Professional Documents
Culture Documents
leukimia
Di susun oleh :
Patogenesis
Leukemia akut dan kronis merupakan suatu bentuk keganasan atau maligna
yang muncul dari perbanyakan klonal sel-sel pembentuk sel darah yang tidak
terkontrol. Mekanisme kontrol seluler normal mungkin tidak bekerja dengan
baik akibat adanya perubahan pada kode genetik yang seharusnya
bertanggung jawab atas pengaturan pertubuhan sel dan diferensiasi.
Sel-sel leukemia menjalani waktu daur ulang yang lebih lambat dibandingkan
sel normal. Proses pematangan atau maturasi berjalan tidak lengkap dan
lambat dan bertahan hidup lebih lama dibandingkan sel sejenis yang normal.
Tipe leukimia
Leukimia dibagi menjadadi dua tipe umum, yaitu :
1. Leukimia limfositik. Disebabkan oleh produksi sel limfoid yang
bersifat kanker, biasanya dimulai dinodus limfe atau jaringan
limfositik lain dan menyebar ke darah tubuh lainnya.
2. leukimia mielogenosa. Dimulai dengan produksi sel ,mielogenosa
muda yang bersifat kanker disumsum tulang dan kemudian menyebar
ke seluruh tubuh, sehingga sel darah putih diproduksi dilimfe dan
hati. Pada leukimia mielogenosa, kadang – kadang proses yang
bersifat kanker itu memproduksi sel yang berdiferensiasi sebagian,
menghasilkan apa yang disebut leukimia basofilik, atau leukimia
monositik. Namun, yang lebihbsering terjadi ialah sel leukimia
dengan bentuk yang aneh dan tidak berdiferensiasi serta tidak identik
dengan apapun sel darah putih yang normal. Biasanya bila sel
semakin tidak berdiferensiasi, maka leukimia yang terjadi semakin
akut dan jika tidak diobati akan menyebabkan kematian dalam waktu
beberapa bulan. Pada beberapa sel yang sering berdiferensiasi,
prosesnya dapat berlangsung kronis, kadang – kadang begitu
lambatnya sampai lebih dari 10 hingga 20 tahun. Sel leukimia,
khususnya sel yang sangat tidak berdiferensiasi, biasanya tidak
berfungsi memberikan perlindungan normal terhadap infeksi.
Pengaruh leukimia pada tubuh
Efek pertama leukimia adalah pertumbuhan metastatik sel leukimia
ditempat yang abnormal dalam tubuh. Sel leukimia dari sumsum tulang dapat
berkembangbiak sedemikian hebatnya sehingga dapat menginvasi tulang
disekitarnya, menimbulkan rasa nyeri dan pada ahirnya tulang cenderung
mudah fraktur.
Hampir semua sel leukimia akan menyebar ke limpa, nodus limfe, hati
dan daerah pembuluh darah lainnya, tanpa menghiraukan apakah leukimia itu
berasal dari sumsum tulang atau nodus limfe. Efek umum leukimia adalah
timbulnya infeksi , anemia berat dan kecenderungan untuk berdarah karena
terjadi trombositopenia (kekurangan trombosit). Berbagai pengaruh ini
terutama diakibatkan oleh penggantian sel normal di sumsum tulang dan sel
limfoid oleh sel leukomik yang tidak berfungsi.
Akhirnya, pengaruh leukimia yang penting pada tubuh adalah
penggunaan bahan metabolik yang berlebihan oleh sel kanker yang sedang
tumbuh. Jaringan leukemik memproduksi kembali sel – sel baru dengan begitu
cepat, sehingga timbul kebutuhan makanan yang besar sekali dari cadangan
tubuh, khususnya asam amino dan vitamin. Akibatnya, energi pasien menjadi
sangat berkurang dan penggunaan asam amino yang berlebihan khususnya
menyebabkan jaringan protein tubuh yang normal mengalami kemunduran
yang cepat. Jadi, saat jaringan leukemik tubuh, jaringan lain akan melemah.
Setelah mengalami kelaparan metabolik yang bekepanjangan, hal ini saja
sudah cukup untuk menyebabkan kematian.
POLISITEMIA
Polisitemia sekunder.
Polisitemia Vera(Eritremia).
polisitemia vera adalah , keadaan dengan jumlah sel darah merah yang dapat
mencapai 7 sampai 8 juta/mm3 dan hematokrit yang dapat mencapai 60
sampai 70 persen melebihi nilai normalnya sebesar 40 sampai 45 persen.
PATOFISIOLOGI
Penyakit leukemia ditandai oleh adanya proliferasi tak terkendali dari satu
atau beberapa jenis sel darah. Hal ini terjadi karena adanya perubahan
pada kromosom sel induksistem hemopoetik. Sel sistem hemopoetik adalah sel
yang terus menerus berproliferasi,karena itu sel ini lebih potensial untuk
bcrtransformasi menjadi sel ganas dan lebih pekaterhadap obat toksik seperti
sitostatika dan radiasi. Penelitian morfologik
menunjukkan bahwa pada Leukemia Limfositik Akut (LLA) terjadi hambatan dif
erensiasi dan sellimfoblas yang neoplastik memperlihatkan waktu generasi
yang memanjang, bukanmemendek. Oleh karena itu, akumulasi sel blas terjadi
akibat ekspansi klonal dan kegagalan pematangan progeni menjadi sel
matur fungsional. Akibat penumpukan sel blas di sumsumtulang, sel bakal
hemopoetik mengalami tekanan (sudoyo, 2007)Kelainan paling mendasar
dalam proses terjadinya keganasan adalah kelainangenetik sel. Proses
transformasi menjadi sel ganas dimulai saat DNA gen suatu selmengalami
perubahan. Akibat proliferasi sel yang tidak terkendali ini tcrjadi kenaikan
kadarsatu atau beberapa jenis sel darah dan penghambatan pembentukan sel
darah lainnya denganakibat terjadinya anemia, trombositopenia dan
granulositopenia.Perubahan kromosom yang terjadi merupakan tahap awal
onkogenesis dan prosesnyasangat kompleks, melibatkan faktor intrinsik (host)
dan ekstrinsik (lingkungan).Leukemia diduga mulai sebagai suatu proliferasi
local dari sel neoplastik, timbuldalam sumsum tulang dan limfe noduli (dimana
limfosit terutama dibentuk) atau dalam lien,hepar dan tymus. Sel neoplastik ini
kemudian disebarkan melalui aliran darah yangkemudian tersangkut dalam
jaringan pembentuk darah dimana terus terjadi
aktifitas proliferasi, menginfiltrasi banyak jaringan tubuh,
misalnya tulang dan ginjal. Gambarandarah menunjukan sel yang inmatur.
Lebih sering limfosit dan kadang-kadang mieloblast.
Normalnya tulang marrow diganti dengan tumor yang malignan, imaturnya sel
blast.Adanya proliferasi sel blast, produksi eritrosit dan platelet terganggu
sehingga akanmenimbulkan anemia dan trombositipenia (aguayo dkk, 2006)
5.Interleukin-6 (IL-6)
IL-6 adalah sitokin proinflamasi dan imunosupresif. Meningkatkan serum IL-
6, berhubungan dengan prognosis yang buruk dan kecilnya peluang hidup
pasien CLL.