Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Minyak atsiri adalah senyawa yang mudah menguap yang tidak larut dalam air. Minyak atsiri merupakan
ekstrak alami dari tanaman, baik yang berasal dari daun, bunga, kayu, biji-bijian, ataupun kulit buah. Salah satu
jenis minyak atsiri yang dapat diproduksi di Indonesia adalah minyak kulit jeruk. Mengingat bahwa jeruk
merupakan salah satu buah-buahan tropis andalan yang dihasilkan di Indonesia dan banyaknya industri minuman
yang menggunakan buah jeruk sebagai bahan baku, maka limbah jeruk yang dihasilkan jumlahnya cukup banyak.
Dalam penelitian ini dipelajari tentang produksi minyak kulit jeruk dengan berbagai macam metode untuk
menghasilkan minyak kulit jeruk dengan kualitas yang baik dan yield yang paling tinggi. Tujuan dari peneliitan ini
adalah mempelajari kualitas dan yield minyak kulit jeruk yang dihasilkan dari metode distilasi, pengepresan, dan
leaching. Penelitian dilakukan dengan 3 metode yaitu distilasi, pengepresan, dan leaching. Untuk tahap
pengepresan, variasi yang dilakukan adalah variasi tekanan yang berkisar dari 2.000 sampai 7.000 psia. Untuk
tahap leaching variasi yang dilakukan adalah volume pelarut yaitu berkisar dari 200 sampai 500 mL untuk tiap
100 gram kulit jeruk. Dari hasil penelitian didapat yield minyak kulit jeruk terbesar adalah dengan metode
leaching dengan volume solvent 500 mL/100 gram kulit jeruk, dan kualitas terbaik adalah dengan metode distilasi.
1)
Mahasiswa di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2)
Staf Pengajar di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
WIDYA TEKNIK Vol. 7, No. 1, 2008 (15-24)
Salah satu jenis minyak atsiri yang dapat Adanya kandungan minyak atsiri dalam
diproduksi di Indonesia adalah minyak kulit kulit jeruk memungkinkan untuk meningkatkan
jeruk (citrus pell oil). Mengingat jeruk nilai ekonomis limbah kulit jeruk. Proses yang
merupakan salah satu buah-buahan tropis dilakukan untuk memperoleh minyak kulit jeruk
andalan yang dihasilkan oleh negara Indonesia, terdiri dari 2 tahap yaitu perlakuan pendahuluan
hampir seluruh wilayah Indonesia dapat dan pemisahan minyak kulit jeruk. Perlakuan
ditanami jeruk dan yang terbaik adalah apabila pendahuluan dilakukan dengan pengecilan
ditanam di dalam tanah dengan ketinggian 400 ukuran (size reduction), dan pengeringan kulit
meter di atas permukaan laut. jeruk. Untuk proses pengeringan sebaiknya
Buah jeruk tersusun dari komponen- dilakukan pada suhu rendah dengan
komponen sebagai berikut: menggunakan udara kering sebagai medium
1. Flavedo pengering supaya komposisi, dan aroma minyak
Flavedo merupakan bagian yang kulit jeruk tidak berubah karena teroksidasi oleh
memberikan warna pada kulit jeruk. Di udara[3]. Proses pemisahan minyak kulit jeruk
dalam flavedo terkandung karoten yang dapat dilakukan dengan 3 metode yaitu distilasi,
memberi sifat warna kuning pada buah pengepresan, dan leaching. Ada 3 tipe metode
jeruk. Sekitar 60% karoten yang terdapat distilasi yaitu water distillation, water and steam
pada buah jeruk terdapat pada bagian ini. Di distillation, dan direct steam distillation. Pada
bagian ini juga terdapat gland yang metode water distillation bahan secara langsung
mengandung minyak kulit jeruk. dikontakkan dengan air mendidih. Pada metode
2. Albedo water and steam distillation bahan diletakkan di
Albedo terletak di bawah flavedo. Albedo atas grid dan di bawah grid terdapat air yang
biasanya mempunyai lapisan yang tebal, dipanaskan, sehingga menghasilkan saturated
putih dan seperti spon. Albedo terdiri atas steam yang akan berkontak dengan bahan
sel-sel parenkim yang kaya akan substansi tersebut. Untuk metode direct steam distillation,
pektin dan hemiselulosa. Kombinasi antara bahan diletakkan di atas di atas grid dan
albedo dan flavedo disebut pericarp yang kemudian dari bawah grid langsung dialirkan
sering dikenal sebagai kulit. saturated steam atau superheated steam[4].
3. Endocarp Metode water distillation digunakan karena
Endocarp merupakan bagian buah yang minyak atsiri umumnya akan terdekomposisi
dapat dimakan, di mana pada endocarp ini pada suhu tinggi. Penambahan air atau uap air
terdapat sejumlah segmen di dalamnya. dapat menurunkan titik didih, sehingga minyak
Umumnya buah jeruk mempunyai 9-13 atrisi menguap pada suhu lebih rendah daripada
segmen. Di bagian dalam tiap-tiap segmen titik didihnya pada tekanan atmosfer. Metode ini
terdapat kantung sari buah (juice sacs) yang seringkali digunakan untuk memisahkan
mempunyai membran relatif kuat dan komponen dengan titik didih tinggi dari
mempunyai dinding sel tipis[3]. sejumlah pengotor yang non volatile.
Jeruk mengandung vitamin C yang sangat Pengambilan minyak atsiri secara mekanis
tinggi. Selain itu, jeruk juga mengandung dilakukan dengan metode pengepresan. Biasanya
folacin, kalsium, potasium, thiamin, niacin, dan dilakukan terhadap bahan berupa biji, buah, dan
magnesium. Banyak industri minuman yang kulit dari tanaman jeruk. Cara ini hanya
menggunakan buah jeruk sebagai bahan baku, dilakukan apabila kandungan minyak atsiri
maka limbah kulit jeruk yang dihasilkan dalam bahan cukup banyak yaitu berkisar 30-
jumlahnya cukup banyak. Minyak kulit jeruk 70%, sehingga dapat dilihat tetes-tetes
merupakan minyak aromatis yang terdapat pada minyaknya dengan mata telanjang atau dapat
gland di bagian kulit buah jeruk. Dalam minyak ditekan dengan tangan.
kulit jeruk umumnya terkandung Dua metode umum dalam pengepresan
limonene(95%), myrcene(2%), noctanal(1%), mekanis, yaitu:
pinene(0,4%), linanool(0,3%), decanal(0,3%), 1. Hydraulic pressing (pengepresan hidrolik),
sabiene(0,2%), geranial(0,1%), neral(0,1%), di mana bahan dipres dengan tekanan sekitar
dodecanal(0,1%), dan senyawa-senyawa lainnya 2.000 lb/inch2 tanpa menggunakan media
(0,5%)[2].
16
Kurniawan: EKSTRAKSI MINYAK KULIT JERUK DENGAN METODE DISTILASI, PENGEPRESAN ...
17
WIDYA TEKNIK Vol. 7, No. 1, 2008 (15-24)
antioksidan, dan obat jerawat. Industri lain memudahkan proses pemisahan minyak kulit
menggunakannya sebagai bahan pembuatan jeruk dan air. Fase air, dan minyak kulit
sabun cuci tangan, pewangi pel, pengharum jeruk dipisahkan dengan menggunakan
ruangan, penutup bau tidak sedap dari obat corong pemisah. Selanjutnya, Na2SO4
pembasmi serangga, dan berbagai barang anhidrat ditambahkan ke dalam fase minyak
kebutuhan rumah tangga lainnya. Selain sebagai kulit jeruk untuk mengurangi kadar air di
pemberi aroma, minyak ini memiliki keunggulan dalam minyak. Na2SO4 dipisahkan dari fase
tersendiri, yaitu sebagai pelarut (solven) yang minyak dengan cara disaring. Minyak kulit
ramah lingkungan karena bersifat biodegradable jeruk diukur indeks biasnya. Penambahan
yang diproduksi dari sumber daya alam yang Na2SO4 dilakukan sampai diperoleh indeks
dapat diperbaharui sebagai pengganti berbagai bias yang konstan. Minyak kulit jeruk
pelarut yang berbahaya seperti benzena, CFC, ditimbang dan dianalisis.
freon, dan xilene[9]. 3. Pengepresan kulit jeruk
Oleh karena luasnya penggunaan minyak Untuk pengepresan kulit jeruk, kulit jeruk
kulit jeruk serta tersedianya bahan cukup dipotong-potong menjadi berukuran 5 mm x
banyak, dan dapat diperbaharui, maka dapat 5 mm. Kemudian ditimbang kulit jeruk
dikatakan bahwa minyak kulit jeruk memiliki sebanyak 100 gram, dan dimasukkan ke
potensi yang cukup besar untuk meningkatkan dalam rangkaian alat pengepresan. Alat
komoditas ekspor nonmigas. Dari alasan-alasan pengepresan dijalankan dengan tekanan
yang telah tersebut di atas, dalam penelitian ini 1.000 psia[12]. Hasil pengepresan yang
dipelajari tentang produksi minyak kulit jeruk diperoleh ditampung dalam gelas beaker dan
dengan berbagai macam metode[10] untuk kemudian disaring. Natrium sulfat anhidrat
menghasilkan minyak kulit jeruk dengan kualitas ditambahkan ke dalam minyak yang
yang baik dan yield yang paling tinggi. diperoleh untuk mengurangi kadar air di
dalam minyak. Selanjutnya, Na2SO4
METODE PENELITIAN dipisahkan dari fase minyak dengan cara
Bahan disaring. Minyak kulit jeruk diukur indeks
Pada penelitian ini dipakai kulit jeruk biasnya. Penambahan Na2SO4 dilakukan
valencia, NaCl, etanol teknis 96% dan Na2SO4 sampai diperoleh indeks bias yang konstan.
anhidrat p.a. Minyak kulit jeruk selanjutnya ditimbang,
Prosedur Penelitian dan dianalisis. Langkah ini diulangi dengan
1. Analisis kulit jeruk tekanan pengepresan bervariasi yaitu: 2000,
Kulit jeruk valencia yang hendak digunakan 3000, 4000, 5000, 6000, dan 7000 psia.
dalam penelitian ini dianalisis kadar air, 4. Proses leaching
kadar abu, dan kadar limonene[11]. Hasil Untuk leaching kulit jeruk, kulit jeruk
analisisnya sebagai berikut: kadar air = dipotong-potong, kemudian dihaluskan
54,21%, kadar abu = 4,11%, dan kadar dengan menggunakan grinder dan ditimbang
limonene = 2,16%. sebanyak 100 gram. Selanjutnya, kulit jeruk
2. Distilasi kulit jeruk dimasukkan ke dalam labu leher tiga. Etanol
Pada tahap distilasi kulit jeruk ini, kulit jeruk teknis sebanyak 150 mL juga dimasukkan ke
dipotong-potong kemudian dimasukkan ke dalam labu leher tiga. Proses leaching
dalam grinder. Selanjutnya kulit jeruk dilakukan dengan pengadukan konstan 500
ditimbang sebanyak 150 gram dan rpm selama 3 jam. Hasil leaching kemudian
dimasukkan ke dalam labu leher tiga. disaring dan filtratnya diambil. Selanjutnya,
Tambahkan ke dalam labu 200 mL akuades. filtrat dipanaskan menggunakan vaccum
Peralatan distilasi dirangkai, dan proses evaporator pada suhu 600C sampai semua
distilasi dijalankan sampai minyak kulit etanol menguap. Natrium sulfat anhidrat
jeruk terekstrak seluruhnya (ditandai ditambahkan ke dalam minyak yang
dengan kenaikan suhu). Selama proses tertinggal untuk mengurangi kadar air di
distilasi volume air dijaga konstan dengan dalam minyak. Selanjutnya, Na2SO4
penambahan air sedikit demi sedikit. Distilat dipisahkan dari fase minyak dengan cara
ditampung, dan ditambahkan NaCl untuk disaring. Minyak kulit jeruk diukur indeks
18
Kurniawan: EKSTRAKSI MINYAK KULIT JERUK DENGAN METODE DISTILASI, PENGEPRESAN ...
Y ie ld ( % )
yield terbesar. 12
c. Ditentukan kondisi pengepresan optimum 10
yaitu tekanan pengepresan yang
8
menghasilkan yield terbesar.
d. Minyak kulit jeruk hasil distilasi, 6
pengepresan, dan leaching pada kondisi 4
optimum dianalisis kadar limonene dengan 2
menggunakan Gas Chromatography[13,14,15]. 0
2000 3000 4000 5000 6000 7000
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tekanan pengepresan (psia)
Pada proses distilasi dilakukan tiga kali
penelitian dengan massa kulit jeruk masing- Gambar 1. Hubungan antara tekanan pengepresan
masing 150 gram supaya didapatkan jumlah dengan yield minyak kulit jeruk
minyak kulit jeruk yang cukup untuk dianalisis.
Hasil analisis minyak kulit jeruk yang diperoleh Pada Tabel 1 dan Gambar 1 terlihat bahwa
dari proses distilasi adalah sebagai berikut: pada tekanan 1.000 psia minyak kulit jeruk
Massa kulit jeruk = 450 gram belum dapat ke luar, tetapi pada tekanan mulai
Massa minyak kulit jeruk = 8,3 gram 2000 psia minyak sudah dapat ke luar. Semakin
Yield minyak kulit jeruk = 1,84% besar tekanan pengepresan dalam kisaran 2.000-
Kadar limonene = 94,7% 6.000 psia, maka yield minyak kulit jeruk yang
Yield limonene = 1,74% diperoleh semakin besar. Pada tekanan yang
Indeks bias = 1,467 rendah hanya terjadi pemampatan antar partikel-
Densitas = 0,8457 g/cm3 partikel kulit jeruk dan masih belum ada gland
Warna = 3,5 yang pecah, sehingga minyak belum dapat ke
Pada pengepresan digunakan kulit jeruk luar. Peningkatan tekanan pengepresan lebih
sebanyak 100 gram dengan variasi tekanan lanjut menyebabkan gland pecah, sehingga
pengepresan antara 1.000 sampai 7.000 psia dan minyak dapat tertekan ke luar melalui lintasan
hasilnya dapat disajikan pada Tabel 1 dan celah antar partikel. Semakin besar tekanan
Gambar 1. pengepresan, jumlah gland yang pecah dalam
kulit jeruk semakin banyak, maka minyak yang
terkandung di dalamnya dapat dengan mudah ke
luar, sehingga yield minyak kulit jeruk yang
diperoleh akan semakin besar. Pada tekanan
berkisar 6.000-7.000 psia yield menunjukkan
19
WIDYA TEKNIK Vol. 7, No. 1, 2008 (15-24)
147
300/100 29,2 29,2 1,391 0,8740 106,3
350/100 30,8 30,8 1,390 0,8713 97,9
146 400/100 31,3 31,3 1,395 0,8718 97,0
450/100 31,6 31,6 1,391 0,8981 89,4
145 500/100 31,7 31,7 1,400 0,8832 79,8
144 35
30
143
Y ie ld m in y a k k u lit je r u k ( % )
20
Kurniawan: EKSTRAKSI MINYAK KULIT JERUK DENGAN METODE DISTILASI, PENGEPRESAN ...
konsentrasi minyak kulit jeruk dalam etanol Hasil penelitian pada kondisi optimum
mencapai kondisi jenuh. Penambahan volume dari metode pengepresan dan leaching, serta
etanol tidak terlalu berpengaruh pada indeks bias distilasi dirangkum pada Tabel 3. Dari Tabel 3
dan berat jenis. Hal ini menunjukkan bahwa terlihat kadar limonene dalam minyak kulit jeruk
komposisi minyak kulit jeruk hasil leaching hasil leaching hanya sedikit (0,013%), hal ini
hampir sama. Selain itu, semakin besar volume kemungkinan disebabkan oleh adanya berbagai
etanol yang digunakan, maka akan didapatkan komponen lain dari kulit jeruk yang ikut
volume minyak kulit jeruk yang semakin banyak terekstrak oleh etanol. Selain itu pada proses
dan dengan bertambahnya volume minyak kulit penguapan ada limonene yang terbawa oleh uap
jeruk, maka massa minyak kulit jeruk juga etanol, yang ditandai dengan terciumnya bau
semakin naik, maka dari itu berat jenis tidak jeruk pada distilat etanol. Kehilangan limonene
berubah terlalu signifikan. yang terjadi selama proses penguapan etanol
Dari Gambar 4 dapat dilihat bahwa tersebut dapat diperkirakan sebagai penyebab
itensitas warna berkurang, karena dengan rendahnya kadar limonene dalam minyak kulit
semakin banyaknya volume etanol yang jeruk hasil leaching.
digunakan, maka didapatkan minyak kulit jeruk Untuk mengetahui persen limonene yang
dalam massa yang semakin banyak, sedangkan terekstrak oleh etanol, maka dilakukan
jumlah minyak kulit jeruk yang teroksidasi pada pemisahan antara etanol dan crude minyak kulit
kondisi yang sama (proses penyaringan) kurang jeruk sebagaimana disajikan pada Tabel 4.
lebih sama, sehingga dengan jumlah minyak
kulit jeruk yang bertambah, maka intensitas
warna berkurang. Tabel 3. Perbandingan hasil analisis parameter
minyak kulit jeruk yang diperoleh dengan metode
distilasi (water distillation), pengepresan (hydraulic
130 pressing), dan leaching pada kondisi optimum
terhadap minyak kulit jeruk komersial[16,17].
120
Para- Metode Minyak
W a r n a m in y a k k u lit je r u k
21
WIDYA TEKNIK Vol. 7, No. 1, 2008 (15-24)
Tabel 4. Yield limonene dengan metode leaching dan sedikit yaitu sebesar 19,8%, hal ini disebabkan
ekstraksi dengan soxhlet minyak kulit jeruk yang terdapat dalam kulit
jeruk kemungkinan masih ada yang terperangkap
Metode Yield limonene (%) di dalam bagian kulit jeruk. Sedangkan dengan
Leaching (150 mL 0,5110 metode distilasi didapatkan yield yang paling
etanol/100 gram kulit kecil, karena bahan yang dapat teruapkan
jeruk) sebagian besar adalah minyak kulit jeruk dengan
Leaching (500 mL 1,7980 kandungan limonene yang sangat besar. Dan ini
etanol/ 100 m kulit sesuai dengan literatur, bahwa kandungan
jeruk) minyak kulit jeruk dalam kulit jeruk kurang
Ekstraksi dengan 2,1600 lebih 2,5% (sebagian besar limonene)[4].
soxhlet
Kadar limonene terbesar diperoleh dengan
menggunakan metode distilasi yaitu sebesar
Dari Tabel 4 terlihat bahwa yield limonene 94,7%. Karena pada metode ini limonene tidak
dalam sampel tanpa bahan penguapan etanol mengalami oksidasi dan tidak berkontak dengan
(leaching 500 mL etanol/100 gram kulit jeruk) besi. Pada proses pengepresan kadar limonene
lebih besar daripada yield limonene dalam kecil, ini dikarenakan limonene berubah menjadi
sampel yang telah mengalami penguapan etanol carveol dan carvone. Dan juga karena kontak
(Tabel 3). Hal ini menunjukkan bahwa pada dengan besi yang membuat limonene
proses penguapan etanol terjadi kehilangan membentuk isoprene[16]. Pada proses leaching
limonene yang cukup signifikan. didapatkan kadar limonene yang paling rendah,
Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa yield ini dikarenakan pada proses pemisahan antara
limonene yang diperoleh pada ekstraksi dengan minyak kulit jeruk dengan etanol tidak dapat
alat soxhlet adalah sebanyak 2,16%. Metode berlangsung dengan sempurna (tidak dapat
distilasi menghasilkan yield limonene sebesar terpisah seluruhnya), dan sebagian besar
1,74%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian limonene ikut terbawa ke fase etanol. Ini
besar limonene dapat diperoleh dengan metode ditandai dengan adanya bau khas jeruk pada
distilasi tetapi ada sebagian kecil terbawa dalam etanol hasil pemisahan.
fase air. Dengan metode pengepresan hanya Untuk yield limonene, didapatkan yield
dapat memperoleh sebagian kecil limonene yang paling besar adalah dengan metode
dalam kulit jeruk (0,2877%). distilasi, karena metode ini dapat membawa
Untuk metode leaching dengan sebagian besar limonene yang terdapat dalam
perbandingan volume etanol dan massa kulit kulit jeruk. Sedangkan pada pengepresan lebih
jeruk sebesar 500 mL/100 gram didapatkan sedikit karena limonene yang terdapat dalam
limonene yang lebih banyak dibandingkan minyak kulit jeruk banyak yang teroksidasi oleh
dengan perbandingan 150 mL/100 gram baik udara dan kontak dengan besi. Untuk leaching
dengan ataupun tanpa proses penguapan. Jadi didapatkan yield limonene yang sangat rendah
semakin banyak volume etanol yang digunakan karena sebagian besar limonene terikut ke dalam
untuk mengekstrak, maka akan memperbesar pelarut etanol pada saat proses pemisahan antara
limonene yang dapat diekstrak. Hal ini etanol dari minyak kulit jeruk.
disebabkan karena pelarut etanol yang dapat Minyak kulit jeruk hasil pemisahan secara
mengekstrak fase minyak dengan baik dan di distilasi mempunyai kualitas warna yang paling
samping itu proses pengadukan dapat mendekati minyak kulit jeruk komersial, karena
meningkatkan laju perpindahan massa minyak pada metode ini tidak terjadi oksidasi[19,20].
kulit jeruk dari permukaan kulit jeruk ke bulk Selain itu zat warna karoten yang terdapat pada
larutan[18]. kulit jeruk akan terurai bilamana berkontak
Pada Tabel 3 dapat dilihat perbandingan dengan uap air panas, sehingga hasil minyak
hasil minyak kulit jeruk dari ketiga metode kulit jeruk yang didapat berwarna sangat muda
ekstraksi, yield minyak kulit jeruk yang paling dan jernih. Pada proses pengepresan warna yang
besar diperoleh dengan metode leaching yaitu didapat sangat gelap. Hal ini disebabkan karena
sebesar 31,7%. Dengan metode pengepresan proses oksidasi dan kontak dengan besi secara
didapatkan yield minyak kulit jeruk yang lebih terus-menerus selama proses pengepresan
22
Kurniawan: EKSTRAKSI MINYAK KULIT JERUK DENGAN METODE DISTILASI, PENGEPRESAN ...
23
-5
24