Professional Documents
Culture Documents
Uts PKN
Uts PKN
Sila pertama berbunyi ketuhanan yang Maha Esa. Ini berarti bangsa
Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang
Maha Esa (Butir 1 sila pertama). Tindakan plagiarism termasuk kategori kejahatan
secara akademik. Kejahatan menurut Drs Moh Kemal Dermawan merupakan ulah
manusia yang dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhannya atau memuaskan
nafsunya sehignga sering lali serta sama sekali tidak peduli dengan kepentngan
orang lain. Tindakan kejahatanini tentunya berakibat dos ajika dilakukan. Kejatan
ini tidak sesuai dengan nilai-nilai kebaikan dan moral yang diajarkna agama.
Mahasswa tentunya akan menghindarkan dan tidak melakukan plagiarism jika ini
perbuatan dosa dan tidak sesuai dengan nilai-nilai ketuhanan. Apalagi bangsa
Indonesia mayoritas masih memegang teguh ajaran agamanya, ini dapat membantu
mencegah agar tidak dilakukan perbuatan yang merugikan ini.
Sila kedua berbunyi kemanusaan yang adil dan berdadab. Ini berarti
megakui dan memperlakukan manusai sesuai denga harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa(butir 1 sila kedua). Maksudnya sesuai harkat dan
martabat yaitu mengembnagkan sikap mennghormati dan tidak semena-mena
terhadap orang lin. Plagiarsme merupakan pengakuan gagasan (property
intelektual) orang lain sebagai pemikiran sendiri. Tindakan ini menandakan bahwa
seseorang tidak menghormati dan menghargai karya dan hasil pemikiran orang lain.
Melakukan tindakan plagiat berarti pula melanggar hak milik orang lain (property
right). Pelnggaran hak milik orang lain akan berakibat sanksi berupa denda bahkan
dapat lebih buruk dari itu. Sila kedua ini ketika dipegang teguh dan dilaksanakan,
maka tindakan plagiat dapat dicegah dikarenakan adanya perlakuan sesuai harkat
dan martabat terhadap sesame ermasuk dalam hal menghargai karya orang lin.
Sila kelima berbunyi keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini
berarti menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesehteraan bersa,a (butir sepuluh sla kelima). Ini berkaitan dengan menghormati
dan mengembangkan skap adil terhadap sesame. Tindakan plagiarism dianggap
tidak menghargai karya orang lain, dikarenakan mengutip gagasan tanpa
mencantumkan nama penulis dan sumbernya. Ini tentunya tidak adl dan tidak sesuai
dengan sila kelima bagi orang yang dikutip tulisannya namun tidak dicantumkan
sumbernya. Selain itu pula, karya hasil plagiat ini tidak untuk kemajuan dan
kesejahteraan Bersama, namun hanya untuk kepentingan pihak yang melakukan
plagiat semata.