You are on page 1of 11

BAB II

TINJAUAN PABRIK

2.1 Sejarah PT Holcim Indonesia,Tbk.


Pada tahun 1962, Direktorat Geologi Departemen Pertambangan Indonesia
membentuk tim survei untuk melakukan studi kelayakan mengenai kemungkinan
didirikannya pabrik semen di Jawa Barat. Pada tahun 1963 dilakukan penelitian
mengenai cadangan bahan baku di Sukabumi oleh E.J Patty dan di Cibadak oleh B.N
Wahyu, sehingga pada tahun 1964 ditemukan bahan tambang silka di Cibadak. Tidak
lama kemudian B.N Wahyu dan Prayitno melakukan penelitian di daerah Walihir,
Cibinong dan ditemukan tambang batu kapur ( limestone ) dan tanah liat ( Shale ).
Pada tahun yang sama, Goei Tjoe Houw juga mengadakan penelitian mengenai
cadangan batu kapur di daerah Kemuning, Kelurahan Kelapa Nunggal. Hasil
penelitian menunjukan bahwa daerah tersebut sangat potensial untuk mendirikan
pabrik semen dan disertai studi perbandingan yang menunjukan pendirian lokasi
pabrik tepat, hal ini dikarenakan :
1) Persediaan Bahan Baku yang cukup.
2) Mudah mendapatkan tenaga kerja.
3) Mudah mendapatkan sumber tenaga listrik.
4) Dekat dengan daerah pemasaran.
5) Persediaan sumber air yang cukup.
6) Letak pelabuhan yang tidak terlalu jauh, sehingga memudahkan untuk
ekspor, untuk memasukan alat-alat berat pada saat pembangunan pabrik,
dan bahan baku yang didatangkan dari tempat lain seperti gypsum, Bahan
bakar, dan lain sebagainya.

2
3

Pada tanggal 24 mei 1968, Direktorat Geologi dan PT Semen Gersik


melakukan penandatangan kontrak kerja sama penelitian bahan baku semen di
daerah Kelapa Nunggal dan sekitarnya. Proyek ini dilaksanakan antara bulan Juni
hingga Desember 1968 dibantu oleh International Finance Coorporation (IFC),
Wahsington D.C, USA. Hasil penelitian menunjukan :
 Sumber batu kapur (Limes stone) terletak di daerah Kelapa Nunggal,
Pasir
Kemuning, Pasir Bali , dan Pasir Guha.
 Sumber tanah liat (Shale) terletak di daerah Pasir Tangkil, Pasir Wilihir,
Pasir Leutik, dan Pasir Kemuning
 Sumber pasir silika terletak di daerah Cibadak (Sukabumi).
 Lokasi pabrik adalah di Desa Narogong, Kecamatan Klapa nunggal,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Pada tanggal 5 Juli 1971 didirikanlah pabrik semen Cibinong dengan akte
notaris Abdul Latief dari jakarta dan memperoleh persetujuan dari Menteri
Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No.1.A.S/159/1971 serta dalam Berita
Negara No. 82 pada tanngal 18 oktober 1971, yang selanjutnya dilengkapi dengan
Berita Negara No. 466. Resminya perusahaan patungan ini berdiri pada tanggal 15
Juni 1971 dengan nama PT. Semen Tjibinong. Pembangunan pabrik semen PT
Semen Cibinong unit 1 dengan kapasitas 600.000 ton/tahun baru dimulai pada tahun
1973 dan secara resmi dibuka oleh Presiden Soeharto pada tanggal 14 Agustus 1975.
Pembangunan pabrik PT Semen Cibinong Tbk. Unit II dengan kapasitas 600.000
ton/tahun, diselesaikan dengan baik pada bulan Juli 1977 sehingga kapasitas produksi
total menjadi 1,2 ton/tahun. Melalui perencanaan, program perbaikan dan modifikasi
yang baik maka pada tahun 1985 PT Semen Cibinong berhasil memperbesar
kapasitas semen mencapai 1,5 ton/tahun.
Sejak berstatus PMDN pada tanggal 19 November 1988, perseroan telah
melakukan misi untuk menjadikan dirinya sebagai produsen semen dan beton yang
terdepan dalam konteks industri semen indonesia dan dalam rangka menjaga citra
4

dirinya sebagai produsen semen handal dalam mutu dan pelayan kepada
pelanggannya, maka dilakukan usaha-usaha sebagai berikut:
1) Pemasangan penghisap debu yang baru pada tahun 1990, berhasil
menurunkan emisi debu dari cerobongnya, menjadi pabrik semen yang
terbersih di Indonesia yang berwawasan lingkungan.
2) Berkat berhasilnya konvensi bahan bakar dalam tanur putarnya dari gas
menjadi batu bara, sejak tahun 1991 biaya produksi semen dapat ditekan.
3) Agar jaringan distribusi semen dapat mencapai konsumen tepat waktu,
sejak 1991 dibentuk Armada angkutan sendiri yang dikelolah oleh PT
Wahana Transtama, yang merupakan anak perusahaan.
4) Dalam rangka mendekatkan diri kepada konsumen dan dalam rangka
meraup keuntungan nilai tambah, telah dibentuk sebuah anak perusahaan
yang bergerak dibidang pembuatan serta pemasaran beton siap pakai,
yaitu PT Trumix Beton.
Perluasan pabrik tersebut terus dilaksanakan. Salah satu wujud tindak lanjutnya
adalah dengan dibangunnya unit III yang pembangunanya dimulai pada tanggal 2
Maret 1990. Proyek ini selesai kurang lebih dua tahun kemudian (1992) dan langsung
beroperasi. Hyundai dari Korea selatan bertindak sebagai kontraktor sedangkan fuller
dari Amerika serikat merupakan pembuat mesin dan peralatan utamanya yang
dilengkapi dengan proses pembuatan semen terbaru serta teknologi pengendalian
debu. Dengan dioperasikannya unit III tersebut, membuat total kapasitas PT Semen
Cibinong bertambah menjadi 3.000.000 ton/ tahun. Pada bulan juni 1993, perusahaan
melakukan akuisasi terhadap seluruh saham PT Semen Nusantara yang berlokasi
Cilacap Jawa Barat. PT Semen Nusantara ini memiliki kapasitas produksi 1.000.000
ton/tahun.
Satu tahun kemudian perusahaan menambah kapasitas produksi dengan
membangun unit II di Cilacap dengan kapasitas produksi 2.600.000 ton / tahun unit
dua yang dibangun pada tahun 1994 mulai beroprasi tahun 1997 sehingga kapasitas
total produksi di Cilacap sebesar 4.100.000 ton /tahun.
5

Pada bulan agustus 1995 perusahaan mengakuisasi seluruh saham PT Dwima


Agung Tuban Jawa Timur. Bulan desember tahun yang sama perusahaan melakukan
penandatanganan kontrak dengan konsorsium Fuller Amerika dan Han jung Korea
dalam rangka pembangunan unit IV di Narogong dengan kapasitas 2.600.000
ton/tahun. Sehingga pada tahun 1998 diharapkan kapasitas total 9.700.000 ton /tahun.
Pada tahun 1996, perusahaan menandatangani kontrak usaha patungan dengan
The Union Myanmar Economic Holding Limited (BUMN Myanmar) dalam bidang
industri semen bernama Myanmar Cement Company Ltd. Perusahaan ini merupakan
pabrik semen asing pertama di Negara tersebut dan direncanakan mulai beroprasi
pada tahun 2000. Bulan februari 1997 PT Semen Cibinong, Tbk. Mendapat sertifikat
ISO 9002 dari SGS yarsley London, yang diserahkan oleh Presiden Direktur SGS
ICS Indonesia Mr. Erik Roger pada Bpk. Hasyim Sumitro Djojohadi Kusumo selaku
persiden Direktur PT Semen Cibinong, Tbk. Pada bulan juni tahun 2000 Holcim Ltd
sebuah perusahaan semen yang berpusat di Switzerland melakukan penawaran resmi
terhadap saham PT Semen Cibinong.
Pada bulan Desember tahun 2000 The Jakarta Intiative Force mengeluarkan
pengumuman bahwa Holcim Ltd dan Steering Committee Of Creditors telah
mencapai kesepakatan untuk merestrukturisasi hutang PT Semen Cibinong. Pada
tanngal 13 Desember 2001 Holcim Ltd resmi menjadi pemegang saham utama PT
Semen Cibinong, Tbk dengan total saham 77,33 %.
Pada tahun 2006 PT Semen Cibinong resmi berganti nama menjadi PT Holcim
Indonesia, Tbk. Pada Tahun 2008 PT Holcim Indonesia, Tbk meluncurkan Mini Mix
Beton, dan Pada Tahun 2009 PT Holcim Indonesia membeli PT Holcim Malaysia.
Pada Tahun 2015 PT Holcim Indonesia, Tbk melakukan Peresmian Pabrik Tuban di
Jawa Timur dan Pada Tahun 2016 HIL membeli PT Lafarge Cement Indonesia,
Sehingga PT Holcim Indonesia, Tbk dan PT Lafarge Cement Indonesia, Tbk
melakukan kerja sama sehingga PT Holcim Indonesia Tbk diubah nama menjadi PT
Lafarge Holcim Indonesia, Tbk.
6

2.2 Visi dan Misi Perusahaan


2.2.1 Visi
Menjadi perusahaan yang terdepan dengan kinerja terbaik dalam industri bahan
bangunan di Indonesia.

2.2.2 Misi
o Memastikan nihil bahaya dalam setiap kegiatan operasional dan bisnis.
o Bermitra dengan para pelanggan untuk mewujudkan solusi-solusi berbeda
dan inovatif.
o Mengembangkan sumber daya manusia yang berkinerja tinggi melalui
lingkungan kerja yang beragam dan melibatkan setiap individu
didalamnya.
o Menciptakan nilai yang sama dan solusi-solusi yang berkelanjutan bagi
para pemangku kepentingan.

2.3 Lokasi PT Holcim Indonesia


Secara administratif daerah PT Holcim Indonesia, Tbk termasuk dalam daerah
Narogong Kecamatan Klapa Nunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Terletak sekitar 15 km dari Cibinong, 42 km dari pelabuhan Tanjung Priok dan
sekitar 35 km dari pusat Jakarta. Area keseluruhan pabrik sekitar 838,3 ha, terdiri dari
Hak guna bangunan (91,6 ha) dan hak pakai (746,7 ha). Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik yaitu :
1) Faktor Bahan Baku
Bahan baku utama dalam industri ini adalah batu kapur dan tanah liat, karena
itu pabrik didirikan tidak jauh dari daerah penambangan batu kapur dan tanah liat.
Bahan lainnya seperti pasir besi, silika dan gypsum yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit didatangkan dari daerah lain.
2) Faktor Bahan Bakar
Terdapat empat jenis bahan bakar yang dipakai, yaitu : batu bara, solar, AFR, dan
bahan bakar sintetis. Batu bara dipasok dari kalimantan sedangkan solar dipasok dari
pertamina, untuk bahan bakar sintetis dipasok dari PPLI.
7

3) Faktor Air
Air memegang peranan penting dalam proses produksi maupun kebutuhan untuk
sanitasi karyawan. Untuk memenuhinya air diambil dari sungai Cileungsi yang
terletak tidak jauh dari pabrik. untuk air sanitai, air sungai Cileungsi di treatment
terlebih dahulu untuk memenuhi standar air bersih.
4) Faktor Transportasi
Pabrik terletak tidak jauh dari jakarta yang menjadi pusat pemasaran dan dengan
beroperasinya Tol Jagorawi maka transportasi bahan baku maupun produk menjadi
mudah dan cepat.
5) Faktor Tenaga Kerja
Lokasi pabrik dinilai sangat potensial untuk memperoleh tenaga kerja dalam
jumlah besar.
6) Faktor Lingkungan
Pabrik terletak jauh dari perkotaan, sehingga polusi debu yang dihasilkan relatif
tidak merugikan.

2.4 Tata Letak Pabrik


Proses operasional PT Holcim Indonesia, Tbk berlangsung di dalam lahan
seluas 838 ha. PT Holcim Indonesia, Tbk terbagi menjadi beberapa area, yaitu :

1) Area penambangan bahan baku.


2) Area pemecahan bahan baku.
3) Area pengeringan bahan baku.
4) Area pembakaran dan pendinginan bahan baku.
5) Area penyimpanan bahan baku.
6) Area penggilingan bahan baku dan klinker.
7) Area Pembuatan kantong semen dan pengantongan.
8) Area pengolahan air ( water treatment ).
9) Area perkantoran.
8

2.5 Struktur Organisasi di PT Holcim Indonesia, Tbk.

PT Holcim Indonesia, Tbk dipimpin oleh seorang direktur yang bertanggung


jawab langsung kepada dewan komisaris yang berkedudukan di Swiss. Presiden
direktur membawahi delapan direktur, yaitu:
a. Legal and corporate affairs director
Direktur ini bertugas untuk menangani urusan perijinan, mengeluarkan
peraturan-peraturan yang akan berlaku pada perusahaan, dan bertanggung jawab
tentang semua masalah yang berkaitan dengan hokum.

b. Finance director
Direktur ini bertugas untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan
perusahaan, berkewajiban memberikan laporan yang valid dan dapat dipertanggung
jawabkan serta bertanggung jawab pada presiden direktur dan berkedudukan di
Jakarta.
9

c. Manufacturing director
Direktur ini berkedudukan di Narogong, Bogor, Jawa Barat. Bertugas untuk
mengawasi jalannya produksi di pabrik Narogong dan pabrik Cilacap mulai dari
pengiriman bahan baku sampai dengan keluarnya produk semen di pasaran. Direktur
ini bertanggung jawab akan kelancaran produksi dan berkewajiban memberikan
laporan yang berkaitan dengan produksi semen.

d. Logistics and exports director


Direktur ini bertanggung jawab atas manajemen operasi rantai pasokan
multifungsi serta bertanggung jawab untuk memperluas pemasaran dengan ekspor
keluar negeri.

e. RMC and Agregat Director


Direktur ini bertanggung jawab dalam hal pemasaran Ready Mix Cocrete di
pasaran dengan nama Holcim Beton yang merupakan anak perusahaan dari PT
Holcim Indonesia, Tbk. Direktur ini juga bertanggung jawab dalam penyediaan dan
pemasaran agregat sebagai bahan baku pembuatan concrete/beton.

f. Human Resources Director


Direktur ini berkedudukan di Jakarta, membawahi para Human Resources
Manager yang berada di masing-masing pabrik. Bertugas untuk menciptakan
hubungan yang harmonis antara para karyawan baik dengan atasan, rekan kerja,
ataupun dengan dunia luar, bertanggung jawab memberikan pelayanan kepada
masyarakat luar yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan dan berkewajiban
menciptakan iklim kerja yang kondusif demi tercapainya hubungan yang baik.

g. Marketing and Innovation Director


Direktur ini berkedudukan di Jakarta, mempuyai tugas untuk memperkenalkan
atau mempromosikan produk semen Holcim ke pasaran, bertanggung jawab untuk
menaikan profit perusahaan dengan mengembangkan cara-cara pemasaran yang baru

.
10

h. Business Development and Stategic Research Director


Direktur ini bertanggung jawab untuk mengembangkan strategi bisnis baru,
sehingga keuntungan dapat diperoleh perusahaan, serta mengadakan riset strategis
tentang kebutuhan pasar dan melaporkannya kepada presiden direktur. Sedangkan
untuk bidang produksi pabrik dapat dispesifikasikan lagi menjadi beberapa
departemen. Departemen-departemen tersebut adalah:

 Quarry Department
Tugasnya bertanggung jawab pada masalah penambangan batu kapur.
Departemen ini dipimpin oleh seorang Quarry Manager. Dalam melakukan tugasnya
Quarry Manager dibantu oleh empat orang Superintendent, yaitu:

1. L/S Quarry Operation and Transport Superintendent, bertanggung jawab


padapeledakan, pengeboran, dan operator alat berat, penyediaan alat transportasi
batu kapur dan tanah liat ke pabrik.
2. L/S Quarry and Transport Equipment Manitenance Superintendent,
bertanggung jawab atas pemeliharaan listrik, alat berat dan alat transportasi.
3. Quarry Dev. and Quarry Superintendent, bertugas menjaga kualitas dari daerah
yang akan ditambang, menentukan daerah yang akan ditambang dan dampaknya
bagi lingkungan sekitar serta pcvenanggulangannya, dan hasil tambang yang
dihasilkan.
4. Clay Quarry and Raw Material Superintendent,bertanggung jawab pada
penambangan tanah liat dan pengiriman material.
 Production Department
Departemen produksi dipimpin oleh seorang Manager Produksi yang
bertanggung jawab mengawasi perencanaan bahan baku, mengawasi proses produksi
dan keselamatan karyawan pada semua bidang yang berkaitan dengan proses poduksi,
dan menangani kelancaran produksi semen mulai dari penerimaan bahan baku sampai
proses pembuatan semen.
11

 Maintenance Department
Departemen ini dipimpin oleh seorang Maintenance Manager. Departemen ini
bertanggung jawab pada masalah-masalah perawatan, pemeliharaan mesin, perbaikan
mesin dan seluruh sarana yang berkaitan dengan peralatan pabrik termasuk di
dalamnya menyediakan sarana utilitas yang meliputi penyediaan air yang digunakan
sebagai air pendingin mesin maupun penyediaan listrik yang diperoleh dari PLN.

 Technical Department
Departemen ini dipimpin oleh seorang Technical Manager yang bertugas
untuk melakukan tes Quality Control dan menangani complain dari pelanggan serta
melakukan riset dan pengembangan untuk kemajuan pabrik. Departemen ini
membawahi:

1. Laboratorium, meliputi Lab Fisika dan Lab Kimia


2. Process Engineering
3. Environment and Management System
4. General Administration Department.

 Plant Accounting Department


Departemen ini dipimpin oleh Plant Accounting Superintendent yang bertugas
mengelola keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran yang berkaitan dengan
aktivitas pabrik, misalnya urusan gaji karyawan, pajak, pembayaran kepada relasi,
penjualan semen, penerimaan dan pengeluaran barang-barang yang dibeli dan
dibayar. Tugas Plant Accounting Superintendent dibantu oleh Cost Analysis Payroll
and Expenses Administration.

 Occupational Healthy and Safety Department


Departemen ini bertugas melakukan pengawasan dan menjaga mutu produk
dari bahan baku sampai menjadi semen yang mengacu pada sertifikat ISO 9002 dan
ISO 14001 serta menangani dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh segala
aktivitas produksi di PT. Holcim Indonesia, Tbk.
12

Pada tahun 2013, PT Holcim Indonesia, Tbk membuka 321 lowongan kerja
sehingga pada akhir tahun tercatat ada 2.807 orang yang bekerja pada PT Holcim
Indonesia, Tbk, dengan presentase karyawan yang mengundurkan diri di bawah 5%.
Struktur organisasi terus disesuaikan seiring bertambahnya kapasitas produksi,
perluasan wilayah operasional dan semakin bervariasinya produk, dengan
meningkatkan kualitas manajemen. Jam kerja yang berlaku adalah sebagai berikut:
a) Senin-Kamis : pukul 08.00-16.00 ; istirahat pukul 12.00-13.00

b) Jumat : pukul 08.00-16.00 ; istirahat pukul 11.30-13.00

Karyawan lapangan PT Holcim Indonesia, Tbk dibagi menjadi 3 shift untuk


mengoptimalkan proses produksi, yaitu:
a) Shift I : 07.30-15.30 WIB

b) Shift II : 15.30-23.30 WIB

c) Shift III : 23.30-07.30 WIB


Selain itu, di dalam PT Holcim Indonesia, Tbk terdapat program pertukaran
karyawan dimana sejumlah karyawan dikirimkan ke luar negeri demi menunjang
perkembangan karir karyawan. Pengiriman karyawan juga berguna untuk
menambah wawasan dan pengalaman serta membawa ide baru dari luar ke
Indonesia, dan sebaliknya. Selain itu, untuk mempererat kerja sama, PT Holcim
Indonesia, Tbk mengadakan program kegiatan olah raga dan wisata untuk
mempererat hubungan antar karyawan. Di Narogong diselenggarakan Sports Fiesta
yang diisi dengan pertandingan bulu tangkis, tenis lapangan, bola voli, tenis meja,
futsal dan aerobik, diikuti peserta tim dari berbagai departemen.

You might also like