You are on page 1of 2

II.

TINJAUAN PUSTAKA
A. Etika Kerja Islam (Akhlaq)
Islam juga memiliki sistem etika tersendiri yaitu konsep akhlak, dari segi bahasa
akhlak berasal dari bahasa Arab dan merupakan jama 'dari kata khuluq ( Mandzur
dkk.,1990). Muhammad (2008) etika islam ini dapat juga didefinisikan sebagai
pribadi, sikap, karakter, perilaku, perangai dan tabiat manusia.yang berarti sifat alami,
kebiasaan, martabat, moral atau perlakuan seseorang individu. Islam merupakan satu
cara hidup yang sempurna dengan memiliki sumber referensi yang suci dan diakui
yaitu al-Quran dan Sunnah, kedua sumber ini menjadi referensi utama dalam
menentukan cara hidup masyarakat, aturan dan prinsip kehidupan terlepas dari waktu,
tempat maupun bangsa. Selain al-Quran dan Sunnah, Islam juga memiliki referensi
lain dalam menentukan sesuatu hukum terkait hal tertentu yaitu dengan Ijma 'oleh para
ulama dan Qiyas yaitu pemerataan di antara hukum yang telah diturunkan dahulu
dengan masalah yang baru dihadapi sekarang (Zaidan, 2009).
Allah s.w.t menyatakan di dalam al-Quran bahawa Rasulullah s.a.w merupakan
contoh tauladan yang terbaik sebagai idola insan yang beretika. Hal ini sebagaimana
dinyatakan di dalam surah surah al-Ahzab:21
‫يرا‬ َ ‫سو ِل الَّ ِه أُس َْوة ٌ َح‬
ً ِ‫سنَةٌ ِل َم ْن َكانَ يَ ْر ُجو الَّهَ َو ْاليَ ْو َم ْاْل ِخ َر َوذَك ََر الَّهَ َكث‬ ُ ‫لَقَدْ َكانَ لَ ُك ْم فِي َر‬

Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah(QS.Al-
azhab:21)
Islam turut memberikan penekanan khusus kepada umat Islam agar sentiasa
bersungguh-sungguh dalam melaksanakan sesuatu pekerjaan. Aisyah dan Tohid
(2010) Pekerjaan dalam Islam bukan saja untuk kepentingan diri sendiri tetapi sebagai
satu cara dalam menjaga hubungan manusia dengan pencipta, hubungan manusia
dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam.
Islam tidak menganggap kerja sebagai sesuatu yang terpisah dari agama
melainkan dianggap sebagai perbuatan baik yang dibalas dengan pahala, islam melihat
kerja bukan sekedar untuk mencari rezeki atau kepuasan tetapi sebagai satu
ibadah dan jihad. Untuk memastikan pekerjaan itu dapat dianggap ibadah harus
dilaksanakan dengan berdasarkan pada syariat Islam dengan tidak melanggar batas-
batas syariat yang telah ditetapkan (Ali dan Al-owaihan.,2008). Pekerjaan yang baik
akan menghasilkan efek yang baik kepada diri dan masyarakat dengan tujuan utama
untuk mencari keridhaan Allah swt. Pribadi-pribadi Khulafa 'ar-rasyidin turut dapat
dijadikan teladan karena mereka terdiri dari individu-individu yang dididik oleh
Rasulullah saw dan memiliki akhlak yang baik.
Tipe kepribadian seseorang diduga juga mempengaruhi sikap skeptisme
profesionalnya, dengan kata lain perbedaan karakteristik individual yang mengacu
pada faktor-faktor yang melekat pada diri seseorang akan mempengaruhi sikap
seseorang. Petty dkk.,(1997) menyatakan bahwa sikap yang mempunyai dasar genetik
cenderung lebih kuat dibandingkan dengan sikap yang tidak mempunyai dasar
genetik. Jadi dapat dikatakan bahwa perbedaan kepribadian individual menjadi dasar
dari sikap seseorang termasuk sikap skeptisme profesionalnya, sampai saat ini
penelitian mengenai pengaruh faktor tipe kepribadian terhadap skeptisme profesional
belum banyak ditemukan(Noviyanti, 2008).

You might also like