You are on page 1of 14

53

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam

melakukan prosedur penelitian (Notoatmodjo, 2005). Dalam penelitian ini

menggunakan desain penelitian Pre Eksperiment yaitu one group pra test –

post test design adalah merupakan penelitian yang mengungkapkan hubungan

sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek

diobservasi sebelum dilakukan perlakuan dan kemudian diobservasi lagi

setelah dilakukan perlakuan (Nursalam, 2008).

Tabel 4.1 Rancangan pra pasca test dalam satu kelompok.

subyek Pra Perlakuan Pasca-test


K O I O1

Time 1 Time 2 Time 3


Keterangan :

K : Subyek perlakuan

O : Observasi sebelum di beri perlakuan

I : Intervensi (kompres hangat)

O1 : Obseravasi setelah di berikan perlakuan

4.2 Kerangka kerja


54

Kerangka kerja merupakan bagan kerja terhadap rancangan kegiatan

penelitian yang akan dilakukan, meliputi siapa yang akan di teliti (subjek

penelitian), variabel yang akan diteliti dan variabel yang mempengaruhi

dalam penelitian (Azis Alimul H, 2007)

Populasi : Seluruh lansia menderita low back pain yang ada di UPT
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Glenmore Banyuwangi N= 25 orang

Total Sampling

Sample : Seluruh lansia menderita low back pain yang ada di UPT
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Glenmore Banyuwangi yang sesuai
dengan kriteria inklusi n = 25 orang

Desain Penelitian : Pre Eksperimen

Informed consent

Pengumpulan data dengan Lembar Observasi


sebelum intervensi

Intervensi kompres hangat

Pengumpulan data dengan Lembar Observasi


sesudah intervensi

Pengumpulan dan analisis data


dengan uji Wilcoxon matched pair test

Laporan penelitian

Bagan 4.1 Kerangka kerja Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Tingkat


Nyeri Pada Lansia Low Back Pain di UPT Glenmore
Banyuwangi 2017.

4.3 Populasi, Sampel dan Tehnik Sampling


55

4.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian adalah setiap subjek (misalnya:

manusia, pasien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.

(Nursalam, 2008). Populasi dalam penelitian ini seluruh lansia menderita

low back pain sejumlah 25 orang yang ada di UPT Pelayanan Sosial

Lanjut Usia Glenmore Banyuwangi Tahun 2017.

4.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau

sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Azis

Alimul H, 2007). Sampel dalam penelitian ini adalah Seluruh lansia

menderita low back pain sejumlah 25 yang ada di UPT Pelayanan Sosial

Lanjut Usia Glenmore Banyuwangi Tahun 2017.

4.3.4 Teknik Sampling


Teknik sampling merupakan cara – cara yang ditempuh

dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar –

benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2008).


Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan “Total

Sampling” yaitu semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel

penelitian (Nursalam, 2011).

4.4 Identifikasi Variabel


56

Variabel merupakan ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota –

anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok

lain (Saryono, 2011). Variabel dalam penelitian ini adalah :

4.4.1 Variabel Independen


Merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya

variabel independen (bebas), variabel ini dikenal dengan nama variabel

bebas artinya bebas dalam mempengaruhi variabel lain (Azis Alimul H,

2007). Variabel independent dalam penelitian ini adalah kompres hangat.


4.4.2 Variabel dependen
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena

variabel terikat. Variabel ini dapat tergantung dari varibel bebas terhadap

perubahan (Azis Alimul H, 2007). Variabel dependent dalam penelitian

ini adalah tingkat nyeri sendi.

4.5 Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah dibuat untuk memudahkan

pengumpulan data dan menghindarkan perbedaan interpretasi serta membatasi

ruang lingkup variabel. Variabel yang dimasukkan dalam definisi operasional

adalah variabel kunci atau penting yang dapat diukur secara operasional dan

dapat dipertanggung jawabkan (referensi harus jelas). Dengan definisi

operasional, maka dapat ditentukan cara yang dipakai untuk mengukur

variabel, tidak terdapat arti dan istilah - istilah ganda yang apabila tidak

dibatasi akan menimbulkan tafsiran yang berbeda (Saryono, 2011).

Tabel 4.2 definisi operasional variabel independent dan dependent

Definisi Skala Alat


Variabel Indikator Skor
Operasional Data Ukur
Independen: Kompres hangat Kompres hangat
57

Sebelum adalah suatu dengan suhu 50o –


Kompres prosedur 60o dengan waktu
Hangat menggunakan 15-20 menit.
kain/handuk
yang telah di
celupkan pada air
hangat, yang
ditempelkan pada
bagian tubuh
tertentu.

Sesudah Kompres hangat


Kompres adalah suatu
Hangat prosedur
menggunakan
kain/handuk
yang telah di
celupkan pada air
hangat, yang
ditempelkan pada
bagian tubuh
tertentu.
Dependen : Suatu kondisi Nyeri ringan, secara ordinal Observasi Kumulatif
Tingkat yang dirasakan obyektif klien Skala skor nyeri
Nyeri lansia karena dapat Nyeri pre sesuai
punggung adanya gangguan berkomunikasi post dengan
bawah pada punggung menurut kondisi
dengan baik,
Bourbonis responden
tindakan manual tidak
sangat membantu. nyeri : 0
Nyeri sedang, secara
obyektif klien Nyeri
mendesis, Ringan :
menyeringai, 1-3
dapat
menunjukkan Nyeri
lokasi nyeri, dapat Sedang :
mendiskripsikann 4-6
ya, dapat
Nyeri
mengikuti Berat 7-9
perintah dengan
baik dan Nyeri
responsive Sangat :
terhadap tindakan 10
manual.
Nyeri berat, secara
obyektif klien
terkadang tidak
dapat mengikuti
perintah tapi
masih responsive
58

terhadap tindakan,
dapat
menunjukkan
lokasi nyeri, tidak
dapat
mendiskripsikann
ya, tidak dapat
diatasi dengan
alih posisi, nafas
panjang dan
distraksi
Nyeri sangat berat,
klien sudah tidak
mampu lagi
berkomunikasi,
berteriak histeris,
tidak dapat
mengikuti
perintah,
mengejan tanpa
dikendalikan,
menarik-narik,
memukul benda
disekitarnya, tidak
responsive
terhadap tindakan,
tidak dapat
menunjukkan
lokasi nyeri yang
dirasakan.

4.6 Bahan penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi,

dan alat-alat untuk tindakan kompres hangat.

Persiapan alat dan bahan :

(1) Buli- buli dan sarungnya atau botol dengan sarungnya

(2) Perlak dan pengalas

(3) Termos dan air panas dengan suhu 50°-60o C

(4) Thermometer air

(5) Lap kerja


59

(6) Bulpoin

(7) Buku

4.7 Instrument penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2009). Dalam

penelitian ini instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, dimana

respon nyeri dengan menggunakan skala nyeri menurut buorbonis. Instrumen

dalam penelitian ini adalah 0 : (tidak nyeri). 1 - 3 : (Nyeri ringan) secara

obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik tindakan manual sangat

membantu. 4 - 6 : (nyeri sedang) secara obyektif klien mendesis,

menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendiskripsikannya,

dapat mengikuti perintah dengan baik dan responsif terhadap tindakan

manual. 7 - 9 : (nyeri berat) secara obyektif klien terkadang tidak dapat

mengikuti perintah tapi masih responsif terhadap tindakan, dapat

menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendiskripsikannya, tidak dapat

diatasi dengan alih posisi, nafas panjang dan distraksi. 10 : (nyeri sangat

berat) klien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi, berteriak histeris, tidak

dapat mengikuti perintah, mengejan tanpa dikendalikan, menarik - narik,

memukul benda disekitarnya, tidak responsif terhadap tindakan, tidak dapat

menunjukkan lokasi nyeri yang dirasakan.

4.8 Lokasi dan waktu penelitian


60

Penelitian ini akan dilakukan mulai Maret 2017 sampai April 2017

yang bertempat di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Glenmore Banyuwangi.

4.9 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data

4.9.1 Pengumpulan data

1). Birokrasi perijinan

Peneliti menyerahkan surat studi pendahuluan kepada

Kepala UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Glenmore Banyuwangi

untuk mendapatkan izin studi pendahuluan.

2). Cara pengumpulan data

Proses pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan

observasi. Dimana sebelum klien diberi perlakuan dilakukan

Pengkajian skala nyeri menurut bourbanais, kemudian itu dilakukan

kompres hangat, Setelah dilakukan kompres hangat selama 15 – 20

menit klien dikaji ulang mengenai skala nyerinya, hal ini untuk

mengetahui perbedaan Sebelum dan Setelah perlakuan.

4.9.2 Analisa data

Analisis data merupakan bagian yang sangat penting untuk

mencapai tujuan pokok penelitian, yaitu menjawab pertanyaan –

pertanyaan penelitian yang mengungkap fenomena (Nursalam, 2008).

Setelah semua pertanyaan di jawab dan terkumpul maka dilakukan

pengolahan data dengan cara :

1). Coding
61

Coding yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data angka atau bilangan.

0 : Tidak nyeri

1 : Nyeri ringan

2 : Nyeri sedang

3 : Nyeri berat

4 : Nyeri sangat berat

2). Scoring

Scoring adalah melakukan penelitian untuk menjawab dari

responden dengan membuat skor atau nilai jawaban. Dalam penelitian

ini pengukuran nyeri sendi peneliti menggunakan scoring sebagai

berikut :

0 : (tidak nyeri)

1-3 : (Nyeri ringan) secara obyektif klien dapat berkomunikasi

dengan baik tindakan manual sangat membantu.

4-6 : (nyeri sedang) secara obyektif klien mendesis, menyeringai,

dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendiskripsikannya,

dapat mengikuti perintah dengan baik dan responsif

terhadap tindakan manual.

7-9 : (nyeri berat) secara obyektif klien terkadang tidak dapat

mengikuti perintah tapi masih responsif terhadap tindakan,

dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat


62

mendiskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi,

nafas panjang dan distraksi.

10 : (nyeri sangat berat) klien sudah tidak mampu lagi

berkomunikasi, berteriak histeris, tidak dapat mengikuti

perintah, mengejan tanpa dikendalikan, menarik - narik,

memukul benda disekitarnya, tidak responsif terhadap

tindakan, tidak dapat menunjukkan lokasi nyeri yang

dirasakan.

3). Tabulating

Tabulating adalah pengelompokan data kedalam satu tabel

tertentu menurut sifat – sifat yang dimiliki.

(Nursalam, 2008).

4). Analisa Data

a. Analisa data univariat

Analisa univariat dilakukan pada suatu variabel dari hasil penelitian, yang

bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap

variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan

distribusi dan persentase dari tiap variabel yang diteliti (Notoatmodjo,

2010).

b. Analisa data bivariat


63

Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atauberkolerasi (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini

analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan

ibu dan tingkat pendapatan keluarga dengan kelengkapan imunisasi dasar.

uji statistik yang digunakan adalah Chi square. Uji Chi square digunakan

untuk menganalisa hubungan katagorik dengan katagorik. Pada penelitian

ini variabel pengetahuan dan tingkat pendapatan serta kelengkapan

imunisasi sebagai variabel kategorik.

Pembuktian uji Chi square menurut (Riyanto, 2009) dapat menggunakan

formula:

1). Mencari Chi square dengan rumus:

X2 = ∑ (f0 – fe)

fe

Keterangan :

X2 : nilai Chi square

fo : frekuensi yang diobservasi

fe : frekuensi yang diharapkan

2. Mencari nilai X2 tabel dengan rumus:


64

dk=(k-1)(b-1)

keterangan:

k : banyaknya kolom

b : banyaknya baris

Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan tingkat pendapatan ibu

dengan kelengkapan imunisasi dasar, digunkan taraf signifikan yaitu α (0,05):

a. Apabila p ≤ 0,05 = Ho ditolak, berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu

dan tingkat pendapatan keluarga dengan kelengkapan imunisasi dasar.

b. Apabila p ≥ 0,05 = Ho diterima atau gagal menolak Ha, berarti tidak ada

hubungan antara pengetahuan ibu dan tingkat pendapatan keluarga dengan

kelengkapan imunisasi dasar.

Syarat uji Chi square adalah:

1. Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan (nilai E) kurang dari 1

2. Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan (nilai E) kurang dari 5, lebih

dari 20% dari keseluruhan sel

3. Hitung X2 sesuai aturan yang berlaku yaitu:

a. Bila tabelnya lebih dari 2x2, gunakan uji Kai Kuadrat tanpa koreksi

(Uncrrected)

b. Bila tabelnya 2x2, gunakan Kai Kuadrat Yate’s Correction

c. Bila tabelnya 2x2, ada sel yang E- nya <5, gunakan Fisher Exact
65

Kemudian data dianalisa dengan menggunakan uji

bertingkat Wilcoxon Match Pairs Test. Uji ini bertujuan untuk menilai

pengaruh kompres hangat terhadap tingkat nyeri low back pain sebelum

dan sesudah dilakukan kompres hangat. Selain menggunakan

perhitungan manual, peneliti juga memanfaatkan bantuan komputer

yaitu SPSS 23.0 (Statistical Program Science And Social) dengan

kriteria sebagai berikut :

1). Jika signifikasi < 0,05 Ho ditolak Ha diterima, berarti ada hubungan

yang saling mempengaruhi antara dua variabel yang diukur yaitu ada

pengaruh kompres hangat terhadap tingkat nyeri low back pain pada

lansia di UPT Lansia Glenmore Banyuwangi Tahun 2017.

2). Jika signifikasi > 0,05 Ho ditolak Ha diterima, berarti tidak ada

hubungan yang saling mempengaruhi antara dua variabel yang diukur

yaitu ada pengaruh kompres hangat terhadap tingkat nyeri low back

pain pada lansia di UPT Lansia Glenmore Banyuwangi Tahun 2017.

4.10 Etika Dalam Penelitian

4.10.1 Informed Consent

Informed consent diberikan sebelum penelitian dilaksanakan

pada subjek yang diteliti. Subjek diberi tahu tentang maksud dan

tujuan dari penelitian jika subjek bersedia, harus ada bukti persetujuan

yaitu dengan tanda tangan.

4.10.2 Anonimity
66

Subjek tidak perlu mencantumkan namanya pada lembar

pengumpulan data, cukup kode nomor saja untuk menjamin

kerahasiaan identitas.

4.10.3 Confidentialy

Kerahasiaan informasi yang diperoleh dari subjek akan

dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Penyajian data atau hasil

penelitian ditampilkan dalam forum akademik.

You might also like