Professional Documents
Culture Documents
Pws Kia
Pws Kia
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah–Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
Laporan Hasil Wawancara Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan
Anak di Desa Kedaleman Wetan Kecamatan Puring oleh Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Gombong tahun 2014/2015. Laporan ini disusun
berdasarkan hasil wawancara yang telah dilaksanakan pada hari Kamis, 09 Juli
2015.
Kegiatan ini tidak akan berjalan dengan baik dan lancar tanpa bantuan dari
segenap pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Purwanto, selaku Kepala Desa Kedaleman Wetan Kecamatan Puring, dan
perangkat-perangkat desanya, yang telah memberi kami kesempatan untuk
melaksanakan wawancara.
2. Hardiyati, Amd. keb, selaku bidan di Desa Kedalemant Wetan Kecamatan
Puring.
3. M. Madhan Anis, S.Kep. Ns, selaku Ketua STIKES Muhamadiyah
Gombong.
4. Hastin Ika I., S. SiT., MPH, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan.
5. Siti Mutoharoh, S.ST, MPH, selaku koordinator mata kuliah Kebidanan
Komunitas di STIKES Muhammadiyah Gombong.
6. Serta semua pihak yang turut membantu terselesaikannya laporan ini yang
tidak dapat kami sebutkan satu per-satu.
Segenap penyusun meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
apabila dalam melaksanankan kegiatan wawancara banyak melakukan kesalahan
dan kekhilafan. Serta Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan program kerja ini. Akhir kata penyusun
berharap laporan pertanggungjawaban ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
semua pihak yang terkait.
Gombong, 10 Juli 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
ii
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
KETERANGAN.......................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................ 2
D. Manfaat............................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian PWS KIA........................................................................ 3
B. Tujuan PWS KIA.............................................................................. 3
C. Prinsip Pengelolaan PWS KIA.......................................................... 4
D. Batasan dan Indikator........................................................................ 5
E. Pembuatan Grafik.............................................................................. 6
F. Pelembagaan PWS KIA..................................................................... 11
BAB III ISI WAWANCARA
A. Profil Bidan....................................................................................... 18
B. Daftar Pertanyaan dan Jawaban Hasil Wawancara PWS KIA
........................................................................................................
........................................................................................................
19
BAB IV ANALISA...................................................................................... 21
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................... 21
B. Saran.................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iii
LAPORAN HASIL WAWANCARA
PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK
DI DESA KEDALEMAN WETAN KECAMATAN PURING
Tema : PWS-KIA
Kegiatan : Wawancara
Tujuan : Untuk memenuhi tugas Komunitas Kebidanan
Hari/Tanggal : Kamis, 09 Juli 2015
Desa : Kedaleman Wetan
Kecamatan : Puring
Narasumber : Bidan Hardiyati, Amd. Keb
Anggota :
1. Eka Riyanti (B1301045)
2. Eka Velly Handayani (B1301046)
3. Elok Vaikoh (B1301048)
4. Endang Istiarini (B1301049)
5. Erawati (B1301050)
6. Esti Nurulhatam (B1301051)
7. Eti Purnaningsih (B1301052)
8. Fatimah Nur Rahma (B1301053)
9. Fitriani Lestari (B1301055)
10. Fitrilia Maya Surya (B1301056)
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) telah dilaksanakan di
Indonesia sejak tahun 1985. Namun PWS KIA perlu dikembangkan dengan
memperbaiki mutu data, analisis dan penelusuran data. Angka Kematian Ibu
(AKI), Angka Kematian Neonatus (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan
Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan beberapa indikator status
kesehatan masyarakat (Rita & Tri johan, 2011).
Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007,
AKI 228 per 100.000 kelahiran hidup, AKB 34 per 1.000 kelahiran hidup,
AKN 19 per 1.000 kelahiran hidup, AKABA 44 per 1.000 kelahiran hidup.
Penduduk Indonesia pada tahun 2007 adalah 225.642.000 jiwa dengan CBR
19,1 maka terdapat 4.287.198 bayi lahir hidup. Dengan AKI 228/100.000 KH
berarti ada 9.774 ibu meninggal per tahun atau 1 ibu meninggal tiap jam oleh
sebab yang berkaitan dengan kehamilan, 1persalinan dan nifas. Besaran
kematian Neonatal, Bayi dan Balita jauh lebih tinggi, dengan AKN 19/1.000
KH, AKB 34/1.000 KH dan AKABA 44/1.000 KH berarti ada 9 Neonatal, 17
bayi dan 22 Balita meninggal tiap jam (RISKESDAS, 2009).
Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Development
Goals/MDGs, 2000) pada tahun 2015 diharapkan Angka Kematian Ibu
menurun sebesar tiga-perempatnya dalam kurun waktu 1990-2015 dan Angka
Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita menurun sebesar dua-pertiga
dalam kurun waktu 1990-2015. Berdasarkan hal itu Indonesia mempunyai
komitmen untuk menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102/100.000 KH,
Angka Kematian Bayi dari 68 menjadi 23/1.000 KH, dan Angka Kematian
Balita 97 menjadi 32/1.000 KH pada tahun 2015 (BAPELKAS, 2015).
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian PWS KIA?
2. Bagaimana cara pengumpulan data PWS KIA?
3. Bagaimana cara pengisian PWS KIA?
4. Bagaimana cara pelaporan PWS KIA?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian PWS KIA.
2. Untuk mengetahui cara pengumpulan data PWS KIA.
3. Untuk mengetahui cara pengisian PWS KIA.
4. Untuk mengetahui cara pelaporan PWS KIA.
D. Manfaat
1. Pihak Terkait
a. Untuk menjalin kerjasama dan membantu menambah pengetahuan
mahasiswa.
b. Untuk sebagai sarana sharing pengetahuan dan pengalaman bidan
kepada mahasiswa.
2. Mahasiswa
a. Untuk menyelesaikan tugas komunitas kebidanan.
b. Untuk melatih kemandirian mahasiswa untuk dapat terjun ke
masyarakat.
c. Untuk mempelajari dan mahasiswa dapat melakukan pendataan PWS
KIA.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Menurut Suryani (2007) Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu
dan Anak (PWS KIA) adalah alat manajemen untuk melakukan pemantauan
program KIA disuatu wilayah kerja secara terus menerus, agar dapat
dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat. Program KIA yang dimaksud
meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi
kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan
komplikasi, bayi, dan balita. Dengan manajemen PWS KIA diharapkan
cakupan pelayanan dapat menjangkau seluruh sasaran di suatu wilayah kerja
sehingga kasus dengan risiko/komplikasi kebidanan dapat ditemukan sedini
mungkin untuk dapat memperoleh penanganan yang memadai.
Menurut Safrudin & Hamidah (2007) Penyajian PWS KIA juga dapat
dipakai sebagai alat motivasi, informasi dan komunikasi kepada sektor
terkait, khususnya aparat setempat yang berperan dalam pendataan dan
penggerakan sasaran maupun membantu dalam memecahkan masalah non
teknis misalnya: bumil KEK, rujukan kasus dengan risiko. Pelaksanaan PWS
KIA baru berarti bila dilengkapi dengan tindak lanjut berupa perbaikan dalam
pelaksanaan pelayanan KIA. PWS KIA dikembangkan untuk intensifikasi
manajemen program. Walaupun demikian, hasil rekapitulasinya di tingkat
puskesmas dan kabupaten dapat dipakai untuk menentukan puskesmas dan
desa/kelurahan yang rawan. Demikian pula rekapitulasi PWS KIA di tingkat
propinsi dapat dipakai untuk menentukan kabupaten yang rawan.
B. Tujuan
1. Umum
Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA di wilayah kerja
puskesmas, melalui pemantauan cakupan pelayanan KIA di tiap desa
secara terus menerus.
3
4
2. Khusus
a. Memantau cakupan pelayanan KIA yang dipilih sebagai indikator
secara teratur (bulanan) dan terus menerus.
b. Menilai kesenjangan antara target dengan pencapaian.
c. Menentukan urutan daerah prioritas yang akan ditangani secara intensif.
d. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang
tersedia.
e. Membangkitkan peran pamong dalam menggerakkan sasaran dan
mobilisasi sumber daya.
2. Pembuatan Grafik.
3) Status cukup.
Adalah desa/kelurahan dengan cakupan dibawah target bulan Juni
2014, namun mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang
meningkat jika dibandingkan dengan cakupan bulan lalu.
Desa/kelurahan dalam kategori ini adalah desa/kelurahan D, yang
perlu didorong agar cakupan bulanan selanjutnya tidak lebih
daripada cakupan bulanan minimal 7,5%. Jika keadaan tersebut
dapat terlaksana , maka desa/kelurahan ini kemungkinan besar akan
mencapai target tahunan yang ditentukan.
4) Status jelek.
Adalah desa/kelurahan dengan cakupan dibawah target bulan Juni
2014, dan mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang
menurun dibandingkan dengan bulan lalu. Desa/kelurahan dalam
kategori ini adalah desa/kelurahan E, yang perlu diprioritaskan untuk
pembinaan agar cakupan bulanan selanjutnya dapat ditingkatkan
diatas cakupan bulanan minimal agar dapat mengejar kekurangan
target sampai bulan Juni, sehingga dapat pula mencapai target
tahunan yang ditentukan.
b. Analisis Lanjut
Analisis ini dilakukan dengan cara membandingkan variable tertentu
dengan variable terkait lainnya untuk mengetahui hubungan sebab
akibat antar variable yang dimaksud. Contoh analisis lanjut:
Apabila Drop Out (DO) K1 - K4 lebih dari 10 % berarti wilayah
tersebut bermasalah dan perlu penelusuran dan intervensi lebih lanjut.
Drop Out tersebut dapat disebabkan karena ibu yang kontak pertama
(K1) dengan tenaga kesehatan, kehamilannya sudah berumur lebih dari
3 bulan. Sehingga diperlukan intervensi peningkatan pendataan ibu
hamil yang lebih intensive.
4. Rencana tindak lanjut.
Bagi kepentingan program, analisis PWS KIA ditujukan untuk
menghasilkan suatu keputusan tindak lanjut teknis dan non-teknis bagi
16
A. Profil Bidan
18
19
Analisa hasil wawancara tugas utama bidan dan tugas tambahan bidan di
komunitas
1. Pengertian PWS KIA
Teori Praktek Pembahasan
Alat motivasi, informasi dan Sudah PWS KIA adalah alat manajemen
komunikasi kepada sektor dilaksanakan program KIA untuk melakukan
terkait, khususnya aparat sesuai pencakupan pelayanan di suatu wilayah.
Kesimpulannya : Pada pemaparan yang
setempat yang berperan dengan
telah diberikan dapat disimplukan bahwa
dalam pendataan dan penjelasan
PWS KIA adalah alat manajemen
penggerakan sasaran yang
program KIA untuk melakukan pendataan
maupun membantu dalam diberikan.
dan penggerakan sasaran dan membantu
memecahkan masalah non
memecahkan permasalahan.
teknis.
6. Analisis Grafik
Teori Praktek Pembahasan
Analisis yang dapat Dengan cara menentukan Kesimpulan : Pada
dilakukan mulai dari yang status berdasarkan hasil kenyataannya teori dan
sederhana hingga analisis grafiknya nanti. Hasil praktek sama.
lanjut sesuai dengan tersebut digunakan untuk
tingkatan penggunaannya mengetahui desa mana yang
paling membutuhkan
perhatian dan tindak lanjut
yang perlu dilakukan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA)
adalah alat manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA disuatu
wilayah kerja secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang
cepat dan tepat. Program KIA yang dimaksud meliputi pelayanan ibu hamil,
ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana,
bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi, dan balita.
Tujuan PWS-KIA adalah Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan
KIA di wilayah kerja puskesmas, melalui pemantauan cakupan pelayanan
KIA di tiap desa secara terus menerus.
Indikator pemantauan program KIA yang dipakai untuk PWS-KIA
meliputi indikator yang dapat menggambarkan keadaan kegiatan pokok
dalam program KIA.Ditetapkan 6 indikator PWS-KIA yaitu;
1. Akses pelayanan antenatal (cakupan K1).
2. Cakupan ibu hamil (cakupan K4).
3. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan.
4. Deteksi ibu hamil beresiko oleh masyarakat.
5. Deteksi ibu hamil beresiko oleh tenaga kesehatan.
6. Cakupan pelayanan neonatal oleh tenaga kesehatan.
B. Saran
a. Pihak Terkait
a. Meningkatkan pelayanan dan kerjasama agar tercipta Indonesia Sehat.
b. Mampu membuka diri dalam pengetahuan, keterampilan terkini.
c. Mampu memanfaatkan teknologi tepat guna.
b. Institusi
a. Ikut membantu meningkatkan kesehatan desa.
b. Berpartisipasi dan bekerjasama meringankan beban desa.
DAFTAR PUSTAKA
Karunia, Nofia. 2011. “Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak”.
[online]. (http://nofiakarunia.blogspot.com/p/pemantauan-wilayah-
setempat-kesehatan-ibu-dan-anak, diunduh tanggal 10 Juli 2015, 3:20
pm)
Sofyan, Mustika. 2008. 50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta:
Pengurus Pusat IBI
Syafrudin. 2007. Kebidanan Komunitas (hlm: 170-201). Jakarta: Tiara Putra
LAMPIRAN - LAMPIRAN
1. Lampiran Dokumentasi
Foto Bersama Bidan 1