Professional Documents
Culture Documents
@ New Bab IV LIa Amelia
@ New Bab IV LIa Amelia
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
berikut:
1. Usia
Ginjal Kronik (GGK) di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Usia Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di Rumah
Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung Tahun 2016
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui sebagian besar usia pasien Gagal Ginjal Kronik
(GGK) di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung tahun 2016 adalah
2. Jenis Kelamin
Gagal Ginjal Kronik (GGK) di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di
Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung Tahun 2016
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui sebagian besar jenis kelamin pasien Gagal Ginjal
Kronik (GGK) di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung tahun
3. Pendidikan
Gagal Ginjal Kronik (GGK) di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pendidikan Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di
Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung Tahun 2016
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui sebagian besar pendidikan pasien Gagal Ginjal
Kronik (GGK) di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung tahun
berikut:
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hubungan usia dengan pasien Gagal Ginjal
Kronik (GGK) di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung tahun
Tabel 4.4 Hubungan usia dengan pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di Rumah Sakit
Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung tahun 2016
GGK Total OR
P-
Usia GGK Bukan GGK n %
value 95% CI
n % n %
> 25 tahun 39 68,4 18 31,6 57 100 2,167
≤ 25 tahun 2 50,0 2 50,0 4 100 0,036
Jumlah 41 67,2 20 32,8 61 100 0,282-16,628
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa responden dengan usia > 25 tahun yang
mengalami gagal ginjal kronik (GGK) sebanyak 39 orang (68,1%) sedangkan yang
tahun yang mengalami gagal ginjal kronik (GGK) sebanyak 2 orang (50,0%)
Hasil uji statistik dengan chi square diperoleh p-value = 0,036 yang berarti ada
hubungan usia dengan pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di Rumah Sakit Pertamina
Bintang Amin Bandar Lampung tahun 2016. Kemudian diperoleh nilai OR = 2,167
yang berarti bahwa responden dengan usia > 25 tahun mempunyai risiko sebesar
4
2,167 kali mengalami gagal ginjal kronik dibandingkan dengan responden yang
berusia ≤ 25 tahun.
Gagal Ginjal Kronik (GGK) di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar
Tabel 4.5 Hubungan jenis kelamin dengan pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di
Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung tahun 2016
GGK Total OR
P-
Jenis kelamin GGK Bukan GGK n %
value 95% CI
n % n %
Perempuan 18 78,3 5 21,7 23 100 2,348
Laki-laki 23 60,5 15 39,5 38 100 0,025
Jumlah 41 67,2 20 32,8 61 100 0,718-7,681
perempuan yang mengalami gagal ginjal kronik (GGK) sebanyak 18 orang (78,3%)
dengan jenis kelamin laki-laki yang mengalami gagal ginjal kronik (GGK) sebanyak
Hasil uji statistik dengan chi square diperoleh p-value = 0,025 yang berarti ada
hubungan jenis kelamin dengan pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di Rumah Sakit
Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung tahun 2016. Kemudian diperoleh nilai OR
= 2,348 yang berarti bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki mempunyai
risiko sebesar 2,348 kali mengalami gagal ginjal kronik dibandingkan dengan
Ginjal Kronik (GGK) di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung
Tabel 4.6 Hubungan pendidikan dengan pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di
Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung tahun 2016
GGK Total OR
P-
Pendidikan GGK Bukan GGK n %
value 95% CI
n % n %
SD 5 50,0 5 50,0 10 100
SMP 11 68,8 5 31,3 16 100
SMA 24 75,0 8 25,0 32 100 0,283 -
Perguruan Tinggi 1 33,3 2 66,7 3 100
Jumlah 41 67,2 20 32,8 61 100
mengalami gagal ginjal kronik (GGK) sebanyak 5 orang (50,0%) sedangkan yang
tidak mengalami GGK 5 orang (50,0%), responden dengan pendidikan SMP yang
mengalami gagal ginjal kronik (GGK) sebanyak 11 orang (68,8%) sedangkan yang
tidak mengalami GGK 5 orang (31,3%), responden dengan pendidikan SMA yang
mengalami gagal ginjal kronik (GGK) sebanyak 24 orang (75,0%) sedangkan yang
tidak mengalami GGK 8 orang (25,0%) dan responden dengan pendidikan perguruan
6
tinggi yang mengalami gagal ginjal kronik (GGK) sebanyak 1 orang (33,3%)
Hasil uji statistik dengan chi square diperoleh p-value = 0,283 yang berarti tidak
ada hubungan pendidikan dengan pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di Rumah Sakit
4.2 Pembahasan
tahun yang mengalami gagal ginjal kronik (GGK) sebanyak 39 orang (68,1%)
dengan usia ≤ 25 tahun yang mengalami gagal ginjal kronik (GGK) sebanyak 2 orang
Hasil uji statistik dengan chi square diperoleh p-value = 0,036 yang berarti
ada hubungan usia dengan pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di Rumah Sakit
Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung tahun 2016. Kemudian diperoleh nilai OR
= 2,167 yang berarti bahwa responden dengan usia > 25 tahun mempunyai risiko
sebesar 2,167 kali mengalami gagal ginjal kronik dibandingkan dengan responden
Usia (umur) adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan).
umumnya kualitas hidup menurun dengan meningkatnya umur. Penderita gagal ginjal
kronik usia muda akan mempunyai kualitas hidup yang lebih baik oleh karena
7
biasnya kondisi fisiknya yang lebih baik dibandingkan yang berusia tua. Penderita
yang dalam usia produktif merasa terpacu untuk sembuh mengingat dia masih muda
mempunyai harapan hidup yang lebih tinggi, sebagai tulang punggung keluarga,
sementara yang tua menyerahkan keputusan pada keluarga atau anak-anaknya. Tidak
sedikit dari mereka merasa sudah tua, capek hanya menunggu waktu, akibatnya
Menurut WHO, usia juga erat kaitannya dengan prognosis penyakit dan harapan
hidup mereka yang berusia antara 25->55 tahun kecenderungan untuk terjadi berbagai
komplikasi yang memperberat fungsi ginjal sangat besar bila dibandingkan dengan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan usia
dengan pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin
Bandar Lampung tahun 2016, dimana semakin bertambah usia maka kemungkinan
(GGK)
perempuan yang mengalami gagal ginjal kronik (GGK) sebanyak 18 orang (78,3%)
dengan jenis kelamin laki-laki yang mengalami gagal ginjal kronik (GGK) sebanyak
Hasil uji statistik dengan chi square diperoleh p-value = 0,025 yang berarti
ada hubungan jenis kelamin dengan pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di Rumah
Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung tahun 2016. Kemudian diperoleh
nilai OR = 2,348 yang berarti bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki
mempunyai risiko sebesar 2,348 kali mengalami gagal ginjal kronik dibandingkan
individu yang baik hal ini bisa dilihat dari jenis kelamin, bahwa perempuan lebih
banyak menderita penyakit gagal ginjal kronik, sedangkan laki-laki lebih rendah dan
semakin lama menjalani terapi hemodialisa akan semakin rendah kualitas hidup
penderita.
jenis kelamin dengan pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di Rumah Sakit Pertamina
Bintang Amin Bandar Lampung tahun 2016, dimana jenis kelamin laki-laki
SD yang mengalami gagal ginjal kronik (GGK) sebanyak 5 orang (50,0%) sedangkan
yang tidak mengalami GGK 5 orang (50,0%), responden dengan pendidikan SMP
yang mengalami gagal ginjal kronik (GGK) sebanyak 11 orang (68,8%) sedangkan
yang tidak mengalami GGK 5 orang (31,3%), responden dengan pendidikan SMA
9
yang mengalami gagal ginjal kronik (GGK) sebanyak 24 orang (75,0%) sedangkan
yang tidak mengalami GGK 8 orang (25,0%) dan responden dengan pendidikan
perguruan tinggi yang mengalami gagal ginjal kronik (GGK) sebanyak 1 orang
Hasil uji statistik dengan chi square diperoleh p-value = 0,283 yang berarti
tidak ada hubungan pendidikan dengan pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di Rumah
memiliki pendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas juga
memungkinkan pasien itu dapat mengontrol dirinya dalam mengatasi masalah yang di
hadapi, mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, berpengalaman, dan mempunyai
perkiraan yang tepat bagaimana mengatasi kejadian, mudah mengerti tentang apa
yang dianjurkan oleh petugas kesehatan, serta dapat mengurangi kecemasan sehingga
dapat membantu individu tersebut dalam membuat keputusan. Hasil penelitian ini
didukung dengan teori dimana pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
penting untuk terbentuknya tindakan, perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih
hubungan pendidikan dengan pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di Rumah Sakit
Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung tahun 2016, dimana pendidikan seseorang
Pada penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan seperti data rekam
medik yang tidak semuanya lengkap sesuai dengan data yang dibutuhkan oleh
peneliti, data rekam medik yang ada di rumah sakit masih didokumentasikan secara
dibutuhkan.