Professional Documents
Culture Documents
Bab IV
Bab IV
METODE PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan tentang desain penelitian, populasi dan sampel, tempat
penelitian, waktu penelitian, sumber data penelitian, teknik pengumpulan data,
instrumen pengumpulan data, prosedur pengumpulan data, pengolahan data, teknik
analisis data dan etika penelitian.
A. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan
penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses
penelitian, hal ini penting karena desain penelitian merupakan strategi untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan pengujian hipotesis atau untuk
menjawab pertanyaan penelitian dan sebagai alat untuk mengontrol variabel yang
berpengaruh dalam penelitian (Sugiyono, 2014)
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian pra-
eksperimen dengan pendekatan one group pre-post test design. Rancagan one group
pre-post test design adalah mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara
melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan
intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah intervensi (Nursalam, 2008)
Skema 4.1
One group pre-post test design
O1 X O2
Keterangan :
O1 : Kemampuan pasien mengontrol halusinasi sebelum dilakukan terapi
aktivitas kelompok stimulasi persepsi
O2 : Kemampuan pasien mengontrol halusinasi setelah dilakukan terapi aktivitas
kelompok stimulasi persepsi
X : Intervensi ( melakukan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi pada
pasien halusinasi)
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pasien yang mengalami halusinasi di Rumah Sakit Jiwa
Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Barat dengan prevalensi sebesar 76,6 % pada tahun
2015.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Sugiyono, 2014). Sampel diambil dari sejumlah individu atau bagian dari populasi
yang akan diteliti.
a. Besar Sampel
Besar sampel pada penelitian ini menggunakan uji hipotesis beda dua mean kelompok
berpasangan dengan rumus sebagai berikut (Kelana, 2011) :
Keterangan :
: jumlah sampel
: estimasi standar deviasi dari beda mean data pre test dan post test
berdasarkan literatur
: standar normal deviasi untuk α (level of significant α = 0,05 yaitu 1,96)
Berdasarkan hasil penelitian Purba (2013) diperoleh beda mean antara sebelum
perlakuan (pre test) dan setelah perlakuan (post test) sebesar 3,7 dengan SD masing-
masing kelompok yaitu 1,026 dan 3,58. Uji hipotesis menggunakan level of
significant α = 0,05 dengan power of test 80% maka besar sampel minimal pada
penelitian ini adalah :
3. Sumber Data
a. Sumber Primer
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data diperoleh melalui kuesioner yaitu : tekhnik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2014). Data primer penelitian ini
adalah terapi aktivitas kelompok dan lembar observasi tanda dan gejala kemampan
pasien mengontrol halsinasi yang di peroleh dari lembar observasi Terapi aktivitas
kelompok dan lembar observasi tanda dan gejala kemampan pasien mengontrol
halsinasi yang diisi oleh peneliti.
b. Sumber Sekunder
Sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan datakepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2014). Data
sekunder dalam penelitian ini adalah data jumlah pasien halusinasi di RS. Jiwa
Dr.Soeharto Heerdjan Jakarta Barat.
4. Teknik Pengumpulan Data
Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
dan observasi. Peneliti melakukan pengkajian kepada responden dan melakukan
kontrak terlebih dahulu kepada responden sebelum melakukan terapi aktivitas
kelompok stimulasi persepsi. Kemudian peneliti memberikan intervensi terapi
aktivitas kelompok stimulasi persepsi kepada responden. Setelah diberikan intervensi,
peneliti mengobservasi dan mengukur kembali perubahan tanda dan gejala
kemampuan pasien mengontrol halusinasi sebelum dan sesudah diberikan terapi
aktivitas kelompok stimulasi persepsi.
E. Pengelolaan Data
Menurut (Notoatmodjo, 2010) proses pengolahan data dapat melalui tahap-tahap
sebagai berikut:
a. Editing
Pada tahap editing, peneliti telah melakukan pengecekan seluruh instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi terapi aktivitas kelompok dan
lembar evalasi tanda dan gejala kemampan pasien mengontrol halusinasi. Seluruh
data lembar observasi yang peneliti dapatkan telah terisi secara lengkap, sesuai
dengan petunjuk pengisian dan telah diinput kedalam komputer.
b. Coding
Pada tahap koding, peneliti telah memberikan kode pada data yang didapatkan dalam
penelitian ini. Adapun kode-kode yang peneliti gunakan dalam data hasil penelitian
sebagai berikut :
Tabel 4.1
Koding
Keterangan:
JK = Jenis Kelamin
Pendidikan = Latar Belakang Pendidikan
Pekerjaan = Status Pekerjaan
SP = Status Perkawinan
RKGJ = Riwayat Keluraga Gangguan Jiwa
Frek Rawat = Frekuensi di Rawat
c. Skoring
Pada tahap skoring, peneliti telah memberikan nilai pada setiap data kuesioner yang
didapatkan dalam penelitian
d. Tabulating
Pada tahap tabulating, peneliti telah mengelompokkan data sesuai dengan kategorinya
masing-masing dan memasukkan data tersebut kedalam bentuk tabel.
e. Data Entry
Pada tahap data entry, peneliti telah memasukkan dan mengolah data yang didapatkan
pada penelitian ini kedalam aplikasi perhitungan statistik SPSS versi 23. Data yang
dimasukan terdiri dari karakteristik responden dan data observasi tanda dan gejala
kognitif dan psikomotor pasien halusinasi yang berjumlah 28 rangkap.
f. Cleaning
Pada tahap Cleaning peneliti telah melakukan pengecekan kembali terhadap data-data
yang telah dimasukkan kedalam SPSS versi 23 untuk melihat kemungkinan-
kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode dan ketidaklengkapan. Pada tahap ini
data yang telah peneliti input dinyatakan valid dan tidak mengalami missing.
Uji validitas dilakukan kepada 28 paisen halusinasi di ruangan Mawar dan Kenanga
Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta Barat. Analisa uji validitas
dilakukan dengan menggunakan Pearson Product Moment. Hasil uji validitas tersebut
menunjukkan bahwa dari 14 pernyataan setiap masing-masing instrumen dinyatakan
valid. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikasi pernyataan setiap instrumen yang
hasilnya dibawah 0,05.
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan atau pernyataan pada
instrumen penelitian ini dinyatakan reliabel, dengan bukti nilai Cronbach’s Alfa pada
lembar observasi tekanan darah sebesar 0, 742 (α = 0,60).
G. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data skor seluruh variabel
berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data pada penelitian ini
menggunakan Test of Normality Kolmogorov-Smirnov dalam program SPSS versi 23.
Hasil uji normalitas pada penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh data pada setiap
kuesioner terdistribusi normal. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai probabilitas data
yang lebih besar dari α = 0,05, yaitu pada data pre test kemampuan mengontrol
halusinasi ρ = 0,713 dan pada data post test kemampuan mengontrol halusinasi ρ =
0,065.
1. Analisis univariat
a. Mean
X = ∑ Xi / n
Keterangan :
X : Mean
∑ Xi : Hasil dari jumlah semua nilai pengukuran
n : Banyaknya pengukuran
b. Presentase
Keterangan :
x : presentase
f : frekuensi hasil pencapaian
n : banyaknya pengukuran
Setelah nilai presentase dianalisis melalui rumus diatas, selanjutnya diinterpretasikan
dengan kualifikasi/kriteria yang diadaptasi dari Arikunto (2009) seperti pada tabel
berikut:
Tabel 4.2
Kualifikasi/Kriteria Presentase
Presentase Kualifikasi/Kriteria
100 % Seluruh
76 – 99 % Hampir Seluruh
51 – 75 % Sebagian Besar
50 % Setengah
26 – 49 % Hampir Setengah
1 – 25 % Sebagian Kecil
0% Tidak Satupun
2. Analisa Bivariat
Analisis bivariat merupakan analisa yang dilakukan pada lebih dari satu atau dua
variabel (Notoatmodjo, 2010). Untuk menganalisa Pengaruh terapi aktivitas
kelompok stimulasi persespsi terhadap kemampuan pasien dalam mengontrol
halusinasi dengan menggunakan rumus Uji Beda Dua Mean Dependen (Paired
Sampel).
Adapun syaratnya sebagai berikut:
a. Distribusi data normal
b. Kedua data dependen/pair
c. Jenis variabel: Numerik dan Kategorik
Rumus uji-t berpasangan (paired t test)
Keterangan :
X1 : rata-rata sampel 1
X2 : rata-rata sampel 2
S1 : standar deviasi sampel 1
S2 : standar deviasi sampel 2
S12 : varian sampel 1
S22 : varian sampel 2
r: korelasi antar 2 sampel
I. Etika Penelitian
Alimul (2011), Ketika melakukan penelitian, peneliti perlu mendapatkan rekomendasi
dari institusinya dan dari pihak lain dengan mengajukan izin kepada institusi tempat
peneliti. Setelah mendapatkan persetujuan, maka peneliti dapat melakukan penelitian
dengan menekankan etika penelitian yang mengacu pada:
1. Informed Consent
Pada awal pertemuan di Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan, peneliti telah
menjelaskan tentang penelitian yang dilakukan berikut dengan tujuan, manfaat, dan
kerugian penelitian kepada responden. Selanjutnya peneliti telah memberikan lembar
persetujuan kepada responden yang bersedia untuk menandatangi lembar persetujan
untuk menjadi responden yang di saksikan oleh perawat ruangan tersebut.
3. Confidentiality
Peneliti telah menjaga kerahasiaan data responden, dan peneliti tidak memasukan
data apapun yang bersifat rahasia pada laporan akhir. Data yang peneliti miliki berupa
dokumen dan file. Kerahasiaan data dokumen peneliti jaga dengan cara menyimpan
data tersebut didalam lemari tertutup yang bertahan selama 2 tahun, sedangkan data
yang berbentuk file peneliti jaga kerahasiaannya dengan cara menyimpan file tersebut
didalam folder laptop dan flashdisk dengan disertai password yang hanya diketahui
oleh peneliti.
4. Kejujuran
Pada penelitian ini peneliti jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan
data, pelaksanaan metode, dan prosedur penelitian