You are on page 1of 10

LAPORAN OBSERVASI KELOMPOK SOSIAL

HIMPUNAN MAHASISWA PLANOLOGI PANGRIPTA LOKA ITB

PL 3101 ASPEK SOSIAL DAN PENGEMBANGAN KOMUNITAS

Oleh :

1. David Aditama Winartha (15415097)

2. Yudhistira Harits Azhary (15415043)

3. A’lam Hasnan Habib (15415091)

4. Taufik Aditya (19215031 )

5. Gera Mutaqin (19215001 )

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2017
I. Sejarah Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB

Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB resmi berdiri pada tanggal
21 September 1954 dengan nama Himpunan Mahasiswa Teknik Pembangunan Daerah
dan Kota, mengikuti nama jurusan Perencanaan Wilayah pada waktu itu. Satu minggu
kemudian, pada tanggal 30 September HMTPDK merubah namanya menjadi HMP
Pangripta Loka ITB, sesuai dengan perubahan nama prodi menjadi Teknik Planologi
mahasiswanya berada. Pada tahun 2012, untuk menyesuaikan dengan periodisasi dari
KM ITB, masa jabatan dari Badan Pengurus pada kala tersebut dipotong menjadi 6
bulan saja. Nama Pangripta Loka sendiri berasal dari Bahasa Sansakerta yang berarti
penggarap tanah/ruang. Selain sejalan dengan arah jurusan yang dipelajari oleh
anggotanya, nama tersebut juga merupakan harapan agar seluruh anggotanya dapat
memperbaiki wilayah Indonesia nanti dari ilmu multidisiplin yang mereka miliki.

Kegiatan Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB antara lain :
a. Diskusi, kegiatan yang bertujuan untuk membahas isu-isu yang beredar berdasarkan
tinjauan keilmuan Planologi
b. Hearing, kegiatan yang bertujuan untuk pencerdasan massa mengenai acara yang
akan dijalankan oleh anggota biasa HMP Pangripta Loka ITB

II. Struktur Organisasi Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka ITB

Struktur adalah sebuah pola hubungan yang terjadi secara terus-menerus. Dalam suatu
organisasi dapat dilihat bagaimana status, peran dan institusi. Secara sederhana,
struktur dapat ditunjukkan pada jenis keanggotaan organisasi. Pada Himpunan
Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB, terdapat 4 jenis keanggotaan,
diantaranya :
a. Anggota Muda, yaitu mahasiswa jurusan PWK ITB yang tengah mengikuti proses
penerimaan yang tengah dijalankan HMP.
b. Anggota Biasa, yakni mahasiswa jurusan PWK ITB yang telah memenuhi ketentuan
dari proses penerimaan seperti disebutkan diatas.
c. Anggota Luar Biasa, yaitu AB yang sudah tidak lagi menempuh Pendidikan di
jurusan PWK ITB.
d. Anggota Kehormatan, yang merupakan seseorang yang keanggotaannya disahkan
pada Rapat Anggota dan tidak termasuk ke dalam tiga kategori diatas.
Hal tersebut dikatakan sebagai struktur, karena setiap jenis keanggotaannya memiliki
peran yang dilakukan secara terus-menerus.
Dalam keberjalanan Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB,
dibutuhkan badan kelengkapan yang dapat menjaga keberlangsungan organisasi ini,
diantaranya :

a. Rapat Anggota HMP PL ITB (RA), yang merupakan kekuasaan tertinggi di dalam
HMP PL ITB
b. Badan Pengurus HMP PL ITB (BP), merupakan lembaga eksekutif di dalam HMP PL
ITB dan bertanggung jawab kepada RA.

Gambar II.1 Struktur Ogranogram Badan Pengurus Himpunan Mahasiswa Planologi


Pangripta Loka (HMP PL) ITB

Sumber : Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB, 2017

Keterangan :
1. Kesekretariatan Jenderal
Menjadi pusat administrasi, penjadwalan, pengarsipan, informasi, inventari, dan
dinamisasi secretariat yang mewujudkan suasana kondusif dalam berkegiatan.
2. Keuangan
Menjadi pusat pengelolaan sumber keuangan yang trasparan, akuntabel,
terintegrasi, dan antisipatif.
3. Biro PMSDA
Menjadi koordinator pengembangan dan manajemen anggota untuk mewujudkan
pemenuhan profil anggota himpunan yang berkelanjutan.
4. Kesenatoran
Menjadi representasi HMP di Kongres KM ITB, menampung aspirasi dan
menginformasikan ke warga HMP dan massa TPB SAPPK mengenai pengawasan dan
perbaikan sistem KM ITB, dengan semangat berdampak nyata.
5. Bidang Keilmuan
Memasyarakatkan gambaran keprofesian dengan diseminasi informasi,
menumbuhkan semangat dan skill dasar berkarya berbasis keilmuan planologi, dan
membentuk kader yang produktif secara kapasitas keilmuan keplanologian.
6. Bidang Eksternal
Membina, memelihara, dan ekspansi jaringan yang dimilki dan dibutuhkan HMP
dengan semangat berdampak nyata sebagai sarana membangun kesadaran
kebangsaan, serta meningkatkan kepekaan anggota dengan masyarakat sekitar.
7. Bidang Internal
Membangun suasana yang kondusif dengan pemenuhan kebutuhan akademik dan
kesejahteraan, aktualisasi keterampilan, minat, dan bakat, serta mengakrabkan
antar anggota dengan semangat gotong royong.
8. BSO
Mewujudkan aktualisasi karya yang berdampak terhadap masyarakat luas dengan
semangat memasyarakatkan planologi, , stimulus karya, dan eksistensi HMP PL ITB

c. Dewan Perwakilan Anggota HMP PL ITB (DPA), merupakan badan pengawas dan
pemberi pertimbangan kepada BP serta memimpin RA HMP PL ITB.

III. Bahasa, Nilai dan Norma Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka ITB

Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB merupakan himpunan
mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), yang berada pada
rumpun fakultas Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan
(SAPPK), bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Namun kenyataannya,
bahasa sehari-hari yang digunakan adalah sebagian bahasa Sunda, bahasa Jawa dan
bahasa daerah lainnya, hal ini dikarenakan anggota dari Himpunan Mahasiswa Planologi
Pangripta Loka (HMP PL) ITB berasal dari berbagai daerah. Namun, pada saat forum,
diskusi ataupun presentasi berlangsung bahasa yang digunakan tetap menggunakan
bahasa Indonesia.
Selain bahasa, di dalam Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB
juga terdapat nilai dan norma yang didasari pada Anggaran Dasar dan Rumah Tangga
yang telah dimiliki. Nilai-nilai tersebut diantaranya ialah memastikan anggota yang
berada didalamnya akan menjadi sarjana yang cakap, memelihara hubungan, baik
diantara anggota maupun dengan staff pengajar jurusan, serta menyalurkan
pengetahuan yang dimiliki untuk pembangunan Indonesia.
Untuk norma tidak tertulis adalah contohnya menyebutkan nama dan NIM sebelum
berpendapat dalam forum dan tunduk pada moderator selama keberjalanan forum.

IV. Status dan Peran Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka ITB

Status di Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB didapatkan
melalui beberapa tahapan. Anggota akan berganti status setelah melalui tahapan
tertentu. Terdapat empat status dalam keanggotaan aktif di Himpunan Mahasiswa
Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB, yaitu anggota muda, anggota biasa, anggota
luar biasa dan anggota kehormatan. Anggota Kehormatan hanya diperoleh melalui
usulan dari Badan Pengurus HMP Pangripta Loka ITB yang disahkan melalui Rapat
Anggota yang diadakan khusus untuk itu dan penerimanya bukanlah Anggota Muda,
Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa.
Setelah lulus, status keanggotaan adalah anggota luar biasa dan setiap status memiliki
peran masing-masing. Status anggota muda didapatkan pada saat orang tersebut
mengikuti proses penerimaan atau mekanisme lainnya yang diselenggarakan oleh HMP
Pangripta Loka ITB. Anggota Biasa adalah mahasiswa Departemen Teknik Planologi
Institut Teknologi Bandung, yang telah memenuhi ketentuan dalam proses penerimaan
atau mekanisme lainnya yang diselenggarakan oleh HMP Pangripta Loka ITB. Anggota
Luar Biasa adalah mahasiswa atau bukan mahasiswa yang pernah menjadi Anggota
Biasa dan sudah tidak mengikuti pendidikan di Departemen Teknik Planologi Institut
Teknologi Bandung.
Gambar IV.1
Tahapan Status Keanggotaan
Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB

Anggota Anggota Anggota


Muda Biasa Luar Biasa

Sumber : Hasil Wawancara Anggota Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB, 2017

Dapat disimpulkan di Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB,
terdapat status keanggotaan yang aktif berkegiatan, yaitu Anggota Biasa dan Anggota
Luar Biasa.
Secara umum, peran sudah dilakukan sesuai dengan semestinya. Konflik antar peran
pada umumnya terjadi pada Anggota Biasa dengan Anggota Biasa lain, atau Anggota
Biasa dengan Anggota Luar Biasa, namun pada akhirnya hal tersebut dapat diatasi
dengan adanya diskusi dll. Konflik tersebut terjadi dengan tujuan akhir agar Himpunan
Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB menjadi yang lebih baik.

V. Interaksi Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB

Social Processes

a. Exchange
Exchange merupakan hubungan sukarela dengan harapan semua pihak akan
memperoleh manfaatnya. Proses exchange terjadi pada waktu Himpunan
Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB mengadakan agenda kaderisasi
saat penerimaan anggota baru. Para panitia memiliki tujuan untuk
memperkenalkan anggota baru terhadap Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta
Loka (HMP PL) ITB, kegiatan di dalam Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta
Loka (HMP PL) ITB, serta penerapan nilai-nilai yang ada di Himpunan Mahasiswa
Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB secara implisit selama keberjalanan agenda
kaderisasi.
b. Cooperation
Cooperation merupakan kerjasama antar anggota dalam berkegiatan di Himpunan
Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB, seperti
-Kerjasama antar divisi dalam badan pengurus
-Kerjasama antar panitia acara dengan anggota biasa HMP non panitia
-Kerjasama antara anggota biasa HMP dengan Anggota biasa HMP lainnya
-Kerjasama antara anggota luar biasa HMP dengan anggota biasa HMP
c. Competition
Competition adalah perjuangan untuk memperoleh sumber daya yang langka
dengan aturan yang telah disepakati dan ditetapkan bersama. Saat pemilihan
Ketua Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB, para anggota
melakukan voting. Para calon ketua saling berkompetisi untuk mendapatkan suara
dengan melakukan kampanye. Konflik pada umumnya terjadi pada saat
berlangsungnya acara kepanitiaan. Penyebab konflik tersebut, salah satunya
kurang dapat memahami satu sama lain antar anggota, selain itu juga dapat terjadi
karena hasil pekerjaan yang kurang sesua dengan prosesnya dan dalam hal
koordinasi antar bidang atau divisi.
d. Conflict
Conflict merupakan perjuangan untuk memperoleh sumber daya yang langka
dengan tidak adanya aturan yang mengatir di dalamnya. Konflik yang terjadi di
Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB, diantaranya :
- Beberapa orang ingin mendapatkan posisi sebagai ketua acara / panitia ad
hoc
- Beberapa orang mengiginkan jabatan dalam kepanitiaan ad hoc
Groups

Tipe kelompok Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB adalah
secondary groups, yang formal dan besar.
Interaction In Groups

- Physical Proximity
Interaksi antar anggota yang sering berkunjung ke Himpunan Mahasiswa
Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB akan lebih dekat dibandingkan yang jarang
atau tidak pernah, arena intensitas komunikasi akan mempengaruhi kedekatan
antar anggota. Selain itu, anggota yang sering berkegiatan juga menjadi pendekat
antar anggota karena mereka dapat berkesempatan untuk saling berkomunikasi.
- Communication Patterns
Merupakan cara yang dilakukan untuk memfasilitasi interaksi antar anggota
kelompok. Dari 3 jenis pola komunikasi, HMP Pangripta Loka ITB merupakan
kelompok social dengan pola komunikasi “All-channel Network” dimana semua
anggota dapat berinteraksi satu sama lain.

Social Network

Ikatan social pada Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB
termasuk strong ties.

VI. Pola Komunikasi

Pola komunikasi yang terbentuk antar aggota Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta
Loka (HMP PL) ITB terdiri dari komunikasi langsung maupun tidak langsung. Komunikasi
langsung yang melibatkan interaksi antar anggota pada dasarnya ditekankan pada
pembiasaan berbaur di secretariat Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP
PL) ITB dengan berbagai kegiatan yang dilakukan. Sedangkan untuk berkomunikasi
tidak langsung, Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB memiliki
sejumlah akun media social untuk keperluan publikasi atau silaturahmi, baik antar
sesama anggota aktif Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB
maupun dengan alumni. Media social yang dimiliki oleh Himpunan Mahasiswa Planologi
Pangripta Loka (HMP PL) ITB antara lain Instagram, Line dan Website HMP.
Dalam keberjalanannya, Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB
tidak hanya berfokus pada kegiatan keprofesian dan kemahasiswaan saja, melainkan
juga berbagai persiapan dan kegiatan pendukungnya seperti forum diskusi dan
pelaporan. Peserta diskusi pembahasan maupun laporan tersebut umumnya merupakan
seluruh anggota aktif Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB.
Proses diskusi berlangsung secara terbuka dan setiap elemennya senantiasa berupaya
untuk menjalankan perannya masing-masing, khususnya dalam forum-forum formal,
misalnya Rapat Anggota dengan agenda Laporan Pertanggung Jawaban Akhir
Kepengurusan. Namun, untuk forum-forum yang relatif lebih santai atau informal, pola
interaksi dan komunikasi anggota terjalin lebih cair hingga terkadang tidak tampak
perbedaan antar tingkatan elemen.
Baik forum yang berlangsung secara formal maupun informal, Himpunan Mahasiswa
Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB biasa mengadakannya di ruang sekretariat
(sekre) Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB atau jika
diperlukan, maka forum akan diadakan di suatu tempat di kampus ITB sesuai jumlah
massa hadirin forum atau konteks forum itu sendiri (misalnya yang akan memicu
ketegangan dan potensi keramaian), biasanya di Ruang Serba Guna Gedung Planologi.
Untuk setiap kegiatan yang akan dilakukan, pemberitahuan disampaikan melalui media
sosial. Sebuah grup obrolan di Line menjadi media utama bagi anggota biasa Himpunan
Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB.

VII. Kohesi dan Kekuatan


Salah satu ciri dari kelompok sosial adalah tingkat kohesi atau solaridaritas kelompok
tersebut. Kelompok yang kohesif ditandai dengan tingkat interaksi yang cukup tinggi,
perasaan ketertarikan, dan ketergantungan yang kuat. Sama halnya dengan Himpunan
Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB, kohesi atau kekuatan antar
anggotanya terbentuk dari hasil interaksi. Interaksi dapat terjadi karena secara
sengaja diwadahi misalnya dengan suatu program kerja, atau forum-forum lainnya.
Namun kekuatan antar anggota juga dapat terbentuk karena adanya interaksi yang
muncul secara informal misalnya adalah saat berkunjung ke sekretariat hanya untuk
berbincang-bincang dengan anggota lain, ataupun sekedar menghabiskan waktu di
sekretariat.
Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB memiliki cara-cara dalam
menjaga kekuatan antar anggota Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP
PL) ITB maupun anggota dengan Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP
PL) ITB itu sendiri. Pada kasus ketika anggota mulai tidak aktif berkegiatan Himpunan
Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB juga melakukan pendekatan agar
orang tersebut berkegiatan kembali. Hal yang dilakukan adalah mulai dari pendekatan
oleh teman dari orang tersebut yang juga merupakan anggota Himpunan Mahasiswa
Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB. Cara lain yang biasanya dilakukan adalah
dengan mengajak dan mempercayai orang tersebut mengemban jabatan pada
kegiatan-kegiatan ataupun pada program kerja Himpunan Mahasiswa Planologi
Pangripta Loka (HMP PL) ITB.
VIII. Kesimpulan
Setelah melakukan observasi sosial, kita dapat melihat Himpunan Mahasiswa Planologi
Pangripta Loka (HMP PL) ITB dari 3 perspektif yaitu : structural-functional, conflict,
dan symbolic interactionism.
Untuk structural-functional perspective, Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta
Loka (HMP PL) ITB adalah sebuah himpunan mahasiswa yang berbasis keprofesian dan
merupakan wadah pengembangan kapasitas dalam kepemimpinan maupun manajemen
organisasi. Keberjalanan Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB
ditopang oleh anggota Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB itu
sendiri yang berperan sebagai Dewan Perwakilan Anggota dan Badan Pengurus.
Menurut perspektif konflik atau conflict perspective, Himpunan Mahasiswa Planologi
Pangripta Loka (HMP PL) ITB ada karena adanya arahan dari Kaprodi. Tujuan awal
Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB adalah mengusahakan
tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran Teknik Planologi, dengan memberi
dorongan bagi mahasiswa untuk menjadi sarjana yang cakap, bertanggung jawab, serta
menjadi unsur penggerak dan pengabdi dalam kehidupan bangsa sesuai dengan
keahliannya, membina dan memelihara hubungan baik antara pengajar dan mahasiswa
sesuai dengan asas HMP Pangripta Loka ITB, memelihara dan mempererat rasa
kekeluargaan serta memperjuangkan kepentingan mahasiswa sejalan dengan perannya
keluar dank e dalam ITB, dan memberi jalan dan menyalurkan pemikiran, tenaga, dan
cipta karya mahasiswa dalam rangka pengabdian kepada masyarakat dan pembangunan
Bangsa Indonesia. Sedangkan menurut symbolic interactionism perspective, membahas
tujuan dari tindakan manusia dan proses di mana orang datang untuk mengembangkan
dan mengkomunikasikan tujuan bersama. Bila ditinjau dari perspektif ini pada awalnya
tiap-tiap anggota Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB memiliki
tujuan masing-masing. Contohnya ingin menambah teman dan relasi, berkegiatan
bersama teman yang memang sudah dikenal sebelumnya, ataupun berkumpul dengan
orang-orang yang berasal dari daerah yang sama dengan dirinya. Seiring berjalannya
waktu, adanya interaksi antar anggota baik secara formal maupun informal anggota
Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB dapat mengusahakan
tujuan dari Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB itu sendiri.

IX. Foto Observasi


Nama Narasumber :
1. Reynard Nathaniel - 15415019
2. Septian Hariadi - 15415051
3.
4.

Gambar IX.
Foto bersama Narasumber dari
Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) ITB

You might also like