Professional Documents
Culture Documents
Laporan Tahunan 2015
Laporan Tahunan 2015
2015
KATA PENGANTAR
Untuk dapat mewujudkan tata kelola yang profesional bersih dan berwibawa maka
diperlukan lima prinsip dasar yaitu transparency (keterbukaan informasi), yaitu keterbukaan
dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan
informasi materiil dan relevan, accountability (akuntabilitas), yaitu kejelasan fungsi, struktur,
sistem, dan pertanggungjawaban, responsibility (pertanggungjawaban), yaitu kesesuaian
(kepatuhan) di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta
peraturan perundangan yang berlaku, independency (kemandirian), yaitu suatu keadaan
dimana korporasi dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/
tekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan peraturan dan perundangan-
undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat, dan fairness (kesetaraan
da kewajaran), yaitu perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hakhak stakeholder
yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku.
Penyusunan laporan ini didasarkan pada tugas pokok dan fungsi Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Jakarta yang telah dijabarkan dalam rencana strategis dan akan
dicapai melalui beberapa sasaran dan program.
Maksud dan tujuan penyusunan laporan kinerja ini adalah untuk memberikan
gambaran tentang sejauh mana pencapaian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Jakarta dalam program pelayanan kesehatan khususnya pelayanan
laboratorium kesehatan dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepada
BBLK Jakarta.
Laporan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta Tahun 2015 ini mungkin masih
terdapat ketidaksempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan untuk perbaikan penyusunan laporan yang akan datang.
ii | L a p o r a n T a h u n a n B B L K J a k a r t a 2 0 1 5
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Daftar Tabel iv
Daftar Lampiran v
I. BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Maksud dan Tujuan Laporan 1
C. Ruang Lingkup Laporan 2
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Penetapan Kinerja
2. Rincian Indikator Kinerja
3. Laporan Keuangan
4. Kegiatan Dalam Gambar
iii | L a p o r a n T a h u n a n B B L K J a k a r t a 2 0 1 5
DAFTAR TABEL
iv | L a p o r a n T a h u n a n B B L K J a k a r t a 2 0 1 5
DAFTAR GRAFIK
Realisasi belanja dari penerimaan BLU sebesar 86,72 persen dari target yang
telah ditetapkan. Sedangkan realisasi belanja Rupiah Murni untuk kegiatan TUPOKSI
mencapai angka 91,18 persen serta realisasi belanja modal sebesar 96,52 persen
sehingga realisasi anggaran secara keseluruhan mencapai angka 90,29 persen dari
total pagu DIPA Tahun 2015 sebesar Rp.20.781.190.000,-
Pencapaian Kinerja Badan Layanan Umum yang menjadi Indikator Kinerja Utama
dari Perspektif stakeholder dengan sasaran kepuasan stakeholder melalui indikator
tingkat kesehatan BLU dengan target skor 74 tercapai sebesar 80,85. Indikator
kepuasan pelanggan dengan target skor sebesar 2,25 tercapai sebesar 3,05.
vi | L a p o r a n T a h u n a n B B L K J a k a r t a 2 0 1 5
Terwujudnya lab survailance, PME nasional dan bimtek melalui indikator jumlah
kesiapan pemeriksaan kasus survailance tercapai sebesar 8 pemeriksaan dari target
sebesar 8. Indikator tingkat kepesertaan penyelenggara PME dengan target sebanyak
550 hanya tercapai sebanyak 499 peserta. Indikator jumlah laboratorium yang dibina
dengan target sebanyak 300 laboratorium tercapai sebanyak 120 lab atau sebesar 40
persen. Dan indikator jumlah peserta bimtek dari target sebesar 200 orang peserta
hanya tercapai sebesar 144 orang peserta atau sebesar 72 persen.
Terwujudnya layanan lab klinik dan uji kesehatan dengan indikator jumlah
pemeriksaan lab klinik dan uji kesehatan dengan target sebanyak 23.966 parameter
tercapai sebanyak 9.296 parameter atau hanya sebesar 38,79 persen.
vii | L a p o r a n T a h u n a n B B L K J a k a r t a 2 0 1 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan berkala merupakan laporan pelaksaan tugas dan fungsi dari satuan kerja
di lingkungan Kementerian/Lembaga yang memuat perkembangan dan hasil pencapaian
kinerja baik kegiatan maupun anggaran dalam kurun waktu tertentu. Laporan berkala di
Lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan-Kementerian Kesehatan mencakup
Laporan Semester dan Laporan Tahunan.
Laporan berkala berisi uraian yang lebih menyeluruh mengenai kondisi sumber
daya (sumber daya manusia, sarana prasarana dan dana), hasil kegiatan program,
pencapaian kinerja dan masalah, hambatan serta terobosan sebagai upaya pemecahan
masalah dalam pelaksanaan kegiatan dan laporan. Laporan tahunan diharapkan bersifat
analitik, interpretative, disertai saran dan tindak lanjut.
Penyusunan laporan berkala dari tiap organisasi pemerintah merupakan
kewajiban yang harus dilakukan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009
tentang Pembentukan dan Organisasi Kementrian Negara, dimana disebutkan dalam pasal
89 bahwa setiap pimpinan satuana organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan
bertanggung jawab kepada atasan masing – masing dan menyampaikan laporan berkala
tepat pada waktunya.
Sedangkan di tingkat Kementerian Kesehatan tertuang dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan, menyebutkan dalam pasal 996 bahwa Setiap Kepala Satuan
Organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada
atasan masing – masing dan menyampaikan laporan tepat pada waktunya.
Sebagai wujud pertanggung jawaban kegiatan yang telah dilaksanakan dalam kurun
waktu 1 (satu) Tahun.
Dalam rangka memenuhi dan melaksanakan amanah Surat Edaran Direktur Jenderal
Bina Upaya Kesehatan Nomor PR.03.02/1/1466/12 tentang Laporan Tahunan pada
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.
Sebagai penutup akan disajikan nilai tingkat kesehatan , persentase capaian standar
pelayanan minimal balai serta realisasi anggaran.
Kepala Balai juga membawahi tujuh Instalasi dan Kelompok Jabatan Fungsional yaitu
Pranata Laboratorium Kesehatan. Instalasi yang dimaksud adalah :
1) Mikrobiolgi
2) Imunologi
3) Patologi Klinik
4) Kimia Kesehatan
5) Virologi
6) Media dan Reagensia
7) Pemeliharaan sarana dan prasarana
Untuk lebih jelasnya kelembagaan pada BBLK Jakarta dapat digambarkan pada Bagan
Struktur Organisasi sesuai dengan Permenkes Nomor 52 Tahun 2013 sebagai berikut ;
Kepala BBLK
Satuan Pemeriksaan
Intern
Bagian Keuangan
dan Adminstrasi
Umum
Subbagian Subbagian
Keuangan dan Administrasi
BMN Umum
INSTALASI Kelompok
INSTALASI Jabatan
Fungsional
INSTALASI
Pejabat Struktural
Jabatan
No Nama Lengkap Tugas dan Fungsi
Struktural
Membawahi dan mengorganisir Kabag. Tata Usaha,
Kepala BBLK dr. Ali Muchtar, Sp.PK,
1. Kabid. Lab Klinik dan Kesmas dan Kabid
Jakarta MARS
Pengendalian Mutu
Kepala Bagian
Keuangan dan drg. R. Satriyo Melaksanakan pengelolaan keuangan dan urusan
2.
Administrasi Nugroho, MM adminstrasi umum serta kepegawaian
Umum
Kepala Bidang Melaksanakan pengelolaan laboratorium klinik dan
3. dr. Rina
Pelayanan kesehatan masyarakat
Kepala Bidang
Melaksanakan pengelolaan pengendalian mutu
4. Pemantapan Mutu Ir. Lydia Indriati Rosa
pengujian pemeriksaan laboratorium kesehatan
dan Bimtek
mengkoordinasikan pengelolaan perencanaan
Kasubag
anggaran, perbendaharaan, pelaksanaan kegiatan
5. Perencanaan & Agus Purwono, SE
Verifikasi, evaluasi dan pelaporan perbendaharaan
Keuangan
dan akuntansi
Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
Kasubag Umum & ketatausahaan, hukum dan kehumasan, evaluasi dan
6. Suherman, S.Sos
Kepegawaian pelaporan dan kerumahtanggaan dan perlengkapan,
dan administrasi kepegawaian
Melakukan penyiapan bahan perencanaan,
7. Kasie Lab. Klinik Nofimaldi, S.Si, Apt koordinasi dan evaluasi pelayanan laboratorium
kesehatan dan rujukan
Melakukan penyiapan bahan perencanaan,
8. Kasie Lab. Kesmas dr. Yarne koordinasi dan evaluasi pelayanan medik dan
rujukan
Melakukan penyiapan bahan perencanaan,
Kasie Pemantapan koordinasi dan evaluasi PME di wilayah kerja,
9. Endah Rahayu W, S.Si
Mutu Bimbingan Teknis laboratorium di wilayah kerjanya /
binaan, Pemantapan mutu internal dan eksternal
Status
Kelompok dan Nama Kepegawaian Total
Pegawai Negeri Sipil Non PNS
No Pegawai
Jabatan PNS Saat ini
CPNS Honorer Kontrak
KemKes Kem Diknas
3. Asisten Apoteker 1 1
Jumlah 3 1 4
Jumlah 23 5 2 30
F. Tenaga Kehumasan
Kesehatan
1. Hubungan Masyarakat 1 1
G. Tenaga Non Kesehatan
JUMLAH SELURUHNYA 63 7 15 85
2. Sarana Prasarana
Sarana prasarana merupakan faktor potensi kedua setelah tersedianya sumber daya
manusia, mencakup gedung, peralatan laboratorium serta sarana penunjang kerja lainnya.
Sarana dan prasarana yng dimiliki dalam mendukung pelaksanaan program Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Jakarta tahun anggaran 2015 adalah sebagai berikut ;
Tabel 2
Keadaan Sarana & Prasarana BBLK Jakarta Tahun 2015
Nama Tahun
No Jml Lokasi Nilai Rupiah Ketr
Gedung/Bangunan Perolehan
1 Bangunan Gedung Jl.Percetakan Belum
Laboratorium Lainnya 1 Negara 01/01/2011 14.906.366.000
IMB
2 Bangunan Gedung Jl.Percetakan Belum
Laboratorium Permanen 1 Negara 20/01/2003 27.290.028.142
IMB
Jumlah 42.196.394.142
Mutasi nilai gedung dan bangunan Badan Layanan Umum BBLK Jakarta adalah
sebagai berikut ;
Mutasi tambah: -
Renovasi dan Peningkatan Mutu Bangunan
Mutasi kurang: 2.402.968.500 -
Sa ldo per 31 Desember 2015 14.906.366.000
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 desember 2015
(898.191.624)
Nilai Buku per 31 Desember 2015 14.008.174.376
Berikut disajikan rekapitulasi mutasi nilai buku Barang Milik Negara Peralatan dan
Mesin selama Tahun 2015 sebagai berikut ;
Tabel 5
Mutasi Peralatan dan Mesin BBLK Jakarta TA 2015
Sumber Dana Anggaran dalam DIPA BBLK Jakarta Tahun Anggaran 2015 Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Jakarta sebesar Rp. 20.781.190.000,- apabila dirinci per belanja
adalah sebagai berikut:
Tabel 7
Rincian Anggaran BBLK Jakarta Tahun Anggaran 2015
Alokasi Setelah
No Jenis Belanja Alokasi Awal
Revisi
1 Belanja Pegawai PNS 4.934.190.000 4.934.190.000
5111 Bel. Gaji & Tunjangan PNS 4.586.574.000 4.809.486.000
5122 Belanja Lembur 347.616.000 124.704.000
2 Belanja Barang : 7.647.000.000 7.647.000.000
5211 Belanja Barang Operasional 3.281.975.000 1.024.880.000
5212 Blj.Barang non Operasional 622.380.000 40.280.000
5218 Belanja Barang Persediaan - 3.190.715.000
5221 Belanja Jasa 632.250.000 1.013.560.000
5231 Belanja Pemeliharaan 1.472.190.000 1.558.463.000
5241 Belanja Perjalanan DN 1.638.205.000 819.102.000
3 Belanja Barang BLU : 3.000.000.000 3.300.000.000
5251 Belanja Barang BLU 3.000.000.000 3.300.000.000
4 Belanja Modal : 4.900.000.000 4.900.000.000
5321 Bel, Modal Prltn & Mesin 2.410.345.000 2.410.345.000
5331 Bel. Modal Gdg & Bangunan 2.489.655.000 2.489.655.000
TOTAL 20.481.190.000 20.781.190.000
Apabila komposisi Belanja BBLK Jakarta dalam DIPA Tahun Anggaran 2014 digambarkan dalam
bentuk grafik maka dapat disajikan sebagai berikut :
Non Operasional;
Jasa; 1.013.560.000 ;
40.280.000 ; 0% 5%
Pegawai;
4.934.190.000 ; 24%
Modal;
4.900.000.000 ; 24%
Sedangkan target sumber dana yang berasal dari penerimaan Badan Layanan Umum sebesar
Rp.3.300.000.000,- terbagi untuk belanja sebagai berikut :
Tabel 8
Uraian Target Sumber Dana BLU BBLK Jakarta Tahun 2015
Alokasi dana untuk kegiatan/program sesuai dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut ;
A. Dasar Hukum
a) Peraturan Presiden No. 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
b) Instruksi Presiden No. 3 tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan;
c) Instruksi Presiden No. 9 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2011;
d) Instruksi Presiden No. 14 tahun 2011 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pembangunan Nasional Tahun 2011;
e) Keputusan Menteri Kesehatan No. 558/Menkes/Per/VII/2006 tentang Organisasi
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta
f) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 021/Menkes/SK/I/2011 tentang Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014;
g) Keputusan Menteri Kesehatan No. 1099/Menkes/SK/VI/2011 tentang Indikator
Kinerja Utama Tingkat Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014;
h) Keputusan Menteri Keuangan R.I No. 34/KMK.05/2010 tanggal 26 Januari 2010
Penetapan BBLK Jakarta sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan BLU.
i) Pakta Integritas Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta Tahun 2015;
j) Rencana Strategis (Renstra) Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta Tahun 2014 -
2019.
k) Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta
Tahun 2015.
2. Sasaran Strategis
Sasaran Strategis BBLK Jakarta dalam rencana strategis tahun 2015 – 2019
ditetapkan dengan tema peningkatan pendapatan Badan Layanan Umum dengan
pertumbuhan laboratorium Klinik, uji kesehatan standar, dan peningkatan pendapatan
melalui penyelenggaraan Pemantapan Mutu Eksternal dan kegiatan bimbingan teknis
laboratorium, serta membangun Budaya Layanan Prima.
Sasaran strategis yang ditetapkan mencakup empat aspek yaitu aspek pemangku
kuasa (stakeholder), aspek keuangan (financial), aspek proses bisnis internal dan aspek
pembelajaran dan pertumbuhan. Masing-masing aspek diukur dengan penetapan
indikator yang jelas, misalnya aspek pemangku kekuasaan diukur dengan dua indikator,
aspek keuangan diukur dengan 2 indikator, aspek proses bisnis internal dengan 12
indikator dan aspek pertumbuhan dan pembelajaran dengan 4 indikator.
Selanjutnya Indikator-indikator tersebut ditetapkan sebagai indikator kinerja
utama (IKU) yang merupakan tanggungjawab institusi dan Indikator Kinerja Terpilih
yang menjadi tanggungjawab pimpinan.
Sasaran strategis yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun sebagaimana
ditetapkan dalam Rencana Strategis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta Tahun
2014-2019 adalah sebagai berikut ;
2 Tingkat Kepesertaan penyelenggaraan PME Peserta 450 600 750 900 1.150
3 Jumlah Lab. yang dibina Laboratorium 300 375 500 600 700
2 Jumlah Jenis Pemeriksaan yang terakreditasi Pemeriksaan 80 100 120 140 160
Terwujudnya program
1 Jumlah Mou yang berjalan efektif Dok.Perjanjian 15 20 30 40 50
pemasaran
A. PERSPEKTIF STAKEHOLDER
B. PERSPEKTIF FINANSIAL
Terwujudnya Efisiensi Biaya 2 Perbandingan Pndptn dgn Biaya Operasional (POBO) Persentase 30
Terwujudnya layanan lab kesmas 1 Jumlah pemeriksaaan Lab. Kes Mas Parameter 110.396
Terwujudnya SDM yang kompeten 1 Persentase SDM yang sesuai dengan kebutuhan jabatan Persentase 70
Sasaran, indikator dan target tersebut akan dicapai dengan anggaran sebesar
Rp.20.781.190.000,- yang telah tertuang dalam DIPA Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta
DIPA.Nomor DIPA-024-04.2.41560/2015 Tanggal 14 November 2015 Tahun Anggaran 2015.
Selanjutnya sasaran strategi, indikator dan terget tersebut dijabarkan ke dalam program
kerja strategis setiap tahun. Program kerja strategis tahun 2015 dapat disajikan sebagai berikut ;
Perspektif Proses Bisnis Internal : terwujudnya layanan lab. Klinik dan uji kesehatan
Indikator : Jumlah pemeriksaan laboratorium klinik dan uji kesehatan
Program Kerja :
Pelayanan pemeriksaan lab klinik dan uji kesehatan dengan layanan
prima,
Optimalisasi kemampuan pemeriksaan
Optimalisasi peralatan dan bahan reagensia
Perluasan ruang lingkup akreditasi
Optimalisasi waktu pelayanan sesuai dengan standar
3. Melakukan Kaji Ulang Manajemen dan Menyusun Rencana Aksi untuk kegiatan tahun
berikutnya. Beberapa rekomendasi dan kesepatakan hasil kaji ulang tersebut diantaranya
adalah:
Melakukan evaluasi dan pembahasan kembali ketajaman Visi dan Misi Balai.
Menyempurnakan dan mempertajam tujuan, sasaran dan target kinerja Tahun 2015.
Melakukan integrasi kegiatan kedalam unit-unit kerja penghasil (revenue centre) baik
target, kemampuan capaian realisasi baik volume maupun rupiah.
Komitmen terhadap pencapaian dan peningkatan mutu layanan
Penyusunan Rencana Aksi yang merupakan program kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun
ditujukan untuk mengantisipasi pelaksanaan kegiatan di tahun yang akan datang, dalam rangka
memperbaiki dan meningkatkan kapasitas dan kualitas pelaksanaan anggaran dan kinerja balai
Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta.
Tabel 14
Kinerja Instalasi Patologi Klinik Tahun 2015
Tahun 2015
No Jenis Pemeriksaan (sampel) Target Realisasi % tase
1 Hematologi 4.500 648 14,40
2 Kimia Klinik 7.600 5.199 68,41
3 Urinalisa 1.500 220 14,67
Jumlah Parameter Pemeriksaan 14.960 6.067 40,47
Capaian Pendapatan (Rupiah) 1.163.190.322 681.595.161 58,60
Urinalisa;
220; 3%
Hematologi;
648; 11%
Kimia Klinik;
5199; 86%
Dari capaian Kinerja Instalasi Imunologi tersebut terdiri dari capaian kinerja rutin
sebanyak 707 dari target sebesar 8.360 paramater dan sisanya sebesar 31.109 merupakan
kinerja program survai. Apabila digambarkan ke dalam Grafik akan terlihat sebagai berikut ;
Rutin; 707;
2%
Survai;
31109; 98%
c. Kinerja Virologi
Pelayanan Instalasi Virologi pada Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta
mencakup jenis pemeriksaan Flu Burung (H5N1), Swine Flu (H1N1 Pandemi), DHF, DHF
subtype) Hepatitis B, Hepatitis B (subtype), Hepatitis C (HCV), Hepatitis C (subtype), HIV,
HIV (subtype), M Tubercolosa, MDR M.Tubercolosa, salmonella typhi dan EHEC-0157
(subtype). Selama tahun 2015 dari target sebanyak 446 parameter yang ditetapkan
terrealisasi sebesar 356 parameter atau sebesar 79,82 persen.
MIKROBIOLOGI 38.929
A Pemeriksaan Mikroskopik 310
B Biakan/Uji Kepekaan (cairan tubuh manusia) 304
C Bakteriologi Air 11.873
D Bakteriologi Makanan/Minuman Siap Saji 12.123
E Bakteriologi Makanan/ Minuman Dalam Kemasan (Kuantitatif) 721
F Bakteriologi Udara ( Paket ) Terdiri dari : 2.123
G Bakteriologi Rectal Swab (Kualitatif) 4.590
H Bakteriologi Usap Alat Makan/ Medis ( Kualitatif) 6.291
I Bakteriologi Jamu/ obat tradisional/ Kosmetik ( Kualitatif) 594
J Uji Fungsi Autoclave 4
38.929
37.950
76.074
71.940
Indikator Kinerja Mutu Pelayanan dan Manfaat Bagi Masyarakat (bobot 35%)
NO INDIKATOR Target Realisasi
Tingkat kinerja Badan Layanan Umum BBLK Jakarta tahun 2015 tercapai
diatas target yang ditetapkan dengan total skor sebesar 80,85 dan tingkat kinerja BLU
tahun 2015 termasuk dalam kategori AA (80 – 95) dengan predikat sebutan “tinggi”
kategori “sehat”.
Total Realisasi nilai indeks sesuai tabel tersebut diatas adalah 3,05,
dengan demikian nilai indeks unit pelayanan 76,34 persen dengan kategori mutu
pelayanan B dan Kinerja unit pelayanan baik.
Kinerja Pendapatan
Dari tabel tersebut diatas maka target kinerja aspek financial berdasarkan
efisiensi operasional melalui perbandingan pendapatan BLU dengan total biaya
operasional tahun 2015 tercapai 136,52%.
Target peserta PME yang ditetapkan Tahun 2015 adalah sebanyak 550
peserta. Capaian realisasi tahun 2015 sebanyak 499 atau sebesar 90,73
persen.
14.960
8.360
6.067
2.166
707 446 356 200
76.074
71.940
37.950 38.929
Mikrobiologi Kimkes
Target Realisasi
c. Peningkatan SILK,
Sasaran kinerja peningkatan SILK diukur melalui indikator jumlah modul SILK
yang diimplementasikan. Target modul yang diimplementasikan yang ditetapkan
untuk tahun 2015 adalah 0 atau belum ditargetkan. Hal ini mengingat
pengembangan SILK masih dalam tahap ujicoba.
A. PERSPEKTIF STAKEHOLDER
B. PERSPEKTIF FINANSIAL
Terwujudnya Efisiensi Biaya 2 Perbandingan Pndptn dgn Biaya Operasional (POBO) Persentase 30 37,38
Terwujudnya layanan lab kesmas 1 Jumlah pemeriksaaan Lab. Kes Mas Parameter 110.396 115.003
Terwujudnya SDM yang kompeten 1 Persentase SDM yang sesuai dengan kebutuhan jabatan Persentase 70 90
Terwujudnya Sarpras yang handal 4 Persentase Sarpras yang sesuai standard Pelayanan Persentase 65 65
4. Program Unggulan
Program yang menjadi unggulan pada Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta
adalah Pemeriksaan Kimia Kesehatan dan Lingkungan serta Pemeriksaan
Mikrobiologi. Balai Besar Laboratorium Kesehatan juga sedang mengembangkan
untuk unggulan pelayanan diklat dan pemeriksaan kultur TB.
B. Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta TA 2015 yang
tertuang dalam DIPA Tahun Anggaran 2015 Nomor DIPA-024-04.41560/2015 Tanggal 14
November 2014 untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Besar laboratorium
Kesehatan Jakarta ditetapkan sebesar Rp.20.781.190.000,- dengan rincian sebagai
berikut:
1. Belanja Rupiah Murni sebesar Rp. 17.481.190.000,- dengan total realisasi per 31
Desember 2015 adalah sebesar Rp. 15.901.089.183,- yang berarti sebesar 90,96
persen dari total anggaran Rupiah Murni per 31 Desember 2015.
2. Belanja dari Penerimaan PNBP/BLU dengan target/pagu sebesar Rp.3.300.000.000,-
dan telah terealisasi sebesar Rp.2.861.838.520,- atau sebesar 86,72 persen per 31
Desember 2015.
A. KESIMPULAN
Pencapaian kinerja kegiatan yang mendukung program tidak selalu dapat
tergambarkan dalam keberhasilan atau hambatan pencapaian indikator sasaran program,
karena masih dipengaruhi oleh pencapaian kinerja kegiatan dan program dari sektor lain,
sementara laporan tahunan Balai Besar laboratorium Kesehatan Jakata didasarkan pada
tugas pokok dan fungsi.
Dengan demikian tinggi rendahnya kinerja tergantung kepada tinggi rendahnya
pencapaian tugas pokok dan fungsi yang telah dibebankan kepada satuan kerja yang
bersangkutan yang dalam hal ini sangat dipengaruhi oleh ketersediaan anggaran untuk
merealisasikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa pengembangan dan inovasi satuan kerja
sangat bergantung kepada kemampuan masing-masing satker dalam mengembangkan
sinerginya dengan tidak melupakan tugas pokok dan fungsi yang diembannya.
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta, menapaki tahun kelima menjadi satuan
Kerja Badan Layanan Umum masih terbelenggu oleh prinsip lama sebagai perpanjangan
tangan pemerintah pusat. Oleh karena itu orientasi bisnis, inovasi dan pengembangan
menuju laboratorium unggulan masih terus diupayakan sejalan dengan perubahan visi, misi,
budaya dan orientasi kerja komponen-komponen satuan kerjanya.
Dengan usaha dan kerja keras Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta dapat
mencapai tingkat kinerja/kesehatan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta tahun
2014 berdasarkan penilaian ketiga indikator kinerja Badan Layanan Umum (keuangan,
operasional/pelayanan dan mutu serta manfaat bagi masyarakat) memperoleh nilai sebesar
80,85 (20,10 + 27,25 + 33,50) yang berarti tingkat kinerja/kesehatan Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Jakarta masuk dalam kategori AA (80-95 0 atau “SEHAT”.
Dari hasil audit terhadap Laporan Keuangan Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Jakarta atas Laporan Keuangan Tahun 2014 oleh Akuntan Publik Nursalim, Nursehan dan
Sinarahardja diperoleh opini “Wajar Tanpa Pengecualian” (WTP).
Demikian juga dengan Capaian Pelayanan, dimana standar mutu merupakan kata
kunci dalam pengujian laboratorium, dan Tahun 2015 Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Jakarta telah memperoleh pengakuan standar mutu oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN)
dan Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK).
Disisi lain, dengan posisi anggaran yang mencukupi untuk pelaksanaan operasional
tugas pokok dan aksi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta mampu merealisasikan
TARGET
No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR Satuan
2015
A. PERSPEKTIF STAKEHOLDER
B. PERSPEKTIF FINANSIAL
Terwujudnya Efisiensi Biaya 2 Perbandingan Pndptn dgn Biaya Operasional (POBO) Persentase 30
Terwujudnya layanan lab kesmas 1 Jumlah pemeriksaaan Lab. Kes Mas Parameter 110.396
Terwujudnya SDM yang kompeten 1 Persentase SDM yang sesuai dengan kebutuhan jabatan Persentase 70
Jumlah Anggaran untuk Program/Kegiatan pada BBLK Jakarta TA 2015 adalah sebesar
Rp. 20.781.190.000,-
DKI Jakarta