You are on page 1of 9

LAPORAN PRAKTIKUM ELKA ANALOG

NOMOR PERCOBAAN :7

JUDUL PERCOBAAN : DIODA ZENER SEBAGAI PENSTABIL

TEGANGAN (REGULATOR)

KELAS / GROUP : TT-3C / 8

NAMA PRAKTIKAN : 1. NINDYA ISDIARTI

2. PRIZENDA AFIF RUKMANA

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

DEPOK

2014
PERCOBAAN 7

DIODA ZENER SEBAGAI PENSTABIL TEGANGAN (REGULATOR)

1. TUJUAN
Menyelediki penggunaan dan batas operasi diode zener sebagai penstabil tegangan

2. DASAR TEORI
Dioda zener adalah komponen elektronika pasif yang masih merupakan keluarga dioda
biasa. Jika pada dioda biasa arus listrik dapat mengalir secara forward dengan drop
tegangan 0.2 – 0.7 (tergantung jenis bahan pembuatnya), dioda zener bekerja sebaliknya,
yakni dipasang secara reverse (jika digunakan sebagai penstabil tegangan DC). Besarnya
drop tegangan pada dioda biasa yang dipasang forward akan tetap meskipun sumber
tegangan diubah-ubah. Itu sebabnya dioda biasa sering digunakan sebagai komponen
untuk menurunkan tegangan DC tanpa mengurangi kapasitas arus listrik dari sumber
tersebut.
Dioda zener yang dipasang terbalik arah (reverse) yang diserikan dengan resistor untuk
membatasi arus zener akan berfungsi sebagai penstabil tegangan DC (searah), namun
demikian tegangan yang diberikan harus lebih besar dari tegangan zener. Jika dipasang
forward, maka zener tidak lagi berfungsi sebagai penstabil tegangan tetapi akan bekerja
seperti dioda biasa. Simbol dioda zener dapat dilihat di bawah ini.

Gambar di bawah adalah dioda zener yang dipasang reverse dan diserikan dengan sebuah
resistor sebelum dihubungkan pada battery (sumber tegangan). Jika tegangan sumber (V)
adalah 10Volt DC dan tegangan zener adalah 3 Volt, maka tegangan keluaran (VOut)
akan menjadi 3 Volt stabil hanya saja arusnya berkurang.
Rangkaian Dioda Zener

Di dunia elektronika, dioda zener sering dipakai pada rangkaian power supply atau
regulator DC untuk menghasilkan tegangan DC stabil. Meskipun arus keluaran menjadi
lebih kecil tetapi arus tersebut dapat dikuatkan kembali dengan rangkaian penguat arus.
Besarnya tegangan DC yang dapat distabilkan bervariasi, tergantung dari tipe zener yang
dirpoduksi. Label pada fisik dioda zener adalah besarnya tegangan searah yang dapat
distabilkan.

Jika tegangan sumber lebih kecil daripada tegangan yang tertera pada label dioda zener,
maka tegangan stabil output tidak akan tercapai. Contoh, dioda zener dengan tegangan 6
Volt dihubungkan seperti gambar di atas ke sumber tegangan DC 5 Volt, maka tegangan
output (VOut) tidak akan menjadi 6 Volt tetapi hampir sama dengan tegangan sumbernya.

Yang perlu diperhatikan ketika pemasangan dioda zener pada rangkaian regulator adalah
besarnya resistor seri dimana resistansinya harus dihitung berdasarkan kemampuan arus
maksimal. Jika resistor yang dipasang telalu kecil, maka dapat menyebabkan dioda zener
rusak karena kelebihan arus listrik.
3. ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN
No Alat – alat yang digunakan Jumlah
1 Sumber daya searah (1 – 18) V 1 buah
2 Voltmeter elektronik 1 buah
3 Dioda Zener 9,1 V (4739) 1 buah
4 Dioda Zener 7,5 V (4793) 1 buah
5 Resistor 47Ω, 100Ω, 470Ω, 10KΩ
6 Kabel – kabel penghubung

4. CARA MELAKUKAN PERCOBAAN


1. Buatlah rangkaian seperti gambar 1 dibawah

Gambar 1 Rangkaian diode zener regulator tegangan

2. Aturlah tegangan suplai sebesar 10 V, resistansi seri Rs sebesar 47Ω dan Rl 10kΩ
3. Ukurlah tegangan Vout dengan voltmeter elektronik
4. Naikan tegangan suplai menjadi 12 V lalu ulangi langkah 3)!
5. Gantilah beban Rl menjadi 470Ω (tegangan suplai tetap = 12 V dan ulangi langkah 3)
6. Gantilah Rl menjadi 100 dan ulangi langkah 3)
7. Ulangi percobaan diatas dengan menggunakan diode zener 7,5 volt dan tegangan
sumber 8 dan 10 volt.
DATA HASIL PERCOBAAN

No. Percobaan :7 Pelaksanaan Praktikum: 3 Oktober 2014


Judul : Dioda Zener sebagai Penyerahan Laporan : 5 Oktober 2014
Penstabil Tegangan Nama Praktikan : Nindya Isidiarti
Mata Kuliah : Laboratorium Elka Nama Rekan Kerja : Prizenda A.R
Analog Tahun Akademik : 2014/2015
Kelas/Kelompok : TT-3C/8

Tabel 1. Dioda Zener jenis .... (Vz = 9,1 V)

Vs (V) RL (Ω) Vo (V)


10 10 k 9,5
12 10 k 9,8
12 470 9,6
12 100 8,1

Tabel 2. Dioda Zener jenis …. (Vz = 7,5 V)

Vs (V) RL (Ω) Vo (V)


8 10 k 7,3
10 10 k 7,6
10 470 7,4
10 100 6,5
ANALISA

1. Pengaruh kenaikan tegangan input pada tegangan ouput, tegangan dan arus yang
melwati Rs
Apabila nilai tegangan input dinaikan maka tegangan output akan semakin besar.
Berdasarkan hukum ohm V = IR dapat terlihat bahwa tegangan berbandi lurus dengan
arus dan resistansi. Maka apabila tegangan input diperbesar maka nilai tegangan dan
arus pada Rs akan semakin besar pula.
Hukum KVL

Vs = VRS + Vz atau Vs = VRS + VL

*karena diode dan RL parallel maka tegangan pada dioda dan RL dan output akan sama

Hukum KCL

Is = Iz + IL

Berdasarkan hukum KVL dan KCL diatas dapat dilihat bahwa nilai tegangan input
berbanding lurus dengan tegangan dan arus pada RS

2. Pengaruh perubahan RL terhadap arus Rs (Is) dan arus pada diode zener (Iz)
Semakin besar nilai RL maka semakin kecil nilai arus pada RL (IL). Apabila nilai IL
kecil maka nilai Is dan Iz besar. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil RL maka nilai
IL semakin besar. Apabila nilai IL semakin besar maka nilai Is akan semakin kecil

3. Harga RL paling kecil yang diperbolehkan, dimana zener tidak akan mengatur
tegangan output jika RL lebih kecil dari harga ini

𝑅𝑠 𝑥 𝑉𝑧
RL min = 𝑉𝑠−𝑉𝑧

Dioda Zener (V = 9,1 V)


47 𝑥 9,1
 RL min = = 475,222 Ω
10−9,1
47 𝑥 9,1
 RL min = = 147,482 Ω
12−9,1
Dioda Zener (V = 7,5V)

47 𝑥 7,5
 = 705 Ω
8 −7,5
47 𝑥 7,5
 = 141 Ω
10 − 7,5

Berdasarkan perhitungan diatas RL min yang diperbolehkan pada tabel 1 untuk Vs


= 10 V adalah 475,222 Ω, untuk Vs = 12 V maka RL adalah 147,482 Ω. Untuk
tabel 2 dengan Vs = 8 V adalah 705 Ω, sedangkan Vs = 10 V adalah 141 Ω.

4. Keadaan saat daya maksimum akan didisipasikan dalam zener


Pada saat keadaan arus yang melewati diode melebihi nilai arus diode maksimum
(Izm) yang ditentukan oleh pabrik.

TUGAS

1. Jelaskan prinsip kerja diode zener!


Dioda Zener (Zener Diode) adalah Komponen Elektronika yang terbuat dari
Semikonduktor dan merupakan jenis Dioda yang dirancang khusus untuk dapat
beroperasi di rangkaian Reverse Bias (Bias Balik). Pada saat dipasangkan pada
Rangkaian Forward Bias (Bias Maju), Dioda Zener akan memiliki karakteristik dan
fungsi sebagaimana Dioda Normal pada umumnya.
Pada dasarnya, Dioda Zener akan menyalurkan arus listrik yang mengalir ke arah
yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas “Breakdown
Voltage” atau Tegangan Tembus Dioda Zenernya. Karakteristik ini berbeda dengan
Dioda biasa yang hanya dapat menyalurkan arus listrik ke satu arah. Tegangan
Tembus (Breakdown Voltage) ini disebut juga dengan Tegangan Zener.
Pada kondisi reverse bias diode zener akan bekerja sebagai penstabil tegangan.
Biasanya diode zener dipasang secara seri dengan resistor. Jika ada tegangan yang
melalui diode zener melebihi tegangan breakdown yang ditentukan misalnya 9,1 V,
maka output tegangan yang terukur akan sama 9,1 V. Ini artinya tegangan akan turun
saat melewati Dioda Zener yang dipasang secara Bias Balik (Reverse Bias).
Sedangkan fungsi Resistor dalam Rangkaian tersebut adalah untuk pembatas arus
listrik. Jika tegangan input dinaikan terus, maka arus akan semakin besar. Akan tetapi,
tegangan yang melewati Dioda Zener akan sama yaitu 2,8V. Oleh karena itu, Dioda
Zener merupakan Komponen Elektronika yang cocok untuk digunakan sebagai
Voltage Regulator (Pengatur Tegangan), Dioda Zener akan memberikan tegangan
tetap dan sesuai dengan Tegangan Zenernya terhadap Tegangan Input yang diberikan.

2. Sebutkan jenis-jenis diode zener yang ada dilengkapi dengan batas tegangan output
zenernya?
LAMPIRAN

You might also like