You are on page 1of 13

CLOR

Klorin adalah unsur yang umum di Bumi, tetapi tidak ditemukan secara alami dalam keadaan murni
karena sangat reaktif dan cenderung membentuk senyawa dengan unsur-unsur lainnya. Pada suhu
kamar dan tekanan normal, klorin adalah gas kuning-hijau yang lebih berat dari udara

Klor (bahasa Yunani: Chloros, "hijau pucat"), adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan nomor atom 17.
Dalam tabel periodik, unsur ini termasuk kelompok halogen atau grup 17 (sistem lama: VII or VIIA).
Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam
dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk
kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat
beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau
desinfektan.

Nomor atom: 17

Massa atom: 35,453 g/mol

Elektronegativitas menurut Pauling: 3,0

Titik lebur: -101 °C

Titik didih: -34,6 °C

Radius Vanderwaals: 0,127 nm

Radius ionik: 0,184 (-2) nm, 0,029 nm (+6)

Isotop: 4

Energi ionisasi pertama: 1255,7 kJ/mol

Energi ionisasi kedua: 2298 kJ/mol

Energi ionisasi ketiga: 3822 kJ/mol

Potensial standar: – 1,36 V

Ditemukan oleh: Carl Wilhelm Scheele pada tahun 1774

Sifat Kimia dan Fisika Klorin (Cl)


Ditemukan pada tahun 1774 oleh Carl Wilhelm Scheele, dia keliru mengira klorin mengandung oksigen.
Unsur ini mendapatkan namanya seperti sekarang pada tahun 1810 oleh Humphry Davy.

Unsur kimia murni klorin berwujud gas diatomik berwarna hijau. Nama klorin berasal dari kata latin
chloros, yang berarti hijau, mengacu pada warna gas ini.

Gas klorin memiliki berat 2,5 kali udara, memiliki bau menyesakkan, serta sangat beracun.

Dalam bentuk cair dan padat, klorin merupakan oksidator kuat, pemutih, dan agen disinfektan kuat.

Elemen ini merupakan bagian dari seri halogen pembentuk garam yang bisa diekstrak dari klorida
melalui oksidasi dan elektrolisis.

Di alam, klorin banyak ditemukan bersenyawa dengan unsur natrium membentuk garam dapur (NaCl),
serta ditemukan dalam karnalit dan silvit.

Klorida membentuk banyak garam terlarut dalam lautan dengan sekitar 1,9% dari massa air laut adalah
ion klorida.

Jumlah klorida dalam tanah bervariasi tergantung dari jaraknya dengan laut. Rata-rata klorida di tanah
bagian atas adalah sekitar 10 ppm.

Tanaman juga mengandung sejumlah klorin yang terkonsentrasi dalam kloroplas.

Penggunaan Klorin

Klorin adalah bahan kimia penting dalam pemurnian air, dalam desinfektan, dalam pemutih, dan gas
mustard.

Klorin adalah unsur kimia ketujuh tertinggi yang diproduksi di dunia. Digunakan sebagai alat pemutih
pada industri kertas, pulp, dan tekstil. Digunakan untuk manufaktur pestisida dan herbisida, misalnya
DDT, untuk alat pendingin, obat farmasi, vinyl (pipa PVC), plastik , bahan pembersih, dan untuk
perawatan air dan air limbah. Supaya bisa dipakai, klorin sering dikombinasikan dengan senyawa organik
(bahan kimia yang mempunyai unsur karbon) yang biasanya menghasilkan organoklorin. Organoklorin
itu sendiri adalah senyawa kimia yang beracun dan berbahaya bagi kehidupan karena dapat
terakumulasi dan persisten di dalam tubuh makhluk hidup.

Klorin juga digunakan secara luas dalam pembuatan banyak produk termasuk dalam produksi kertas,
antiseptik, zat warna, makanan, insektisida, cat, produk minyak bumi, plastik, obat-obatan, tekstil,
pelarut, dan banyak produk konsumen lainnya.

Unsur ini juga digunakan untuk membunuh bakteri dan mikroba dari pasokan air minum.

Unsur ini digunakan pula dalam produksi klorat, kloroform, karbon tetraklorida, dan ekstraksi brom.

PENGGUNAAN KLORIN PADA PRODUKSI PULP


Di dalam industri pulp, kertas dan tekstil, klorin mempunyai dua kegunaan : pertama, untuk bahan
pemutih dan penghalus pulp, dan kedua, untuk mendrop oksigen pada senyawa sulfur yang berada di
liquor hitam (black liquor). Dalam proses produksi pulp dan kertas, klorin banyak digunakan, karena
dalam proses pemutihan (bleaching), klorin dipakai di dalam tingkat terawal pada stage I yang disebut
juga klorin dan klorin dioksid stage atau klorinisasi, serta stage terahkir (stage IV) yang disebut juga
klorin dioksid stage .

Dari prosess produksi industri tersebut, klorin dan bahan lainnya keluar dalam bentuk limbah cair dan
padat. Sementara bau yang keluar dari semua industri pulp dan kertas adalah akibat dari proses
pemasakan chips kayu dengan kimia sodium/natrium hidrosida (NaOH) dan sodium/natrium sulfida
(Na2S). Sulfida dari unsur Na2S dapat bereaksi langsung dengan klorin. Selain itu, gas klorin dapat
bereaksi keras dengan bahan yang mudah terbakar maupun bahan kimia lain, termasuk karbon, dan
logam, sehingga dapat menimbulkan ledakan. Begitu juga bila bereaksi dengan gas-gas hydrokarbon
(metan, asetilen, etan), baik dalam bentuk cair maupun gas, terhadap senyawa nitrogen dan senyawa
yang non-logam seperti phospor, boron dan silikon.

Efek Kesehatan Klorin

Klorin adalah gas yang sangat reaktif.

Pengguna terbesar klorin adalah perusahaan yang membuat etilen diklorida dan pelarut diklorinasi
lainnya, resin polyvinyl chloride (PVC), klorofluorokarbon, dan propilena oksida.

Perusahaan kertas menggunakan klorin untuk pemutih kertas. Instalasi air dan pengolahan air limbah
menggunakan kaporit sebagai disinfektan.

Orang-orang yang menggunakan pemutih cucian dan bahan kimia kolam renang yang mengandung
klorin biasanya tetap aman.

Klorin berbahaya ketika memasuki tubuh saat terhirup bersama dengan udara yang terkontaminasi atau
ketika tertelan bersama dengan makanan atau air yang terkontaminasi.

Menghirup uap klorin bisa merugikan sistem pernapasan. Keluhan akan bervariasi mulai dari batuk,
nyeri dada, serta retensi air dalam paru-paru.

Dampak Lingkungan Klorin

Klorin terurai ketika dicampur dengan air. Klorin mungkin juga dilepaskan dari air kemudian masuk ke
udara dalam kondisi tertentu.

Karena sifatnya yang reaktif, klorin tidak akan lama tinggal di tanah atau di dalam air. Tanaman dan
hewan juga diketahui tidak mengakumulasi klorin dalam tubuhnya.
Namun, studi laboratorium menunjukkan bahwa paparan berulang klorin dari udara dapat
mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, darah, jantung, dan sistem pernapasan hewan.[]
Apa itu Gas Klorin? Sifat, Kegunaan & Bahayanya

Gas klorin (chlorine gas) adalah seyawa yang umum digunakan dalam industri.

Gas ini juga bersifat sangat beracun dan pernah digunakan selama Perang Dunia I.

Gas klorin memiliki kepadatan lebih besar dari udara, sehingga cenderung melayang dekat dengan
permukaan tanah.

Ketika didinginkan dan diberi tekanan, senyawa ini menjadi cair sehingga memudahkan transportasi dan
penyimpanan.

Reaksi yang terjadi akan menghasilkan asam klorida dan asam hipoklorit yang memicu iritasi pada mata
dan paru-paru serta memicu korosi pada jaringan.

Saat terpapar gas klorin, seseorang harus segera mencari pertolongan medis. Belum ada penawar bagi
gas ini sehingga pengobatan segera menjadi kuncinya.

Selain dari industri, seseorang bisa terpapar gas klorin di rumah saat mencampur pemutih dengan bahan
pembersih lainnya yang mengandung asam atau amonia.

Penggunaan gas klorin sebagai senjata perang dilakukan di Perancis pada tahun 1915 oleh Angkatan
Darat Jerman.

Efek gas ini terbukti sangat menghancurkan karena pasukan Perancis tidak dilengkapi dengan masker.

Penggunaan gas klorin lantas digantikan dengan gas lain yang memiliki cara kerja berbeda.

Unsir klorin memiliki rumus kimia Cl2 dan merupakan anggota dari kelompok unsur halogen.

Lemahnya ikatan antara dua atom membuat molekul klorin sangat reaktif. Klorin merupakan oksidator
kuat dan memicu oksidasi dengan menerima elektron dari senyawa lain.

Kondisi ini menyebabkan reaksi pembakaran dengan senyawa organik lain, seperti amonia, terpentin,
dan gas alam.

Sifat reaktif ini membuat gas klorin digunakan dalam berbagai industri kimia, antara lain sebagai
perantara dalam sintesis berbagai bahan kimia, termasuk polyvinylchloride (PVC), pestisida, produk
pembersih rumah tangga, serta pemutih kertas dan tekstil.

Senyawa klorin biasanya digunakan untuk disinfeksi air minum, kolam renang, dan di pabrik pengolahan
limbah.

Senyawa klorin lain yang sering digunakan dalam bentuk cair dan gas adalah klorin dioksida, ClO2.
Gas klorin dioksida digunakan sebagai disinfektan untuk laboratorium dan peralatan pabrik serta kamar
bersih.

Gas klorin dioksida juga berbahaya bagi manusia karena bertindak sebagai iritan mata dan paru-paru.

Paparan kronis dapat menyebabkan emfisema dan bronkitis. Selain itu, dekomposisi klorin dioksida
dapat melepaskan gas klorin.[]
Fakta Tentang Klorin (Chlorine)

9 Maret 2010 pukul 1:06

Penggunaan Klorin oleh industri pulp dan paper adalah manifestasi dari kurangnya perhatian
industriawan turut berpartisipasi dalam pembangunan berkelanjutan, pembangunan yang berwawasan
lingkungan. Terlalu banyak hal yang harus dikorbankan. Lihat saja kasus Indah Kiat di Riau, dan kasus
Indorayon di Sumut yang belakangan ini banyak membuat gegar Nasional di tahun 1993. Semuanya
sangat meresahkan masyarakat, karena merusak hajat hidup orang banyak.

Beberapa pernyataan dari pemerintah maupun industriawan tentang klorin, bagi kami adalah sesuatu
yang menyesatkan bagi kelangsungan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Oleh sebab itu, agar
tidak terjadi pemahaman yang salah tentang klorin, maka kami mencoba menginformasikan beberapa
hal yang kami fahami berdasarkan informasi yang pernah kami peroleh dari beberapa sumber.

SEJARAH KLORIN

Lebih satu abad, klorin digunakan untuk memutihkan kertas, karena kertas yang diproduksi secara alami
(tanpa penggunaan unsur kimia hasil rekayasa manusia) berwarna coklat muda. Umumnya pabrik pulp
dan kertas membuang limbah klorin ke air dan membuat banyak senyawa berbahaya, misalnya dioxin
(senyawa kimia berbahaya yang termasuk dalam kelompok organoklorin). Begitu berbahayanya klorin
bagi lingkungan hidup, sehingga membuat kelompok- kelompok masyarakat di dunia maju melakukan
tekanan dan protes keras untuk pabrik yang menggunakan klorin. Di kebanyakan dunia maju,
pemerintahnya sedang dan sudah membuat undang-undang untuk membatalkan penggunaan klorin
dan akibat darinya. Di Swedia, negara negara lain di Skandanavia, Kanada, dan Jerman, saat ini sudah
diberlakukan undang-undang sekaligus law enforcement (penegakan hukum lingkungan) untuk pabrik
pulp dan kertas. Dapat dipastikan, sudah banyak perusahaan di negara tersebut menjadi industri yang
bebas klorin (chlorine free), karena lebih sesuai dengan pasar, lebih efektip sebagai strategi jangka
panjang, dan dengan sendirinya menjadi lebih ekonomis. Apalagi masyarakatnya dengan mudah dapat
mengidentifikasi dan mengenal bahaya yang disebabkan oleh klorin. Dulu, klorin digunakan sebagai gas
beracun pada Perang Dunia I oleh Jerman (masa Hitler).

TOKSIN (RACUN) PADA GAS DAN CAIRAN KLORIN

Klorin, baik berbentuk gas atau cairan dinilai mengandung "racun yang tinggi", dan diklasifikasikan
sebagai bahan kimia yang mampu mengakibatkan kematian atau cacat permanent (tetap) dari
penggunaan yang normal (setiap hari pada industri) sekalipun". EPA di A.S (Agency Proteksi Lingkungan
Hidup Amerika) menyatakan bahwa klorin masuk kelompok kimia yang "punya potensi untuk
mengakibatkan kematian pada penduduk yang tak memiliki alat perlindungan (unprotected populations)
sesudah terjadi kebocoran dalam waktu relatif singkat" (Citizen Enviromental Coalition). Pendapat yang
hampir sama "klorin adalah salah satu kimia yang menjadikan manusia tidak punya kemampuan apapun
karena beracun" (Sax, 1984). Klorin merupakan bahan kimia yang terklasifikasi sebagai "Extremely
Hazardous Substances (EHS), atau bahan yang berbahaya sekali, yang mengandung amonia, hydrogen
fluorida dan hydrogen klorida. Campuran gas atau cairan klorin dengan air, baik air hujan maupun udara
lembab,akan memproduksikan asam hydroklorik dan hypoklorous yang berbahaya kepada manusia,
ternak, dan vegetasi.

BAHAYA KLORIN TERHADAP MANUSIA

Seperti yang dimaksud di atas klorin "sangat berbahaya bagi kesehatan manusia". Klorin, baik dalam
bentuk gas maupun cair mampu mengakibatkan luka yang permanen, terutama kematian. Pada
umumnya luka permanen terjadi disebabkan oleh asap gas klorin. Klorin sangat potensial untuk
terjadinya penyakit di kerongkongan, hidung dan trakt respiratory (saluran kerongkongan didekat paru-
paru). Akibat-akibat akut untuk jangka pendek :

1. Pengaruh 250 ppm selama 30 menit kemungkinan besar berakibat fatal bagi orang dewasa.

2. Terjadi irritasi tinggi waktu gas itu dihirup dan dapat menyebabkan kulit dan mata terbakar.

3. Jika berpadu dengan udara lembab, asam hydroklorik dan hypoklorus "dapat mengakibatkan
peradangan jaringan tubuh yang terkena. Pengaruh 14 s/d 21 ppm selama 30 s/d 60 menit
menyababkan penyakit pada paru- paru seperti pnumonitis, sesak nafas, emphisema dan bronkitis."
(Waldbott, 1978)

B. Akibat-akibat yang kronis/sublethal untuk jangka panjang : Untuk jangka panjang dari pengaruh gas
klorine, ada kemungkinan "menjadi tua sebelum waktunya, menimbulkan masalah dengan cabang
tenggorok, pengkaratan pada gigi dan besar kecenderungan munculnya penyakit paru-paru seperti tbc
dan emphisema." (Chlorine Institute, 1980).

INDIKASI GANGGUAN BILA TERKONTAMINASI KLORIN 0,2 ppm:

hidung terasa gatal 1,0 ppm: krongkongan gatal atau rasa kering, batuk, susah nafas 1,3 ppm (untuk 30
menit): sesak nafas berat dan kepala sangat pening 5 ppm : peradangan hidung, pengkaratan gigi dan
sesak nafas. 10,0 ppm: trakt respiratori (?) menjadi sangat diganggu 15-20 ppm: batuk lebih keras,
terasa tercekik, sesak di dada 30 ppm: berbahaya untuk kehidupan selanjutnya atau untuk sehat seperti
batuk hebat, tercekik, sesak nafas dan muntah-muntah 250 ppm: kemungkinan besar fatal (orang mati),
1000 ppm: pasti mati

Sumber : Departemen Kehutanan dan Badan Koordinasi Penaman Modal (data olahan : Data Consult)
[Originated from NusaNet ]
http://ilmualam.net/pengertian-klorin-dan-penggunaan-klorin-dalam-kehidupan.html

Klorin adalah unsur yang umum di Bumi, tetapi tidak ditemukan secara alami dalam keadaan murni
karena sangat reaktif dan cenderung membentuk senyawa dengan unsur-unsur lainnya. Pada suhu
kamar dan tekanan normal, klorin adalah gas kuning-hijau yang lebih berat dari udara.

Meskipun beberapa senyawa yang sangat penting untuk berbagai bentuk kehidupan – termasuk
manusia – dalam bentuk unsur, gas sangat beracun. Klorin digunakan dalam industri untuk
memproduksi plastik, insektisida, dan obat-obatan; untuk membersihkan air untuk minum dan kolam
renang; dan sebagai agen pemutih dalam industri kertas.

Sifat

Unsur nomor 17 dalam tabel periodik, klorin adalah salah satu dari sekelompok unsur yang berbagi sifat
kimia yang mirip dikenal sebagai halogen, dengan anggota lain yang fluor, brom, yodium dan astatine.
Gas larut dalam air, membentuk campuran hipoklorit dan asam klorida, dan klorin bebas.

Ini adalah agen pengoksidasi kuat, yang berarti bahwa ia cenderung untuk mengambil elektron dari
unsur-unsur lain untuk membentuk senyawa. Penggabungan cara ini mudah dengan hidrogen dan
dengan logam untuk membentuk klorida, serta mudah menggabungkan dengan banyak senyawa
organik.

Unsur klorin diproduksi dalam industri terutama oleh elektrolisis larutan garam (natrium klorida). Proses
membagi garam ke dalam unsur-unsurnya, dengan natrium bergabung dengan air untuk membentuk
natrium hidroksida dan klorin diproduksi sebagai gas. Ada beberapa cara sederhana menghasilkan unsur
di laboratorium, misalnya, oleh aksi asam sodium atau kalsium hipoklorit, atau dengan mencampur
asam klorida dan kalium permanganat.

tabel periodik unsur non logam

Penggunaan
Sifat pengoksidasi unsur ini membuatnya sangat efektif dalam membunuh mikroorganisme berbahaya.
Lebih dari 25.000 orang di seluruh dunia meninggal setiap hari akibat penyakit yang ditularkan melalui
air, seperti kolera dan tipus. Klorinasi air adalah salah satu yang paling banyak digunakan pengamanan
untuk pasokan air minum. Klorin dapat ditambahkan ke air sebagai gas atau dalam bentuk senyawa
hipoklorit, yang mungkin padat atau dalam larutan cair. Hipoklorit melepaskan sejumlah kecil unsur ke
dalam air.

kolam renang

Air di dalam kolam renang dirawat dengan klorin, yang bertindak sebagai disinfektan.

Konsentrasi yang sangat rendah klorin yang cukup untuk membunuh sebagian besar organisme
penyebab penyakit. Meskipun biasanya ditambahkan pada instalasi pengolahan air, jumlah yang sangat
kecil yang diizinkan untuk tetap berada dalam air dalam kasus itu menjadi terkontaminasi dalam
perjalanannya ke rumah. Beberapa kekhawatiran telah diungkapkan tentang efek kesehatan yang
mungkin dari unsur ini dan produk sampingan dalam air minum, tetapi tidak ada bukti yang meyakinkan
bahwa itu berbahaya. Konsensus adalah bahwa manfaat dari klorinasi air jauh lebih besar daripada
risiko. Pada tahun 1991, wabah kolera besar di Amerika Latin disalahkan oleh pejabat kesehatan
internasional tentang keputusan oleh pemerintah Peru untuk menghentikan klorinasi beberapa pasokan
air dalam menanggapi kekhawatiran tentang efek terhadap kesehatan manusia.

Klorin dalam air keran dapat membahayakan ikan dan beberapa tanaman hias, tetapi dapat dihilangkan
dengan air mendidih selama beberapa menit atau dengan menempelkan filter kepada keran. Cara lain
adalah dengan menambahkan tablet deklorinasinya. Hal ini membuat air dapat diminum, tetapi sangat
cocok untuk mengisi tangki ikan.

Unsur ini juga digunakan untuk hama kolam renang. Karena air tidak untuk minum, jumlah yang lebih
besar dapat digunakan dan bau mungkin cukup terasa.

Klorin juga digunakan dengan cara berikut:

Kekhawatiran lingkungan

Banyak senyawa klorin telah terlibat dalam kerusakan ekosistem, satwa liar, dan lingkungan.
Chlorofluorocarbons (CFC) – sebelumnya digunakan sebagai pendingin dan propelan – pada mencapai
bagian atas atmosfer, melepaskan gas klorin. Hal ini menguraikan ozon, merusak lapisan ozon yang
melindungi kehidupan di Bumi dari paparan berlebihan terhadap radiasi ultraviolet. Akibatnya,
penggunaan senyawa ini telah dihapus.

diagram oksigen

Klorin atmosfer berasal dari klorofluorokarbon (CFC) mengubah ozon menjadi molekul oksigen.

Kekhawatiran tentang akumulasi DDT dalam rantai makanan dan, khususnya, dampaknya pada burung
pemangsa, telah menyebabkan larangan lengkap di Amerika Serikat dan larangan seluruh dunia pada
penggunaan pertanian. Hal ini, bagaimanapun, masih digunakan di beberapa daerah untuk
mengendalikan nyamuk pembawa malaria.

Klorin dan senyawa yang berasal dari itu dapat menemukan jalan mereka ke sungai dan danau meskipun
air limbah dari pabrik dan dari rumah dengan air yang mengandung klor atau di mana pemutih telah
digunakan. Jika hadir dalam jumlah yang cukup, itu dapat membahayakan kehidupan air, baik secara
langsung atau melalui akumulasi senyawa dalam rantai makanan. Di AS, pemerintah telah menetapkan
batas keselamatan hukum 4 miligram klorin per liter air minum dan 10 miligram per liter danau dan
sungai air.

Isu Kesehatan dan Keselamatan

Gas klorin dapat mempengaruhi kesehatan, tergantung pada tingkat dan durasi paparan. Klorin bersifat
korosif dan mengiritasi pada mata, kulit, dan saluran pernapasan. Paparan konsentrasi rendah dapat
menyebabkan sakit tenggorokan, mata dan kulit iritasi, dan batuk. Pada konsentrasi yang lebih tinggi,
gas dapat menyebabkan penyempitan bronkus, membakar mata, dan warna biru pada kulit. Hal ini juga
dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru dan sakit di dada.

Paparan konsentrasi tinggi gas dapat cepat fatal – itu digunakan sebagai senjata kimia selama Perang
Dunia I – tapi tidak mungkin dalam situasi sehari-hari. Bagaimanapun dalam kehidupan rumah tangga
digunakan sebagai pemutih bisa, akan berbahaya jika salah penanganan. Hal ini dapat melepaskan
sejumlah besar gas saat kontak dengan asam, dan bergabung dengan produk yang mengandung amonia
untuk membentuk chloramine beracun.
1 Penampakan gas yang berwarna kuning kehijauan dengan bau cukup
menyengat.
2 Titik lebur -101 0C
3 Titik didih -34 0C
4 Suhu kritis 144 0C
5 Tekanan uap 5,8 bar pada 20 0C
6 Kerapatan 2,98 g/l
7 Berat jenis 1,47 pada 0 0C

Fakta Menarik tentang Klorin


 Gas klor digunakan oleh Jerman dalam Perang Dunia I untuk meracuni para prajurit
Sekutu.
 Sekitar 1,9% massa samudera terdiri dari atom klorin.
 Klorin memiliki kepadatan tertinggi untuk gas, sekitar 3.21 gram per liter (udara sekitar
1,29 gram per liter).
 Klorin digunakan untuk membuat chlorofluorocarbons atau CFC. CFC dulunya banyak
digunakan dalam AC dan kaleng semprot. Sayangnya, mereka memberikan kontribusi
untuk menghancurkan lapisan ozon dan sebagian besar telah dilarang.
 Kebanyakan gas klorin untuk industri diproduksi dengan menggunakan elektrolisis pada
air yang mengandung natrium klorida terlarut (air asin)

You might also like