You are on page 1of 2

mur Ibu

Menurut William (2006) usia kehamilan yang paling aman untuk masa kehamilan dan persalinan
adalah 20 – 35 tahun. Usia kurang dari 20 tahun tidak menjamin remaja mencapai kondisi sehat
secara fisik, mental dan sosial untuk proses reproduksi, sedangkan pada usia lebih dari 35 tahun telah
terjadi penurunan fungsi organ dan sistem tubuh lainnya antara lain sistem otot, saraf,
kardiovaskuler, endokrin dan reproduksi. Penyulit pada kehamilan remaja, lebih tinggi bila
dibandingkan kurun waktu reproduksi yang sehat antara umur 20 – 30 tahun. Keadaan ini disebabkan
belum matangnya alat reproduksi untuk hamil, sehingga dapat merugikan kesehatan ibu maupun
perkembangan dan pertumbuhan janin.

Angka kejadian BBLR tertinggi ialah pada usia < 20 tahun dan pada multigravida yang jarak kelahiran
terlalu dekat. Sedangkan kejadian terendah terjadi pada usia 20-35 tahun, sedangkan pada wanita
yang lebih tua mulai menunjukkan proses penuaannya, sehingga ibu yang berusia di atas 35 tahun
memiliki resiko melahirkan BBLR lebih tinggi (Lesmiayani, 2002:23). Menurut hasil penelitian Reny
Nurutami,(2006) dimana p ada penelitian Reny ditemukan bahwa kehamilan
pada usia 20-35 tahun memiliki resiko untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah
sebanyak 89,04%. Hal ini juga didukung oleh penelitian Nanik Andayani, (2006) yang ditemukan
bahwa kehamilan pada usia 20-35 tahun memiliki resiko untuk melahirkan bayi dengan berat badan
lahir rendah sebanyak 80,88%.

Menurut pendapat peneliti bahwa faktor yang menyebabkan terjadi persalinan premature pada usia
20 – 35 tahun adalah antara lain status sosial ekonomi yang rendah, perilaku ibu hamil dalam
mengkonsumsi Fe, kurangnya pengetahuan tentang asupan gizi pada ibu hamil yang dapat
menyebabkan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah.

2. Paritas

Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang ibu baik lahir maupun lahir mati. Ibu yang
melaksanakan persalinan dengan paritas rendah minimal 3 anak menunjukkan bahwa ibu telah
menerapkan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera sebagai salah satu bentuk program
pembangunan kesehatan dalam rangka peningkatan kesejahteraaan masyarakat.

Menurut Manuaba (2001) resiko terjadinya BBLR tinggi pada paritas 1 kemudian menurun pada
paritas 2 dan 3. selanjutnya kembali meningkat pada paritas 4. Seorang wanita yang telah mengalami
kehamilan sebanyak 6 kali atau lebih, lebih mungkin mengalami :

a. Kontraksi yang lemah pada saat persalinan

b. Perdarahan setelah persalinan (karena otot rahim lemah)

c. Persalinan yang cepat, yang bisa menyebabkan meningkatnya resiko perdarahan vagina yang
berat

d. Plasenta previa (plasenta letak rendah)

Sedangkan pembagian paritas itu sendiri adalah :

a. Primipara yaitu wanita yang telah melahirkan bayi aterm sebanyak satu kali

b. Multipara adalah wanita yang pernah melahirkan anak hidup beberapa kali, dimana persalinan
tersebut tidak lebih dari lima kali

c. Grande multipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi aterm lebih dari lima kali

Mempunyai anak lebih dari 4 orang juga akan menambah resiko terhadap ibu dan bayinya, lebih-
lebih jarak antara kehamilan kurang dari dua tahun, maka ibu akan lemah akibat dari seringnya hamil,
melahirkan,menyusui dan merawat anak-anaknya. Sehingga sering mengakibatkan berbagai masalah.
Resiko melahirkan bayi cacat dan BBLR juga meningkat setelah empat kali kehamilan dan setelah usia
ibu 35 tahun (Manuaba, 2010).
3. Pendidikan

Pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan ibu, pendidikan masyarakat melalui
media yang ada tentang bahaya dan kerugian kelahiran preterm atau berat lahir rendah. Masyarakat
diharapkan untuk menghindari faktor resiko diantaranya adalah dengan menjarangkan kelahiran
menjadi lebih dari 3 tahun, menunda usia hamil sampai 22-23 tahun dan sebagainya (Prawihardjo,
2006).

Berdasarkan tingkat pendidikan ibu dapat dijelaskan bahwa terdapat kecenderungan terhadap
kematian bayi yang jumlahnya lebih banyak pada ibu yang memiliki tingkat pendidikan rendah (SD)
hingga tidak sekolah (Hartono dkk, 2006).

Pendidikan banyak menentukan sikap dan tindakan dalam menghadapi berbagai masalah misalnya
membutuhkan vaksinasi untuk anaknya, memberi oralit waktu menceret misalnya kesedian menjadi
peserta keluarga, termasuk pengaturan makanan bagi ibu hamil untuk mencegah timbulnya bayi
dengan berat badan lahir rendah (BBLR) bahwa ibu mempunyai peranan yang cukup penting dalam
kesehatan dan pertumbuhan, akan dapat ditunjukan oleh kenyataan berikut, anak- anak dan ibu
mempunyai latar belakang. Pendidikan lebih tinggi akan mendapat kesempatan hidup serta tumbuh
kembang yang baik (Rahayu, 2008).

4. Status Ekonomi

Status sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat, status sosial
ekonomi adalah gambaran tentang keadaan seseorang atau suatu masyarakat yang ditinjau dari segi
sosial ekonomi, gambaran itu seperti tingkat pendidikan, pendapatan dan sebagainya. Status
ekonomi kemungkinan besar merupakan pembentuk gaya hidup keluarga. Pendapatan keluarga
memadai akan menunjang tumbuh kembang anak. Karena orang tua dapat menyediakan semua
kebutuhan anak baik primer maupun skunder (Soetjiningsih, 2004).

Status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau keluarga di masyarakat berdasarkan pendapatan
per bulan. Status ekonomi dapat dilihat dari pendapatan yang disesuaikan dengan harga barang
pokok (Kartono, 2006).

You might also like