You are on page 1of 69

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta


Jln. Percetakan Negara No. 23 B Jakarta Pusat 10560
Telp/Fax : 021-4212524/021-4245516 http//www.bblkjakarta.com email :
bblkjakarta@yahoo.co.id

2015
KATA PENGANTAR

P eraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan


Instansi Badan Layanan Umum Pasal mengamanatkan bahwa Pejabat Pengelola
Badan Layanan Umum wajib menyampaikan pertanggungjawaban kinerja
operasional dan keuangan dan melaporkannya kepada Kementerian/Lembaga yang
bersangkutan. Muara dari amanat tersebut adalah dalam rangka mendorong terwujudnya
tata kelola pemerintahan yang profesional, bersih dan berwibawa (good corporate
government).

Untuk dapat mewujudkan tata kelola yang profesional bersih dan berwibawa maka
diperlukan lima prinsip dasar yaitu transparency (keterbukaan informasi), yaitu keterbukaan
dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan
informasi materiil dan relevan, accountability (akuntabilitas), yaitu kejelasan fungsi, struktur,
sistem, dan pertanggungjawaban, responsibility (pertanggungjawaban), yaitu kesesuaian
(kepatuhan) di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta
peraturan perundangan yang berlaku, independency (kemandirian), yaitu suatu keadaan
dimana korporasi dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/
tekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan peraturan dan perundangan-
undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat, dan fairness (kesetaraan
da kewajaran), yaitu perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hakhak stakeholder
yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku.

Penyusunan laporan ini didasarkan pada tugas pokok dan fungsi Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Jakarta yang telah dijabarkan dalam rencana strategis dan akan
dicapai melalui beberapa sasaran dan program.

Maksud dan tujuan penyusunan laporan kinerja ini adalah untuk memberikan
gambaran tentang sejauh mana pencapaian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Jakarta dalam program pelayanan kesehatan khususnya pelayanan
laboratorium kesehatan dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepada
BBLK Jakarta.

Laporan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta Tahun 2015 ini mungkin masih
terdapat ketidaksempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan untuk perbaikan penyusunan laporan yang akan datang.

Balai Besar Laboratoriun Kesehatan Jakarta


Kepala

dr. Ali Muchtar, Sp.PK, MARS


NIP 196007191987091001

ii | L a p o r a n T a h u n a n B B L K J a k a r t a 2 0 1 5
DAFTAR ISI

Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Daftar Tabel iv
Daftar Lampiran v

I. BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Maksud dan Tujuan Laporan 1
C. Ruang Lingkup Laporan 2

II. BAB II ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN 3


A. Hambatan Tahun Lalu 3
B. Kelembagaan 5
C. Sumber Daya 7
1. Sumber Daya Manusia 7
2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana 9
3. Sumber Daya Anggaran/ Dana 11

III. BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 15


A. Dasar Hukum 15
B. Tujuan, Sasaran dan Indikator Tahun 2015 15

IV. BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN 23


A. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran 23
B. Hambatan Dalam Pelaksanaan Strategi 23
C. Upaya Tindak Lanjut 24

V. BAB V HASIL KERJA


A. Pencapaian Target Kinerja 26
Pencapaian Hasil Kerja Pelayanan 26
Pencapaian Kinerja Badan Layanan Umum 30
B. Realisasi Anggaran 43
C. Upaya Meraih WTP dan Zona Integritas 45

VI. BAB VI PENUTUP 50


A. Kesimpulan 50
B. Saran-Saran 51

LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Penetapan Kinerja
2. Rincian Indikator Kinerja
3. Laporan Keuangan
4. Kegiatan Dalam Gambar

iii | L a p o r a n T a h u n a n B B L K J a k a r t a 2 0 1 5
DAFTAR TABEL

No Nama Tabel Hal

1 SDM BBLK Jakarta berdasarkan Kelompok Jabatan Tahun 2014 7


2 KeadaanSarana&Prasarana BBLK Jakarta Tahun 2014 8
3 JenisBangunandanGedung BBLK Jakarta Tahun 2014 9
4 KategoriPeralatandanMesin BBLK Jakarta TA 2014 9
5 MutasiBarangMilik Negara BBLK Jakarta TA 2014 9
6 SumberAnggaran BBLK Jakarta Tahun 2014 10
7 RincianAnggaran BBLK Jakarta TA 2014 10
8 UraianSumber Dana BLU BBLK Jakarta Tahun 2014 11
9 Rincian Alokasi Angggaran Per Kegiatan DIPA BBLK Jakarta Tahun 2014 11
10 SasaranStrategis/Program/Kegiatan BBLK Jakarta Tahun 2010 - 2014 14
11 Kinerja Instalasi Mikrobiologi Semester 1 2014 21
12 Kinerja Instalasi Imunologi Semester I 2014 22
13 Kinerja Instalasi Kimia Kesehatan & Lingkungan Semester 1 2014 23
14 Kinerja Instalasi Patologi Klinik Semester I 2014 23
15 Capaian Kinerja Per Instalasi dalam Rupiah dan Volume Semester 1 2014 25
16 Perbandingan Capaian Kinerja Semester I 2014 dan 2013 per Instalasi 26
17 Indikator Kinerja Keuangan BBLK Jakarta Semester I 2014 26
18 Indikator Kinerja Pelayanan BBLK Jakarta Semester I 2014 27
19 Indikator Mutu dan Manfaat bagi Masyarakat 27
20 Alokasi & Realisasi Anggaran Per Mata Anggaran Semester I Tahun 2014 31

iv | L a p o r a n T a h u n a n B B L K J a k a r t a 2 0 1 5
DAFTAR GRAFIK

No Nama Grafik Hal

1 Komposisi Belanja DIPA BBLK Jakarta TA 2014 10


2 Kinerja Instalasi Mikrobiologi Berdasar Volume 21
3 Kinerja Instalasi Mikrobiologi Berdasar Rupiah 21
4 Kinerja Instalasi Imunologi Berdasarkan Volume 22
5 Kinerja Instalasi Imunologi Berdasarkan Rupiah 22
6 Kinerja Instalasi Kimia Kesehatan Berdasarkan Volume 23
7 Kinerja Instalasi Kimia Kesehatan Berdasarkan Rupiah 23
8 Kinerja Instalasi Patologi Klinik Berdasarkan Volume 24
9 Kinerja Instalasi Patologi Klinik Berdasarkan Rupiah 24
10 Kinerja Instalasi Virologi Berdasarkan Volume 24
11 Kinerja Instalasi Virologi Berdasarkan Rupiah 24
12 Kinerja Instalasi Media Reagensia Berdasarkan Volume 25
13 Kinerja Instalasi Media Reagensia Berdasarkan Rupiah 25
14 Perbandingan Total Pemeriksaan Semester I Tahun 2013 dan 2014 26

v|Laporan Tahunan BBLK Jakarta 2015


RINGKASAN EKSEKUTIF

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta adalah Unit Pelaksana Teknis


Kementerian Kesehatan yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai pelaksana
pelayanan laboratorium klinik, uji kesehatan dan laboratorium kesehatan masyarakat
serta memberikan bimbingan teknis dibidang laboratorium kesehatan.

Sebagai instansi pemerintah maka BBLK Jakarta wajib menyusun Laporan


Tahunan dengan maksud dan tujuan adalah untuk memberikan gambaran tentang
sejauh mana pencapaian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dan
pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepada BBLK Jakarta.

Capaian kinerja pendapatan 2015 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta


mampu merealisasikan penerimaannya sebesar 137,44 persen atau sebesar
Rp.4.123.157.703,- dari target yang ditetapkan sebesar Rp.3.000.000.000,-.

Realisasi belanja dari penerimaan BLU sebesar 86,72 persen dari target yang
telah ditetapkan. Sedangkan realisasi belanja Rupiah Murni untuk kegiatan TUPOKSI
mencapai angka 91,18 persen serta realisasi belanja modal sebesar 96,52 persen
sehingga realisasi anggaran secara keseluruhan mencapai angka 90,29 persen dari
total pagu DIPA Tahun 2015 sebesar Rp.20.781.190.000,-

Pencapaian Kinerja Badan Layanan Umum yang menjadi Indikator Kinerja Utama
dari Perspektif stakeholder dengan sasaran kepuasan stakeholder melalui indikator
tingkat kesehatan BLU dengan target skor 74 tercapai sebesar 80,85. Indikator
kepuasan pelanggan dengan target skor sebesar 2,25 tercapai sebesar 3,05.

Perspektif Financial dengan sasaran terwujudnya revenue; indikator total


pendapatan BLU dengan target Rp.3 Milyar tercapai sebesar 4,1 Milyar atau sebesar
137,44 persen. Sedangkan sasaran terwujudnya efisiensi biaya melalui indikator
perbandingan pendapatan dengan total biaya operasional tercapai sebesar 37,38
persen dari target sebesar 30 persen.

Perspektif Proses Bisnis Internal melalui sasaran Terwujudnya layanan terpadu


dan prima melalui indikator persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti
tercapai 100 persen, sedangkan indikator persentase temuan hasil telusur lapangan
yang ditindaklanjuti tercapai sebesar 100 persen dari target sebanyak 80. Dan indikator
ketepatan kalibrasi alat laboratorium sesuai jadwal tercapai 100 persen dari target
sebesar 80 persen.

vi | L a p o r a n T a h u n a n B B L K J a k a r t a 2 0 1 5
Terwujudnya lab survailance, PME nasional dan bimtek melalui indikator jumlah
kesiapan pemeriksaan kasus survailance tercapai sebesar 8 pemeriksaan dari target
sebesar 8. Indikator tingkat kepesertaan penyelenggara PME dengan target sebanyak
550 hanya tercapai sebanyak 499 peserta. Indikator jumlah laboratorium yang dibina
dengan target sebanyak 300 laboratorium tercapai sebanyak 120 lab atau sebesar 40
persen. Dan indikator jumlah peserta bimtek dari target sebesar 200 orang peserta
hanya tercapai sebesar 144 orang peserta atau sebesar 72 persen.

Terwujudnya layanan lab klinik dan uji kesehatan dengan indikator jumlah
pemeriksaan lab klinik dan uji kesehatan dengan target sebanyak 23.966 parameter
tercapai sebanyak 9.296 parameter atau hanya sebesar 38,79 persen.

Terwujudnya layanan laboratorium kesmas melalui indikator jumlah pemeriksaan


lab kesmas dengan target sebanyak 110.396 parameter tercapai sebesar 115.003
parameter atau sebanyak 104,17 persen.

Terwujudnya peningkatan standar mutu pelayanan, melalui indikator persentase


cakupan kegiatan pemantapan mutu internal, dengan target sebesar 85 persen
tercapai sebesar 92,43 persen. Indikator jenis pemeriksaan yang terakreditasi dengan
target sebesar 80 pemeriksaan tercapai sebesar 79 pemeriksaan atau sebesar 90
persen.

Terwujudnya program pemasaran melalui indikator jumlah perjanjian kerjasama


yang berjalan efektif tercapai sebanyak 50 persen dengan target 10 dokumen tercapai
sebnyak 5 dokumen. Sedang indikator prosentase pertumbuhan jumlah kemampuan
pemeriksaan dengan target 10 persen tercapai sebanyak 4 persen atau sebesar 40
persen.

Persepsktif Pertumbuhan dan Pembelajaran, melalui sasaran terwujudnya SDM


yang kopeten diukur dengan indikator persentase SDM yang sesuai dengan kebutuhan
jabatan terpenuhi sebesar 80 persen dari target sebesar 70 persen. Sasaran
terwujudnya budaya kinerja yang diukur dengan indeks survai budaya layanan prima
tercapai sebesar 61 persen dari target sebesar 60 persen Tahun 2015. Sasaran
terwujudnya sarana prasarana yang handal melalui indikator prosentase sarpras yang
sesuai standar pelayanan tercapai sebesar 65 dari target sebesar 65 atau sebesar 100
persen.

Hal-hal yang masih perlu mendapatkan perhatian diantaranya adalah


pengembangan pelayanan baru perlu di fokuskan kepada kegiatan yang dapat
meningkatkan penerimaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta, perlu
dilaksanakan kerja sama operasional dengan pihak ketiga, khusus berinvestasi besar
ditingkatkan dan dilakukan sesuai dengan ketentuan berlaku, dan perlu penyesuaian
tarif pemeriksaan laboratorium kesehatan yang sesuai peraturan pemerintah dengan
memperbaharui perhitungan tarif per unit pelayanan (unit cost).

vii | L a p o r a n T a h u n a n B B L K J a k a r t a 2 0 1 5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laporan berkala merupakan laporan pelaksaan tugas dan fungsi dari satuan kerja
di lingkungan Kementerian/Lembaga yang memuat perkembangan dan hasil pencapaian
kinerja baik kegiatan maupun anggaran dalam kurun waktu tertentu. Laporan berkala di
Lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan-Kementerian Kesehatan mencakup
Laporan Semester dan Laporan Tahunan.
Laporan berkala berisi uraian yang lebih menyeluruh mengenai kondisi sumber
daya (sumber daya manusia, sarana prasarana dan dana), hasil kegiatan program,
pencapaian kinerja dan masalah, hambatan serta terobosan sebagai upaya pemecahan
masalah dalam pelaksanaan kegiatan dan laporan. Laporan tahunan diharapkan bersifat
analitik, interpretative, disertai saran dan tindak lanjut.
Penyusunan laporan berkala dari tiap organisasi pemerintah merupakan
kewajiban yang harus dilakukan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009
tentang Pembentukan dan Organisasi Kementrian Negara, dimana disebutkan dalam pasal
89 bahwa setiap pimpinan satuana organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan
bertanggung jawab kepada atasan masing – masing dan menyampaikan laporan berkala
tepat pada waktunya.
Sedangkan di tingkat Kementerian Kesehatan tertuang dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan, menyebutkan dalam pasal 996 bahwa Setiap Kepala Satuan
Organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada
atasan masing – masing dan menyampaikan laporan tepat pada waktunya.

B. Maksud dan Tujuan Laporan

 Sebagai wujud pertanggung jawaban kegiatan yang telah dilaksanakan dalam kurun
waktu 1 (satu) Tahun.
 Dalam rangka memenuhi dan melaksanakan amanah Surat Edaran Direktur Jenderal
Bina Upaya Kesehatan Nomor PR.03.02/1/1466/12 tentang Laporan Tahunan pada
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.

C. Ruang Lingkup Laporan


Laporan Tahunan Satuan Kerja Unit Pelaksana Teknis Vertikal Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Jakarta merupakan potret realisasi pertanggungjawaban kinerja

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 1


dalam kurun waktu satu tahun pada Tahun Anggaran 2014. Laporan berkala tersebut
mencakup ;
1. Laporan analisis situasi pada awal tahun, yang mencakup laporan hambatan yang
dihadapi pada tahun sebelumnya, kelembagaan, data sumber daya manusia, sarana
prasarana dan sumber dana anggaran.
2. Tujuan dan Sasaran Kerja yang mencakup dasar hukum operasional Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Jakarta, tujuan, sasaran dan indikator yang meliputi indikator
keuangan, pelayanan dan mutu serta manfaat bagi masyarakat
3. Strategi Pelaksanaan yang mencakup laporan mengenai Strategi Pencapaian Tujuan
dan sasaran, Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi, serta upaya tindak lanjut.
4. Hasil Kerja, mencakup pencapaian target kinerja antara lain pencapaian target
kegiatan dan pendapatan, pencapaian indikator kinerja BLU, pencapaian SPM Balai,
Key Performance Indicator (KPI), Promotif preventif serta program unggulan. Hasil
kerja juga melaporkan pencapaian realisasi anggaran serta upaya untuk meraih Wajar
Tanpa Pengecualian serta komitmen terhadap zona integritas.

Sebagai penutup akan disajikan nilai tingkat kesehatan , persentase capaian standar
pelayanan minimal balai serta realisasi anggaran.

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 2


BAB II
ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN

A. Hambatan Tahun Lalu


Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan R.I No. 558/MENKES/PER/VII/2006
tanggal 31 Juli 2006 tentang Susunan Organisasi Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Jakarta, maka Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta merupakan Unit Pelaksana
Teknis Kementerian Kesehatan yang mempunyai tupoksi sebagai pelaksana pemeriksaan
laboratorium kesehatan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan R.I Nomor 52 Tahun 2013 tanggal 22
Juli 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan di
Lingkungan Kementerian Kesehatan, maka BBLK mempunyai tugas pokok dan aksi ;
a. Melaksanakan pelayanan laboratorium klinik, uji kesehatan dan laboratorium
kesehatan masyarakat;
b. Melakukan pemantauan, analisis dan evaluasi pemantapan mutu laboratorium
kesehatan;
c. Melaksanakan bimbingan teknis laboratorium kesehatan di wilayah kerja;
d. Melaksanakan sistem rujukan laboratorium kesehatan;
e. Melaksanakan jejaring kerja dan kemitraan di bidang laboratorium kesehatan,
dan
f. Melaksanakan urusan keuangan dan administrasi umum BBLK.

Selanjutnya dengan Keputusan Menteri Keuangan R.I Nomor 34/KMK.05/2010


tanggal 26 Januari 2010 tentang penetapan BBLK Jakarta sebagai Instansi Pemerintah yang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan (PPK-BLU) maka BBLK Jakarta wajib membuat
dan melaporkan kinerjanya ke Kementerian/Lembaga.
Atas dasar tersebut diatas maka BBLK Jakarta telah menetapkan sasaran, strategi,
kebijakan dan program kerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta yang tertuang
dalam Rencana Strategis BBLK Jakarta 2010-2014. sasaran, strategi, kebijakan dan program
kerja tersebut diselaraskan dengan Visi dan Misi BBLK Jakarta yang pelaksanaan dan
pencapaiannya disesuaikan dengan kemampuan pelayanan, keuangan, sumber daya
manusia serta sarana dan prasaran yang dimiliki. Maka sejalan dengan hal itu tentu saja
terdapat kendala atau hambatan yang ditemui, baik kendala secara umum maupun kendala
per program.
Secara umum kendala atau hambatan yang dihadapi adalah :

1. Bidang Pelayanan a. Menurunnya kompetensi akibat meningkatnya institusi


institusi sejenis dengan peralatan dan metode yang lebih
canggih dan modern.

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 3


b. Meningkatnya tuntutan pengguna, baik kecepatan,
keakuratan, profesionalisme dan kenyamanan.
c. Meningkatnya tuntutan lini produk baru yang belum ada
dan pengembangan produk yang sudah ada sehingga
membutuhkan penambahan biaya pengadaan alat dan
inovasi pelayanan baru.
d. Rendahnya tarif yang dikenakan dibandingkan dengan
perhitungan unit cost yang ada sehingga pendapatan
tidak dapat menutup biaya pelayanan (cost recovery
rendah)
2. Bidang Organisasi a. Kurangnya kuantitas/jumlah pegawai sementara
dan SDM tuntutan akan pelayanan untuk tupoksi sangat tinggi.
b. Rendahnya motivasi kerja pegawai akibat kurangnya
reward dan penghargaan pegawai karena terbatasnya
penerimaan.
c. Kurangnya program peningkatan kompetensi SDM pada
bidang teknis dan penunjang akibat terbatasnya
anggaran.
3. Bidang Keuangan a. Banyaknya revisi-revisi anggaran sehingga menghambat
pencapaian program kerja pembinaan teknis terhadap
satker-satker binaan, serta turunnya kegiatan
pemeriksaan akibat tidak tercukupinya biaya
pemeliharaan peralatan laboratorium
b. Meningkatnya harga-harga bahan kebutuhan
laboratorium (reagen dan lain-lain) dan biaya
pemeliharaannya sehingga menghambat pencapaian
program pengujian dan pemantapan mutu eksternal.
c. Belum adanya kerjasama pembiayaan dengan pihak
ketiga untuk pemeriksaan laboratorium.
4. Sarana dan Prasana a. Belum berjalannya Sistem Informasi Laboratorium
Kesehatan (SILK)
b. Harga suku cadang peralatan semakin meningkat dan
biaya pemeriksaan semakin meningkat
c. Kurang stabilnya arus tegangan instalasi listrik yang
membuat beberapa peralatan cepat rusak karena sensitif
terhadap perubahan arus listrik.

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 4


B. Kelembagaan
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan R.I Nomor 52 Tahun 2013 tanggal 22
Juli 2013 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan
di lingkungan Kementerian Kesehatan, disebutkan bahwa tugas pokok BBLK Jakarta
adalah melaksanakan pelayanan laboratorium klinik, uji kesehatan dan laboratorium
kesehatan masyarakat dan memberikan bimbingan teknis di bidang laboratorium
kesehatan.
Selanjutnya berdasarkan Bab II Pasal 4 ditetapkan bahwa Susunan Organisasi
BBLK terdiri atas ;
a. Bagian Keuangan dan Administrasi Umum;
b. Bidang Pelayanan;
c. Bidang Pemantapan Mutu dan Bimbingan Teknis;
d. Kelompok Jabatan Fungsional;
e. Instalasi ; dan
f. Satuan Pemeriksaan Intern.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 34/KMK.05/2010


tentang penetapan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta sebagai Instansi yang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, maka Pengelola Badan
Layanan Umum ditetapkan sebagai berikut ;

1. Kepala BBLK Jakarta : dr. Ali Muchtar,Sp.PK,MARS


2. Kabag. Keuangan dan Adm Umum : drg.R. Satriyo Nugroho, MM
3. Kabid. Pemantapan Mutu dan Bimtek : Ir.Lydia Indriati Rosa
4. Kabid. Pelayanan : dr. Rina A Sitanggang

Kepala Balai juga membawahi tujuh Instalasi dan Kelompok Jabatan Fungsional yaitu
Pranata Laboratorium Kesehatan. Instalasi yang dimaksud adalah :
1) Mikrobiolgi
2) Imunologi
3) Patologi Klinik
4) Kimia Kesehatan
5) Virologi
6) Media dan Reagensia
7) Pemeliharaan sarana dan prasarana

Untuk lebih jelasnya kelembagaan pada BBLK Jakarta dapat digambarkan pada Bagan
Struktur Organisasi sesuai dengan Permenkes Nomor 52 Tahun 2013 sebagai berikut ;

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 5


Struktur Organisasi BBLK Jakarta
Berdasarkan Permenkes Nomor 52 Tahun 2013

Kepala BBLK

Satuan Pemeriksaan
Intern

Bagian Keuangan
dan Adminstrasi
Umum

Subbagian Subbagian
Keuangan dan Administrasi
BMN Umum

Bidang Pemantapan Mutu


Bidang Pelayanan dan Bimbingan Teknis

Seksi Seksi Seksi Seksi


Laboratorium Laboratorium Pemantapan Bimbingan
Klinik dan Uji Kesehatan Mutu Teknis
Kesehatan Masyarakat

INSTALASI Kelompok
INSTALASI Jabatan
Fungsional
INSTALASI

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 6


C. Sumber Daya
1. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia merupakan sumber daya terpenting yang menentukan kinerja
dan naik turunnya BBLK Jakarta, yang dapat dibagi kedalam klasifikasi sebagai berikut;
 Pejabat Pengelola

No Nama Jabatan Nama Lengkap Tugas dan Fungsi

Membawahi dan mengorganisir Kabag. Tata


Kepala BBLK
1. dr. Ali Muchtar, Sp.PK, MARS Usaha, Kabid. Lab Klinik dan Kesmas dan
Jakarta
Kabid Pengendalian Mutu
Kepala Bagian
Melaksanakan pengelolaan keuangan dan
2. Keuangan dan drg. R. Satriyo Nugroho,MM
urusan adminstrasi umum serta kepegawaian
Administrasi Umum

Kepala Bidang Melaksanakan pengelolaan laboratorium


3. dr. Rina A Sitanggang
Pelayanan klinik dan kesehatan masyarakat
Melaksanakan pengelolaan pengendalian
Kepala Bidang
mutu pengujian pemeriksaan laboratorium
4. Pemantapan Mutu Ir. Lydia Indriati Rosa
kesehatan
dan Bimtek

 Pejabat Struktural
Jabatan
No Nama Lengkap Tugas dan Fungsi
Struktural
Membawahi dan mengorganisir Kabag. Tata Usaha,
Kepala BBLK dr. Ali Muchtar, Sp.PK,
1. Kabid. Lab Klinik dan Kesmas dan Kabid
Jakarta MARS
Pengendalian Mutu
Kepala Bagian
Keuangan dan drg. R. Satriyo Melaksanakan pengelolaan keuangan dan urusan
2.
Administrasi Nugroho, MM adminstrasi umum serta kepegawaian
Umum
Kepala Bidang Melaksanakan pengelolaan laboratorium klinik dan
3. dr. Rina
Pelayanan kesehatan masyarakat
Kepala Bidang
Melaksanakan pengelolaan pengendalian mutu
4. Pemantapan Mutu Ir. Lydia Indriati Rosa
pengujian pemeriksaan laboratorium kesehatan
dan Bimtek
mengkoordinasikan pengelolaan perencanaan
Kasubag
anggaran, perbendaharaan, pelaksanaan kegiatan
5. Perencanaan & Agus Purwono, SE
Verifikasi, evaluasi dan pelaporan perbendaharaan
Keuangan
dan akuntansi
Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
Kasubag Umum & ketatausahaan, hukum dan kehumasan, evaluasi dan
6. Suherman, S.Sos
Kepegawaian pelaporan dan kerumahtanggaan dan perlengkapan,
dan administrasi kepegawaian
Melakukan penyiapan bahan perencanaan,
7. Kasie Lab. Klinik Nofimaldi, S.Si, Apt koordinasi dan evaluasi pelayanan laboratorium
kesehatan dan rujukan
Melakukan penyiapan bahan perencanaan,
8. Kasie Lab. Kesmas dr. Yarne koordinasi dan evaluasi pelayanan medik dan
rujukan
Melakukan penyiapan bahan perencanaan,
Kasie Pemantapan koordinasi dan evaluasi PME di wilayah kerja,
9. Endah Rahayu W, S.Si
Mutu Bimbingan Teknis laboratorium di wilayah kerjanya /
binaan, Pemantapan mutu internal dan eksternal

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 7


Melakukan penyiapan bahan perencanaan,
koordinasi dan evaluasi pendidikan dan Pelatihan
Kasie Diklat dan
10 teknis dan litbang di bidang pelayanan lab.kes dan
Litbang
mengkoordinasikan pengelolaan kegiatan Diklat
dan LitbangPelayanan Medik

 Kelompok Jabatan Fungsional

No Nama Jabatan Jumlah Tugas dan Fungsi


Melaksanakan pelayanan pemeriksaan kesehatan fisik
1. Dokter 4 Orang
untuk menegakkan diagnosa
Melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan untuk
2. Pranata Labkes 40 Orang menegakkan diagnosis penyakit dalam rangka menunjang
kegiatan BBLK secara efektif efisien.
Melaksanakan penyusunan materi layanan informasi
kehumasan, menganalisis informasi memberikan layanan
3. Pranata Humas 1 Orang info kehumasan dan memantau pelaksanaan hubungan
masyarakat melalui media pertunjukan rakyat, pameran
maupun penerbitan
Melaksanakan pelayanan radiografi untuk penegakan
4. Radiografer 1 Orang
diagnosa penyakit

 SDM BBLK Jakarta menurut Kelompok Jabatan dan Jumlah


Tabel 1
SDM BBLK Jakarta berdasarkan Kelompok Jabatan Tahun 2015

Status
Kelompok dan Nama Kepegawaian Total
Pegawai Negeri Sipil Non PNS
No Pegawai
Jabatan PNS Saat ini
CPNS Honorer Kontrak
KemKes Kem Diknas

A. Direksi dan Pimpinan


Kepala1Balai Besar Labkes 1 1
Jakarta2Keuangan dan Adum
Kepala 1 1
Kabid 3Pelayanan 1 1
Kabid 4Pengendalian Mutu 1 1
Kasub5Bag Keuangan BMN 1 1
Kasub6Bag Adm Umum 1 1
Kasie Lab
7 Klinik dan Uji 1 1
Kesehatan
Kasie Lab
8 Kesmas 1 1
Kasie Pemantapan
9 Mutu 1 1
1 Kasie Diklat dan Litbang 1 1
0 Jumlah 10 10
B. Tenaga Kesehatan
1. Dokter Umum 2 2
2. Dokter Spesialis 1 1
Jumlah 3 3
C. Tenaga keperawatam
1. Perawat Pelaksana 2 2
D. Tenaga Kefarmasian
1. Apoteker 1 1
2. Analis Farmasi 1 1 2

3. Asisten Apoteker 1 1
Jumlah 3 1 4

E. Tenaga Keteknisan Medik


1. Radiografer 1 1

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 8


2. Analis Kesehatan 21 5 2 2
3. Teknisi Gigi 1 81

Jumlah 23 5 2 30

F. Tenaga Kehumasan
Kesehatan
1. Hubungan Masyarakat 1 1
G. Tenaga Non Kesehatan

( Umum, SDM, Keuangan ) 21 2 12 35

JUMLAH SELURUHNYA 63 7 15 85

2. Sarana Prasarana
Sarana prasarana merupakan faktor potensi kedua setelah tersedianya sumber daya
manusia, mencakup gedung, peralatan laboratorium serta sarana penunjang kerja lainnya.
Sarana dan prasarana yng dimiliki dalam mendukung pelaksanaan program Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Jakarta tahun anggaran 2015 adalah sebagai berikut ;
Tabel 2
Keadaan Sarana & Prasarana BBLK Jakarta Tahun 2015

Nilai Sebelum Nilai Setelah


No Sarana Prasarana Penyusutan
Penyusutan Penyusutan
1. Persediaan Badan Layanan Umum 295.297.220 0 295.297.220
2. Gedung dan Bangunan 14.906.366.000 898.191.624 14.008174.376

3. Peralatan dan Mesin 27.290.028.142 18.134.998.195 9.155.029.947

Jumlah 42.491.691.362 19.033.189.819 23.458.501.543

1. Persediaan Badan Layanan Umum


Barang-barang persediaan terdiri dari barang komsumsi, barang untuk
pemeliharaan, suku cadang , bahan baku dan persediaan lainnya dengan perincian
jenis dan nilai sebagai berikut :

Jenis Persediaan Nilai


Barang Konsumsi 72.326.016
Barang Untuk Pemeliharaan 2.420.000
Suku Cadang (250.000)
Bahan Baku 221.431.204
Persediaan Lainnya 0
Jumlah 295.927.220

Barang persediaan terdiri dari barang-barang persediaan habis pakai dalam


kondisi baik yang tercatat per 31 Desember 2015.

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 9


2. Gedung dan Bangunan Badan Layanan Umum
Gedung dan bangunan terdiri dari dua lokal gedung dimana lokal pertama adalah
gedung hibah dari negara dan gedung kedua merupakan perolehan tahun 2010
dari belanja modal APBN.
Tabel 3
Jenis Bangunan dan Gedung BBLK Jakarta Tahun 2015

Nama Tahun
No Jml Lokasi Nilai Rupiah Ketr
Gedung/Bangunan Perolehan
1 Bangunan Gedung Jl.Percetakan Belum
Laboratorium Lainnya 1 Negara 01/01/2011 14.906.366.000
IMB
2 Bangunan Gedung Jl.Percetakan Belum
Laboratorium Permanen 1 Negara 20/01/2003 27.290.028.142
IMB
Jumlah 42.196.394.142

Mutasi nilai gedung dan bangunan Badan Layanan Umum BBLK Jakarta adalah
sebagai berikut ;

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 12.503.397.500

Mutasi tambah: -
Renovasi dan Peningkatan Mutu Bangunan
Mutasi kurang: 2.402.968.500 -
Sa ldo per 31 Desember 2015 14.906.366.000
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 desember 2015
(898.191.624)
Nilai Buku per 31 Desember 2015 14.008.174.376

3. Peralatan dan Mesin Badan Layanan Umum


Sedangkan kategori peralatan dan mesin terdiri dari peralatan laboratorium,
peralatan rumah tangga dan peralatan lainnya, dengan rincian nilai buku sebagai
berikut;
Tabel 4
Kategori Peralatan dan Mesin BBLK Jakarta TA 2015

No. Nama Barang Nilai

1. Barang Bergerak 930,351,600

2. Barang Tidak Bergerak 26.359.676.542


Jumlah 27.290.028.142

Dengan perincian sebagai berikut :


MUTASI MUTASI
URAIAN 2014 JUMLAH
TAMBAH KURANG
PERALATAN DAN MESIN 25,390,817,186 2,270,723,916 371,512,960 27,290,028,142

Alat Bantu 520,640,000 0 0 520,640,000


184,080,00
Alat Angkutan Darat Bermotor 1,114,431,600 0 930,351,600
0
Alat Bengkel Bermesin 0 20,900,000 0 20,900,000
Alat Ukur 433,815,000 177,100,000 0 610,915,000

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 10


Alat Pengolahan 34,721,200 0 0 34,721,200
Alat Kantor 317,837,400 0 0 317,837,400
Alat Rumah Tangga 852,984,460 77,000,000 0 929,984,460
Alat Studio 113,989,500 0 0 113,989,500
Alat Komunikasi 70,245,350 0 0 70,245,350
Peralatan Pemancar 0 15,840,000 0 15,840,000
Alat Kedokteran 2,229,649,600 93,125,000 0 2,322,774,600
Unit Alat Laboratorium 15,452,287,756 1,542,689,960 17,999,960 16,976,977,756
Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 768,000,000 1,528,956 0 769,528,956
Alat Laboratorium Fisika
220,154,000 42,900,000 0 263,054,000
Nuklir/Elektronika
Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 856,900,000 299,640,000 0 1,156,540,000
Alat Laboratorium Standarisasi
853,109,000 0 169,433,000 683,676,000
Kalibrasi & Instrumentasi
Persenjataan Non Senjata Api 114,499,000 0 0 114,499,000
Alat Khusus Kepolisian 210,430,000 0 0 210,430,000
Komputer Unit 1,137,060,620 0 0 1,137,060,620
Peralatan Komputer 90,062,700 0 0 90,062,700

Berikut disajikan rekapitulasi mutasi nilai buku Barang Milik Negara Peralatan dan
Mesin selama Tahun 2015 sebagai berikut ;
Tabel 5
Mutasi Peralatan dan Mesin BBLK Jakarta TA 2015

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 25.390.817.186


Mutasi tambah:
Pembelian 2.270.723.916
Hibah Barang
Mutasi kurang:
Penghentian dari penggunaan (371.512.960)
Saldo per 31 Desember 2015 27.290.028.142
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 (18.134.998.195)
Nilai Buku per 31 Desember 2015 9.155.029.947

3. Sumber Dana (Anggaran)


Sumber dana bagi sebuah institusi seperti bahan bakar dalam sebuah mesin, dimana
kehadirannya sangat menentukan berapa besar dan cepat sebuah organisasi akan
mencapai tujuannya. Sumber dana BBLK Jakarta terdiri dari Rupiah Murni yang
berasal dari subsidi pemerintah dan penerimaan BBLK. Kedua sumber atau mata
anggaran tersebut tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
Komponen DIPA terdiri dari anggaran belanja untuk belanja pegawai, belanja barang
operasional dan belanja modal serta belanja lainnya. Perbandingan sumber dana pada
BBLK Jakarta menurut jenisnya selama tiga tahun terakhir dapat disajikan sebagai
berikut :

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 11


Tabel 6
Sumber Anggaran BBLK Jakarta Tahun 2015

No Jenis Belanja 2013 2014 2015

1. Rupiah Murni 19.195.066.000 16.210.695.000 17.481.190.000

2. Penerimaan (PNBP/BLU) 2.500.000.000 2.750.000.000 3.300.000.000

Jumlah 21.695.066.000 18.960.695.000 20.781.190.000

Sumber Dana Anggaran dalam DIPA BBLK Jakarta Tahun Anggaran 2015 Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Jakarta sebesar Rp. 20.781.190.000,- apabila dirinci per belanja
adalah sebagai berikut:
Tabel 7
Rincian Anggaran BBLK Jakarta Tahun Anggaran 2015

Alokasi Setelah
No Jenis Belanja Alokasi Awal
Revisi
1 Belanja Pegawai PNS 4.934.190.000 4.934.190.000
5111 Bel. Gaji & Tunjangan PNS 4.586.574.000 4.809.486.000
5122 Belanja Lembur 347.616.000 124.704.000
2 Belanja Barang : 7.647.000.000 7.647.000.000
5211 Belanja Barang Operasional 3.281.975.000 1.024.880.000
5212 Blj.Barang non Operasional 622.380.000 40.280.000
5218 Belanja Barang Persediaan - 3.190.715.000
5221 Belanja Jasa 632.250.000 1.013.560.000
5231 Belanja Pemeliharaan 1.472.190.000 1.558.463.000
5241 Belanja Perjalanan DN 1.638.205.000 819.102.000
3 Belanja Barang BLU : 3.000.000.000 3.300.000.000
5251 Belanja Barang BLU 3.000.000.000 3.300.000.000
4 Belanja Modal : 4.900.000.000 4.900.000.000
5321 Bel, Modal Prltn & Mesin 2.410.345.000 2.410.345.000
5331 Bel. Modal Gdg & Bangunan 2.489.655.000 2.489.655.000
TOTAL 20.481.190.000 20.781.190.000

Apabila komposisi Belanja BBLK Jakarta dalam DIPA Tahun Anggaran 2014 digambarkan dalam
bentuk grafik maka dapat disajikan sebagai berikut :

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 12


Gambar 1
Grafik Komposisi Belanja DIPA BBLK Jakarta TA 2014

Persediaan; Pemeliharaan; Perjalanan;


3.190.715.000 ; 15% 1.558.463.000 ; 7% 819.102.000 ; 4%

Non Operasional;
Jasa; 1.013.560.000 ;
40.280.000 ; 0% 5%

Operasional; Belanja Barang BLU;


1.024.880.000 ; 5% 3.300.000.000 ; 16%

Pegawai;
4.934.190.000 ; 24%

Modal;
4.900.000.000 ; 24%

Sedangkan target sumber dana yang berasal dari penerimaan Badan Layanan Umum sebesar
Rp.3.300.000.000,- terbagi untuk belanja sebagai berikut :
Tabel 8
Uraian Target Sumber Dana BLU BBLK Jakarta Tahun 2015

No Jenis Belanja Alokasi


1. Belanja Gaji & Tunjangan BLU 1.800.000.000
2. Belanja Barang BLU 1.200.000.000
3. Belanja Pemeliharaan 150.000.000
4. Belanja Perjalanan 0
5. Belanja Penyediaan Barang & Jasa BLU Lainnya 150.000.000
Jumlah 3.300.000.000

Alokasi dana untuk kegiatan/program sesuai dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut ;

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 13


Tabel 9
Rincian Alokasi Angggaran Per Kegiatan DIPA BBLK Jakarta Tahun 2015
TA 2015
MAK PROGRAM/KEGIATAN/NAMA MAK SD
Alokasi
24.04.07 Program Pembinaan Upaya Kesehatan APBN 20.781.190.000
415460 BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN JAKARTA APBN 20.781.190.000
2051 Pembinaan Upaya Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan APBN 7.069.097.000
2051.011 Operasional Unit Fungsional UPT APBN 7.069.097.000
521213 Honor Output Kegiatan APBN 21.900.000
521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi APBN 2.842.885.000
522121 Belanja Jasa Pos dan Giro APBN 16.500.000
522141 Belanja Sewa APBN 12.310.000
522151 Belanja Jasa Profesi APBN 56.400.000
524111 Belanja perjalanan biasa APBN 261.430.000
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota APBN 86.400.000
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota APBN 70.300.000
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota APBN 400.972.000
525111 Belanja Gaji dan Tunjangan BLU 1.800.000.000
525112 Belanja Barang BLU 1.200.000.000
525114 Belanja Pemeliharaan BLU 150.000.000
525119 Belanja Penyediaan Barang dan Jasa BLU Lainnya BLU 150.000.000
2090 Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan APBN 4.900.000.000
2090.018 Gedung APBN 2.489.655.000
533111 Belanja Modal Gedung dan Bangunan APBN 2.489.655.000
2090.019 Alat Kesehatan, Kedokteran dan KB dalam rangka menuju pelayanan
APBN kelas
2.410.345.000
dunia
532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin APBN 2.410.345.000
2094 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
APBN
Sekretariat8.812.093.000
Ditjen Bina Upaya Kesehatan
2094.994 Layanan Perkantoran APBN 8.812.093.000
511111 Belanja Gaji Pokok PNS APBN 3.096.878.000
511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS APBN 93.000
511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS APBN 234.972.000
511122 Belanja Tunj. Anak PNS APBN 77.273.000
511123 Belanja Tunj. Struktural PNS APBN 106.665.000
511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS APBN 192.530.000
511125 Belanja Tunj. PPh PNS APBN 153.132.000
511126 Belanja Tunj. Beras PNS APBN 191.630.000
511129 Belanja Uang Makan PNS APBN 570.240.000
511147 Belanja Tunj. Lain lain termasuk uang duka PNS Dalam dan LuarAPBN
Negeri 24.000.000
511151 Belanja Tunjangan Umum PNS APBN 162.073.000
512211 Belanja uang lembur APBN 124.704.000
521111 Belanja Keperluan Perkantoran APBN 202.480.000
521113 Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh APBN 162.360.000
521115 Honor Operasional Satuan Kerja APBN 578.520.000
521119 Belanja Barang Operasional Lainnya APBN 81.520.000
521213 Honor Output Kegiatan APBN 18.380.000
521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi APBN 347.830.000
522111 Belanja Langganan Listrik APBN 840.000.000
522112 Belanja Langganan Telepon APBN 34.500.000
522119 Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya APBN 53.850.000
523112 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Gedung APBN 967.576.000
523123 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Peralatan dan Mesin APBN 565.954.000
523136 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Jaringan APBN 24.933.000

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 14


BAB III
TUJUAN DAN SASARAN KERJA

A. Dasar Hukum
a) Peraturan Presiden No. 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
b) Instruksi Presiden No. 3 tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan;
c) Instruksi Presiden No. 9 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2011;
d) Instruksi Presiden No. 14 tahun 2011 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pembangunan Nasional Tahun 2011;
e) Keputusan Menteri Kesehatan No. 558/Menkes/Per/VII/2006 tentang Organisasi
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta
f) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 021/Menkes/SK/I/2011 tentang Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014;
g) Keputusan Menteri Kesehatan No. 1099/Menkes/SK/VI/2011 tentang Indikator
Kinerja Utama Tingkat Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014;
h) Keputusan Menteri Keuangan R.I No. 34/KMK.05/2010 tanggal 26 Januari 2010
Penetapan BBLK Jakarta sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan BLU.
i) Pakta Integritas Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta Tahun 2015;
j) Rencana Strategis (Renstra) Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta Tahun 2014 -
2019.
k) Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta
Tahun 2015.

B. Tujuan dan Sasaran Strategis BBLK Jakarta 2015


1. Tujuan
a. Tujuan Umum,
Meningkatkan pelayanan kesehatan prima di bidang laboratorium dan berfungsi
sebagai rujukan pemeriksaan laboratorium di bidang mikrobiologi,
imunologi,kimia kesehatan,patologi klinik, toksikologi dan virologi dan media
dan regensia.
b. Tujuan Khusus,
1) Menerapkan standar pelayanan dan sistem informasi laboratorium kesehatan
yang benar,
2) Meningkatkan mutu pelayanan laboratorium kesehatan,

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 15


3) Tersedianya SDM yang profesional dalam pelayanan laboratorium yang
bermutu,
4) Tersedianya sarana dan prasarana sesuai standar,
5) Terwujudnya kerja sama kemitraan antara masyarakat, swasta dan organisasi
profesi.

2. Sasaran Strategis
Sasaran Strategis BBLK Jakarta dalam rencana strategis tahun 2015 – 2019
ditetapkan dengan tema peningkatan pendapatan Badan Layanan Umum dengan
pertumbuhan laboratorium Klinik, uji kesehatan standar, dan peningkatan pendapatan
melalui penyelenggaraan Pemantapan Mutu Eksternal dan kegiatan bimbingan teknis
laboratorium, serta membangun Budaya Layanan Prima.
Sasaran strategis yang ditetapkan mencakup empat aspek yaitu aspek pemangku
kuasa (stakeholder), aspek keuangan (financial), aspek proses bisnis internal dan aspek
pembelajaran dan pertumbuhan. Masing-masing aspek diukur dengan penetapan
indikator yang jelas, misalnya aspek pemangku kekuasaan diukur dengan dua indikator,
aspek keuangan diukur dengan 2 indikator, aspek proses bisnis internal dengan 12
indikator dan aspek pertumbuhan dan pembelajaran dengan 4 indikator.
Selanjutnya Indikator-indikator tersebut ditetapkan sebagai indikator kinerja
utama (IKU) yang merupakan tanggungjawab institusi dan Indikator Kinerja Terpilih
yang menjadi tanggungjawab pimpinan.
Sasaran strategis yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun sebagaimana
ditetapkan dalam Rencana Strategis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta Tahun
2014-2019 adalah sebagai berikut ;

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 16


Tabel 10
Sasaran Strategis BBLK Jakarta Tahun 2014 – 2019
TARGET
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
PERSPEKTIF STAKEHOLDER
Terwujudnya kepuasan stakeholder1 Tingkat Kesehatan BLU Skor 74 75 77 79 81
2 Kepuasan pelanggan Persentase 2,25 2,45 2,65 2,85 3,00
PERSPEKTIF FINANSIAL
Terwujudnya Revenue 1 Total Pendapatan BLU Rupiah 3,00 3,25 3,50 3,75 4,00
Terwujudnya Efisiensi Biaya 2 Perbandingan Pndptn BLU dengan Biaya Oprs (POBO) Prosentase 30,00 34,00 40,00 45,00 50,00
PERSPEKTIF INTERNALPROSES BISNIS
1 Persentase keluhan pelanggan yang ditindak lanjuti Persentase 100 100 100 100 100
Terwujudnya layanan terpadu
dan prima Persentase Temuan hasil telusur lapangan BBLK yg
2 Persentase 80 85 90 95 100
ditindaklanjuti

3 Ketepatan kalibrasi alat laboratorium sesuai jadwal Persentase 85 90 95 100 100


Terwujudnya Lab Surveilance,
PME Nasional dan Bimtek 1 Jumlah kesiapan pemeriksaan kasus surveilance Pemeriksaan 8 10 12 14 16

2 Tingkat Kepesertaan penyelenggaraan PME Peserta 450 600 750 900 1.150

3 Jumlah Lab. yang dibina Laboratorium 300 375 500 600 700

4 Jumlah peserta Bimtek Orang 200 220 250 270 300

Terwujudnya layanan Lab Klinik


1 Jumlah pemeriksaaan Lab Klinik & uji kesehatan Parameter 23.966 26.363 28.999 31.899 35.089
& uji kesehatan
Terwujudnya layanan lab
1 Jumlah pemeriksaaan Lab. Kes Mas Parameter 110.396 121.436 133.579 146.937 161.631
kesmas
Terwujudnya peningkatan
1 Cakupan kegiatan Pemantapan Mutu Internal Persentase 85 90 95 95 100
standar mutu pelayanan

2 Jumlah Jenis Pemeriksaan yang terakreditasi Pemeriksaan 80 100 120 140 160

Terwujudnya program
1 Jumlah Mou yang berjalan efektif Dok.Perjanjian 15 20 30 40 50
pemasaran

2 Pertumbuhan jumlah kemampuan Pemeriksaan Persentase 10 10 10 10 10

PERSPEKTIF PEMBELAJARAN & PERTUMBUHAN

Terwujudnya SDM yang


1 Persentase SDM yang sesuai dengan kebutuhan jabatan Persentase 70 75 80 85 90
kompeten

Terwujudnya Budaya Kinerja 2 Indeks survei Budaya Layanan Prima Persentase 60 70 80 85 90

Peningkatan SILK 3 Jumlah Modul SILK yang diimplementasikan Modul - 3 4 4 5

Terwujudnya Sarpras yang


4 Persentase Sarpras yang sesuai standard Pelayanan Persentase 65 75 85 95 100
handal

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 17


Sasaran, indikator dan target yang ingin dicapai Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta pada
Tahun 2015 adalah sebagaimana tertuang pada Tabel dibawah ini.
Tabel 11
Sasaran, Indikator dan Target Tahun 2015
TARGET
No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR Satuan
2015

A. PERSPEKTIF STAKEHOLDER

Terwujudnya kepuasan stakeholder 1 Tingkat Kesehatan BLU Skor 74

2 Kepuasan pelanggan Persentase 2,25

B. PERSPEKTIF FINANSIAL

Terwujudnya Revenue 1 Total Pendapatan BLU Rupiah 3M

Terwujudnya Efisiensi Biaya 2 Perbandingan Pndptn dgn Biaya Operasional (POBO) Persentase 30

C. PERSPEKTIF INTERNALPROSES BISNIS

1 Persentase keluhan pelanggan yang ditindak lanjuti Persentase 100


Terwujudnya layanan terpadu dan
prima 2 Persentase Temuan hasil telusur lapangan BBLK yg ditindaklanjuti Persentase 80

3 Ketepatan kalibrasi alat laboratorium sesuai jadwal Persentase 85


Terwujudnya Lab Surveilance, PME
Nasional dan Bimtek 1 Jumlah kesiapan pemeriksaan kasus surveilance Pemeriksaan 8

2 Tingkat Kepesertaan penyelenggaraan PME Peserta 450

3 Jumlah Lab. yang dibina Laboratorium 300

4 Jumlah peserta Bimtek Orang 200

Terwujudnya layanan Lab Klinik &


1 Jumlah pemeriksaaan Lab Klinik & uji kesehatan Parameter 23.966
uji kesehatan

Terwujudnya layanan lab kesmas 1 Jumlah pemeriksaaan Lab. Kes Mas Parameter 110.396

Terwujudnya peningkatan standar


1 Cakupan kegiatan Pemantapan Mutu Internal Persentase 85
mutu pelayanan

2 Jumlah Jenis Pemeriksaan yang terakreditasi Pemeriksaan 80

Terwujudnya program pemasaran 1 Jumlah Mou yang berjalan efektif Dok.Perjanjian 15

2 Pertumbuhan jumlah kemampuan Pemeriksaan Persentase 10

D. PERSPEKTIF PEMBELAJARAN & PERTUMBUHAN

Terwujudnya SDM yang kompeten 1 Persentase SDM yang sesuai dengan kebutuhan jabatan Persentase 70

Terwujudnya Budaya Kinerja 2 Indeks survei Budaya Layanan Prima Persentase 60

Sasaran, indikator dan target tersebut akan dicapai dengan anggaran sebesar
Rp.20.781.190.000,- yang telah tertuang dalam DIPA Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta
DIPA.Nomor DIPA-024-04.2.41560/2015 Tanggal 14 November 2015 Tahun Anggaran 2015.
Selanjutnya sasaran strategi, indikator dan terget tersebut dijabarkan ke dalam program
kerja strategis setiap tahun. Program kerja strategis tahun 2015 dapat disajikan sebagai berikut ;

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 18


1. Perspektif Stakeholder : terwujudnya kepuasan stakeholder
Indikator : Tingkat kinerja BLU
Program Kerja :
 Melakukan Perencanaan Anggaran sesuai dengan kebutuhan oleh
setiap unit kerja,
 Melakukan monitoring dan evaluasi penggunaan anggaran
 Melakukan audit Laporan Keuangan, Kinerja dan Kepatuhan secara
periodik
Indikator : Kepuasan Pelanggan
Program Kerja :
 Melakukan survai kepuasan pelanggan internal dan eksternal
 Melakukan tindak lanjut dan perbaikan terhadaphasil survai.

2. Perspektif Financial : terwujudnya penerimaan Badan Layanan Umum


Indikator : Peningkatan penerimaan Badan Layanan Umum
Program Kerja :
 Mengalokasikan anggaran dan melakukan program pemasaran secara
intensif,
 Melakukan kaji ulang dan perbaikan unit cost dan penyesuaian tarif
pelayanan ,
 Melaksanakan program mobile sampling

Perspektif Financial : terwujudnya efisiensi biaya operasional BBLK


Indikator : Perbandingan pendapatan BLU dengan biaya operasional
(POBO)
Program Kerja :
 Menyusun dan melakukan gerakan efisiensi biaya
 Melakukan efisiensi dan efektifitas biaya operasional
3. Perspektif Proses Bisnis Internal : terwujudnya layanan terpadu dan prima
Indikator : Persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti
Program Kerja :
 Program pelatihan customer service
 Membuat dan melengkapi SOP penanganan keluhan
 Monitoring & evaluasi keluhan pelanggan

Indikator : Persentase temuan hasil telusur lapangan yang


ditindaklanjuti
Program Kerja :
 Membuat jadwal audit internal maupun eksternal secara berkala
 Evaluasi dan feedback hasil temuan

Indikator : Ketepatan kalibrasi alat laboratorium sesuai dengan jadwal


Program Kerja :
 Membuat jadwal kalibrasi masing-masing alat selama satu tahun
anggaran,
 Membuat dan melengkapi SOP kalibrasi alat
 Monitoring, evaluasi dan feedback hasil kalibrasi

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 19


Perspektif Proses Bisnis Internal : terwujudnya laboratorium survailance, PME nasional dan
Bimtek
Indikator : Jumlah Kesiapan pemeriksaan kasus survailance
Program Kerja :
 Optimalisasi kemampuan pemeriksaan,
 Optimalisasi peralatan dan bahan reagensia untuk pemeriksaan
 Pelatihan SDM teknis
 Sosialisasi, koordinasi dan advokasi dengan instansi terkait.

Indikator : Tingkat kepesertaan penyelenggaraan PME


Program Kerja :
 Advokasi kepada stakeholder untuk dukungan hukum dan anggaran
dalam pelaksanaan PME,
 Koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait,
 Peningkatan kemampuan parameter pemeriksaan,
 Peningkatan kemampuan SDM untuk evaluasi hasil PME.

Indikator : Jumlah laboratorium yang di bina


Program Kerja :
 Koordinasi, advokasi dan kerjasama dengan instansi terkait,
 Penyusunan program dan kegiatan pembinaan lab di wilayah regional
secara periodik.

Indikator : Jumlah kepesertaan bimbingan teknis


Program Kerja :
 Program dan jadwal kegiatan bimtek
 Monitoring dan evaluasi program bimtek

Perspektif Proses Bisnis Internal : terwujudnya layanan lab. Klinik dan uji kesehatan
Indikator : Jumlah pemeriksaan laboratorium klinik dan uji kesehatan
Program Kerja :
 Pelayanan pemeriksaan lab klinik dan uji kesehatan dengan layanan
prima,
 Optimalisasi kemampuan pemeriksaan
 Optimalisasi peralatan dan bahan reagensia
 Perluasan ruang lingkup akreditasi
 Optimalisasi waktu pelayanan sesuai dengan standar

Perspektif Proses Bisnis Internal : terwujudnya layanan laboratorium kesehatan masyarakat,


Indikator : Jumlah pemeriksaan laboratorium kesehatan masyarakat
Program Kerja :
 Pelayanan pemeriksaan lab kesehatan masyarakat dengan layanan
prima
 Optimalisasi kemampuan pemeriksaan
 Optimalisasi peralatan dan bahan reagensia
 Perluasan ruang lingkup akreditasi
 Optimalisasi waktu pelayanan sesuai dengan standar
 Memperluas standar mutu (metode pengujian, baku mutu dan acuan)

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 20


Perspektif Proses Bisnis Internal : terwujudnya peningkatan standar mutu pelayanan
Indikator : Cakupan kegiatan pemantapan mutu internal
Program Kerja :
 Pemantapan mutu internal terjadwal dan terdokumentasi,
 Monitoring dan evaluasi kegiatan PMI secara berkala.

Indikator : Jumlah pemeriksaan yang terakreditasi,


Program Kerja :
 Optimalisasi kemampuan pemeriksaan,
 Optimalisasi peralatan dan bahan reagensia.
 Memperluas standar mutu (metode pengujian, baku mutu dan acuan)
 Monitoring dan evaluasi program standar mutu secara
berkesinambungan
 Melakukan kaji ulang manajemen secara berkala.

Perspektif Proses Bisnis Internal : terwujudnya program pemasaran


Indikator : Jumlah Perjanjian Kerjasama yang efektif
Program Kerja :
 Pendidikan dan pelatihan tim pemasaran
 Pengembangan website dan sosial media BBLK Jakarta,
 Bimtek dan supervisi potensial customer,
 Pengembangan strategi dan model pemasaran yang efektif.

Indikator : Pertumbuhan jumlah customer (baru & lama)


Program Kerja :
 Laboratorium performance dashboard
 Customer maintenance programme
 Survai kepuasan pelayanan publik secara periodik
 Monitoring & evaluasi pertumbuhan customers.

4. Perspektif Pertumbuhan & Pembelajaran : Terwujudnya SDM yang kompeten


Indikator : Persentase SDM yang sesuai dengan kebutuhan jabatan
Program Kerja :
 Pemetaan SDM melalui badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan
(baperjakat) internal secara berkala,
 Peningkatan kemampuan dan kapasitas SDM teknis dan non teknis

Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran : terwujudnya budaya kinerja


Indikator : Indeks survai budaya layanan prima
Program Kerja :
 Survai perilaku kepada seluruh pegawai,
 Penerapan reward and consequence,
 Penilaian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
 Pelatihan Pelayanan Prima
 Capacity building secara periodik.
Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran : Peningkatan SILK
Indikator : Jumlah modul SILK yang di implementasikan
Program Kerja :
 Evaluasi modul dan output SILK
 Pengembangan modul secara bertahap dan berkesinambungan.

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 21


Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran : Terwujudnya Sarpras yang handal
Indikator : Persentase sarpras yang sesuai standar pelayanan
Program Kerja :
 Peningkatan kapasitas dan fungsi gedung dan bangunan secara
berencana sesuai analisa kebutuhan,
 Peningkatan kuantitas dan kapasitas peralatan medik dan non medik
secara berencana sesuai dengan analisa kebutuhan,
 Program pemeliharanaan sarpras sesuai dengan alokasi anggaran.

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 22


BAB IV
STRATEGI PELAKSANAAN

A. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran


Strategi pencapaian tujuan dan sasaran merupakan penjabaran operasional kebijakan dan program,
sebagai berikut :
1. Meningkatkan produktifitas kemampuan mutu jangkauan, efektivitas dan efisiensi dalam
pelayanan penunjang dan sarana yanlabkes rujukan
2. Meningkatkan sumber daya untuk mencapai tingkat mutu pelayanan pemeriksaan laboratorium
kesehatan termasuk SDM, peralatan,metoda, sarana pengujian
3. Meningkatkan hubungan kerja dan koordinasi lintas program dan sektor untuk meningkatkan
labkoratorium kesehatan
4. Komitmen terhadap mutu pelayanan dari pimpinan hingga staf pelaksana dengan mensosialisasi
panduan mutu, prosedur mutu, instruksi kerja dan memenuhi persyaratan manajemen dan
persyaratan teknis

B. Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi


Dalam pelaksanaan program/kegiatan berbagai masalah dan hambatan yang dihadapi yaitu :
1. Dalam Program Pelayanan Laboratorium kesehatan meliputi hambatan/ kendala dalam
pelayanan mikrobiologi, imunologi, patologi Klinik, Kimia kesehatan dan virologi mencakup;
a. Terbatasnya alokasi anggaran APBN sehingga kegiatan yang menjadi tugas pokok dan aksi
tidak dapat direalisasikan semuanya,
b. Kurangnya kegiatan pelatihan-pelatihan teknis untuk menunjang profesionalisme dan
kompetensi,
c. Pembinaan teknis terhadap jejaring pelayanan laboratorium belum berjalan optimal,
karena kurangnya anggaran bimtek, disamping sarana prasarana pengujian yang belum
memadai,
d. Kebijakan, pedoman, standar, kreteria bidang teknis & manajemen laboratorium belum
dilaksanakan secara optimal sehingga Kemampuan laboratorium belum standar, mutu
pemeriksaan bervariasi
e. Kebijakan otonomi daerah yang berbeda-beda menyebabkan perbedaan persepsi terhadap
payung hukum pusat dan daerah,
f. Koordinasi lintas program dengan laboratorium di tingkat pusat, propinsi, kab/kota belum
optimal,
g. Kurangnya keterkaitan dengan berbagai program yang ada,
h. Kurangnya kegiatan-kegiatan sosialisasi & advokasi secara intensif dan holistik,
i. Kurangnya koordinasi & kerjasama organisasi profesi / asosiasi laboratorium,

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 23


j. Kurang optimalnya pemanfaatan laboratorium karena kurangnya sosialisasi dan advokasi
pentingnya laboratorium kepadastake holder, serta pemahaman peran dan fungsi masih
kurang,
k. Belum ada kebijakan untuk penentuan sistem rujukan dan sistem jejaring,
l. Kemampuan & mutu pemeriksaan kultur dan DST M tuberculosis masih belum terlaksana,
m. Kurangnya fasilitas sarana prasarana pemeriksaan dan pengujian serta anggaran
pemeliharaannya,
n. Belum semua monitoring dan evaluasi terhadap sarana laboratorium dapat dilaksanakan,
o. Belum semua tenaga teknis laboratorium mendapatkan peningkatan kemampuan teknis ,
p. Belum optimalnya pelayanan pemeriksaan CTKI,
q. Belum optimalnya cakupan program pemantapan mutu eksternal
2. Pemenuhan sarana prasarana dan peralatan medik,
a. Belum terpenuhinya ketersediaan sarana prasarana dan peralatan medik yang canggih,
b. Keterbatasan anggaran dalam upaya pemenuhan standar sarana prasarana dan peralatan
medik
C. Upaya Tindak Lanjut
Upaya yang dilakukan dalam rangka mengatasi hambatan/kendala adalah sebagai berikut:
1. Program Pembinaan Pelayanan Laboratorium yang mencakup pelayanan mikrobiologi,
imunologi, patologi dan toksikologi , dengan upaya ;
a. Penguatan jejaring pelayanan laboratorium terkait dengan pelayanan mirobiologi dan
Imunologi,
b. Peningkatan kemampuan teknis tenaga & peningkatan mutu pemeriksaan,
c. Tersedianya kebijakaan, norma, standar, pedoman, kriteria,
d. Terlaksananya bimbingan & evaluasi pelayanan,
e. Peningkatan koordinasi lintas program dan sektoral,
f. Meningkatkan mutu pelayanan laboratorium melalui peningkatan kemampuan teknis,
g. Mengaktifkan jejaring melalui manajemen pelaksanaan sistem rujukan,
h. Meningkatkan jumlah sasaran monitoring dan evaluasi laboratorium kesehatan,
2. Upaya pemenuhan sarana prasarana dan peralatan medik,
a. Memperbaiki sistem usulan penganggaran sesuai dengan prioritas,
b. Meningkatkan komunikasi dan sosialisasi tugas pokok, fungsi dan peran balai guna
meningkatkan fungsi Balai pada indikator kinerja kementerian,
c. Mengupayakan ketersediaan anggaran subsidi APBN yang memadai untuk kegiatan
tugas pokok dan aksi,
d. Mengintensifkan kegiatan-kegiatan sosialisasi, promosi, bimbingan teknis jejaring, dan
pemesaran produk untuk memperluas cakupan pemasaran guna meningkatkan
penerimaan,

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 24


e. Memprioritaskan rehabilitasi gedung pelayanan laboratorium disamping gedung kantor,
f. Memprioritaskan pengadaan alat laboratorium canggihsesuai dengan kebutuhan pasar.

3. Melakukan Kaji Ulang Manajemen dan Menyusun Rencana Aksi untuk kegiatan tahun
berikutnya. Beberapa rekomendasi dan kesepatakan hasil kaji ulang tersebut diantaranya
adalah:
 Melakukan evaluasi dan pembahasan kembali ketajaman Visi dan Misi Balai.
 Menyempurnakan dan mempertajam tujuan, sasaran dan target kinerja Tahun 2015.
 Melakukan integrasi kegiatan kedalam unit-unit kerja penghasil (revenue centre) baik
target, kemampuan capaian realisasi baik volume maupun rupiah.
 Komitmen terhadap pencapaian dan peningkatan mutu layanan

Penyusunan Rencana Aksi yang merupakan program kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun
ditujukan untuk mengantisipasi pelaksanaan kegiatan di tahun yang akan datang, dalam rangka
memperbaiki dan meningkatkan kapasitas dan kualitas pelaksanaan anggaran dan kinerja balai
Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta.

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 25


BAB V
HASIL KERJA

A. Pencapaian Target Kinerja


1. Pencapaian Hasil Kerja Pelayanan
a. Kinerja Instalasi Patologi Klinik
Instalasi Patologi Klinik Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta
menyelenggarakan pemeriksaan/pengujian bidang hematologi, kimia klinik dan
urinalisa. Data pemeriksaan selama Tahun 2015 dapat disajikan sebagai berikut :

Tabel 14
Kinerja Instalasi Patologi Klinik Tahun 2015

Tahun 2015
No Jenis Pemeriksaan (sampel) Target Realisasi % tase
1 Hematologi 4.500 648 14,40
2 Kimia Klinik 7.600 5.199 68,41
3 Urinalisa 1.500 220 14,67
Jumlah Parameter Pemeriksaan 14.960 6.067 40,47
Capaian Pendapatan (Rupiah) 1.163.190.322 681.595.161 58,60

Capaian Kinerja Instalasi Patologi Klinik Tahun 2015 apabila digambarkan ke


dalam Grafik akan terlihat sebagai berikut ;

Urinalisa;
220; 3%
Hematologi;
648; 11%

Kimia Klinik;
5199; 86%

b. Kinerja Instalasi Imunologi

Instalasi Imunologi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta


menyelenggarakan Tes anti bodi, antigen dan hormon. Data pemeriksaan selama
Tahun 2015 dapat disajikan sebagai berikut:

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 26


Tabel 12
Kinerja Instalasi Imunologi Tahun 2015
IMUNOLOGI 31.816
1 Widal 137
2 Hepatitis A ( Anti HAV Ig G & Ig M ) 22
3 HbsAg (Rapid) 9069
4 HbsAg (ELISA) 10719
5 Anti HBs (Rapid) 170
6 Anti HBs (ELISA) 8
7 HBeAg (Rapid) 1
9 HCG (tes kehamilan) 8
10 CRP kualitatif 22
11 DHF (IgG, IgM) 30
12 Asto 21
13 RF 34
14 HIV ( 1 metode ) 5459
15 HIV ( 3 metode ) Konfirmasi 301
16 Anti HCV 8
17 VDRL 5803
18 TPHA 4

Dari capaian Kinerja Instalasi Imunologi tersebut terdiri dari capaian kinerja rutin
sebanyak 707 dari target sebesar 8.360 paramater dan sisanya sebesar 31.109 merupakan
kinerja program survai. Apabila digambarkan ke dalam Grafik akan terlihat sebagai berikut ;

Rutin; 707;
2%
Survai;
31109; 98%

c. Kinerja Virologi
Pelayanan Instalasi Virologi pada Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta
mencakup jenis pemeriksaan Flu Burung (H5N1), Swine Flu (H1N1 Pandemi), DHF, DHF
subtype) Hepatitis B, Hepatitis B (subtype), Hepatitis C (HCV), Hepatitis C (subtype), HIV,
HIV (subtype), M Tubercolosa, MDR M.Tubercolosa, salmonella typhi dan EHEC-0157
(subtype). Selama tahun 2015 dari target sebanyak 446 parameter yang ditetapkan
terrealisasi sebesar 356 parameter atau sebesar 79,82 persen.

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 27


d. Kinerja Mikrobiologi
Instalasi Mikrobiologi menyelenggarakan pemeriksaan makanan dan
minuman, air bersih, air kolam, udara, darah, urine, tinja, hapusan tenggorokan,
nanah, sputum, rektal swab, dan pemeriksaan ruang perawatan. Ukuran satuan
pemeriksaan adalah sampel, dan kinerja dilakukan dengan membandingkan angka
capaian dengan target yang ditetapkan. Data pemeriksaan selama Tahun 2015 dapat
disajikan sebagai berikut:
Tabel 11
Kinerja Instalasi Mikrobiologi Tahun 2015

MIKROBIOLOGI 38.929
A Pemeriksaan Mikroskopik 310
B Biakan/Uji Kepekaan (cairan tubuh manusia) 304
C Bakteriologi Air 11.873
D Bakteriologi Makanan/Minuman Siap Saji 12.123
E Bakteriologi Makanan/ Minuman Dalam Kemasan (Kuantitatif) 721
F Bakteriologi Udara ( Paket ) Terdiri dari : 2.123
G Bakteriologi Rectal Swab (Kualitatif) 4.590
H Bakteriologi Usap Alat Makan/ Medis ( Kualitatif) 6.291
I Bakteriologi Jamu/ obat tradisional/ Kosmetik ( Kualitatif) 594
J Uji Fungsi Autoclave 4

Capaian Kinerja Instalasi Mikrobiologi tahun 2015 apabila digambarkan ke dalam


Grafik akan terlihat sebagai berikut ;

38.929

37.950

Mikrobiologi Target Realisasi

e. Kinerja Kimia Kesehatan


Instalasi Kimia Kesehatan dan Lingkungan Balai Besar laboratorium
Kesehatan Jakarta menyelenggarakan pemeriksaan air, biomaker,
makanan/minuman, wadah, obat/napza, pestisida, kebisingan, kelembaban, alkohol
dan kadar air. Data pemeriksaan Tahun 2015 dapat disajikan sebagai berikut :

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 28


Tabel 13
Kinerja Instalasi Kimia Kesehatan & Lingkungan Tahun 2015

KIMIA KESEHATAN 76.074


A NARKOBA/NAPZA /OBAT. 103
B FISIKA. 18.394
C KIMIA. 50.911
D Organik. 5.129
E Khusus. 1.049
F PEMANIS. 132
G PENGAWET. 559
H PEWARNA. 133
I KEBISINGAN UDARA. 68
J FISIKA 355

Capaian Kinerja Instalasi Kimia Kesehatan dan Lingkungan selama Tahun


2015 apabila digambarkan ke dalam grafik akan terlihat sebagai berikut ;

76.074

71.940

Kimkes Target Realisasi

Laporan Tahunan 2015 : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 29


Pencapaian Kinerja Badan Layanan Umum
1. Perspektif Stakeholder
Sasaran strategis perspektif stakeholder terwujudnya kepuasan stakeholder
diukur dengan dua indikator yaitu tingkat kinerja Badan Layanan Umum dan Kepuasan
Pelanggan.
a. Tingkat Kinerja Badan Layanan Umum
Tingkat kinerja Badan Layanan Umum tahun 2015 ditargetkan sebesar 74 Skor
penilaian. Capaian hasil tingkat kinerja Badan Layanan Umum BBLK Jakarta tahun 2015
dapat disajikan sebagai berikut ;
 Kinerja Indikator Keuangan BBLK Jakarta Tahun 2015 (bobot 30%)

No. INDIKATOR Target Realisasi


A. Rasio Keuangan 7,50 9,60
1 Rasio Kas (Cash Ratio) 0,25 0,25
2 Rasio Lancar (Current Ratio) 1,50 2,50
3 Periode penagihan piutang (Collection Periods) 1,50 2,50
4 Perputaran Aset Tetap (Fixed asset turnover) 1,00 1,00
5 Imbalan atas asset tetap (Return on Asset) 0,80 0,80
6 Imbalan equitas (Return on Equity) 0,80 0,80
7 Perputaran Persediaan ( Inventory turnover) 0,75 0,75
8 Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Oprsnl 0,50 0,50
9 Rasio Subsidi Biaya Pasien 0,40 0,50
B. Aspek Kepatuhan 9,50 10,50
1 RBA Definitif 2,00 2,00
2 Laporan Keuangan SAK 2,00 2,00
3 SP3B BLU 1,00 2,00
4 Tarif Layanan 0,50 0,50
5 Sistem Akuntansi 1,00 1,00
6 Persetujuan Rekening 0,50 0,50
7 SOP Pengelolaan Kas 0,50 0,50
8 SOP Pengelolaan Utang 0,50 0,50
9 SOP Pengelolaan Piutang 0,50 0,50
10 SOP Pengadaan Barang & Jasa 0,50 0,50
11 SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0,50 0,50
Total (A+B) 17,00 20.10

 Kinerja Indikator Operasional BBLK Jakarta Tahun 2015 (bobot 35%)


No INDIKATOR Target Realisasi
A. PERTUMBUHAN PRODUKTIVITAS 9,00 10,50
1 Rata rata pemeriksaan Mikrobiologi 2,00 2,00
2 Rata rata pemeriksaan Imunologi 1,00 1,50
3 Rata rata pemeriksaan patologi klinik 1,00 1,50
4 Rata rata pemeriksaan Kimia kesehatan 2,00 2,00
5 Rata rata pembuatan Media dan reagensia 2,00 2,00
6 Rata rata pertumbuhan pemeriksaan uji kesehatan 1,00 1,50
B. EFISIENSI PELAYANAN 9,75 16,75
1 Rasio jumlah pemeriksaan mikrobioogi dengan analis 3,00 3,00
2 Rasio jumlah pemeriksaan imunologi dengan analis 1,50 1,75
3 Rasio jumlah pemeriksaan patologi klinik dengan analis 1,50 1,75
4 Rasio jumlah pemeriksaan kimia kesehatan dengan analis 1,50 1,75
5 Rasio jumlah pembuatan media reagensia dengan analis 0,50 0,75
6 Rasio jumlah pemeriksaan lab klinik dengan dokter spesialis 0,25 0,50

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 30


Patologi Klinik
7 Rasio jumlah pemeriksaan uji kesehatan dengan tenaga yang
0,50 0,75
bertugas di Unit Instalasi Uji Kesehatan
8 Angka pengulangan pemeriksaan laboratorium 1,00 1,00
A. PERSPEKTIF PERTUMBUHAN PEMBELAJARAN 5,50
1 Rata rata jam pelatihan per karyawan 2,00 2,00
2 Ada/tidaknya Reward dan Punishment 2,00 2,00
3 Penelitian 1,00 1,50
JUMLAH 24,00 27,25

 Indikator Kinerja Mutu Pelayanan dan Manfaat Bagi Masyarakat (bobot 35%)
NO INDIKATOR Target Realisasi

I. MUTU PELAYANAN 14,00 14,00


1 Waktu tunggu Pelayanan 2,00 2,00
2 Waktu layanan bidang pemeriksaan Mikrobiologi 2,00 2,00
3 Waktu layanan bidang pemeriksaan Patologi Klinik 2,00 2,00
4 Waktu layanan bidang pemeriksaan Imunologi 2,00 2,00
5 Waktu layanan bidang pemeriksaan Kimia Kesehatan 2,00 2,00
6 Waktu layanan bidang pembuatan Media dan Reagensia 2,00 2,00
7 Waktu layanan bidang pemeriksaan uji kesehatan 2,00 2,00
II. MUTU KLINIK 8,00 8,00
1 Angka kegagalan pengambilan sampel uji 2,00 2,00
2 Angka pemeriksaan lab yang dirujuk 2,00 2,00
3 Hasil kegiatan Pemantapan Mutu Internal 2,00 2,00
4 Hasil Pemantapan Mutu Eksternal 2,00 2,00
III.KEPEDULIAN KEPADA MASYARAKAT 6,00 6,00
1 Pembinaan Kepada Lab Puskesmas, Lab RS, Lab Mandiri dan 2,00 2,00
Sarana Kesehatan Lain
2 Kegiatan Pelayanan PME Regional 2,00 2,00
3 Program Penyuluhan Kesehatan 2,00 2,00
IV.KEPUASAN PELANGGAN 3,00 3,00
1 Prosentase Komplain 1,50 1,50
2 Presentase pelanggan yang puas 1,50 1,50
V. KEPEDULIAN TERHADAP PELANGGAN/LINGKUNGAN 2,50 2,50
1 Program BBLK Berseri 1,00 1,50
2 Proper lingkungan (KLH) 1,00 1,00
TOTAL (I+II+III+IV +V) 33,00 33,50

Dengan demikian maka rekapitulasi tingkat kinerja Badan Layanan Umum


dapat disajikan sebagai berikut ;

No Indikator Kinerja BLU Target Realisasi Ketr


1 Kinerja Keuangan 17,00 20,10 Indikator diukur
2 Kinerja Pelayanan 24,00 27,25 dengan proporsi
3 Kinerja Mutu Pelayanan & Manfaat 33,00 33,50 keuangan 30%,
pelayanan 35% dan
Jumlah 74,00 80,85 mutu manfaat 35%.

Tingkat kinerja Badan Layanan Umum BBLK Jakarta tahun 2015 tercapai
diatas target yang ditetapkan dengan total skor sebesar 80,85 dan tingkat kinerja BLU
tahun 2015 termasuk dalam kategori AA (80 – 95) dengan predikat sebutan “tinggi”
kategori “sehat”.

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 31


b. Kepuasan Pelanggan
Kinerja Kepuasan Pelanggan BBLK Jakarta tahun 2015 ditargetkan
sebesar 2,25 atau sebesar 56 persen. Capaian Kinerja kepuasan pelanggan tahun
2015 adalah sebesar 3,05 atau sebesar 76,25 persen sebagai berikut;
No Unsur Pelayanan Target Realisasi
1 Prosedur Pelayanan 3,15 3,18
2 Persyaratan Pelayanan 3,00 3,01
3 Kejelasan Petugas Pelayanan 3,12 3,13
4 Kedisiplinan Petugas Pelayanan 3,03 3,04
5 Tanggungjawab Petugas Pelayanan 3,11 3,12
6 Kemampuan Petugas Pelayanan 3,06 3,06
7 Kecepatan Pelayanan 2,87 2,87
8 Keadilan mendapat pelayanan 3,06 3,06
9 Kesopanan & Keramahan Petugas Pel 3,18 3,18
10 Kewajaran Biaya Pelayanan 3,06 3,06
11 Kepastian Biaya Pelayanan 3,3 3,3
12 Kepastian Jadwal Pelayanan 3,22 3,22
13 Kenyamanan Lingkungan 3,28 3,28
14 Kenyamanan Pelayanan 3,19 3,19
Jumlah 2,25 3,05

Total Realisasi nilai indeks sesuai tabel tersebut diatas adalah 3,05,
dengan demikian nilai indeks unit pelayanan 76,34 persen dengan kategori mutu
pelayanan B dan Kinerja unit pelayanan baik.

2. Perspektif Keuangan /Finansial


Aspek financial mengukur kemampuan BBLK Jakarta dalam menghimpun dan
mendapatkan penerimaan dari pelayanan yang diselenggarakan atau terwujudnya
penerimaan (revenue). Perspektif keuangan juga mengukur kemampuan dalam melakukan
efisiensi operasional dengan cara membandingkan membandingkan total pendapatan
dibanding total biaya operasional (POBO).

a. Total Pendapatan Badan Layanan Umum


Pendapatan Badan Layanan Umum Tahun 2015 ditargetkan sebesar
Rp.3.000.000.000,- dan sampai dengan tanggal 31 Desemer 2015 tercapai sebesar Rp.
4.123.157.703,- atau sebesar 137,44% dari target yang ditetapkan. Dengan demikian
maka kinerja aspek financial melalui indikator total pendapatan BLU tercapai.

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 32


Target
4.123.157.703
Realisasi
3.000.000.000

Kinerja Pendapatan

b. Efisiensi Operasional Balai (POBO)


Aspek finansial melalui efisiensi operasional Balai diukur melalui
perbandingan antara pendapatan BLU yang dibukukan dengan total biaya
operasional selama tahun 2015. Target POBO yang ditetapkan tahun 2015 adalah
sebesar 30%. Dan realisasi POBO yang dicapai tahun 2015 sebesar 37,38% yang
berarti target efisiensi tercapai. Data capaian kinerja adalah sebagai berikut ;
No Indikator Target Realisasi
1 Pendapatan (Revenue) 3.000.000.000,- 4.123.157.703,-
2 Total Biaya Operasional 10.957.000.000,- 11.030.190.004
POBO 27,38% 37,38%

Dari tabel tersebut diatas maka target kinerja aspek financial berdasarkan
efisiensi operasional melalui perbandingan pendapatan BLU dengan total biaya
operasional tahun 2015 tercapai 136,52%.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal


Sasaran strategis perspektif proses bisnis internal terdiri dari 6 sasaran yaitu ;
a. Terwujudnya Layanan Terpadu dan Prima,
Sasaran ini diukur melalui indikator persentase keluhan pelanggan yang
ditindaklanjuti, persentase temuan hasil telusur lapangan BBLK yang
ditindaklanjuti dan ketepatan kalibrasi alat laboratorium sesuai jadwal.

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 33


1) Persentase Keluhan Pelanggan Yang Ditindaklanjuti,
Target persentase keluhan pelanggan yang ditetapkan tahun 2015
adalah 100 persen. Capaian hasil kinerja keluhan pelanggan yang
ditindaklanjuti tahun 2015 adalah sebesar 100% sebagai berikut ;
Yang Ditindaklanjuti
Bulan Jumlah Komplain %
Target Realisasi
Januari 1 1 1 100
April 1 1 1 100
Mei 1 1 1 100
Juni 1 1 1 100
Nopember 2 2 2 100
Desember 1 1 1 100

Dengan demikian maka semua keluhan pelanggan telah


ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur yang penanganan keluhan pelanggan.

2) Persentase Temuan Hasil Telusur Lapangan BBLK Yang Ditindaklanjuti


Target temuan hasil telusur lapangan BBLK yang ditindaklanjuti
Tahun 2015 adalah 80 persen. Capaian hasil kinerja temuan hasil telusur
lapangan BBLK yang ditindaklanjuti adalah sebagai berikut ;
Jenis Telusur Tindak lanjut
Periode
Internal Eksternal Target Realisasi
Semester I 10 0 10 7
Semester 2 3 16 19 19

Target/Realisasi Tahun 2015 80 100

3) Ketepatan Kalibrasi Alat Laboratorium Sesuai Jadwal


Target ketepatan kalibrasi alat laboratorium sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan Tahun 2015 adalah 85 persen. Capaian hasil kinerja ketepatan
kalibrasi alat laboratorium sesuai dengan jadwal adalah sebesar 85 persen.

b. Indikator Terwujudnya laboratorium survailance, PME Nasional dan Bimtek,


Sasaran ini diukur melalui indikator jumlah kesiapan pemeriksaan kasus
survailance, tingkat kepesertaan penyelenggaran PME, jumlah laboratorium yang
dibina dan jumlah peserta bimtek.

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 34


1) Indikator Jumlah Kesiapan Pemeriksaan Kasus Survailance,
Target jumlah kesiapan pemeriksaan kasus survailance tahun 2015
berdasarkan Renstra 2015-2019 ditetapkan sebesar 8 pemeriksaan. Capaian
hasil kinerja jumlah kesiapan pemeriksaan kasus survailance selama Tahun
2015 dapat disajikan sebagai berikut ;
Instalasi Target Real % Keterangan
1.Diare akut, 2.Diare
berdarah, 3.Cholerae,
Mikrobiologi 5 5 100
4.Demam Thypoid,
5.Malaria konfirmasi
Patologi Klinik 0 0 0
1.Demam thypoid,
Imunologi 3 3 100 2.Demam Berdarah,
3.Campak
Kimia Kesehatan 0 0 0
Virologi 0 0 0
Uji Kesehatan & Sampling 0 0 0
Informasi & Pemasaran 0 0 0
Jumlah 8 8 100

Berdasarkan hasil capaian pemeriksaan tersebut maka kinerja


indikator jumlah kesiapan pemeriksaan kasus survailance tahun 2015
tercapai sebesar 100%.
2) Tingkat kepesertaan penyelenggaran PME,

Target peserta PME yang ditetapkan Tahun 2015 adalah sebanyak 550
peserta. Capaian realisasi tahun 2015 sebanyak 499 atau sebesar 90,73
persen.

No Peserta Target Realisasi


1 BLK 16 16
2 Labkesda 90 66
3 RS 127 130
4 Puskesmas 297 271
5 Klinik 8 8
6 UTD 12 8
Jumlah 550 499

3) Jumlah laboratorium yang dibina,


Target jumlah laboratorium yang dibina tahun 2015 adalah sebesar 300
laboratorium. Capaian hasil laboratorium yang dibina selama tahun 2015
adalah sebagai berikut ;

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 35


No Peserta Target Realisasi
1 Kalbar 25 23
2 DKI Jakarta 37 24
3 Jawa Barat 109 25
4 Jawa Tengah 92 35
5 DI Jogjakarta 13 5
6 Banten 24 8
Jumlah 300 120

4) Jumlah peserta Bimtek


Jumlah peserta bimtek (internal dan eksternal) yang ditargetkan pada tahun
2015 adalah sebanyak 200 orang peserta. Capaian hasil jumlah peserta bimtek
tahun 2015 adalah sebagai berikut ;

No Peserta Target Realisasi


1 Internal 38 99
2 Eksternal 162 45
Jumlah 200 144

c. Terwujudnya Layanan Laboratorium Klinik dan Uji Kesehatan


Layanan laboratorium klinik dan uji kesehatan dicapai melalui indikator
jumlah pemeriksaan laboratorium klinik dan uji kesehatan dengan satuan ukur
parameter dan orang (untuk instalasi Uji Kesehatan dan sampling). Capaian
Kinerja layanan laboratorium klinik dan uji kesehatan dapat disajikan sebagai
berikut ;
Instalasi Target Capaian % Ket
Patologi Klinik 14.960 6.067 40,55 Jumlah yang
Imunologi 8.360 707 8,46 diperhitungkan
Virologi 446 356 79,82 tidak termasuk
Uji Kesehatan & Sampling 200 2.166 1.089 hasil
Jumlah 23.966 9.296 38,79 pemeriksaan dari
survai

14.960

8.360
6.067

2.166
707 446 356 200

Patklin Imunologi Virologi Uji Kes &


Sampling
Target

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 36


d. Terwujudnya Layanan Laboratorium Kesehatan Masyarakat
Layanan laboratorium kesehatan masyarakat dicapai melalui indikator
jumlah pemeriksaan laboratorium kesehatan masyarakat dengan satuan ukur
parameter. Capaian kinerja layanan laboratorium kesehatan masyarakat dapat
disajikan sebagai berikut ;

Instalasi Target Capaian %


Mikrobiologi 37.950 38.929 102,58
Kimia Kesehatan 71.940 76.074 105,75
Jumlah 110.396 115.003 104,17

Berdasarkan data tersebut diatas maka kinerja jumlah pemeriksaan


laboratorium kesehatan masyarakat dengan satuan ukur parameter tahun 2015
tercapai sebesar 104,17% dari target yang telah ditetapkan.

76.074
71.940

37.950 38.929

Mikrobiologi Kimkes

Target Realisasi

e. Terwujudnya Peningkatan Standar Mutu Pelayanan


Sasaran terwujudnya peningkatan standar mutu pelayanan dicapai melalui dua
indikator yaitu cakupan kegiatan pemantapan mutu internal dan jumlah jenis
pemeriksaan yang terakreditasi.
1) Cakupan kegiatan Pemantapan Mutu Internal
Hasil kegiatan pemantapan mutu internal ad dihitung berdasarkan jumlah
parameter pemeriksaan yang dilakukan PMI mulai dari pra s/d post analitik
dibandingkan dengan jumlah keseluruhan parameter pemeriksaan.

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 37


Target cakupan kegiatan pemantapan mutu internal tahun 2015 ditetapkan
sebesar 85%. Capaian realisasi cakupan kegiatan PMI tahun 2015 dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Bulan Jumlah yg dilakukan PMI %
Januari 196 89,1
Pebruari 188 85,4
Maret 210 95,4
April 198 90,0
Mei 197 89,5
Juni 199 90,4
Juli 200 90,9
Agustus 210 95,4
September 197 89,5
Oktober 217 98,6
Nopember 217 98,6
Desember 212 96,4
Target 85
Realisasi 92,43

2) Jumlah Jenis Pemeriksaan yang terakreditasi


Jenis pemeriksaan yang terakreditasi pada BBLK Jakarta tahun 2015
ditargetkan sebanyak 80 pemeriksaan. Realisasi capaian jenis pemeriksaan
yang terakreditasi tahun 2015 sebanyak 79 pemeriksaan, dapat dijelaskan
sebagai berikut :
No Instalasi Target Realisasi
1 Mikrobiologi 23 23
2 Kimia Kesehatan 29 29
3 Patologi Klinik 14 13
4 Imunologi 14 14
Jumlah Pemeriksaan 80 79

f. Terwujudnya Program Pemasaran


Program pemasaran dicapai dengan indikator jumlah perjanjian
kerjasama yang berjalan dengan efektif dan pertumbuhan jumlah kemampuan
pemeriksaan.

1) Jumlah Perjanjian Kerjasama yang berjalan dengan efektif


Target perjanjian kerjasama yang berjalan efektif yang ditetapkan tahun 2015
adalah sebanyak 10 PKS. Capaian jumlah perjanjian kerjasama yang berjalan
efektif selama tahun 2015 adalah sebanyak 5 (lima) perjanjian dengan
perincian sebagai berikut ;

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 38


No Nama Institusi Tanggal KSO
1 Sudinkes Bangka Belitung 12 April 2015
2 Bank Indonesia 3 Oktober 2015
3 Hotel Keraton Oktober 2015
4 RS Polri dr. Soekanto Desember 2015
5 Sudinkes Jakarta Pusat Nopember 2015
Jumlah 5 Institusi

Dengan demikian maka capaian kinerja perjanjian kerjasama yang berjalan


efektif tercapai 50% dari target yang ditetapkan

2) Pertumbuhan jumlah kemampuan pemeriksaan


Pertumbuhan jumlah kemampuan pemeriksaan adalah pertumbuhan
jumlah pemeriksaan baru yang dicapai oleh BBLK sebagai hasil dari
pengembangan metode, penambahan peralatan maupun penambahan
kemampuan SDM. Target pertumbuhan yang ditetapkan Tahun 2015 adalah
sebanyak 10 pemeriksaan.
Capaian pertumbuhan jumlah kemampuan pemeriksaan pada BBLK
Jakarta Tahun 2015 dapat disajikan sebagai berikut ;

Instalasi Target Capaian % Keterangan


4 0 0 1.ALT, 2.E.coli,
Mikrobiologi 3.Pseudomonas eruginosa,
4.Salmonella -->metode
membran filtrasi
Patologi Klinik 1 1 100 LDL Direk
Imunologi 2 2 100 1.Campak, 2.Hepatits
metode ELISA
Kimia Kesehatan 2 0 0 1. Benzoat, 2.Sakarin -->
Alat UFLC
Uji Kesehatan & Sampling 1 1 100 Foto Thorax
Jumlah 10 4 40

Dari data tersebut diatas maka kinerja pertumbuhan jumlah


pemeriksaan pada BBLK Jakarta Tahun 2015 baru tercapai sebanyak 50%
dari target yang telah ditetapkan.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan


Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan pada BBLK Jakarta dicapai melalui 4 aspek
yaitu ;

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 39


a. Terwujudnya SDM yang kompeten,
Kinerja terwujudnya sumber daya manusia yang kompeten diukur melalui
indikator persentase SDM yang sesuai dengan kebutuhan dan jabatan. Target SDM
yang sesuai dengan kebutuhan jabatan yang ditetapkan tahun 2015 adalah
sebanyak 65 persen. Capaian hasil kinerja sumber daya manusia yang kompeten
tahun 2015 tercapai sebanyak 90 persen atau sebesar 100 persen dari target yang
ditetapkan.

b. Terwujudnya Budaya Kinerja,


Terwujudnya budaya kinerja pada BBLK Jakarta diukur melalui indikator hasil
survai indeks budaya layanan prima. Target Indeks survai budaya layanan prima
pada BBLK Jakarta Tahun 2015 ditetapkan sebesar 60. Capaian hasil indeks survai
budaya layanan prima tahun selama tahun 2015 adalah sebesar 61 persen dari
target yang ditetapkan.

c. Peningkatan SILK,
Sasaran kinerja peningkatan SILK diukur melalui indikator jumlah modul SILK
yang diimplementasikan. Target modul yang diimplementasikan yang ditetapkan
untuk tahun 2015 adalah 0 atau belum ditargetkan. Hal ini mengingat
pengembangan SILK masih dalam tahap ujicoba.

d. Terwujudnya Sarpras yang handal,


Sasaran terwujudnya sarpras yang handal dicapai melalui indikator persentase
sarpras yang sesuai dengan standar pelayanan. Capaian indikator sarpras yang
memenuhi standar pelayanan pada BBLK Jakarta Tahu 2015 terrealisasi sebanyak
85 persen.

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 40


1. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Balai
Standar Pelayanan Minimal Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta
ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan R.I Nomor 859/Menkes/SK/IX/2009
tanggal 25 September 2009.
Berdasarkan survai indeks survai kepuasan pelanggan didapatkan total nilai
indeks sebesar 3,05, yang apabila dikonversikan dengan nilai indeks unit pelayanan
adalah sebesar 76,34 persen. Dengan demikian maka pelayanan BBLK Jakarta
dikategorikan dengan mutu pelayanan B dengan kinerja unit pelayanan kategori baik.

2. Key Performance Indeks (KPI)

No Sasaran Strategis Indikator Satuan Target Realisasi

A. PERSPEKTIF STAKEHOLDER

Terwujudnya kepuasan stakeholder 1 Tingkat Kesehatan BLU Skor 74 80,85

2 Kepuasan pelanggan Persentase 2,25 3,05

B. PERSPEKTIF FINANSIAL

Terwujudnya Revenue 1 Total Pendapatan BLU Rupiah 3M 4,1 M

Terwujudnya Efisiensi Biaya 2 Perbandingan Pndptn dgn Biaya Operasional (POBO) Persentase 30 37,38

C. PERSPEKTIF INTERNALPROSES BISNIS

1 Persentase keluhan pelanggan yang ditindak lanjuti Persentase 100 100


Terwujudnya layanan terpadu dan
prima 2 Persentase Temuan hasil telusur lapangan BBLK yg ditindaklanjuti Persentase 80 100

3 Ketepatan kalibrasi alat laboratorium sesuai jadwal Persentase 85 85


Terwujudnya Lab Surveilance, PME
Nasional dan Bimtek 1 Jumlah kesiapan pemeriksaan kasus surveilance Pemeriksaan 8 8

2 Tingkat Kepesertaan penyelenggaraan PME Peserta 550 499

3 Jumlah Lab. yang dibina Laboratorium 300 120

4 Jumlah peserta Bimtek Orang 200 144

Terwujudnya layanan Lab Klinik &


1 Jumlah pemeriksaaan Lab Klinik & uji kesehatan Parameter 23.966 9.296
uji kesehatan

Terwujudnya layanan lab kesmas 1 Jumlah pemeriksaaan Lab. Kes Mas Parameter 110.396 115.003

Terwujudnya peningkatan standar


1 Cakupan kegiatan Pemantapan Mutu Internal Persentase 85 92,43
mutu pelayanan

2 Jumlah Jenis Pemeriksaan yang terakreditasi Pemeriksaan 80 79

Terwujudnya program pemasaran 1 Jumlah Mou yang berjalan efektif Dok.Perjanjian 10 5

2 Pertumbuhan jumlah kemampuan Pemeriksaan Persentase 10 4

D. PERSPEKTIF PEMBELAJARAN & PERTUMBUHAN

Terwujudnya SDM yang kompeten 1 Persentase SDM yang sesuai dengan kebutuhan jabatan Persentase 70 90

Terwujudnya Budaya Kinerja 2 Indeks survei Budaya Layanan Prima Persentase 60 61

Peningkatan SILK 3 Jumlah Modul SILK yang diimplementasikan Modul - -

Terwujudnya Sarpras yang handal 4 Persentase Sarpras yang sesuai standard Pelayanan Persentase 65 65

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 41


3. Kegiatan Promotif/Preventif
1) Eksternal dan Internal Training
Eksternal training adalah kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di luar Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Jakarta atas undangan atau partisipasi personil
laboratorium dalam suatu program pelatihan yang dilakukan oleh pihak luar. Personil
yang dikirim untuk mengikuti pelatihan ini adalah personil yang mempunyai latar
belakang tanggungjawab yang sesuai dengan materi pelatihan. Setelah pelaksanaan
pelatihan diharapkan personil tersebut dapat memberikan pengetahuan yang didapat
kepada personil lain yang tidak mengikutinya. Selama periode Tahun 2015, personil
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta yang mengikuti pelatihan atau training
yang dilaksanakan oleh pihak luar ditargetkan berjumlah 38 (tiga puluh delapan)
orang dan telah terealisasi sebanyak 99 orang yang berarti capaian melampai target
sebesar 380 persen.
No Peserta Target Realisasi
1 Internal 38 99
Jumlah 38 99

2) KegiatanKonferensi/Seminar/Pertemuan/ Diseminasi/ Sosialisasi


Jumlah Personil Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta yang mengikuti Seminar,
Konferensi dan Pertemuan atau sejenisnya selama periode Tahun 2015 adalah
sebanyak 15 (lima belas) orang.

3) Kegiatan Uji Kompetensi


Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta telah mendapat sertifikat akreditasi dari
LSP Telapi sebagai tempat uji kompetensi (TUK). Sampai periode tahun 2015, Balai
Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta telah mengadakan kegiatan uji kompetensi
sebanyak 2 kali.

4) Kegiatan Bimbingan Teknis


Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia, khususnya dalam kemampuan
teknis personil untuk laboratorium kesehatan di daerah tingkat I dan II, laboratorium
Rumah Sakit dan laboratorium puskesmas, Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Jakarta melaksanakan kegiatan bimbingan teknis di wilayah bianaan yaitu Provinsi
DKI Jakarta, Banten,Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Propinsi Kalimanatan
Barat. Materi bimbingan teknis disesuaikan dengan kebutuhan laboratorium
kesehatan masing-masing.

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 42


Selama periode Tahun 2015, kegiatan bimbingan teknis yang dilakukanke wilayah 6
provinsi tersebut sebanyak 120 (seratus dua puluh) peserta institusi dengan total
peserta sebanyak 200 orang dari target institusi sebanyak 300 laboratorium tahun
2015.

No Peserta Target Realisasi


1 Kalbar 25 23
2 DKI Jakarta 37 24
3 Jawa Barat 109 25
4 Jawa Tengah 92 35
5 DI Jogjakarta 13 5
6 Banten 24 8
Jumlah 300 120

4. Program Unggulan
Program yang menjadi unggulan pada Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta
adalah Pemeriksaan Kimia Kesehatan dan Lingkungan serta Pemeriksaan
Mikrobiologi. Balai Besar Laboratorium Kesehatan juga sedang mengembangkan
untuk unggulan pelayanan diklat dan pemeriksaan kultur TB.

B. Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta TA 2015 yang
tertuang dalam DIPA Tahun Anggaran 2015 Nomor DIPA-024-04.41560/2015 Tanggal 14
November 2014 untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Besar laboratorium
Kesehatan Jakarta ditetapkan sebesar Rp.20.781.190.000,- dengan rincian sebagai
berikut:
1. Belanja Rupiah Murni sebesar Rp. 17.481.190.000,- dengan total realisasi per 31
Desember 2015 adalah sebesar Rp. 15.901.089.183,- yang berarti sebesar 90,96
persen dari total anggaran Rupiah Murni per 31 Desember 2015.
2. Belanja dari Penerimaan PNBP/BLU dengan target/pagu sebesar Rp.3.300.000.000,-
dan telah terealisasi sebesar Rp.2.861.838.520,- atau sebesar 86,72 persen per 31
Desember 2015.

Dengan demikian maka total realisasi DIPA Tahun 2015 sebesar


Rp.20.781.190.000,- dan telah terrealisasi sebesar Rp.18.762.927.703,- atau sebesar 90,29
persen dari total DIPA TA 2015 per 31 Desember 2015.
Rincian realisasi anggaran DIPA 2015 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta
berdasarkan alokasi per mata anggaran dapat disajikan sebagai berikut ;

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 43


Tabel 20
Alokasi & Realisasi Anggaran Per Mata Anggaran Tahun 2013

Alo k asi Setelah


No Jen is Belan ja Realisasi % tase
Rev isi
1 Belan ja P egawai P NS 4 .9 3 4 .1 9 0 .0 0 0 4 .4 9 1 .9 2 1 .8 5 5
5111 Bel. Gaji & Tunjangan PNS 4.809.486.000 4.385.091.855 91,18%
5122 Belanja Lembur 124.704.000 106.830.000 85,67%
2 Belan ja Baran g : 7 .6 4 7 .0 0 0 .0 0 0 6 .7 5 3 .4 7 4 .8 7 2
5211 Belanja Barang Operasional 1.024.880.000 1.002.017.750 97,77%
5212 Blj.Barang non Operasional 40.280.000 15.260.000 37,88%
5218 Belanja Barang Persediaan 3.190.715.000 3.002.235.410 94,09%
5221 Belanja Jasa 1.013.560.000 680.198.186 67,11%
5231 Belanja Pemeliharaan 1.558.463.000 1.395.888.526 89,57%
5241 Belanja Perjalanan DN 819.102.000 657.875.000 80,32%
3 Belan ja Baran g BLU : 3 .3 0 0 .0 0 0 .0 0 0 2 .8 6 1 .8 3 8 .5 2 0
5251 Belanja Barang BLU 3.300.000.000 2.861.838.520 86,72%
4 Belan ja Mo d al : 4 .9 0 0 .0 0 0 .0 0 0 4 .6 5 5 .6 9 2 .4 5 6
5321 Bel, Modal Prltn & Mesin 2.410.345.000 2.252.723.956 93,46%
5331 Bel. Modal Gdg & Bangunan 2.489.655.000 2.402.968.500 96,52%
TO TAL 2 0 .7 8 1 .1 9 0 .0 0 0 1 8 .7 6 2 .9 2 7 .7 0 3

Laporan Realisasi Belanja Berdasarkan SAIBA, dapat disajikan sebagai berikut :

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 44


Beberapa permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan program/kegiatan diantaranya
adalah;
a. Dalam bidang Pelayanan :
Tertundanya penerapan Sistem Informasi Laboratorium Kesehatan (SILK) sehingga
pelayanan sistem informasi masih dilakukan secara manual, pendaftaran customer juga
masih dilakukan secara manual.
b. Dalam bidang Keuangan ;
1) Tidak terpenuhinya biaya pemeliharaan peralatan laboratorium sehingga
menghambat proses perbaikan alat.
2) Belum optimalnya pelaksanaan billing system akibat terhambatnya penerapan aplikasi
Sistem Informasi Laboratorium Kesehatan (SILK)
3) Tidak terpenuhinya anggaran untuk pembinaan dan bimbingan teknis ke daerah
binaan serta terbatasnya biaya promosi dan pemasaran.
4) Panjangnya birokrasi proses Revisi Anggaran sehingga memperlambat proses
penyerapan dan pelaksanaan kegiatan,
5) BBLK Jakarta belum mempunyai Dewan Pengawas (Dewas) sehingga segala
persetujuan harus melalui Dirjen BUK yang membutuhkan proses yang lama.
6) Terbatasnya tenaga pengelola keuangan sehingga menghambat pelaksanaan anggaran.

c. Dalam bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia ;


1) Belum terselesainya dan disyahkannya landasan dan dasar hukum yang mengatur
secara jelas Tugas Pokok, Fungsi, Struktur Organisasi dan Tata Kerja yang mengatur
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta.
2) Rendahnya capaian realisasi kegiatan peningkatan sumber daya manusia akibat masih
rendahnya capaian target penerimaan BLU tahun berjalan.
d. Dalam bidang Sarana Prasarana :
1) Terdapat beberapa peralatan yang rusak dan belum dapat di perbaiki karena alasan
teknis maupun keuangan.
2) Terdapat alat laboratorium hasil hibah Kementerian yang belum dapat diperbaiki
karena produk diskontinyu.

C. Upaya Meraih Wajar Tanpa Pengecualian dan Zona Integritas


Dalam Upaya meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian dalam hal pelaporan keuangan
maka Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta telah melakukan upaya sebagai berikut :
a. Melakukan Audit Laporan Keuangan oleh Akuntan Publik yang direkomendasikan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Kementerian Keuangan R.I

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 45


b. Membangun komitmen dan integritas pimpinan, para pengelola dan para pelaksana
kegiatan di BalaiBesar Laboratorium Kesehatan Jakarta dengan Langkah-langkah :
 Penandatanganan Pakta Komitmen Raih WTP Oleh Kepala Satker Sebagai
KPA dan Pejabat Struktural Serta Kepala Instalasi Sebagai Satgas WTP
 Membangun Budaya Organisasi (WTP Minded) Di Lingkungan BBLK Jakarta
 Menyusun Aturan Perilaku Bagi Pengelola Keuangan Dan Pelaksana Kegiatan
 Merencanakan Audit Eksternal oleh Akuntan Publik (KAP)
c. Penguatan perencanaan dan penganggaran di lingkungan balai besar laboratorium
kesehatan Jakarta, dengan langkah-langkah :
 Penyusunan perencanaan berbasis bukti (evidence based planning)
 Penguatan penelaahan RKA-KL agar selaras dengan RPJMN, RENSTRA, RKP,
RENJA (prioritas kegiatan, output, outcome, jadual pencapaian)
 Penggunaan bagan akun standar (bas) secara cermat (belanja pegawai, belanja
barang, dan belanja modal)
 Penyiapan kelengkapan dan keakuratan dokumen pendukung perencanaan
(TOR,RAB) dengan melakukan penyusunan RKA-KL, penggunaan BAS dan
penyusunan pagu sementara yang bersumber dari RM
 Melakukan penyusunan RKA-KL, penggunaan bas dan penyusunan target PNBP
 Melakukan penyusunan RKA-KL, penggunaan bas dan penyusunan pagu
definitif
 Melakukan penyusunan RKA-KL, penggunaan bas dan penyusunan pagu
definitif dengan Ditjen Anggaran Kemenkeu.
d. Pembenahan pengelolaan kas/system pembukuan/akuntansi, dengan langkah-
langkah:
 Review dan penyempurnaan kebijakan akuntansi di lingkungan BBLK Jakarta;
 Meningkatkan kualitas penyusuan RPK, RPD, perencanaan kas
 Meningkatkan ketepatan waktu pelaksanaan anggaran
 Pemeriksaankas internal olehKPAdan/atau PPK.
 Sistem pembukuan secara bertahap di ubah dari cash basis ke accrual basis
 Melaksanakan pemetaan antara bagan akun standar
 Pedoman akuntansi BLU dengan bagan akun standar SAI.
 Melaksanakan e-aplikasi SAK dan SIMAK-BMN
 Melaksanakan aplikasi forecasting system (afs) oleh kppn kepada bblk jakarta
 Penyampaian laporan realisasi serapan anggaran setiap bulan ke Ditjen BUK
 Pemetaan informasi accrual yang perlu disajikan dalam laporan keuangan SAI
 Membuat sistem aplikasi

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 46


 Pembuatan dan penyempurnaan SOP pengelolaan keuangan
e. Perbaikan penata usahaan PNBP di lingkungan Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Jakarta, dengan langkah-langkah :
 Penyusunan Tarif
 Menyusun draf pedoman remunerasi
 Mengusulkan pola tariff BBLK Jakarta ke Ditjen BUK
 Menetapkan pemberlakuan tarif yang sudah di setujui Menteri Kesehatan R.I
 Melakukan penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)
 Mengusulkan pedoman penyusunan remunerasi kepada Ditjen BUK
 Penyempurnaan dan penataan billing system
f. Melakukan Penataan rekening, dengan langkah-langkah :
 Melaporkan kepada Menteri Keuangan rekening BBLK Jakarta melalui
Kementerian Kesehatan
 Mengupayakan persetujuan 3 rekening dari Kementrian Keuangan
 Rekening pengeluaran
 rekening penerimaan
 rekening dana kelolaan
g. Peningkatan kualitas proses pengadaan barang/ jasa, dengan langkah-langkah :
 Mengikuti Sosialisasi Perpres 70 Tahun 2012
 Meningkatkan peran KPA dan PPK dalam penyusunan HPS serta dalam
penyusunan dan pelaksanaan kontrak
 Meningkatkan kualitas panitia pengadaan dalam penyusunan dokumen
pengadaan,
 Meningkatkan kualitas panitia penerima hasil pekerjaan melalui pelatihan
 Pelatihan pengadaan barang/jasa serta ujian sertifikasi kepada pegawai
BBLK Jakarta
 Semua proses pengadaan barang dan jasa sudah sesuai dengan Perpres 70
Tahun 2012
h. Pembenahan penata usahaan BMNdi lingkungan BBLK Jakarta, dengan langkah-
langkah ;
 Melakukan inventarisasi dan penilaian BMN serta menginput dalam SIMAK-
BMN
 Menata usahakan BMN (stock opname barang persediaan, rekonsiliasi internal
dan eksternal, labelisasi)
 Menyusun laporan SIMAK-BMN
 Melaksanakan rekonsiliasi SIMAK/BMN bulanan ke KPPN

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 47


 Melaksanakan rekonsiliasi SIMAK BMN semesteran ke KPKNL
i. Penguatan kapasitas sumber daya manusia, dengan langkah-langkah :
 Melaksanakan pelatihan pengelolaan keuangan bagi para pejabat, para
pengelola
 keuangan dan pelaksana kegiatan
 Menempatkan tenaga akuntansi yang kapabel di unit pengelola keuangan di
lingkungan BBLK Jakarta
 Meningkatkan kualitas SDM pengadaanbarang/jasa (ppkdanpanitia)
 Mengusulkan penambahan SDM yang berlatar belakang pendidikan sarjana
ekonomi /Akuntansi
 Mengikuti pelatihan peningkatan bendahara pengeluaran untuk petugas
bendahara
 Mengikuti pelatihan program peningkatan akuntabilitas kinerja pemerintah
(PPAKP)
j. Penguatan system pengendalian internal pemerintah (SPIP), dengan langkah-langkah
menetapkan system monitoring dan evaluasi kegiatan secara berjenjang yang
dilaksanakan secara berkala mulai dari unit / instalasi – kasie/kasubag – kabid/kabag
–Kepala BBLK Jakarta
k. Penguatan monitoring dan evaluasi, dengan langkah-langkah ;
 Meningkatkan kualitas pelaksanaan monitoring terpadu terhadap
pelaksanaan kegiatan dan anggaran;
 Melakukan perbaikan segera terhadap ketidaksesuaian pelaksanaan kegiatan
dan Anggaran
 Melakukan pertemuaan rutin secara berkala dan berjenjang dalam rangka
evaluasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran,
 Melakukan pertemuaan rutin dan berjenjang dalam rangka evaluasi
pelaksanaan kegiatan dan anggaran.
l. Perbaikan penyusunan dan penyampaian laporan keuangan, dengan langkah-langkah
 Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan
(akurat,
 Lengkap, teratur, tepat waktu, berjenjang)
 Melaksanakan aplikasi yang terintegrasi serta real time terkait pelaporan
keuangan
 Penyampaian aplikasi data komputer (ADK) bulanan tepat waktu ke Ditjen
BUK.
 Menindak lanjuti selisih antara SAI dan SAU pada dan II

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 48


 Mengikuti pertemuan triwulan III untuk penyusunan laporan keuangan (LK)
secara berjenjang.
 Pembuatan SOP pelaksanaan SAI pada BBLK Jakarta
 Pemanfaatan email untuk penyampaian laporan.
m. Peningkatan kualitas pengawasan, dengan langkah-langkah :
 Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan dan
anggaran,
 Melakukan review laporan keuangan secara terintegrasi dan berjenjang
 Melakukan monitoring secara ketat tindak lanjut rekomendasi hasil reviu
laporan Keuangan
 Melakukan pengendalian pada setiap tahap pelaksanaan anggaran di
lingkungan BBLJ Jakarta
 Melakukan review atas laporan keuangan di lingkungan BBLK Jakarta.
 Melakukan analisis terhadap rekomendasi atas hasil review/pemeriksaan
laporan

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 49


BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pencapaian kinerja kegiatan yang mendukung program tidak selalu dapat
tergambarkan dalam keberhasilan atau hambatan pencapaian indikator sasaran program,
karena masih dipengaruhi oleh pencapaian kinerja kegiatan dan program dari sektor lain,
sementara laporan tahunan Balai Besar laboratorium Kesehatan Jakata didasarkan pada
tugas pokok dan fungsi.
Dengan demikian tinggi rendahnya kinerja tergantung kepada tinggi rendahnya
pencapaian tugas pokok dan fungsi yang telah dibebankan kepada satuan kerja yang
bersangkutan yang dalam hal ini sangat dipengaruhi oleh ketersediaan anggaran untuk
merealisasikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa pengembangan dan inovasi satuan kerja
sangat bergantung kepada kemampuan masing-masing satker dalam mengembangkan
sinerginya dengan tidak melupakan tugas pokok dan fungsi yang diembannya.
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta, menapaki tahun kelima menjadi satuan
Kerja Badan Layanan Umum masih terbelenggu oleh prinsip lama sebagai perpanjangan
tangan pemerintah pusat. Oleh karena itu orientasi bisnis, inovasi dan pengembangan
menuju laboratorium unggulan masih terus diupayakan sejalan dengan perubahan visi, misi,
budaya dan orientasi kerja komponen-komponen satuan kerjanya.
Dengan usaha dan kerja keras Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta dapat
mencapai tingkat kinerja/kesehatan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta tahun
2014 berdasarkan penilaian ketiga indikator kinerja Badan Layanan Umum (keuangan,
operasional/pelayanan dan mutu serta manfaat bagi masyarakat) memperoleh nilai sebesar
80,85 (20,10 + 27,25 + 33,50) yang berarti tingkat kinerja/kesehatan Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Jakarta masuk dalam kategori AA (80-95 0 atau “SEHAT”.
Dari hasil audit terhadap Laporan Keuangan Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Jakarta atas Laporan Keuangan Tahun 2014 oleh Akuntan Publik Nursalim, Nursehan dan
Sinarahardja diperoleh opini “Wajar Tanpa Pengecualian” (WTP).
Demikian juga dengan Capaian Pelayanan, dimana standar mutu merupakan kata
kunci dalam pengujian laboratorium, dan Tahun 2015 Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Jakarta telah memperoleh pengakuan standar mutu oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN)
dan Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK).
Disisi lain, dengan posisi anggaran yang mencukupi untuk pelaksanaan operasional
tugas pokok dan aksi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta mampu merealisasikan

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 50


penerimaannya sebesar 137,44 persen atau sebesar Rp.4.123.157.703,- dari target yang
ditetapkan sebesar Rp.3.000.000.000,-.
Realisasi belanja dari penerimaan BLU sebesar 86,72 persen dari target yang telah
ditetapkan. Sedangkan realisasi belanja Rupiah Murni untuk kegiatan TUPOKSI mencapai
angka 91,18 persen serta realisasi belanja modal sebesar 96,52 persen sehingga realisasi
anggaran secara keseluruhan mencapai angka 90,29 persen dari total pagu DIPA Tahun 2015
sebesar Rp.20.781.190.000,-
Pencapaian Kinerja Badan Layanan Umum yang menjadi Indikator Kinerja Utama
sebagian besar tercapai dengan memuaskan, yaitu :
1. Perspektif stakeholder dengan sasaran kepuasan stakeholder melalui indikator
tingkat kesehatan BLU dengan target skor 74 tercapai sebesar 80,85. Indikator
kepuasan pelanggan dengan target skor sebesar 2,25 tercapai sebesar 3,05.
2. Perspektif Financial dengan sasaran terwujudnya revenue; indikator total
pendapatan BLU dengan target Rp.3 Milyar tercapai sebesar 4,1 Milyar atau
sebesar 137,44 persen. Sedangkan sasaran terwujudnya efisiensi biaya melalui
indikator perbandingan pendapatan dengan total biaya operasional tercapai
sebesar 37,38 persen dari target sebesar 30 persen.
3. Perspektif Proses Bisnis Internal melalui sasaran :
 Terwujudnya layanan terpadu dan prima melalui indikator persentase
keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti tercapai 100 persen, sedangkan
indikator persentase temuan hasil telusur lapangan yang ditindaklanjuti
tercapai sebesar 100 persen dari target sebanyak 80. Dan indikator ketepatan
kalibrasi alat laboratorium sesuai jadwal tercapai 100 persen dari target
sebesar 80 persen.
 Terwujudnya lab survailance, PME nasional dan bimtek melalui indikator
jumlah kesiapan pemeriksaan kasus survailance tercapai sebesar 8
pemeriksaan dari target sebesar 8. Indikator tingkat kepesertaan
penyelenggara PME dengan target sebanyak 550 hanya tercapai sebanyak
499 peserta. Indikator jumlah laboratorium yang dibina dengan target
sebanyak 300 laboratorium tercapai sebanyak 120 lab atau sebesar 40
persen. Dan indikator jumlah peserta bimtek dari target sebesar 200 orang
peserta hanya tercapai sebesar 144 orang peserta atau sebesar 72 persen.
 Terwujudnya layanan lab klinik dan uji kesehatan dengan indikator jumlah
pemeriksaan lab klinik dan uji kesehatan dengan target sebanyak 23.966
parameter tercapai sebanyak 9.296 parameter atau hanya sebesar 38,79
persen.

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 51


 Terwujudnya layanan laboratorium kesmas melalui indikator jumlah
pemeriksaan lab kesmas dengan target sebanyak 110.396 parameter tercapai
sebesar 115.003 parameter atau sebanyak 104,17 persen.
 Terwujudnya peningkatan standar mutu pelayanan, melalui indikator
persentase cakupan kegiatan pemantapan mutu internal, dengan target
sebesar 85 persen tercapai sebesar 92,43 persen. Indikator jenis pemeriksaan
yang terakreditasi dengan target sebesar 80 pemeriksaan tercapai sebesar 79
pemeriksaan atau sebesar 90 persen.
 Terwujudnya program pemasaran melalui indikator jumlah perjanjian
kerjasama yang berjalan efektif tercapai sebanyak 50 persen dengan target
10 dokumen tercapai sebnyak 5 dokumen. Sedang indikator prosentase
pertumbuhan jumlah kemampuan pemeriksaan dengan target 10 persen
tercapai sebanyak 4 persen atau sebesar 40 persen.
4. Persepsktif Pertumbuhan dan Pembelajaran, melalui sasaran terwujudnya SDM
yang kopeten diukur dengan indikator persentase SDM yang sesuai dengan
kebutuhan jabatan terpenuhi sebesar 80 persen dari target sebesar 70 persen.
Sasaran terwujudnya budaya kinerja yang diukur dengan indeks survai budaya
layanan prima tercapai sebesar 61 persen dari target sebesar 60 persen Tahun
2015. Sasaran terwujudnya sarana prasarana yang handal melalui indikator
prosentase sarpras yang sesuai standar pelayanan tercapai sebesar 65 dari target
sebesar 65 atau sebesar 100 persen.

Selanjutnya Laporan kegiatan Balai Besar laboratorium Kesehatan Jakarta ini


diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dalam perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian Direktorat Pelayanan Kesehatan dalam kurun waktu lima tahun ( 2015-2019)
sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Tahap Kedua (2015 – 2019), dimana seluruh kegiatan di Balai Besar
laboratorium Kesehatan Jakarta tahun 2015 akan ikut memberikan kontribusi dalam
Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan pada Laporan Tahunan Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 52


B. SARAN
1. Pengembangan pelayanan baru perlu di fokuskan kepada kegiatan yang dapat
meningkatkan penerimaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta.
2. Perlu dilaksanakan kerja sama operasional dengan pihak ketiga, khusus berinvestasi besar
ditingkatkan dan dilakukan sesuai dengan ketentuan berlaku.
3. Perlu penyesuaian tarif pemeriksaan laboratorium kesehatan yang sesuai peraturan
pemerintah dengan memperbaharui perhitungan tarif per unit pelayanan (unit cost).

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 53


LAMPIRAN- LAMPIRAN
PENETAPAN KINERJA BBLK JAKARTA TAHUN 2015

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 54


RINCIAN INDIKATOR KINERJA

TARGET
No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR Satuan
2015

A. PERSPEKTIF STAKEHOLDER

Terwujudnya kepuasan stakeholder 1 Tingkat Kesehatan BLU Skor 74

2 Kepuasan pelanggan Persentase 2,25

B. PERSPEKTIF FINANSIAL

Terwujudnya Revenue 1 Total Pendapatan BLU Rupiah 3M

Terwujudnya Efisiensi Biaya 2 Perbandingan Pndptn dgn Biaya Operasional (POBO) Persentase 30

C. PERSPEKTIF INTERNALPROSES BISNIS

1 Persentase keluhan pelanggan yang ditindak lanjuti Persentase 100


Terwujudnya layanan terpadu dan
prima 2 Persentase Temuan hasil telusur lapangan BBLK yg ditindaklanjuti Persentase 80

3 Ketepatan kalibrasi alat laboratorium sesuai jadwal Persentase 85


Terwujudnya Lab Surveilance, PME
Nasional dan Bimtek 1 Jumlah kesiapan pemeriksaan kasus surveilance Pemeriksaan 8

2 Tingkat Kepesertaan penyelenggaraan PME Peserta 450

3 Jumlah Lab. yang dibina Laboratorium 300

4 Jumlah peserta Bimtek Orang 200

Terwujudnya layanan Lab Klinik &


1 Jumlah pemeriksaaan Lab Klinik & uji kesehatan Parameter 23.966
uji kesehatan

Terwujudnya layanan lab kesmas 1 Jumlah pemeriksaaan Lab. Kes Mas Parameter 110.396

Terwujudnya peningkatan standar


1 Cakupan kegiatan Pemantapan Mutu Internal Persentase 85
mutu pelayanan

2 Jumlah Jenis Pemeriksaan yang terakreditasi Pemeriksaan 80

Terwujudnya program pemasaran 1 Jumlah Mou yang berjalan efektif Dok.Perjanjian 15

2 Pertumbuhan jumlah kemampuan Pemeriksaan Persentase 10

D. PERSPEKTIF PEMBELAJARAN & PERTUMBUHAN

Terwujudnya SDM yang kompeten 1 Persentase SDM yang sesuai dengan kebutuhan jabatan Persentase 70

Terwujudnya Budaya Kinerja 2 Indeks survei Budaya Layanan Prima Persentase 60

Jumlah Anggaran untuk Program/Kegiatan pada BBLK Jakarta TA 2015 adalah sebesar
Rp. 20.781.190.000,-

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 55


NERACA SAI

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 56


LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 57


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 58


OPINI WAJAR TANPA PENGECUALIAN ATAS AUDIT LAPORAN KEUANGAN BBLK
JAKARTA TAHUN 2015

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 59


KINERJA BBLK JAKARTA DALAM GAMBAR

Kaji Ulang Manajemen 2015 dan Penyusunan Rencana Aksi 2016

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 60


BIMBINGAN TEKNIS LABORATORIUM KESEHATAN

Jawa Barat & Banten

Jateng & D.I.Y

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 61


Kalimantan Barat

DKI Jakarta

Laporan Semester I Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta 62

You might also like