Professional Documents
Culture Documents
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Cahaya
Cahaya adalah Suatu sumber cahaya memancarkan energi, sebagian dari energi ini
diubah menjadi
cahaya tampak.Perambatan cahaya di ruang bebas dilakukan oleh
gelombang-
gelombang elektro magnetik.Jadi cahaya itu suatu gejala getaran. Gejala-
gejala getaran yang sejenis dengan cahaya ialah gelombang - gelombang panas, radio,
televisi, radar dan sebagainya. Gelombang-gelombang ini hanya berbeda frekwensi
saja.Kecepatan rambat V gelombang-gelombang elektromagnetik diruang bebas sama
dengan 3.105 km per detik. Jika frekwensi sama dengan f dan panjang gelombang adalah
(lamda) maka berlaku persamaan (2.1)
= ..................................................................(2.1)
Keterangan :
= Panjang Gelombang cahaya (nm)
= Kecepatan cahaya (km/s)
f = Frekuensi (hz)
4
= ( )....................................................................(2.1)
Keterangan :
I = Intesitas Cahaya (cd)
F= Fluks Cahaya (lumen)
5
2.2.3 Luminasi
Luminasi
adalah suatu ukuran terangnya suatu benda baik pada sumber cahaya mau
pun pada suatu permukaan.Luminasi yang terlalu besar aka menyilaukan mata.Luminasi suatu
sumber cahaya dan suatu permukaan yang memantulkan cahayanya adalah intesitasnya dibagi
dengan luas semua permukaan.Sedangkan luas semua permukaan adalah luas proyeksi sumber
cahaya pada suatu bidang rata yang tegak lurus pada arah pandang, jadi buakn permukaan
seluruh nya.
= (cd/m2)................................................................................(2.2)
Keterangan :
L = Luminasi (cd/m2)
I= Intesitas (cd)
2.2.4 Iluminasi
Iluminasi sering di sebut juga intesitas penerangan atau kekuatan penerangan atau
dalam BSN sering di sebut Tingkat Pencahayaan pada suatu bidang adalah fluks cahaya yang
menyinari permukaan suatu bidang. Ilmunasi sering disebut juga kuat penerangan yang
sering dilambangkan E dengan satuan Lux atau lumen per meter persegi. Persamaan dari
Iluminasi adalah
= (lux)......................................................................................(2.3)
Keterangan :
6
2.3
Sifat Cahaya
Penyebaran cahaya dari suatu sumber cahaya tergantung pada konstruksi sumber
cahaya itu sendiriSebagian besar dari cahaya yang ditangkap oleh mata, tidak datang langsung
dari sumber cahaya, tetapi setelah dipantulkan oleh lingkungan. Karena besarnya luminansi
sumber-sumber cahaya modern, cahaya langsung dan sumber cahaya biasanya
akanmenyilaukan mata.
2.3.1 Absorsi
Sebagian dari cahaya yang mengenai suatu permukaan akan diserap oleh permukaan
itu. Bagian yang diserap ini menimbulkan panas pada permukaan tersebut. Permukaan yang
gelap danburam menyerap banyak cahaya .
2.3.2 Refleksi
Jika sinar-sinar cahaya sejajar yang mengenai suatu permukaan, dipantulkan tetap
sejajar, maka terjadi refleksi cermin atau refleksi teratur. Refleksi tersebut terjadi pada cermin
dan pada permukaan logam yang dipoles.Jika sinar-sinarnya dipantulkan tersebar ke semua
jurusan, maka terjadi refleksi baur atau refleksi difus, seperti contohnya terjadi pada suatu
permukaan kasar, misalnya pada langit-langit.Gabungan dari keduanya adalah refleksi
campuran.yang dapat dikenali dari permukaan yang berkilat jika bentuk berkas cahaya yang
dipantulkan lebih teratur,maka yang tejadi adalah refleksi terpencar.
7
d. Refleksi Camp c. Refleksi Terpencar
Gambar 2.5Jenis – jenisrefleksi
2.3.3 Transmisi
Bahan-bahan tembus cahaya, seperti berbagai jenis kaca, akan memantulkan atau
menyerap hanya sebagian saja dari cahaya yang mengenainya. Sebagian besar dan cahaya itu
dapat menembus bahan-bahan tersebut.pada Gambar 2.5 memperlihatkanjenis – jenis
transmisi. Transmisi teratur adalah sinar-sinar cahaya yang masuk sejajar keluar tetap
sejajar.Transmisi difus sempurna adalah sinar-sinar yang masuk sejajar, keluar tersebar,
seperti misalnya pada kaca opal.Dan transmisi campuran yang merupakan gabungan antara
transmisi teratur dan transmisi difus.
a. b
8
Intensitas penerangan yang diperlukan ikut ditentukan oleh sifat pekerjaan yang harus
dilakukan. Suatu bagian mekanik halus misalnya, akan memerlukan intensitas penerangan
yang jauh lebih besar daripada yang diperlukan suatu dapur. Juga panjangnya waktu kerja
mempengaruhi intensitas penerangan yang diperlukan. Pekerjaan yang lama dengan
penerangan buatan, juga memerlukan intensitas penerangan yang lebih besar. Intensitas
penerangan (E) dinyatakan dalam satuan lux, sama dengan jumlah Im/m2. Flux cahaya yang
dipancarkan lampu-lampu tidak semuanya mencapai bidang kerja. Sebagian dan flux cahaya
itu akan dipancarkan ke dinding dan langit-langit. Karena itu untuk menentukan flux cahaya
yang diperlukan harus diperhitungkan efisiensi atau rendemennya: Pada gambar 2.7
a. Pembagian flux cahaya dalam ruangan. Dalam hal ini flux cahayanya sebagian besar
menuju langsung ke bidang kerja.
b. Dalam ruangan tinggi ini hanya sebagian kecil dan flux cahayanya menuju
langsung ke bidang kerja.
9
Bagian dalam dinding kaca memiliki pelapis tipis fospor, hal ini dipilih untuk
menyerap radiasi UV dan meneruskannya ke daerah nampak.Proses ini memiliki efisiensi
sekitar 50%. Tabung neon merupakan lampu katode panas, sebab katode dipanaskan sebagai
bagian dari proses awal. Katodenya berupa kawat pijar tungsten dengan sebuah lapisan barium
10
karbonat. Jika dipanaskan, lapisan ini akan mengeluarkan elektron tambahan untuk membantu
pelepasan. Lapisan ini tidak boleh diberi pemanasan berlebih sebab umur lampu akan
berkurang.
Lampu menggunakan kaca soda kapur yang merupakan pemancar UV yang buruk.
Jumlah merkurinya
sangat kecil, biasanya 12 mg. Lampu ini sangat berguna bagi pencahayaan
luar ruangan karena memiliki fitting yang kompak.
11
12
2.6.2 Kelembaban Udara relatif
a. Kelembaban udara relatif dalam ruangan adalah perbandingan antara jumlah
uap air yang dikandung oleh udara tersebut dibandingkan dengan jumlah
kandungan uap air pada keadaan jenuh pada temperatur udara ruangan tersebut.
b. Untuk daerah tropis kelembaban udara relatif yang dianjurkan antara 40 % - 50
% tetapi untuk ruangan yang padat seperti ruangan pertemuan kelembaban
udara masih diperbolehkan berkisar antara 55 % - 60 %.
13
( / )
IKE = .................................................(2.5)
( )
Energi
listrik selama satu tahun didapat dari rekening listrik. Sedangkan, luas seluruh lantai
didapat dari denah
hotel.Dalam menghitung IKE berikut ini adalah jenis – jenis IKE yang
digunakan dalam perhitungan IKE hotel.
Luas kotor adalah luas bangunan yang dikondisikan ditambah luas gedung yang tidak
dikondisikan
2. IKE persatuan luas gedung yang dikondisikan (net)
3. IKE Pencahayaan persatuan kamar yaitu total konsumsi energi pencahayaan satu tahun
/ jumlah kamar
14
Pc = ............................................... (2.6)
Keterangan :
Pc = Daya pencahayaan (W/ )
Pt = Daya listrik
yang dikonsumsi lampu (W)
A = Luas ruangan ( )
Berikut adalah standart daya pencahayaan maksimum untuk berbagai jenis bangunan/ruangan
menurut SNI 03-6197-2000
15
digunakan,makasebaiknyaproyektidak dilaksanakan. Secara matematis, rumus yang digunakan
untuk menghitung PP ini adalah:
= …………………………………………………………(2.7)
Dimana :
I = Besarnya biaya investasi yang diperlukan
Ab = Manfaat bersih yang dapat diperoleh pada setiap tahunnya
2.8.2 Nett Present Value
Net Present Value (NPV) atau nilai kini adalah selisih antara pemasukan dari proyek
dengan pengeluaran proyek yang biasa di kemas dalam bentuk cash flow diagram.Present
value dari manfaatbersihtambahanselamaumurbisnis. Nilai yang dihasilkan dalam perhitungan
NPV adalah satuan mata uang, yang dalam penelitian ini menggunakan satuan rupiah. Secara
matematis,
…………………………… (2.27)
dengan:
HasilpenilaiankelayakaninvestasidalammetodeNPViniadalahdengan
menggunakan kriteria:
16
17