You are on page 1of 8

Laporan Modul X,

SAMPLING DAN ANALISIS AYAK


Muhammad Asnawi (09320150102)/ Kelompok 3
Laboratorium
Pengolahaan Bahan Galian
Rabu 25 April 2018
Program Studi Teknik Pertambangan Asisten : Ayu Lestari Budiani
Fakultas Teknologi Industri 09320140103

Abstrak – Praktikum Modul 5 – Tujuan dari percobaan Sampling yang dilakukan


adalah mempelajari teknik-teknik sampling dan mereduksi jumlahnya dan mendapat
data-data statistika yang digunakan pada sampling. Lalu tujuan percobaan analisis
ayak adalah mengetahui efisiensi berbagai peralatan, menghitung derajat liberasi,
mencari penyebab dan ukuran mineral berharga yang hilang bersama tailing.
Percobaan sampling dilakukan sebanyak dua kali percobaan yaitu dengan metode
riffle dan metode quartening. Sedangkan pada percobaan analisis ayak, contoh akan
diayak dan dihitung beratnya.

A. Tinjauan Pustaka didasarkan pada teori peluang.


Sampling adalah operasi Sampling terbagi menjadi random
pengambilan sebagian kecil untuk sampling dan sistematic sampling.
dianalisis, dengan perbandingan Increment adalah sejumlah
dan distribusi kualitas sama antara material yang diambil sebagai
sebagian tersebut dan contoh dari lot dengan
banyakannya. menggunakan alat sampling
dengan satu kali operasi.
Random sampling adalaha cara
mengumpulkan contoh sedemikian
rupa sehingga setiap unit yang
membentuk lot mempunyai
kesempatan peluang yang sama
untuk di ikutkan kedalam contoh
sehingg jika diambil sebagian kecil
Gambar 1 alat sampler di industri perbandingannya akan relatif sama.
Suatu yang besar jumlahnya Sistematik sampling adalah cara
disebut lot populasi. Data besaran mengumpulkan contoh dari lot
tentang populasi disebut parameter, pada interval yang spesifik dan
sedangkan besaran yang diperoleh teratur, baik dalam jumlah, ruang
dari contoh disebut statistik. dan waktu.
Dengan demikian sampling Analisis ayak banyak digunakan
merupakan teknik statistik yang dalam pengolahan bahan galian,
antara lain untuk menentukan d. Pipe sampling
efisiensi berbagai peralatan, Alat yang digunakan pipa atau
menghitung derajat liberasi, tabung dengan diameter 0.5,
mencari penyebab dan ukuran 1.0, dan 1.5 inchi. Salah satu
mineral berharga yang hilang ujung pipa runcing untuk
bersama tailing. dimasukkan ke material. Terdiri
Mekanisme pengambilan contoh dari dua pipa (besar dan kecil)
dapat dibagi dua, yaitu : sehingga terdapat rongga
1. Hand sampling diantaranya untuk tempat
Pengambilan contoh dilakukan contoh. Digunakan pada
dengan tangan, sehingga material padat yang halus dan
hasilnya sangat tergantung pada tidak terlalu keras.
ketelitian operator e. Coning and quatering
a. Grab sampling 2. Mechanical sampling
Pengambilan sampel pada Digunakan untuk pengambilan
material yang homogen dan contoh dalam jumlah yang besar
dilakukan dengan interval dengan hasil yang lebih
tertentu dengan menggunakan representatif dibandingkan hand
sekop. Contoh yang diperoleh sampling.
biasanya kurang representatif. Alat yang dipergunakan, antara lain :
b. Shovel sampling a. Riffle sampler
Pengambilan sampel dengan Alat ini bentuknya persegi
menggunakan shovel, panjang dan didalamnya terbagi
keuntungan cara ini lebih beberapa sekat yang arahnya
murah, waktu pengambilan berlawanan. Riffle-riffle ini
cepat dan memerlukan tempat berfungsi sebagai pembagi
yang tidak begitu luas. Material contoh agar dapat terbagi sama
conto yang diambil berukuran rata.
kurang dari 2 inchi. b. Vein sampler
c. Stream sampling Pada bagian dalam dilengkapi
Alat yang digunakan Hand dengan revolving cutter, yaitu
sampling cutter. Contoh yang pemotong yang dapat berputar
diambil berupa pulp (basah) dan pada porosnya sehingga akan
pengambilan searah dengan membentuk area yang bundar
aliran (stream). sehingga dapat memotong
seluruh alur bijih. Langkah
selanjutnya setelah sampling
adalah analisa yang meliputi
penimbangan, pengayakan, C. Pengolahan data Percobaan
1. Langka Kerja
mikroskopis dan analisis
Analisis Ayak
kimiawi jika diperlukan. menyiapkan alat dam sampel yang akan
di olah
B. Data Percobaan
1. Data Analisis Ayak mengambil ayakan dan menyusunnya
sesuai yang di tentukan
Analisis Ayak 12 menit
menyalakan mesin ayakan selama waktu
Tabel 1 Data Analisis ayak 12 ynag di tentukan
menit menimbang masing - masing fraksi dari
tiap ayakan
Fraksi Berat Tertampung
( mesh ) kom menghitung % berat tertampung % berat
( gram ) komtertampung % berat kom lolos
65 135,35
100 35,91 2. Rumus Dasar
150 95,26 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
250 69,05 = 𝑥 100 %
55,59 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙
-250
Total 391,16 log 𝑦 − log 100
𝑚=
berat awal 400 gram log(𝑥𝑘)

𝑥 𝑚
Analisis Ayak 7 menit 𝑦 = 100 ( )
𝑘
Tabel 2 Data Analisis ayak 7
menit 3. Hasil Pengolahan Sampling Dan
Analisis Ayak
Fraksi Berat Tertampung
( mesh ) kom Analisis Ayak 7 menit
( gram ) Tabel 3 Data Analisis ayak 7
65 195,3
100 2,49 menit
150 18,88 Fraksi Fraksi Berat % fraksi
(mesh) ( mikro ) Tertampung
250 92,25 komulatif
-250 88,98 65 0,21 195,3 49,08268409

Total 397,9 100 0,149 2,49 0,625785373

Berat awal 400 gram 150 0,105 18,88 4,744910782


250 0,063 92,25 23,18421714
-250 -0,063 88,98 22,36240261
2. Data Samplin Metode riffle
Total 397,9 100
3. Data Samplin Metode
% berat kom % berat kom log ukuran log % bkt log % bkl
tertampung lolos ( mikro )
49,08268409 50,91731591 1,62181 1,6909283 1,7068655
49,70846946 50,29153054 1,409288 1,6964304 1,7014949
54,45338025 45,54661975 1,273503 1,7360248 1,6584562
77,63759739 22,36240261 1,156112 1,8900721 1,3495185
100 0 2
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 Grafik 4 dalam waktu 7 menit
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
= 𝑥 100 % Log - log plot
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙
400 − 397,9
= 𝑥 100 %
400

= 0,53 %

Grafik 1 dalam waktu 7 menit


Direct plot

a. Log – log plot ( x )


y = 0,658x + 0,705
log 80 = 0,658x + 0,705
log 80 + 0,705
log 𝑥 =
− 0,658
Grafik 2 dalam waktu 7 menit log 𝑥 = 3,96366
Cumulative direct plot x = 0,5980
b. P80 direct plot ( k)
Y = 179,6x - 4,254
80 + 4,254
𝑥=
179,6
𝑥 = 0,469
c. Modulus distribusi ( m )
log 𝑦 − log 100
Grafik 3 dalam waktu 7 menit 𝑚=
log(𝑥𝑘)
Semi log plot
log 80 − log 100
𝑚=
log ( 0,5980
0,469
)

1,9030 − 2
𝑚=
log(1,2751)
−0,097
𝑚=
0,105544
𝑚 = −0,91905
d. Persamaan gaudin – schuhman
𝑥 𝑚
𝑦 = 100 ( )
𝑘
0,5980 −0,91905 Grafik 6 dalam waktu 12 menit
𝑦 = 100 ( )
0,469 Cumulative direct plot
𝑦 = 100 (1,27505)−0,91905

𝑦 = 127
Analisis Ayak 7 menit
Tabel 4 Data Analisis ayak 12
menit
Fraksi Fraksi Berat % fraksi
( mesh ) ( mikro ) Tertampung
komumatif
( gram )
65 0,21 135,35 34,60221
Grafik 7 dalam waktu 12 menit
100 0,149 35,91 9,180387
150 0,105 95,26 24,35321 Semi log plot
250 0,063 69,05 17,65262
-250 -0,63 55,59 14,21158
Total 391,16 100

% berat % berat log log % log %


kom kom ukuran bkt bkl
tertampung lolos ( mikro
)
34,60221 65,39779 1,62181 1,539104 1,815563
43,7826 56,2174 1,409288 1,641302 1,749871
68,1358 31,8642 1,273503 1,833375 1,503303
85,78842 14,21158 1,156112 1,933429 1,152642
100 0
Grafik 8 dalam waktu 12 menit
Log - log plot
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 − 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
= 𝑥 100 %
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙
400 − 391,16
= 𝑥 100 %
400

= 2,21%

Grafik 5 dalam waktu 12 menit


Direct plot

a. Log – log plot ( x )

y = 1,370x - 0,315

log 80 = 1,370x - 0,315

log 80 + 0,315
log 𝑥 =
− 1,370

log 𝑥 = 1,6904

x = 0,22799
b. P80 direct plot ( k) kemungkinan lainnya kesalahan dari
praktikkan saat perhitungan masa awal
Y = 84,37x + 10,33
yang tidak presisi, begitupun untuk
80 − 10,33 ayakan pada waktu 12 menit
𝑥=
84,37
E. Kesimpulan
𝑥 = 0,6258 Analisis ayak adalah metode yang
c. Modulus distribusi ( m ) digunakan dalam kaitannya

log 𝑦 − log 100 memanfaatkan pesebaran ukuran


𝑚=
log(𝑥𝑘) material yang kemudian dianalisis
dan disimpulkan untuk menilai
log 80 − log 100
𝑚= proses sebelum ataupun
log ( 0,22799
0,6258
)
menentukan proses sesudah.
1,9030 − 2 Analisa ayak juga dapat digunakan
𝑚=
log(0,36431)
untuk menentukan efisiensi
−0,097 berbagai peralatan, menghitung
𝑚=
−0,4385
derajat liberasi, mencari penyebab
𝑚 = 0,22121 dan ukuran mineral berharga yang
d. Persamaan gaudin – schuhman hilang bersama tailing.

𝑥 𝑚 F. Daftar Pustaka
𝑦 = 100 ( )
𝑘 Methodes Fourth Edition”,
0,22121
0,22799 Investment Evaluations
𝑦 = 100 ( )
0,6258 Corporation, Colorado. Kelly,
𝑦 = 100 (0,36431)−0,91905 Errol, G. and Spottiswood, David

𝑦 = 36,431 ., 1982, Intoduction to Mineral


Processing, John Wiley & Sons,
D. Analisa Hasil Percobaan
Inc, Canada.
Dari perhitungan didapat bahwa
jumlah total dari hasil pengayakan e. Lampiran
waktu 7 menit 397, 9dan waktu Jawaban Pertanyaan
12 9391,16 menit sebesar padahal di
1. Jelaskan tujuan dari analisis
awal percobaan masa total adalah 400
ayak!
gram. Masa yang hilang sebesar 2
a. Untuk mengetahui
gram untuk waktu 7 menit ini
jumlah produksi suatu
diakibatkan saat dilakukan
pengayakan partikel-partikel banyak
alat

yang menempel pada dinding ayakan b. Distribusi partikel


juga ada sebagian yang tersangkut di pada` ukuran tertentu
ayakan sehingga masa yang diukur c. Ration of concentration
kemudian akan berkurang,
d. Recovery suatu mineral Pada grafik ini persen berat
pada setiap fraksi. kumulatif tertampung atau
2. Pelolosan material dalam persen berat kumulatif lolos
ayakan dipengaruhi oleh ayakan diplot terhadap
beberapa hal. Jelaskan! ukuran. Tipe grafik
a. Ukuran material yang semacam ini banyak
sesuai dengan lubang dipergunakan.
ayakan. 3. Semi-log plot
b. Ukuran rata – rata Pada grafik ini sumbu x
material yang menggunakan skala
menembus lubang logaritmik
ayakan 4. Log-log plot
c. Sudut yang dibentuk Baik sumbu tegak maupun
oleh gaya pukulan sumbu horisontal
partikel menggunakan skala
d. Komposisi air dalam logaritmik Log- log
material yang akan plot dimana persen berat
diayak kumulatif lolos ayakan
e. Letak perlapisan sebagai ordinat dan ukuran
material pada partikel
permukaan sebelum sebagai absisca disebut
diayak. Gaudin-Schuhman plot dan
3. Jelaskan mengenai Direct grafiknya dapat dinyatakan
Plot, Cumulative Direct dalam
Plot, Semi-log Plot, dan Y = 100 [x/k] m
Log-log Plot! dimana
1. Direct plot Y : % berat kumulatif
Pada grafik ini ukuran lolos ukuran x
partikel pada jarak yang m : modulus distribusi
sama sebagai absis diplot k : modulus ukuran
terhadap dalam micron
persen berat tertampung x : ukuran partikel.
pada masing-masing ayakan Modulus distribusi m
berukuran tertentu. adalah kemiringan log-log
2. Cumulative direct plot plot dan menunjukkan
distribusi ukuran. Makin
besar m, makin kecil
(sempit) distribusi ukuran.
Menunjukkan ukuran
maksimum dalam contoh.
Dalam praktek k adalah
ukuran ayakan dalam
mikron dimana 80%
material lolos. Fungsi
Gaudin-Schuhman hanya
berlaku untuk produk
peremukan atau
Gambar 2. Peroses pengayakan.
penggerusan.
b. Lalu Di Timbang Untuk
Mengetahui Berapa Berat Tertahan
9. Foto percobaan analisis ayakan
Pada Masing Masing Lubang Ayakan..
a. Proses penimbangan batu serpih
sebanyak 400 gram dengan
menggunakan timbangan digital.

Gambar 3. Yaitu proses penimbangan,


menggunakan timbangan .

Gambar 1. Proses penimbangan


material dengan alat timbangan digital .
a. Proses Pengayakan Yaitu
dengan waktu 5 menit pada percobaan
pertama dan pada percobaan kedua
menggunakan waktu 10 menit dengan
65 mesh, 100 mesh, 150 mesh, 200
mesh, dan -200 mesh yang sama.

You might also like