You are on page 1of 7

Percobaan IVa

OSILATOR NON SINUSOIDAL


Sara Sihombing(14S14005)
Asisten : Laba Berutu
Tanggal Percobaan : 18/11/2016
ELS3102 Praktikum Elektronika II
Laboratorium Dasar Teknik Elektro – Institut Teknologi Del
tertutup dengan keseluruhan loop bersifat inverting.
Abstrak Alternatif pembentukan loop tersebut ditunjukkan pada
Pada percobaan Modul 4b ini dilakukan tiga percobaan Gambar 35.
yaitu rangkaian pembangkit gelombang segitiga,
pembangkit gelombang persegi dan pembangkit
gelombang cincin. Pada rangkaian oasilator RC
dilakukan dua pengamatan yaitu pengamatan osilasi dan
kriteria osilasi serta pengendalian amplitudo. Pada
setiap rangkaian osilator haruslah memenuhi kriteria
barkhausen, perbedaannya yaitu terletak pada frekuensi
sinyal yang dibangkitkan dan amplitude output yang
dihasilkan. Hasil yang diharapkan pada praktikum ini
yaitu praktikan mampu memahami beberapa hal sesia Fungsi komparator dengan histeresis atau bistable
spesifikasi yang di berikan pada tujuan. multivibrator adalah mempertahankan keadaan pada status
tertentu sehingga ada sinyal luar yang memaksa perubahan
Kata Kunci: Osilator status tersebut. Fungsi penunda adalah untuk memberikan
selisih waktu antara perubahan pada output komparator atau
I. PENDAHULUAN multivibrator kembali ke input komparator atau
Ada dua jenis rangkaian umpan balik, yaitu rangkaian multivibrator tersebut. Secara keseluruhan fungsi dalam satu
umpan balik positif dan rangkaian umpan balik negatif. loop haruslah bersifat inverting atau membalikkan sinyal.
Rangkaian umpan balik positif dapat digunakan untuk
membentuk rangkaian osilator. Rangkaian osilator mampu 2.2 KOMPARATOR DENGAN HISTERESIS
membangkitkan sinyal tertentu secara konstan dengan Alternatif cara untuk memperoleh komparator dengan
frekuensi dan amplitude tertentu. Pada percobaan ini akan histeresis adalah dengan menggunakan penguat operasional
diamati rangkaian osilator yang membangkitkan sinyal non
dan resistor pembagi tegangan. Gambar 36 menunjukkan
sinusoidal. Praktikan akan dikenalkan pada rangkaian rangkaian komparator dengan histeresis non inverting
osilator menggunakan op-amp, transistor BJT serta Kristal berikut kurva karakteristik alih tegangan (VTC)- nya.
sesuai dengan pilihan yang dibuat. Rangkaian komparator dengan histeresis inverting berikut
Adapun tujuan praktikum kali ini adalah sebagai kurva karakteristik alih tegangan (VTC)-nya ditunjukkan
berikut : pada Gambar 37. Pada kedua gambar tersebut VS
a. Mengamati dan mengenali prinsip pembangkit sinyal menyatakan tegangan saturasi keluaran penguat operasional.
nonsinusoidal dengan umpan balik rangkaian tunda
dan komparator
b. Merancang dan mengimplementasikan pembangkit
gelombang segitiga dan persegi
c. Merancang dan mengimplementasikan pembangkit
gelombang segitiga
d. Mengamati dan menganalisa osilator cincin(ring
oscilator)

II. LANDASAN TEORI

2.1 PRINSIP PEMBANGKIT GELOMBANG NONSINUSOIDAL


Gambar 36 (a) Komparator dengan Histeresis dan
Prinsip Umum (b) Kurva Karakteristik Alih Tegangangannya
Secara umum osilator nonsinusoidal atau juga dikenal
sebagai astable multivibrator dapat memanfaatkan fungsi
penunda sinyal, inverting, dan/ atau komparasi dengan
histeresis atau bistable multivibrator. Bagian-bagian
tersebut dapat Bagian-bagian tersebut dirangkai dalam loop
Pembangkit Gelombang Persegi
Rangkaian pembangkit gelombang segitiga dapat dibangun
dengan memanfaatkan komparator dengan histeressis
inverting dan rangkaian RC orde 1. Rangkaian ini tampak
pada Gambar 39.

Gambar 37 (a) Komparator dengan Histeresis Inverting dan


(b) Kurva Karakteristik Alih Tegangangannya

2.3 RANGKAIAN TUNDA

Rangkaian tunda dapat diimplementasikan dengan beberapa Gambar 39 Pembangkit Gelombang Persegi
cara. Rangkaian tunda inverting dapat dibangun dengan
integrator dengan penguat operasional dan rangkaian tunda Rangkaian pembangkit gelombang segitiga ini akan
noninverting dapat dibangun dengan rangkaian resistor dan memberikan sinyal dengan frekuensi sbb.:
kapasitor orde satu (RC orde 1 sebagai filter frekuensi 1
rendah LPF). Penggunaan integrator memberikan skala 𝑓=
waktu tunda linier sedangkan rangkaian RC orde 1 𝑅1
4𝐶𝑅𝑙𝑛 (2 + 1)
memberikan waktu tunda mengikuti fungsi eksponensial 𝑅2
negatif. Gelombang persegi yang dihasilkan mempunyai tegangan
+Vs dan -Vs.
2.4 RANGKAIAN PEMBANGKIT GELOMBANG
NONSINUSOIDAL
Pembangkit Gelombang Segitiga Osilator Cincin (Ring Oscilator)
Rangkaian pembangkit gelombang segitiga dapat dibangun Osilator cincin dapat dibangun dengan sejumlah ganjil
dengan memanfaatkan komparator dengan histeressis inverter CMOS dan penunda waktu yang disusun dalam satu
noninverting dan rangkaian integrator. Rangkaian ini loop. Secara alamiah setiap inverter juga mempunyai waktu
tampak pada Gambar 38. tunda dengan demikian sejumlah ganjil inverter yang
disusun dalam satu loop juga akan membentuk osilator
seperti ditunjukkan pada Gambar 40. Untuk memperoleh
frekuensi yang lebih rendah waktu tunda tiap inverter dapat
diperbesar dengan menambahkan kapasitor yang terhubung
dengan ground pada output inverter.

Gambar 38 Pembangkit Gelombang Segitiga


Rangkaian pembangkit gelombang segitiga ini akan
memberikan sinyal dengan frekuensi dan amplituda pada
persamaan berikut. Gambar 40 Osilator Cincin

𝑅2 Frekuensi sinyal yang dihasilkan oleh osilator cincin ini


𝑓= adalah
4𝑅1 𝐶𝑅
1
𝑅1 𝑓=
𝑉𝑚 = 𝑉 2𝑛𝑡𝑑
𝑅2 𝑠
Untuk memastikan komparator berfungsi baik maka nilai
harus dipenuhi resistansi R2 > R1. Selain menghasilkan Dalam hal ini n adalah jumlah inverter dan td adalah delay
gelombang segitiga, rangkaian tersebut juga menghasilkan rata-rata inverter.
gelombang persegi pada output komparatornya dengan
tegangan +Vs dan -Vs. 2.5 PENGATURAN DUTY CYCLE

Rangkaian osilator di atas menghasilkan gelombang simetris


dengan duty cycle 50%. Untuk menghasilkan gelombang
asimetris atau duty cycle bukan 50% dapat dengan mudah 2.6 BACAAN LANJUT
dilakukan dengan mengatur nilai waktu tunda yang berbeda
saat naik dan saat turun. Cara ini dapat dilakukan dengan Sedra, A dan Smith, K. Microelectronic Circuits,
menggantikan resistor rangkaian tunda pada integrator atau International 6th Edition, Oxford University Press, 2011
rangkaian RC orde 1 dengan dua buah resistansi yang Bab ... tentang Osilator.
berbeda masing-masing terhubung seri dengan dioda yang
berlawanan arah. Contoh untuk pembangkit gelombang III. METODOLOGI
segitiga dengan waktu naik dan turun berbeda tampak pada
Gambar 41. Resistansi RA akan menentukan waktu tunda Komponen dan peralatan:
naik dan resistansi RB menentukan waktu tunda turun. a) Breadboard
b) Komponen aktif Opamp 741 dan inverter CMOS
4007
c) Komponen pasif Resistor, dan kapasitor
d) Kabel AWG 22
e) Aerosol udara terkompresi
f) Generator sinyal
g) Osiloskop
h) Multimeter (minimum 2 bh)
i) Catu Daya Ter-regulasi (2 bh)
j) Kabel dan aksesoris pengukuran

Langkah Percobaan

a. PEMBANGKIT GELOMBANG SEGITIGA


menyusun rangkaian seperti yang telah
dipersiapkan rancangannya pada TP

Gambar 41 Pembangkit Gelombang Asimetrik (a)


Segitiga dan (b) Persegi kanal 1 osiloskop untuk keluaran integrator dan
kanal 2 untuk keluaran input komparator
Prinsip yang sama dapat digunakan pada rangkaian
pembangkit sinyal persegi dengan menggantikan resistansi
rangkaian orde 1 dengan dua resistansi masing-masing
terhubung seri dengan dioda yang berlawanan arah. memutus hubungan antara komparator dan
integrator dan melihat hasil input komparator dan
output omparator dalam mode XY
Pada rangkaian pembangkit segitiga resistor RA
menentukan lama sinyal naik dan tegangan negatif pada
output komparator. Sedangkan resistor RB menentukan Gambar 3-1 Langkah Percobaan 3
lama sinyal turun atau tegangan positif pada komparator.
Dengan merujuk duty cycle pada output sinyal persegi dari b. PEMBANGKIT GELOMBANG PERSEGI
komparator rangkaian pada Gambar 41 (a), nilai resistansi
Menggunakan susunan rangkaian osilator penggeser fasa
tersebut dapat ditentukan dengan persamaan berikut: dan Rf diatur agar output 18Vpp
2 𝑅2 𝑉𝑠 − 𝑉𝐷 1 − 𝐷
𝑅𝐴 =
𝐶 𝑅1 𝑉𝑠 𝑓
2 𝑅2 𝑉𝑠 − 𝑉𝐷 𝐷
𝑅𝐵 = menyusun rangkaian seperti yang telah dipersiapkan
𝐶 𝑅1 𝑉𝑠 𝑓

dengan D duty cycle dan f frekuensi gelombang yang


dibangkitkan. Sedangkan untuk rangkaian pada Gambar 41 memutuskan hubungan antara komparator dan integrator
(b) nilai resistansi dapat ditentukan dengan persamaan dan melihat hasil input komparator dan output komparator
berikut: dalam mode XY
𝐷 Gambar 3-2 Langkah Percobaan 4
𝑅𝐴 =
2(𝑅1 + 𝑅2 )(𝑉𝑠 − 𝑉𝐷 )
𝑓𝐶𝑙𝑛 ( )
𝑅1 𝑉𝑠 − (𝑅1 + 𝑅2 )𝑉𝐷

1−𝐷
𝑅𝐴 =
2(𝑅1 + 𝑅2 )(𝑉𝑠 − 𝑉𝐷 )
𝑓𝐶𝑙𝑛 ( )
𝑅1 𝑉𝑠 − (𝑅1 + 𝑅2 )𝑉𝐷
c. OSILATOR CINCIN
Membuat rangkaian Osilator Cincin dengan
3 inverter

BNC dipasangkan pada beban kapasitif


osiloskop dan kanal osiloskop digunakan
untuk mengamati sinyal output dan kanal
osiloskop lain untuk mengamati inputnya

dengan satu sinyal dengan osiloskop,


mencatat frekuensi untuk osilator cincin
dengan 3,5 hingga 7 inverter Gambar 4-1 Rangkaian Simulasi Pembangkit Sinyal
Segitiga (Kanal 1 Output Integrator Kanal 2 Output
Gambar 3-3 Langkah Percobaan 5
Komparator)

IV. HASIL DAN ANALISIS

 PEMBANGKIT GELOMBANG SEGITIGA


Pada pembangkit gelombang segitiga diminta frekuensi 1
kHz dan amplitudo 9 Vpp.
𝑉𝑝𝑝
(𝑉𝑠 = 15𝑉; 𝑉𝑚 = = 4,5𝑉)
2

Gambar 4-2 Rangkaian Simulasi Pembangkit Sinyal


Segitiga (Kanal 1 Input Komparator Kanal 2 Output
Komparator)
Sehingga diperoleh hasil pembangkit sinyal sebagai berikut :

Sinyal output integrator


Perhitungan :
1 𝑅2 1
𝑓= Frekuensi
4 𝑅1 𝑅𝐶
𝑅1 872,2 Hz
𝑉𝑚 = 𝑉 Amplituda
𝑅2 𝑠
4,5 𝑅1 4,2 V
= 5 V/div, 500
15 𝑅2
𝑅1 µs/div
= 0,3
𝑅2
Berdasarkan perbandingan di atas maka dapat dipilih
nilai 𝑅1 = 3,3 𝑘Ω dan 𝑅2 = 10 𝑘Ω. Selanjutnya akan Sinyal output komparator
dilakukan perhitungan untuk R dan C.
1 𝑅2 1
𝑓= Frekuensi
4 𝑅1 𝑅𝐶
1 10 1 872,2 Hz
1𝑘 =
4 3 𝑅𝐶 Amplituda
𝑅𝑐 = 8,33 × 10−4 4,2 V
Maka dipilih C =𝑅 = 8,3 𝑘Ω 5 V/div, 250
Pada percobaan ini, praktikan diminta untuk µs/div
menyusun rangkaian menggunakan komponen-komponen
yang telah dihitung nilainya seperti pada rangkaian simulasi
berikut :
Kurva VTC
1 1
𝑓=
4 𝑅𝐶 ln (2 𝑅2 + 1)
Frekuensi 𝑅1
872Hz 𝑅1
Amplituda 𝑉𝑚 = 𝑉
𝑅2 𝑠
4,2 V 𝑉𝑚 𝑅1
5 V/div, 250 =
𝑉𝑠 𝑅2
µs/div 4,5 𝑅1
=
15 𝑅2
Berdasarkan hasil di atas, diketahui bahwa nilai 𝑅1
frekuensi dan amplitudo yang dihasilkan telah sesuai = 0,3
𝑅2
dengan spesifikasi yang diberikan. Nilai yang
diperoleh dari hasil percobaan mendekati nilai Berdasarkan perbandingan di atas, maka dapat dipilih
spesifikasi yang diinginkan. Di mana frekuensi yang 𝑅1 = 3,3 𝑘Ω dan 𝑅2 = 10 𝑘Ω. Selanjutnya dipilih
diinginkan adalah 1 kHz dan nilai frekuensi yang nilai C = 100 nF dan dilakukan perhitungan untuk nilai
diperoleh adalah 872,2 Hz serta amplitudo yang R.
diinginkan adalah 4,5 Vp dan nilai amplitudo yang 1 1
𝑓=
diperoleh adalag 4,2 Vp. Namun terdapat beberapa 4 𝑅𝐶 ln (2 𝑅2 + 1)
selisih antara kedua nilai yang kemungkinan 𝑅1
disebabkan adanya nilai toleransi pada komponen- 1 1
1𝑘 =
komponen yang digunakan (kapasitor dan resistor). 4 𝑅(100𝑛) ln (2 3 + 1)
Rangkaian Pembangkit Sinyal segitiga ini terdiri 10
atas pembangkit sinyal persegi yang merupakan input 𝑅 = 5,319 𝑘Ω
integrator. Kemudian pada tahap kedua rangkaian Pada percobaan ini, praktikan diminta untuk
integratornya dipasang terhadap response transien dari menyusun rangkaian menggunakan komponen-
rangkaian pertama. Hal ini menyebabkan terjadinya komponen yang telah dihitung nilainya seperti pada
waktu tunda sehingga gelombang outputnya berbentuk rangkaian simulasi berikut :
segitiga. Hal ini sesuai dengan prinsip rangkaian
integrator, di mana tegangan input akan diintegralkan
menjadi tegangan output (integral dari persegi adalah
segitiga).
Pada output komparator diperoleh data yang
lebih kecil dari nilai yang seharusnya, hal ini
kemungkinan disebabkan karena adanya efek slew rate
dan transien pada opamp serta nilai tolerasni pada
komponen yang digunakan dalam rangkaian.
Pada percobaan ini juga diperoleh kurva VTC
rangkaian komparator. Kurva VTC yang telah
diperoleh mirip dengan gambar kurva VTC rangkaian
komparator pada studi pustaka sebelumnya.

 PEMBANGKIT GELOMBANG PERSEGI


Pada percobaan ini diminta frekuensi osilasi 1 kHz. Gambar 4-3 Rangkaian Simulasi Pembangkit Sinyal
(Vpp = 9V; Vs = 15 V;; Vm = Vpp/2 = 4,5V) Persegi (Kanal 1 Input Komparator Kanal 2 Output
Komparator)
Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh adanya nilai
toleransi pada komponen yang digunakan.
Selain itu Pada percobaan juga diperoleh bahwa
bentuk tegangan pada output komparator (Vout) yang
dihasilkan adalah berbentuk trapesium namun kemiringan
pada garis vertical sangat sedikit, sehingga bentuk lebih
menyerupai bentuk persegi. Hal ini terjadi karena opamp
memiliki slewrate dan transien yang menyebabkan bentuk
gelombang tidak persegi sempurna. Untuk tegangan input
komparator (Vc) nilai didapat mirip gelombang segitiga. Hal
ini sesuai dengan teori karena Vc merupakan tegangan
output dari rangkaian tunda RC orde satu dengan input
merupakan Vout komparator.
Setelah hubungan rangkaian RC orde 1 diputus sesuai
Gambar 4-4 Rangkaian Simulasi Pembangkit Sinyal gambar 4 maka diperoleh kurva VTC rangkaian komparator.
Persegi (Kanal 1 Input Komparator Kanal 2 Output Terlihat bahwa batas tegangan ouput berkisar antara ±12V
Komparator) dan batas tegangan input berkisar ±7V. Batas tegangan ini
masih sedikit terlalu besar dikarenakan adanya efek slewrate
Sehingga diperoleh hasil pembangkit sinyal sebagai dan nilai toleransi pada komponen yang digunakan pada
percobaan.
berikut :
Sinyal output komparator
 OSILATOR CINCIN
Frekuensi Pada percobaan ketiga ini, praktikan belum dapat
1,674 Hz menyelesaikan percobaan sehingga praktikan hanya
Amplituda melakukan simulasi untuk memenuhi laporan ini. Untuk VDD
12,1 V sebesar 10 V dan CL sebesar 15 pF dapat diketahui dari
5 V/div, 250 datasheet nilai tamin = 20 ns dan tamax = 50 ns. Berdasarkan
persamaan berikut dapat diperoleh tabel di bawah ini.
µs/div
1
𝑓=
2𝑛𝑡𝑑
Sinyal input komparator
Frekuensi Osilator Cincin
Frekuensi
1,670 Hz Jumlah
Fmin (MHz) Fmax (MHz)
Amplituda Inverter
3,2 V
3 3.33 8.33
5 V/div, 250
µs/div
5 2 5

Kurva VTC 7 1.429 3.57

Ch1 : 5
V/div, Ch2 :
5 V/div, 250
µs/div

Berdasarkan hasil percobaan di atas, diperoleh bahwa


nilai frekuensi hasil percobaan yang diperoleh berbeda
dengan nilai frekuensi hasil perhitungan. Di mana nilai
frekuensi pada hasil percobaan adalah 1,674 kHz, sedangkan
pada percobaan ini frekuensi yang diinginkan adalah 1 kHz. Gambar 4-5 Pengamatan Osilator cincin dengan 3
inverter
status tersebut dan memberikan selisih waktu ketika
perubahannya.
 Rangakaian tunda yang dapat digunakan yaitu rangkaian
integrator dengan opamp (inverting) dan rangkaian RC
orde 1 (non inverting).
 Gelombang segitiga dibangkitkan dengan
memanfaatkan transien dari rangkaian tunda sehingga
terbentuk gelombang sinyal segitiga yang merupakan
kombinasi dari fungsi eksponensial negatif.
 Gelobang persegi dibangkitkan dengan mengambil
tegangan output komparator yang besarnya selalu ± Vs.
 Osilator cincin merupakan rangkaian loop tertutup dani
n jumlah inverter (dengan n bilangan ganjil). Frekuensi
Gambar 4-6 Pengamatan Osilator cincin dengan 5 yang dihasilkan berbanding terbalik dengan banyaknya
inverter inverter yang digunakan. Berarti semakin banyaknya
inverter maka rentang frekuensi yang dihasilkan menjadi
semakin kecil dan delay rata-rata juga semakin kecil.
 Duty cylce pada gelombang segitiga dan persegi diatur
dengan mengganti resistor rangkaian tunda
menggunakan 2 resistor yang masing-masing
dihubungkan dengan dioda. Satu resistor akan mengatur
waktu tunda naik dan resistor lain mengatur waktu tunda
turun.
 Transien dan slewrate dari opamp akan berpengaruh
pada bentuk gelombang, frekuensi, dan amplituda
outputnya.

REFERENCE
 https://www.scribd.com/document/293577995/
EL3109-4-13213060
 Mervin T.Hutabarat, Petunjuk Pratikum Elektronika II ,
Gambar 4-7 Pengamatan Osilator cincin dengan 7 Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI - ITB, 2015.
inverter  Adel S. Sedra dan Kennet C. Smith, Microelectronic
Pada simulasi tidak terlihat faktor slewrate yang Circuits 6th Edition, Oxford University Press, USA,
diakibatkan oleh beban kapasitif karena dianggap rangkaian 2013.
inverter ideal. Berdasarkan hasil percobaan maupun
perhitungan semakin banyak jumlah inverter maka akan
didapat frekuensi yang semakin rendah. Namun, rentang
nilai frekuensi akan semakin kecil dengan bertambahnya
jumlah inverter.
Namun yang dapat diamati disini ialah osilasi pada
rangkaian ini diakibatkan oleh delay rangkaian inverter.
Namun pada simulator nilai delay tidak sesuia dengan yang
ada pada data sheet hal ini mengakibatkan perbedaan hasil
perhitungan dengan hasil simulasi yang cukup besar dimana
semua frekuensi hasil simulasi berada dibawah frekuensi
minimum.

KESIMPULAN
 Prinsip pembangkitan sinyal nonsinusoidal pada osilator
yaitu dengan mengguankan rangkaian umpan balik
negatif.
 Rangkaian yang dapat digunakan yaitu rangkaian
komparator dengan histeresis dan rangakaian tunda.
Rangkaian komparator berfungsi untuk
mempertahankan keadaan pada status tertentu
sedangkan rangkaian tunda akan memaksa perubahan

You might also like