Professional Documents
Culture Documents
Contoh Proposal Penelitian
Contoh Proposal Penelitian
PROPOSAL PENELITIAN
DISUSUN OLEH :
NIM : 201411021
TEKNIK ELEKTRO
JAKARTA, 2017
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................ 1
1.2 Permasalahan Penelitian ............................................................ 2
1.2.1 Identifikasi Masalah .......................................................... 2
1.2.2 Ruang Lingkup Masalah ................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 2
i
DAFTAR GAMBAR
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dengan mengkombinasikan panel surya dengan baterai yang kapasitas
baterainya perlu dihitung secara cermat.
1.2 Permasalahan Penelitian
1.2.1 Identifikasi Masalah
Saat ini sudah ada beberapa sistem distribusi PLN yang
terhubung dengan PLTS. Adapun penyambungan unit pembangkit listrik
yang baru ke jaringan distribusi dapat mempengaruhi penyaluran
penyulang. Dan dari segi sistem kontrolnya adalah dengan
mengkombinasikan panel surya dengan baterai. Oleh sebab itu diperlukan
penelitian sistem kontrol dan proteksi penyulang sistem distribusi yang
mengandung PLTS baik kepunyaan pelanggan maupun kepunyaan PLN.
2
sistem kontrol yang digunakan dan proteksi PLTS yang terhubung di
jaringan PLN,
3
BAB II
LANDASAN TEORI
DAN KERANGKA PEMIKIRAN
4
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
PLTS adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan sinar
matahari melalui sel surya (photovoltaic) untuk mengkonversikan radiasi
sinar foton matahari menjadi energi listrik.Unjuk kerja PLTS sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor lingkungan, faktor
temperature PV modul, faktor kondisi cuaca lingkungan dan faktor
Intensitas cahaya matahari (Anggara, 2014). Sel surya yang mendapat
penyinaran sinar matahari merupakan salah satu sumber energi yang
sangat menjanjikan. Dalam keadaan puncak atau saat posisi matahari
tegak lurus, sinar matahari yang jatuh di permukaan sel surya seluas satu
meter persegi akan mampu menghasilkan energi listrik 900 hingga 1000
Watt (Jatmiko Asy'arim, 2011). Sel surya merupakan lapisan-lapisan tipis
dari bahan semikonduktor silikon (Si) murni, dan bahan semikonduktor
lainnya. PLTS memanfaatkan cahaya matahari untuk menghasilkan listrik
DC, yang dapat diubah menjadi listrik AC melalui inverter apabila
diperlukan, oleh karena itu meskipun cuaca mendung, selama masih
terdapat cahaya, maka PLTS tetap dapat menghasilkan listrik.
PLTS pada dasarnya adalah pencatu daya dan dapat dirancang
untuk mencatu kebutuhan listrik yang kecil sampai dengan besar, baik
secara mandiri maupun hybrid (dikombinasikan dengan sumber energi
lain), baik dengan metode desentralisasi (satu rumah satu pembangkit)
maupun dengan metode sentralisasi (listrik didistribusikan dengan jaringan
kabel). PLTS merupakan sumber energi terbarukan, dimana sinar matahari
sebagai sumber energi yang tidak ada habisnya, selain itu PLTS
merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan tanpa ada bagian
yang berputar, tidak menimbulkan kebisingan dan tanpa mengeluarkan gas
buangan atau limbah.
5
2.2.2 Sistem PLTS
Pada prinsipnya ada dua klasifikasi sistem PLTS menurut
konfigurasi komponennya, yaitu PLTS yang berdiri sendiri (Stand Alone)
dan PLTS yang terhubung dengan jaringan listrik (PLTS Grid Connected)
sebagai berikut :
2.2.2.1 PLTS berdiri sendiri (stand alone)
Sistem ini dirancang beroperasi mandiri untuk memasok
beban DC atau AC. Jenis sistem ini dapat diaktifkan oleh array
photovoltaic saja, atau dapat menggunakan sumber tambahan
energi lain, seperti air angin dan mesin diesel. Baterai digunakan
pada kebanyakan sistem PLTS ini.
6
inverter menjadi arus listrik bolak balik (AC) sehingga dapat
memenuhi kebutuhan beban AC.
7
2.2.3 Prinsip kerja PLTS
Komponen Utama:
1. Modul Surya Photovoltaic (PV) mengubah sinar matahari menjadi listrik
arus searah (DC)
2. Inverter berfungsi untuk merubah arus searah (DC) dari Modul Surya dan
Baterai menjadi arus bolak-balik (AC) pada sisi beban.
3. Combiner Box menghubungkan beberapa string modul surya
8
4. Panel Interkoneksi menghubungkan PLTS dengan Beban dan Jala-Jala
PLN
5. Mounting System merupakan struktur yang menyangga Modul Surya
Komponen Optional:
1. Monitoring System memantau parameter kelistrikan
2. Nett Metering untuk melakukan proses export-import listrik dengan PLN
2.3 Kerangka Pemikiran
Pada sistem PLTS banyak macam-macam hal yang menyangkut
pengoperasian pembangkit tersebut. Perkembangan teknologi sel surya ini
sangat berperan penting dalam persediaan energi yang ada di Indonesia.
Dengan menghubungkan pembangkit energi surya dengan jaringan PLN
atau yang disebut PLTS grid connected akan lebih menguntungkan bagi
pelanggan maupun kepada penyedia jasa energi listrik. Pada PLTS on grid
tersebut terdapat sistem kontrol dan proteksi penyulang yang berada pada
sistem distribusi. Dengan melakukan penelitian terhadap sistem kontrol dan
proteksi PLTS on grid akan memudahkan dalam melakukan pengendalian
antara panel surya dengan baterai dan juga memudahkan untuk melakukan
penyetelan relay penyulang distribusi yang mengandung PLTS.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
10
3.4 Jadwal Penelitian
Berikut jadwal kegiatan yang akan saya lakukan selama 3 bulan
BULAN
KEGIATAN
NO Februari Maret April Mei
Minggu ke- 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
1 Studi Literatur
2 Wawancara
Observasi
3
Lapangan
Pengumpulan
4
Data
5 Dokumentasi
Pembuatan
6
Laporan
11
DAFTAR PUSTAKA
Jatmiko Asy'arim, P. (2011). Pemanfaatan Sel Surya dan Lampu Led untuk
Perumahan. Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan
ISBN 979-26-0255-0.
12