurang praktis karena membutuhkan banyak waktu. Suatu hal
yang perlu diingat dalam penggunaan planimeter adalah bahwa pergeseran alat yang searah
dengan jarum jam merupakan faktor yang menentukan tingkat ketelitian pengukuran. Ini
sering menjadi masalah pada pengukuran daun secara langsung karena pinggiran daun yang
tidak dapat dibuat rata dengan tempat pengukuran sekalipun permukaan tempat pengukuran
telah dibuat rata dan halus.
d. Metode Panjang Kali Lebar
Metode yang dipakai untuk daun yang bentuknya teratur, luas daun dapat ditaksir
dengan mengukur panjang dan lebar daun.
e. Metode Fotografi
Metode ini sangat jarang digunakan. Dengan metode ini, daun-daun tanaman
ditempatkan pada suatu bidang datar yang berwarna terang (putih) dipotret bersama-sama
dengan suatu penampang atau lempengan (segi empat) yang telah diketahui luasnya. Luas
hasil foto daun dan lempengan acuan dapat kemudian diukur dengan salah satu metode
yang sesuai sebagaimana diuraikan diatas seperti planimeter. Luas daun kemudian dapat
ditaksir kemudian berdasarkan perbandingan luas hasil foto seluruh daun dengan luas
lempengan acuan tersebut.
Pengukuran luas daun dapat dilakukan dengan memetik daun maupun tanpa memetik
daun. Bilamana pengukuran harus dilakukan dengan cara memetik daun bersangkutan, maka
tanaman mengalami kerusakan daun. Daun-daun tersebut kemudian diukur dengan
menggunakan alat Leaf Area Meter (LAM) ataupun Metode Timbang. Sebaliknya
pengukuran dengan tanpa memetik daun, maka tanaman akan tetap tumbuh baik karena daun-
daun tidak berkurang atau bahkan habis terpetik. Pengukuran daun dengan tidak memetik daun
dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan atau rumus.

2. Jenis-Jenis Akar pada Tumbuhan


Akar merupakan bagian tumbuhan yang berada di bagian paling bawah dari tumbuhan
dan tumbuh menuju inti bumi. Akar mempunyai beberapa sifat, diantaranya yaitu:
 Biasanya tumbuh di dalam tanah dan pertumbuhannya mengarah ke inti bumi (geotrop)
atau menuju ke arah air (hidrotop), menjauh dari udara dan cahaya;
 Umumnya tidak berbuku dan beruas;
 Berwarna putih atau kekuning-kuningan;
 Bagian ujungnya tumbuh terus-menerus, namun pertumbuhannya lebih lambat
daripada bagian atas tanaman;
 Ujung akar berbentuk meruncing yang berguna untuk memudahkan dalam menembus
partikel tanah.
Bentuk-bentuk perakaran pada tumbuhan menjadi salah satu faktor pembeda dalam
mengklasifikasikan tumbuhan tingkat tinggi. Pada saat biji berkecambah, bakal akar (radikula)
berkembang menjadi akar lembaga. Berdasarkan sistem perakarannya ini, akar dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu akar tunggang dan akar serabut.

D. Alat dan Bahan


1. Penggaris/mistar
2. Kertas HVS
3. Timbangan Analitik
4. Alat Tulis
5. Berbagai macam daun

E. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum ini sebagai berikut :
1. Mengambil daun yang utuh
2. Membagi daun menjadi 3 bagian dari pangkal, tengah dan ujung serta memberi
tanda pada setiap bagian tersebut
3. Mengukur panjang dan lebar daun pada masing-masing bagian daun kemudia
memberi label/tanda untuk daun pertama, kedua dan ketiga.
4. Memilih daun yang memiliki nilai luas daun paling besar kemudian catat data
pengukurannya.
5. Menggambar replika daun yang memiliki nilai luas daun paling besar dan
mengguntingnya sesuai gambar.
6. Menimbang berat kertas replika daun tersebut
7. Gunting kertas yang sama dengan ukuran 10 cm x 10 cm kemudian Menimbang
berat kertas tersebut.
8. Mengukur luas daun dengan metode Gravimetri dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut:
LD = (Wr/Wt) x LK
Wr : Berat kering replika
Wt : Berat kertas
Lk : Luas kertas total
9. Format tabel data untuk point nomor 2 yang diperoleh sebagai berikut: (contoh)
No. Jenis Pengukuran Daun ke-1 Daun ke-2 Daun ke-3
Daun (cm) 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Tanaman
1 Kakao Panjang
Lebar
Luas daun
(PxL)
Total
2 Jambu Panjang
Lebar
Luas Daun
(PxL)
Total
3 Nangka Panjang
Lebar
Luas Daun
(PxL)
Total

10. Membuat tabel perbandingan indeks luas daun pada jenis daun tanaman sebagai
berikut: (contoh)
No. Jenis Daun Daun Luas Berat Berat Indeks
Tanaman Ke- Kertas kering kertas Luas
Standar replika total (gr) Daun
(cm2) (gr) (cm2)
1. 1
2
3
2. 1
2
3
3. 1
2
3
11. Mencari dan menjelaskan kharakteristik jenis akar pada masing-masing 3 jenis
tanaman yang dijadikan tempat pengambilan sampel daun, kemudian mencari
kharakteristik jenis akar lainnya.
F. Pertanyaan
1. Metode apa yang digunakan pada praktikum kali ini dalam menghitung indeks luas
daun? (10) Sebutkan metode perhitungan indeks luas daun? (minimal 3) (15)
2. Apa yang dimaksud dengan indeks luas daun? (15) Dan apa judul praktikum kali ini?
(10)
3. Jelaskan prosedur menentukan nilai indeks luas pada metode yang digunakan dalam
praktikum kali ini. (25)
4. Sebutkan tujuan praktikum kali ini (10) dan sebutkan minimal 3 alat dan bahan yang
digunakan pada praktikum kali ini (15)

G. Sumber :
Bambang Marhijanto, Drs & Setiyo Wibowo. 2007. Bertanam Mangga. Arkola. Surabaya.
Suryo. 2009. Morfologi tanaman jambu biji. Bogor. Jurnal Morfologi tanaman jambu biji.
Junaidi, Nur. 2011. Tanaman Nangka. Jurnal Pertanian. Materi morfologi tanaman nangka.
Guswanto. 2009. Teknik Pengukuran Luas Daun. Materi Teknik Pengukuran Luas Daun.
Pujisiswanto, H., & Pangaribuan, D. 2008. Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan Tanaman.
Press : Bandung.
Suyitno. 2010. Pengaruh Luas Daun terhadap kecepatan Absorsi. Jurnal Pertanian. Materi
Pengaruh Luas Daun terhadap kecepatan Absorsi.

You might also like