Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Instalasi
Jurnal Instalasi
Jurnal Instalasi
1,2,3,4
Politeknik Negeri Indramayu
1,2,3,4
Jl. Lohbener Lama No.8 - Telepon (0234) 272282 – Indramayu 45252
E-mail : daniii8174@gmail.com 1 , ginagalihpratiwi020@gmail.com 2, mochamadarif37@gmail.com 3 ,
sugyto08@gmail.com 4
Abstrak
Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sangat populer dikalangan masyarakat indonesia.
Ikan nila sendiri sering di sebut ikan mujaer. Ikan nila memiliki tekstur daging yang mirip dengan ikan mujair
dan ikan mas. Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan budidaya air tawar yang digemari oleh masyarakat
karena dagingya cukup tebal dan rasanya gurih. Ikan nila memiliki kadar protein 84% dan kadar lemak rendah
2,7%, kadar air 70 - 80%, serta abu 1,2% . ikan nila mulai mengalami penurunan kualita fisik setelah 2 jam
kematian, kerusakan ini dapat terjadi secara biokimia maupun mikrobiologi. Oleh karena itu kebutuhan akan
mesin pendingin juga di perlukan agar ikan nila tidak hilang kandungan gizinya. Secara umum mesin pendingin
mempunyai prinsip kerja yaitu siklus kompresi uap dengan cara gas refrigerant yang berada di kompresor
dimampatkan agar menjadi uap/gas bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi, gas refrigerant bersuhu tinggi tersebut
masuk kedalam kondensor dan terjadi proses kondensasi yaitu perubahan gas refrigerant menjadi cair dan
pelepasan kalor dengan bantuan fan ke lingkungan sekitar, cairan refrigerant dari kondensor lalu menuju ke pipa
kapiler dan terjadi penurunan tekanan dan penurunan temperatur, refrigerant berbentuk cair dan bertemperatur
rendah masuk kedalam evaporator dan terjadi proses evaporasi yaitu perubahan refrigerant berbentuk cair
menjadi gas dan penyerapan kalor pada kabin dengan bantuan blower. Proses ini terjadi berulang dan terus-
menerus hingga mencapai temperatur yang di tentukan.
100
105
115
(kJ/kg)
Tanpa Produk Menggunakan Produk h3 = enthalpi refrigerant saat keluar kondensor
(kJ/kg)
Qc = h2 – h3
Diket :
h2 = 426,51 kJ/kg
h3 = 256,31 kJ/kg
Qc = 426,51 kJ/kg – 256,31 kJ/kg
= 170,2 kJ/kg
3. Kerja kompresi ( Wk )
Grafik Perbandingan Kerja Besarnya kerja kompresi per satuan massa
Kompresi refrigerant bisa dihitung dengan rumus :
50
Dimana :
Wk = besarnya kerja kompresi yang dilakukan
(kJ/kg)
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
h2 = enthalpi refrigerant saat masuk kompresor
(kJ/kg)
Menggunakan Produk Tanpa Produk h1 = enthalpi refrigerant saat keluar kompresor
(kJ/kg)
Wk = h2 –h1
Penentuan ukuran keefektifan kerja (efisiensi)
Diket :
sistem mesin konversi energi secara umum biasanya
h2 = 426,51 kJ/kg
adalah membandingkan antara luar ( kerja berguna )
h1 = 387,47 kJ/kg
dengan
Wk = 426,51 kJ/kg – 387,47 kJ/kg
( energi masuk ), berikut bebagai perhitungan pada
= 39,04 kJ/kg
sistem refrigerasi kompresi uap :
4. Daya kompresor yang diharapkan adalah jumlah panas yang harus
Daya kompresor adalah daya yang dipindahkan ke luar lingkungan yang lebih panas
diberikan ke fluida kerja “refrigerant” dengan proses sehingga dari perumusan hukum termodinamika II
pemampatan. Daya tersebut dipakai refrigerant perbandingannya sering dinamakan dengan
untuk proses siklus aliran. Daya kompresor dapat Coofisien Of Performance (COP)
dihitung dengan persamaan : COP adalah perbandingan antara efek
Dimana : Wcomp = daya kompresor refrigerasi dibagi kerja kompresi, dapat ditulis
(kWatt) dengan rumus sebagai berikut :
V = Tegangan / Volt (V) COP = ER / Wk
I = Arus / ampere (A) Diket :
µ = Efisiensi ( nilai sekitar 0,6 – 0,7 ) ER = 131,16 kJ/kg
Wcomp = V.I.µ.cos Wk = 39,04 kJ/kg
Diket : COP = (131,16 kJ/kg) / (39,04 kJ/kg)
V = 220 V = 3,36
I=2A
Wcomp = 220 . 2 . 0,74 Di menit ke 60 Dengan Menggunakan Produk
= 325,6 kWatt 1. Efek refrigerasi ( ER)
Efek refrigerasi adalah kemampuan dari
5. Laju aliran massa refrigerant sistem untuk melakukan penyarapan panas dari
Laju aliran adalah perbandingan antara lingkungan, proses ini terjadi pada evaporator, efek
daya kompresor dibagi kerja kompresi, dapat ditulis refrigerasi dapat dihitung dengan persamaan :
dengan rumus sebagai berikut : Dimana :
Dimana : ER = Efek Refrigerasi ( kJ/kg)
ṁ = Laju aliran massa refrigerant (kg/s) h1 = enthalpi refrigerant saat masuk kompresor
Wcomp = daya kompresor (kWatt) (kJ/kg)
Wk = besarnya kerja kompresi yang dilakukan h4 = enthalpi refrigerant saat masuk evaporator
(kJ/kg) (kJ/kg)
ṁ = Wcomp / Wk ER = h1 – h4
Diket : Diket :
Wcomp = 325,6 kWatt h1 = 388,32 kJ/kg
Wk = 39,04 kj/kg h4 = 251,40 kJ/kg
ṁ = 325,6 / 39,04 ER = 388,32 kJ/kg – 251,40 kJ/kg
= 8,34 kg/s = 136,92 kJ/kg