You are on page 1of 8

Nama : Astri Dwi Andini

No BP : 1610313001
Kel : 2A

JEBO PENIKMAT GAJEBOH

Tuan Jebo, 54 tahun adalah seorang penggemar nasi Padang, dan makanan favorit beliau adalah gulai
gajeboh, gulai cancang dan rendang. Belakangan beliau mengeluhkan sering tidak nyaman di dada bila
beraktivitas. Istri beliau menyalahkan pola makan Tn. Jebo, apalagi karena beliau juga merokok dan
menderita hipertensi.
Tuan Jebo kemudian berkonsultasi ke dokter keluarga setelah membaca di internet mengenai
serangan jantung akibat penyempitan pembuluh darah karena lemak dari makanan. Dokter menjelaskan
bahwa kemungkinan Tn. Jebo menderita angina pectoris dan melakukan pemeriksaan elektrokardiografi
serta menganjurkan Tn. Jebo untuk melakukan pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan kolesterol dan
treadmill stress test.
Dokter memberikan obat-obatan untuk penyakitnya ini, termasuk isosorbid dinitrat, antiplatelet, dan
statin, serta menyarankan Tn. Jebo untuk mengatur pola makan serta lebih rajin berolahraga. Dokter
mengatakan jika tidak memperbaiki pola hidupnya, penyakit Tn. Jebo dapat semakin parah hingga
mengalami serangan jantung yang berujung pada payah jantung hingga kematian. Jika mengalami serangan
jantung Tn. Jebo harus dipasang cincin di pembuluh jantungnya. Tn. Jebo kemudian bertekad akan mulai
memperbaiki pola hidupnya agar penyakitnya tidak semakin berat.
Bagaimana anda menjelaskan penyakit yang dialami Tn. Jebo?
STEP I : TERMINOLOGI
1. Tidak nyaman di dada : Perasaan abnormal yang ada pada dada seperti sesak, nyeri yang
diakibatkan oleh faktor pencetus ataupun tanpa faktor pencetus

2. Pola makan : suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud
tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan
penyakit. (Depkes, 2009)

3. Hipertensi : peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik
lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
cukup istirahat/tenang (Pusat Data dan Informasi Kemenkes 2014)

4. Konsultasi : upaya meminta bantuan profesional penanganan suatu kasus penyakit yang sedang
ditangani oleh seorang dokter kepada dokter lainnya. datang ke pemberi pelayanan kesehatan,
mencari informasi melalui telepon, korespondensi melalui media cetak dan media elektronik untuk
membincangkan masalah keluhan kesehatan, jadi bukan untuk mendapat pengobatan, termasuk
konsultasi keluarga berencana (KB) dan konsultasi ke dokter yang lebih ahli (Glosarium bps.go.id
)
5. Dokter Keluarga : dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas
dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang
sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif tetapi bila perlu
aktif mengunjungi penderita atau keluarganya (IDI 1982).

6. Serangan Jantung : Serangan Jantung (infark miokardial), (myocard infarct),(miokard infark)


adalah suatu keadaan dimana secara tiba-tiba terjadi pembatasan atau pemutusan aliran darah ke
jantung, yang menyebabkan otot jantung (miokardium) mati karena kekurangan oksigen.
Infark Miokard : gangguan aliran darah ke jantung yang menyebabkan sel otot jantung mengalami
hipoksia. Pembuluh darah koronaria mengalami penyumbatan sehingga aliran darah yang menuju
otot jantung terhenti, kecuali sejumlah kecil aliran kolateral dari pembuluh darah di sekitarnya.
Daerah otot yang sama sekali tidak mendapat aliran darah atau alirannya sangat sedikit sehingga
tidak dapat mempertahankan fungsi otot jantung, dikatakan mengalami infark.12 Infark miokard
adalah perkembangan cepat dari nekrosis otot jantung yang disebabkan oleh ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen (eprints.undip.ac.id/46705/3/BAB_2.pdf)
7. Penyempitan pembuluh darah : aterosklerosis adalah penyakit dimana terjadi proses pembentukkan
plak di dalam lumen pembuluh darah arteri. Penyebab pasti terbentuknya plak aterosklerosis belum
diketahui namun faktor resiko mayor seperti hiperkolesterolemia, obesitas, hipertensi, merokok,
diabetes berperan dalam proses pembentukkan dan perkembangan plak (Medical Journal of
Lampung University)
Ateroskeloris : respon inflamasi kronik terhadap deposisi kolesterol pada dinding pembuluh darah
arteri. Ateroskeloris merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia termasuk Indonesia
(Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2010))

8. Lemak : senyawa berisi karbon dan hydrogen yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut
organic (Widman, 1989). Lemak disebut juga ebagai lipid, suatu zat yang kaya akan energy,
berfungsi sebagai sumber energy untuk proses metabolism tubuh. Lemak yang beredar di dalam
tubuh diperoleh dari makanan dan hasil produksi organ hati. (digilib.unimus.ac.id)
Fungsi Lipid : sumber lipid, pelindung organ tubuh, pembentukan sel, sumber asam lemak esensial,
alat vitamin larut lemak, menghemat protein, memelihara suhu tubuh.
Klasifikasi Lipid :
 Trigliserida : sebgai penyedia energi
 Kolesterol
 Fosfolipid
 Asam lemak

9. Angina pectoris : rasa tidak enak di dada sebagai akibat dari suatu iskemik miokard tanpa adanya
infark (e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara)
Suatu sindroma kronis dimana klien mendapat serangan sakit dada di daerah sternum atau di bawah
sternum (substernal) atau dada sebelah kiri yang khas, yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di
dada yang seringkali menjalar ke lengan kiri, kadang-kadang dapat menjalar ke punggung, rahang,
leher atau ke lengan kanan. Sakit dada tersebut biasanya timbul pada waktu pasien melakukan
aktivitas dan segera hilang bila pasien menghentikan aktivitasnya. (Prof. Dr.H.M.Sjaifoellah
Noer,1996).

10. Elektrokardiografi : ilmu yang mempelajari aktivitas listrik jantung.


Elektokardiogram adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung merupakan
alat bantu dokter untuk mengetahui aktivitas listrik jantung.
Pemeriksaan EKG dilakukan dengan menempelkan lead (alat penerima impuls listrik jantung) di
beberapa lokasi yang telah ditentukan. Setelah itu, informasi mengenai keadaan jantung dapat
diketahui melalui pola grafik yang dihasilkan.

11. Treadmill stress test : memungkinkan kita untuk mengakses respon jantung Anda terhadap
peningkatan beban kerja dan kebutuhan darah selama latihan. Ini dilakukan dengan merekam
elektrokardiograf (EKG) jantung Anda ketika berjalan di mesin treadmill. Ini berguna dalam
mendiagnosa penyakit iskaemik jantung (menurunnya asupan darah ke otot jantung karena
penyakit arteri jantung). (www.singhealth.com.sg)
Pemeriksaan ini dapat memberikan informasi apakah jantung Anda memiliki asupan darah dan
oksigen dari sirkulasi saat terjadi stres fisik yang mungkin tidak muncul pada EKG saat istirahat.
Pemeriksaan ini juga dapat memberikan informasi penting apabila ada kelainan dari irama jantung
dan tekanan darah. (http://kardioipdrscm.com)

12. Isosorbid dinitrat : suatu obat golongan nitrat yang digunakan secara farmakologis sebagai
vasodilator (pelebar pembuluh darah), khususnya pada kondisi angina pektoris, juga pada CHF
(congestive heart failure), yakni kondisi ketika jantung tidak mampu memompa cukup darah untuk
memenuhi kebutuhan tubuh.
Obat untuk profilaksis dan pengobatan angina; gagal jantung kiri.(http://pionas.pom.go.id)

13. Antiplatelet : obat yang dapat menghambat agregasi trombosit sehingga menyebabkan
terhambatnya pembentukan trombus yang terutama sering ditemukan pada sistem arteri yang
bekerja mencegah pelekatan (adhesi) platelet dengan dinding pembuluh darah yang cedera atau
dengan platelet lainnya, yang merupakan langkah awal terbentuknya trombus. Antiplatelet bekerja
dengan cara mengurangi agregasi platelet, sehingga dapat menghambat pembentukan trombus pada
sirkulasi arteri, dimana antikoagulan kurang dapat berperan .(http://pionas.pom.go.id)

14. Statin : menghambat secara kompetitif koenzim 3-hidroksi-3-metilglutaril (HMG CoA) reduktase,
yakni enzim yang berperan pada sintesis kolesterol, terutama dalam hati. Statin dapat mengurangi
serangan penyakit kardiovaskular dan angka kematian pada orang dewasa, berapapun kadar
kolesterol awal. .(http://pionas.pom.go.id)

15. Olahraga : merupakan setiap aktivitas jasmani yang mengandung sifat/ciri permainan dan
melibatkan unsur perjuangan menentang diri sendiri, orang lain atau konfrontasi dengan faktor
alam. (International Council of Sport and Physical Education (ICSPE))

16. Payah jantung/gagal jantung : kumpulan gejala yang kompleks dimana seorang pasien harus
memiliki tampilan berupa: Gejala gagal jantung (nafas pendek yang tipikal saat istrahat atau saat
melakukan aktifitas disertai / tidak kelelahan); tanda retensi cairan (kongesti paru atau edema
pergelangan kaki); adanya bukti objektif dari gangguan struktur atau fungsi jantung saat istrahat.

Gagal Jantung merupakanmasalah kesehatan yang progresif dengan angka mortalitas dan
morbiditas yang tinggi di negara maju maupun Negara berkembang termasuk Indonesia. Di
Indonesia, usia pasien gagal jantung relatif lebih muda dibanding Eropa dan Amerika disertai
dengan tampilan klinis yang lebih berat. (Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung, PERKI 2015)
17. Cincin di pembuluh jantung : sebuah alat serupa saringan penyanggah pembuluh darah yang
dimasukkan ke jantung melalui pembuluh darah vena di kaki atau tangan. Sebuah kawat kecil
dijulurkan dari pembuluh darah itu menuju pembuluh darah di jantung yang menyempit. Pembuluh
darah itu dilebarkan dengan balon yang ditiup disana, lalu untuk menjaga tetap lebar dimasukkan
'stent' atau cincin jantung.
Stent adalah tabung dari logam yang dimasukkan ke arteri untuk membuat pembuluh darah jantung
tetap terbuka. Stent dapat terbuat dari logam biasa, atau bisa juga mengandung obat yang
diluruhkan begitu stent dipasang di jantung. Ini adalah yang disebut stent bersalut obat. Obat yang
diluruhkan membantu arteri tetap terbuka sehingga darah dapat mengalir lancar.
(https://www.voaindonesia.com)

STEP II : IDENTIFIKASI MASALAH


1. Apa kemungkinan penyebab dari rasa tidak nyaman di dada ketika beraktivitas pada Pak Jebo?
Kemungkinan yang perlu disingkirkan dari keluhan adalah ada atau tidaknya gangguan pada suplai
pembuluh darah ke jantung. Rasa nyeri dada bisa disebabkan oleh berbagai macam penyebab, bisa
dari otot atau tulang, jantung, paru-paru, saluran pencernaan, atau bisa pula karena masalah
psikologis.

 Nyeri karena masalah otot dan tulang biasanya muncul bila bagian tersebut ditekan, atau
muncul dengan perubahan posisi. Nyeri seperti ini membaik dengan antinyeri seperti
paracetamol atau obat antiinflamasi lain.
 Nyeri karena masalah paru-paru biasanya berkaitan dengan tarikan napas, dan disertai
dengan keluhan-keluhan lain seperti demam, batuk, atau sesak.
 Nyeri karena saluran pencernaan di daerah dada biasa berhubungan dengan organ lambung
(maag) atau esofagus (kerongkongan). Bisa juga menimbulkan rasa asam atau pahit di
mulut, dan nyeri ulu hati. Nyeri ini dapat berkurang dengan pemberian obat lambung atau
maag.
 Nyeri dada bisa juga disebabkan oleh masalah psikologis, tetapi ini baru dipikirkan bila
masalah-masalah lain sudah bisa disingkirkan.

Gejala nyeri yang khas untuk keluhan penyakit jantung misalnya jantung berdebar debar, keringat
dingin, disertai nyeri yang menjalar ke lengan.
Gejala nyeri yang khas untuk keluhan penyakit jantung adalah nyeri dada kiri yang digambarkan
seperti tertimpa benda berat, ditekan, atau diremas, nyeri berlangsung 2-5 menit, menjalar ke bahu
kiri dan kedua lengan terutama pada permukaan tangan dan lengan bawah. Nyeri juga dapat
menembus ke punggung, dasar dari leher, rahang, gigi, dan ulu hati. Nyeri yang demikian disebut
dengan Angina.

Gejala nyeri angina umumnya dipicu oleh latihan (olahraga, aktivitas fisik, aktivitas seksual), emosi
(stres, marah, ketakutan, frustrasi), dan menghilang dengan istirahat atau kombinasi dari istirahat
dan nitrogliserin sublingual.

Nyeri dada merupakan salah satu keluhan yang paling banyak dijumpai pada ruang perawatan akut.
Penyebab utama dari nyeri dada akut meliputi: kardiak, gastroesofageal, muskuloskeletal,
pulmonal, dan psikologis. Penyebab kardiak iskemik meliputi penyakit jantung koroner,
stenosis aorta, spasme arteri koroner, dan kardiomiopati hipertrofi. Penyebab kardiak
noniskemik meliputi perikarditis, diseksi aorta, aneurisma aorta, dan prolaps katup mitral.
Angina pektoris merupakan nyeri dada kardiak yang disebabkan oleh insufisiensi pasokan oksigen
miokardium. Pasien seringkali mengemukakan rasa ditekan beban berat atau diremas yang timbul
setelah aktivitas atau stress emosional. Nyeri dada aorta stenosis bergantung pada aktivitas,
berhubungan dengan sinkop dan pada pemeriksaan fisik disertai murmur ejeksi sistolik pada daerah
aorta. Kardiomiopati hipertrofi menyebabkan nyeri dada disertai adanya murmur sistolik yang
bertambah keras pada valsalva maneuver. Vasospasme koroner menimbulkan nyeri dada pada saat
istirahat. Diseksi aorta menyebabkan rasa nyeri dada hebat anterior menjalar ke belakang atas.
Nyeri perikarditis biasanya berkurang apabila pasien condong ke depan. Nyeri prolaps katup
mitral bersifat tajam. Adanya murmur sistolik akhir didahului klik midsistolik merupakan ciri khas
prolaps katup mitral. Penyebab nyeri dada nonkardiak bisa disebabkan oleh kelainan esofagus,
kondisi abdomen atas, pulmonal, muskuloskeletal, herpes zoster, dan psikologis. Kondisi abdomen
atas dapat disebabkan kolesistitis akut, pankreatitis akut, dan perforasi ulkus peptikum. Nyeri dada
pulmonal bersifat pleuritik. Emboli paru dicurigai pada keadaan dispnea, nyeri pleuritik, hipoksia
berat, dan adanya faktor risiko. Nyeri dada yang disebabkan muskuloskeletal berhubungan dengan
palpasi. Herpes zoster juga dapat menimbulkan nyeri dada khas sesuai distribusi dermatomal.
Nyeri dada psikologis dapat dicurigai bila terdapat riyawat gangguan emosional sebelumnya.

2. Apakah ada hubungan antara pola makan, kebiasaan merokok, serta hipertensi dengan keluhan rasa
tidak nyaman di dada Pak Jebo?
Kebiasaan merokok
Paparan zat toksik yang terdapat pada rokok dapat mengakibatkan kerusakan endotel pembuluh
darah sehingga mengakibatkan angina pectoris pada perokok. Hal ini berkaitan dengan semakin
lama merokok dan semakin banyak jumlah rokok maka semakin lama terpapar dengan zat-zat kimia
yang terkandung di dalam rokok dan juga sebaliknya. Di dalam asap rokok terkandung berbagai
zat kimia terutama nikotin dan karbonmonoksida sehingga semakin lama merokok memungkinkan
semakin banyak zat-zat kimia yang ada tertimbun di dalam darah. Nikotin dalam rokok
menyebabkan mobilisasi katekolamin yang dapat menambah reaksi trombosit dan menyebabkan
kerusakan pada dinding arteri, sedangkan glikoprotein tembakau dapat menimbulkan reaksi
hipersensitif dinding arteri.
Efek rokok juga yang menyebabkan beban miokard bertambah karena rangsangan oleh
katekolamin dan menurunnya konsumsi 02 akibat inhalasi CO atau dengan perkataan lain dapat
menyebabkan takikardi, vasokonstriksi pembuluh darah dan merubah permeabilitas
dinding pembuluh darah. Di samping itu rokok dapat menurunkan kadar HDL kolesterol tetapi
mekanismenya belum jelas. Asap rokok mengandung karbonmonoksida (CO) yang mempunyai
kemampuan lebih kuat daripada sel darah merah untuk mengikat oksigen, sehingga menurunkan
kapasitas sel darah merah untuk membawa oksigen ke jaringan termasuk jantung sehingga dapat
menyebabkan hipoksia jaringan arteri.
Kebutuhan oksigen pun akan meningkat dan akan menyebabkan arteri koroner mengalami
penyempitan dan kekakuan. Dua pertiga dari pembuluh yang mengalami ruptur sebelumnya
mempunyai penyempitan 50% atau kurang, bila penyempitan lebih dari 75% serta dipicu aktivitas
yang berlebihan maka suplai darah koroner akan berkurang. Terjadinya ruptur pun menyebabkan
aktivasi, adhesi dan agregasi platelet dan menyebabkan aktivasi terbentuknya trombus. Oleh karena
itu, sel-sel miokardium mulai menggunakan glikolisis anaerob untuk memenuhi kebutuhan
energinya. Proses pembentukan energi ini sangat tidak efisien dan menyebabkan terbentuknya
asam laktat. Asam laktat akan menurunkan pH miokardium dan menyebabkan nyeri yang berkaitan
dengan angina pektoris.

Hipertensi
Tekanan darah yang tinggi dan menetap akan menimbulkan trauma langsung terhadap dinding
pembuluh darah arteri koronaria, sehingga memudahkan terjadinya arterosklerosis koroner (faktor
koroner) Hal ini menyebabkan angina pektoris, Insufisiensi koroner dan miokard infark lebih sering
didapatkan pada penderita hipertensi dibanding orang normal.

3. Apakah ada hubungan antara jenis kelamin dan usia dengan muncul keluhan rasa tidak nyaman di
dada saat beraktivitas?
Usia
Proses penaan dilihat dari anatomi dan fisologi, memperlihatkan penurunan fungs secara progresif,
termasuk system kardiovaskuler. Morbiditas dan mortalitas karena PJK akan bertambah
secaraprogresif sejalan dengan peningkatan usia

Jenis kelamin
Pria resiko lebih besar terhadap PJK dibandingkan perempan. Akibat perlinunga estrogen terhadap
pembuluh darah pada perempuan. Namun, setelah menopause, angka kejadiannya sama

4. Mengapa lemak pada makanan dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang lalu dapat
menyebabkan serangan jantung?
Dewasa ini pola makan modern sering dihubungkan dengan meningkatnya kadar kolesterol di
dalam darah. Tingginya kolesterol darah dapat memicu munculnya penyakit degeneratif seperti
stroke dan penyakit jantung koroner. Jenis makanan yang diduga berpengaruh terhadap timbulnya
penyakit degeneratif yaitu makanan yang mengandung asam lemak jenuh dan asam lemak trans.
Asam lemak trans memiliki pengaruh hampir 2 kali lipat dalam meningkatkan rasio K-LDL/K-
HDL dibandingkan dengan asam lemak jenuh. Perubahan pada rasio kolesterol total/HDL-K atau
K-LDL/K-HDL merupakan prediktor CHD (Coronary Heart Disease)

5. Mengapa dokter mengatakan Pak Jebo kemungkinan mengalami angina pectoris?


Dari anamnenis: nyeri dada yang hilang ketika istirahat , dan diagnosis diperkuat dengan faktor
risiko yang dibawa oleh pasien, seperti jenis kelamin laki laki, hipertensi, merkokok, dyslipidemia,

6. Mengapa dilakukan pemeriksaan elektrokardiografi? Dan apa kemungkinan hasil yang tampak?
Paa pemeriksaan ekokardiografi dapat memperlihatkan gangguan ventrikel kiri, adanya mitral
insufisiensi dan abnormalitas gerakan dinding jantung.
Gambaran EKG yang dijumpai pada pasien dengan keluhan angina cukup
bervariasi, yaitu: normal, nondiagnostik, LBBB (Left Bundle Branch Block) baru/
persangkaan baru, elevasi segmen ST yang persisten (≥20 menit) maupun
tidak persisten, atau depresi segmen ST dengan atau tanpa inversi gelombang
T.
7. Mengapa dokter menganjurkan untuk pemeriksaan tambahan seperti kolesterol dan treadmill stress
test?
Treadmill stress test sebagai pemeriksaan penunjang pasien dengan nyeri dada, sebagai perluasan
dari pemeriksaan klinis dan memungkinkan pengambilan keputusan untuk tindakan lebih lanjut.
Perubahan EKG (ST depresi) yang terjasi saat dilakukan treadmill merupakan indicator yang
sensitive terhadap terjadinya PJK

8. Mengapa dokter memberikan obat isosorbid dinitrat, antiplatelet, dan statin?


Isosorbid nitrat : secara umum, nitrat berfungsi sebagaivenodilator tapi pada dosis tinggi berperan
sebagai vasodilator. Sebagai venodiator terjadi penumpukan darah di perifer yang mengakibatkan
venous return akan berkurang sehingga beban preload jantung akan berkurang dan kerja jantung
akan berkurang. Nitrat sebagai vasodilator mulai dari arteri besar sampai arteriola, menurunkan
afterload dan menurunkan tekana darah sitemik. Penggunaan nitrat dapat dipertimbangkan pada
penderita dengan nyeri dada yang terus berlanjut, gagal jantung, hipertensi
Anti platelet : Aspirin berfungsi untuk menurunkan derajat adhesi platelet dan memperpanjang
waktu perdarahan. E.S gangguan GI. Dosis awal 160mg perhari dan dosis selanjutnya 80-325mg
per hari
Statin dosis tinggi dberikan sejak awal dengan tujuan menurunkan kolesterol LDL <70mg/dL

9. Mengapa dokter menyarakankan pak Jebo untuk mengubah pola makan dan berolahraga?
Olahraga
Olahraga terbukti dapat memperbaiki efisiensi kerja jantug dengan mengurangi kerja jantung dan
tekanan darah. Dampak terhadap fisiologi lain adalah menurunkan kepekatan kadar LDL dalam
darah, menurunkan glukosa dalam darah, memperbaiki Cardiac Output dapat mengurangi
kemungknan PJK. Olahraga yang dianjurkan dapat berupa anaerobic lari dengan jarak temuh 20
sampai 60 meter dengan waktu tempuh 1 sampai 5 menit, atau bisa dimodifikasi sesuai dengan
kondisi pasien

10. Mengapa bila tidak dilakukan perubahan pola makan, penyakit Pak Jebo akan semakin memburuk,
dan bisa menyebabkan payah jantung bahkan kematian?
Dalam fase akut dan subakut setelah STEMI, seringkali terjadi disfungsi miokardium. Bila
revaskularisasi dilakukan segera dengan IKP atau trombolisis, perbaikan fungsi ventrikel dapat
segera terjadi, namun apabila terjadi jejas transmural dan/atau obstruksi mikrovaskular, terutama
pada dinding anterior, dapat terjadi komplikasi akut berupa kegagalan pompa dengan remodeling
patologis disertai tanda dan gejala klinis kegagalan jantung, yang dapat berakhir dengan gagal
jantung kronik. Gagal jantung juga dapat terjadi sebagai konsekuensi dari aritmia yang
berkelanjutan atau sebagai komplikasi mekanis.

11. Mengapa bila terjadi serangan jantung, harus dipasang cincin di pembuluh jantung?
Apabila dijumpai penyumbatan pada pembuluh koroner 70% keatas, dengan tujuan untuk
memperlancar kembali aliran darah pada pembuluh koroner. Penyempitan akan menghambat
aliran darah menuju otot jantung, sehingga otot jantung tidak mendapat asupan oksigen dan
makanan untuk bergerak secara normal.

PTCA (Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty) atau dikenal juga dengan sebutan PCI
(Percutaneous Coronary Intervention) adalah tindakan minimal invasif dengan melakukan
pelebaran dari pembuluh darah koroner yang menyempit dengan balon dan dilanjutkan dengan
pemasangan stent (gorong-gorong) agar pembuluh darah tersebut tetap terbuka. Sesuai dengan
namanya, tindakan dilakukan dengan hanya insisi kulit (Percutaneous) yang kecil, kemudian
dimasukkan kateter ke dalam pembuluh darah (Transluminal) sampai ke pembuluh koroner, dan
dilakukan tindakan intervensi dengan inflasi balon dan pemasangan stent (Coronary Angioplasty).

Stent/ring yang dipasang akan bertahan seumur hidup. Tidak perlu diganti, karena ia sudah menyatu
dengan tubuh. Stent metal akan dilapisi oleh lapisan dalam pembuluh koroner, sedangkan BVS
akan menyatu diabsorpsi oleh tubuh.

Persiapan
Biasanya puasa 4 jam sebelumnya. Pasien dibius lokal ditempat masuknya kateter. Langkah
tindakannya adalah kateterisasi diagnostik terlebih dahulu, yaitu dengan pencitraan menggunakan
zat kontras untuk dapat mengetahui dimana ada sumbatan dan berapa persen sumbatannya. Bila
dijumpai sumbatan 70% keatas barulah kita lakukan pemasangan stent/ring. Untuk tindakan
diagnostik, pasien dapat pulang pada hari yang sama (pada umumnya 4 jam setelah tindakan)
sedangkan untuk pemasangan stent/ring biasanya membutuhkan observasi 1 hari setelah tindakan
sebelum pasien bisa pulang. Waktu tindakan diagnostik dapat dilakukan paling cepat 10-15 menit.
Tindakan pemasangan stent/ring, lamanya tergantung tingkat kesulitan dan jumlah stent/ring yang
dipasang, pada umumnya 1-2 jam.

You might also like