You are on page 1of 6

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS

RAWAT INAP KASUS BEDAH PADA TINDAKAN HERNIORAPHY DI


RSUD TUGUREJO SEMARANG PADA TRIWULAN I TAHUN 2014

ATIKA RIZKY RAHMAWATI

Abstract
The medical record documents could be used as a measure of the quality of
hospital service. Where quality of service is determined by the analysis of
quantitative and qualitative approaches to DRM the Quality Assurance. The purpose
of this research was to determine completeness of the description of contents
medical records document of inpatients of hernioraphy surgical operation cases in
Tugurejo hospital Semarang.
This research is descriptive, observational methods used by the retrospective
approach. Population DRM Patients examined inpatient of hernioraphy surgical
operation cases in Tugurejo hospital Semarang, the total population is equal to the
total sample of 51 medical record documents hernioraphy surgical operation cases.
The instrument used is a check list of researchers. Data that obtained were
processed, then analyzed descriptive.
Based on observations in patients of medical record documents, obtained by
review qualitative analysis and quantitative. The quantitative analysis of 4 reviews on
each form of medical record documents inpatient surgical cases hernioraphy action
the first quarter of 2014, the highest incompleteness contained in RM 7 (medical
management plan) is 5 DRM (10%) complete and 46 DRM (90% ) is not complete.
Deliquent medical record (DMR) contents medical record documents of 43 (94%).
Results of the qualitative analysis of the final total 29 (57%) consistent / accurate and
22 (43%) incomplete / inconsistent.
Conclusions of this study is RSUD Tugurejo Semarang is services not good
enough. Because the results of analysis qualitative and quantitative of hernioraphy
surgical operation cases much in charging incomplete medical records. We
recommend give outreach to physicians, nurses, paramedics, and medical recorder
on the importance of the completeness of the medical record documents that raised
awareness and discipline of officers are responsible in complementing medical
record documents, so that all items of medical record documents filled with complete
and accurate.
Key words : complete medical record documents hernioraphy, analysis
qualitatife dan quantitatife

PENDAHULUAN kepada pasien selama masa perawatan


yang memuat pengetahuan mengenai
Menurut Huffman Ek, 1992 rekam pasien dan pelayanan yang diperolehnya
medis adalah rekaman atau catatan serta memuat informasi yang cukup untuk
mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana mengidentifikasi pasien, membenarkan
dan bagaimana pelayanan yang diberikan
diagnosa dan pengobatan serta merekam autentifikasi, review pencatatan, review
hasilnya. pelaporan. Analisa Kualitatif teridiri dari
6 review yaitu kelengkapan dan
Analisa kelengkapan dokumen kekonsistenan diagnose, review
rekam medis sangatlah diperlukan. Hal ini kekonsistenan pencatatan, review
dimaksudkan untuk hal-hal yang kurang pencatatan hal-hal yang dilakukan saat
dalam pencatatan sesuai dengan analisis pengobatan dan perawatan, review
kelengkapan data Dokumen Rekam adanya catatan informed consent,
Medis karena pentingnya dikumen dalam review cara atau praktek pencatatan,
memberikan informasi yang review hal-hal yang menyebabkan ganti
berkesinambungan. Analisa kelengkapan rugi. Berdasarkan laporan 10 besar
ini juga bertujuan untuk membuat catatan kasus penyakit dengan tindakan di
medis yang lengkap dan RSUD Tugurejo Semarang diketahui
berkesinambungan untuk melindungi bahwa kasus penyakit dengan tindakan
kepentingan hukum pasien, dokter, dan hernioraphy menjadi salah satu penyakit
rumah sakit. dengan tindakan terbesar di rumah
sakit.Kelengkapan pengisian formulir
Pentingnya kelengkapan data Rekam Medis Rawat Inap Kasus Bedah
rekam medis sebagai dokumen rekam pada Tindakan Hernioraphy termasuk
medis apabila terjadi kasus gugatan dari dalam 10 besar penyakit dengan
pasien, maka Rekam Medis pasien tindakan. Dari survei awal yang telah
harus lengkap sehingga dapat dilakukan pada bulan Maret 2014
membantu dokter maupun tenaga mengambil 10 sampel DRM pasien di
kesehatan lain sebagai bukti pelayanan RSUD Tugurejo Semarang masih
yang telah diberikan oleh rumah sakit. terdapat ketidaklengkapan dalam
Oleh sebab itu perlu dilakukan analisa pengisian DRM sebesar 60% dan 40%
kualitatif dan kuantitatif dari DRM terisi lengkap. Ketidaklengkapan
kelengkapan pengisian data rekam terdapat pada formulir RM 1, anamnesa,
medis rawat inap pasien. Rekam medis diagnosa, catatan terintegrasi pasien,
juga dirancang agar memberi informasi resume keperawatan, resume pasien
sehingga dengan adanya sumber pulang, pemeriksaan penunjang, tanda
informasi dan media komunikasi tangan dan nama dokter dalam
memberi kemudahan dalam memberi pengisianya sehingga sangat
pelayanan petugas kesehatan dalam berpengaruh terhadap informasi yang di
meningkatkan mutu pelayanan di rumah butuhkan pasien dalam pelaporan yang
sakit. Agar dokumen rekam medis dibuat oleh Rumah Sakit. Agar rekam
berkesinambungan maka pengisian medis terisi dengan baik dan sesuai
dokumen rekam medis harus diisi dengan keakuratan data, perlu adanya
selengkap-lengkapnya dan juga kebijakan dari instansi rumah sakit yang
dijadikan sebagai alat bukti hukum bersangkutan tentang kewenangan
apabila dibutuhkan. Maka pengisian pengisian data rekam medis pasien
dokumen rekam medis harus diisi agar data pasien terisi lengkap oleh
sebaik mungkin dan selengkap mungkin tenaga kesehatan yang bersangkutan.
untuk kesinambungan informasi dan
sebagai salah satu syarat dalam Ketidaklengkapan dalam
akreditasi rumah sakit.[4] pengisian DRM dapat disebabkan oleh
beberapa faktor baik faktor internal
Penelitian kelengkapan data maupun faktor eksternal.
rekam medis menggunakan analisa Ketidaklengkapan dalam proses
kuantitatif dan kualitatif terdiri dari 4 pengisian RM dapat menyebabkan
review yaitu review identifikasi, review turunnya mutu di RSUD Tugurejo
Semarang dan akan masalah apabila penelitian dengan review analisa
nantinya DRM tersebut dibawa pada kualitatif dan kuantitatif.
masalah hukum karena DRM yang tidak
lengkap dapat menyebabkan JENIS PENELITIAN DAN
ketidakvalitan data saat dibawa ke meja PERANCANGAN PENELITIAN
hukum.
Jenis penelitian yang digunakan
TUJUAN PENELITIAN adalah penelitian deskriptif yaitu
Untuk mengetahui gambaran penelitian yang menggambarkan
Analisa Kualitatif Dan Kuantitatif kejadian nyata / ada adanya sesuai
Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat hasil yang diamati. Metode yang
Inap Kasus Bedah pada Tindakan digunakan dalam penelitian ini adalah
Hernioraphy di RSUD Tugurejo menggunakan metode observasi
Semarang. dengan mengamati secara langsung
terhadap sumber penelitian dengan
Tujuan Khusus rancangan penelitian cross-sectional.
a. Mengetahui ketidaklengkapan Setelah data dianalisa akan diolah
review identitas pada masing- dengan melakukan review analisa
masing formulir dokumen rekam kualitatif dan kuantitatif untuk
medis rawat inap pasien mengetahui kelengkapan dalam
b. Mengetahui ketidaklengkapan pengisian dokumen rekam medis
review autentifikasi pada masing- pasien.
masing formulir dokumen rekam
medis rawat inap pasien Populasi Dan Sampel
c. Mengetahui ketidaklengkapan
review pencatatan pada masing- Populasi penelitian ini adalah 51
masing formulir dokumen rekam DRM Pasien Rawat Inap Pada Kasus
medis rawat inap pasien Bedah Tindakan Hernioraphy Triwulan 1
d. Mengetahui ketidaklengkapan Tahun 2014 dan sampel yang diambil
review pelaporan pada masing- sama jumlahnya dengan populasi
masing formulir dokumen rekam sebanyak 51 DRM Rawat Inap kasus
medis rawat inap pasien bedah tindakan hernioraphy di bagian
e. Mengetahui tingkat kelengkapan & filing.
pencatatan kekonsistensian
diagnosa Analisis data

f. Mengetahui Pencatatan hal-hal yg Penelitian ini menggunakan


dilakukan saat perawatan dan analisis deskriptif dengan menguraikan
pengobatan hasil penelitian dengan menganalisa
hasil penelitian dan dari hasil tersebut
g. Mengetahui adanya informed dapat disimpulkan tanpa di lakukan uji
consent pada dokumen rekam statistik.
medis rawat inap
PEMBAHASAN
h. Menghitung tingkat kebandelan
A. Analisa kuantitatif
dokumen rekam medis rawat inap
Ketidaklengkapan banyak pada
review identifikasi terdapat pada RM 6
METODE PENELITIAN
yaitu ketidaklengkapan pada pengisian
Metode penelitian menggunakan
no. rm, umur dan ruang sedangkan
metode observasi dengan mengamati
yang lengkap pada review identifikasi
secara langsung terhadap sumber
yaitu RM 1 , RM 9, RM 10.2 dan RM 3 (92%) lengkap dan 4 (8%) tidak
sebesar 51 (100%). lengkap karena tidak terdapat tanda
Ketidaklengkapan banyak pada tangan pasien dan dokter pemberi
review pelaporan terdapat pada RM 7 informasi.
menunjukkan 5 lengkap (10%) dan 46
belum lengkap (90%) sedangkan yang
lengkap yaitu RM 9 dan 10.2 C. Delinquent medical record
menunjukkan 51 (100%) lengkap dan 0
(0%) lengkap semua. Hasil Deliquent Medical Record
Ketidaklengkapan banyak pada (DMR) sebanyak 48 DRM (94%) tidak
review pencatatan terdapat pada RM 7 lengkap. Hal ini menunjukkan
yaitu menunjukkan 8 lengkap (16%) dan kelengkapan pengisian pada dokumen
43 belum lengkap pencatatanya (84%). rekam medis rawat inap kasus bedah
Ketidaklengkapan banyak pada pada tindakan hernioraphy masih
review autentifikasi terdapat pada RM 7 banyak tingkat kebandelannya.
dan Rm 3 menunjukkan 13 lengkap
(25%) dan 38 belum lengkap (75%)
ketidaklengkapan pada item nama dan SIMPULAN
tanda tangan dokter.
Dari hasil pengamatan dan
B. Analisa kualitatif pembahasan mengenai analisa
ketidaklengkapan pengisian dokumen
1. Hasil analisa kualitatif DRM rawat rekam medis rawat inap kasus bedah
inap kasus bedah tindakan pada tindakan hernioraphy periode
hernioraphy periode triwulan I tahun triwulan I tahun 2014 dapat disimpulkan
2014, ketidaklengkapan tertinggi hal-hal sebagai berikut :
terdapat pada review kelengkapan 1. Untuk review identifikasi dari 51
dan pencatatan kekonsistensian dokumen rekam medis yang diteliti
diagnosa, perawatan dan pada dokumen rekam medis rawat
pengobatan yaitu 37 DRM (73%) inap kasus bedah tindakan
lengkap dan 14 DRM (27%) tidak hernioraphy periode triwulan I tahun
lengkap/tidak konsisten dalam 2014, didapatkan 31 DRM (61%)
pencatatan diagnosa. lengkap dan 20 DRM (39%) tidak
lengkap. Ketidaklengkapan terdapat
2. Hasil penelitian untuk review pada item no.rm, umur, dan ruang.
pencatatan dari 51 dokumen rekam 2. Untuk review pelaporan dari 51
medis yang diteliti pada dokumen dokumen yang diteliti pada dokumen
rekam medis rawat inap kasus rekam medis rawat inap kasus
bedah tindakan hernioraphy periode bedah tindakan hernioraphy periode
triwulan I tahun 2014, untuk review triwulan I tahun 2014,
pencatatan menunjukkan 47 (92%) ketidaklengkapan paling banyak
lengkap dan konsisten dan 4 (8%) terdapat pada RM 7 yang
ketidaklengkapan pencatatan. menunjukkan 5 lengkap (10%) dan
46 tidak lengkap (90%).
3. Hasil penelitian review informed Ketidaklengkapan pada item
consent dari 51 dokumen rekam diagnosa, rencana pengobatan,
medis yang diteliti pada dokumen rencana lama rawat, tujuan akhir
rekam medis rawat inap kasus pengobatan dan perawatan.
bedah tindakan hernioraphy periode 3. Untuk review pencatatan dari 51
triwulan I tahun 2014, untuk review dokumen rekam medis yang diteliti
informed consent menunjukkan 47 pada dokumen rekam medis rawat
inap kasus bedah tindakan periode triwulan I tahun 2014, untuk
hernioraphy periode triwulan I tahun review pencatatan menunjukkan 47
2014, didapatkan 6 DRM (12%) baik (92%) konsisten dan 4 (8%) tidak
dan 45 DRM (88%) tidak baik. konsisten karena tidak ada
Pencatatan yang tidak baik banyak pencatatan pada formulirnya atau
terdapat pada RM 7 yang formulir kosong.
menunjukkan 8 DRM (16%) baik dan 8. Hasil Deliquent Medical Record
43 belum lengkap pencatatanya (DMR) sebanyak 48 DRM (94%)
(84%) tidak baik karena formulir tidak lengkap. Hal ini menunjukkan
tidak terisi atau kosong. kelengkapan pengisian pada
4. Untuk review autentifikasi dari 51 dokumen rekam medis rawat inap
dokumen rekam medis yang diteliti kasus bedah pada tindakan
pada dokumen rekam medis rawat hernioraphy masih banyak tingkat
inap kasus bedah tindakan kebandelannya.
hernioraphy periode triwulan I tahun
2014, didapatkan 2 DRM (4%)
lengkap dan 49 DRM (96%) belum SARAN
lengkap. Ketidaklengkapan banyak
terdapat pada review autentifikasi 1. Sebaiknya memberikan sosialisasi
yaitu RM 7 menunjukkan 13 kepada para dokter, perawat, tenaga
lengkap (25%) dan 38 belum paramedis, dan perekam medis
lengkap (75%) ketidaklengkapan mengenai pentingnya kelengkapan
pada item nama dan tanda tangan dokumen rekam medis supaya timbul
dokter. peningkatan kesadaran dan kedisiplinan
5. Untuk review hasil penelitian untuk petugas yang bertanggung jawab dalam
review konsistensi pencatatan pengisian dokumen rekam medis,
diagnosa dari 51 dokumen rekam sehingga semua item dokumen rekam
medis yang diteliti pada dokumen medis terisi dengan lengkap dan akurat.
rekam medis rawat inap kasus
bedah tindakan hernioraphy periode 2. Sebaiknya direksi selalu mengingatkan
triwulan I tahun 2014, didapatkan 37 kepada dokter / perawat tentang
DRM (73%) konsisten dan 14 DRM pentingnya pengisian DRM pada acara
(27%) tidak konsisten. Inkonsistensi rapat-rapat rutin.
diagnosa ini disebabkan diagnosa
masuk tidak terisi. 3. Perlu adanya ketegasan dari direksi
6. Hasil penelitian review informed bagi para dokter / perawat yang
consent dari 51 dokumen rekam melanggar ketentuan tentang
medis yang diteliti pada dokumen kelengkapan pengisian DRM.
rekam medis rawat inap kasus
bedah tindakan hernioraphy periode DAFTAR PUSTAKA
triwulan I tahun 2014, untuk review
informed consent menunjukkan 47 Depkes RI Dirjen Pelayanan Medis, Petunjuk
(92%) lengkap dan 4 (8%) tidak Teknis Penyelenggaraan Rekam
lengkap karena tidak terdapat tanda Medis Rumah Sakit. Jakarta 1993;4-
tangan pasien dan dokter pemberi 109
informasi. Shofari, Bambang. DASAR-DASAR
7. Untuk review hasil penelitian untuk PELAYANAN REKAM MEDIS, PSRM
review pencatatan dari 51 dokumen I. Semarang;2008.(tidak
rekam medis yang diteliti pada dipublikasikan)
dokumen rekam medis rawat inap
kasus bedah tindakan hernioraphy
http://pratamoe.blogspot.com/2012/01/menur RSUD Tugurejo Semarang. “Prosedur Tetap
ut-huffman-ek-1992-definisi- Pelaksanaan Kegiatan di Instalasi
rekam.html Rekam Medis”. Semarang.2012
Departemen Kesehatan RI. Direktorat http://www.e-jurnal.com/2013/04/pengertian-
Jenderal Pelayanan Medik. Pedoman hernia.html
Pengelolaan Rekam Medis Rumah http://www.e-jurnal.com/2013/04/penyebab-
Sakit di Indonesia. Revisi I. Jakarta. hernia.html
1997. http://www.e-
Gibony. Principles of Hospital Administration. jurnal.com/2013/04/pengobatan-
Edisi 2, Jakarta 1983 hernia.html
Shofari, Bambang. REKAM MEDIS di http://sumbberilmu.blogspot.com/2012/10/as
PELAYANAN KESEHATAN, PSRM II. kep-hernia_3017.html
Semarang;2008.(tidak dipublikasikan) Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi
Shofari, Bambang. dr. MMR. Modul Dasar – Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi.
Dasar Rekam Medis di Pelayanan Rineka Cipta
Kesehatan. DIII RMIK, Universitas Huffman, E. K. Health Information
Dian Nuswantoro. Semarang.2008 Management. 1999 (terjemahan)
(TidakDipublikasikan). Wijaya, Lily. Health Record Management,
Assembling Record, Quantitatif And
Murti, Bhisma. Desain dan Ukuran Sampel Qualitatif. Jakarta.1999
Untuk Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif di Bidang Kesehatan. Gadjah
Mada Universitas. Yogyakarta, 2006
Shofari, Bambang. Modul Quality Assurance
Rekam Medis. Fakultas kesehatan.
Universitas Dian Nuswantoro.
Semarang 2008

You might also like