You are on page 1of 2

7 Keuntungan dan Kerugian Copywriting

“The consumer isn’t a moron, she is your wife. You insult her intelligence if you assume that a
mere slogan and a few vapid adjectives will persuade her to buy anything. She wants all the
information you can give her.”
(Pembeli bukanlah orang bodoh, ia adalah istri Anda. Anda menyinggung kecerdasannya jika
mengira bahwa slogan kosong dan kata-kata hambar akan membuatnya membeli apapun. Ia
menginginkan semua informasi yang bisa Anda berikan padanya)

(David Ogilvy, pendiri Ogilvy & Mather)


Betapa benar apa yang disampaikan David Ogilvy, pendiri biro iklan terkenal Ogilvy and Mather
diatas. Setiap pembeli bukanlah orang bodoh. Setiap pembeli sejatinya menginginkan informasi
yang benar, lengkap dan tentu tidak berlebih-lebihan.

Itu idealnya.

Sayangnya, apalagi di dunia maya, teramat banyak informasi yang sengaja dibesar-besarkan atau
dilebih-lebihkan dan cenderung menyesatkan dengan tujuan semata-mata untuk mendapatkan
sebanyak mungkin keuntungan, tanpa mempedulikan apakah informasi yang disampaikan benar
atau salah.

Fenomena teknik copywriting ala hype advertising seperti ini juga telah merambah dunia internet
marketing di Indonesia. Jika Anda cukup rajin berselancar, ada banyak contoh situs yang
memilih taktik hype advertising di dalam materi iklan (terutama iklan PPC lokal) ataupun sales
letter-nya.
Lucunya banyak diantaranya yang bahkan hanya sekedar menterjemahkan materi copy iklan dari
buku-buku atau malah sales letter berbahasa Inggris.
Beberapa ciri iklan-iklan ala hype advertising yang seringkali kita temui antara lain adalah:
1. Klaim yang sangat berlebih-lebihan pada headline atau judul sales letter.
Misalnya: “Jika Anda Bisa Mengetikkan Nama Anda, Anda Bisa Menulis Buku Dalam 30 Hari –
Dijamin!”
2. Nada dan penekanan pada isi sales letter yang dipenuhi tanda seru, huruf kapital, garis bawah
serta blok warna-warna mencolok.
Misalnya: “Seorang programer menyingkapkan strategi SANGAT-RAHASIA dimana Anda,
juga, dapat menggunakannya untuk mendapatkan KEBERUNTUNGAN SEPERTI-BILL
GATES di bisnis piranti lunak!! Ambil kartu kredit Anda dan pesan SEKARANG JUGA!”
3. Ungkapan yang ekstrim dan tidak didukung bukti.
Misalnya: “Peluncuran produk baru paling penting yang pernah ada di muka bumi.”
4. Ungkapan yang terdengar mengesankan namun tidak benar.
Misalnya: menyebut seseorang “Best Selling Author”, padahal ia tidak pernah masuk di dalam
daftar penulis buku terlaris.
5. Dipenuhi kesaksian yang berlebih-lebihan.
Misalnya: “Ya, Saya Menghasilkan Ratusan Juta Rupiah Pada Hari Peluncuran Produk Saya
Karena Membeli Software Ini.”
Lalu kenapa orang memilih model hype advertising untuk copywriting iklan mereka?
Harus diakui, memang ada sejumlah keuntungan menggunakan strategi hype advertising.
Beberapa keuntungan iklan hype advertising diantaranya adalah sebagai berikut:

1. IKLAN SANGAT MENGGODA UNTUK DIBACA/DIKLIK


2. MENONJOL DIANTARA IKLAN LAIN
3. CEPAT TERJADI TRANSAKSI PENJUALAN DALAM WAKTU SINGKAT
4. MERUSAK REPUTASI SI PEMASAR
5. MENURUNKAN KEPERCAYAAN CALON KONSUMEN
6. MENGHALANGI PELUANG KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN
7. MEMANCING TUNTUTAN HUKUM DARI YANG DIRUGIKAN

You might also like