Professional Documents
Culture Documents
Analisa Sintesa Nubelizer
Analisa Sintesa Nubelizer
Oleh :
Rizqi Luqmanul Hakim
NIM SN171150
Hari : Senin
Tanggal : 4 Desember 2017
Jam : 10.00 WIB
A. Keluhan Utama
Dada terasa ampeg
B. Diagnosa Medis
CHF dengan CKD
C. Diagnosis Keperawatan
Kerusakan integritas kulit (00046) berhubungan dengan gangguan sirkulasi
E. Dasar Pemikiran
Diabetes melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia
(Smeltzer, 2014). Hiperglikemia kronik pada DM berhubungan dengan jangka
panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata,
ginjal, syaraf, jantung, dan pembuluh darah (Smeltzer, 2014). Diabetes melitus
adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh
karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin
yang progresif dilatar belakangi oleh resistensi insulin (Soegondo, 2009).
Pengertian diabetes melitus lainnya menurut American Diabetes Assosiation
(ADA) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, gangguan kerja insulin
atau keduanya, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal,
saraf dan pembuluh darah (Hastuti, 2008).
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan
herediter, dengan tanda-tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau
tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya
insulin efektif di dalam tubuh, gangguan primer terletak pada metabolisme
karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan metabolism lemak dan protein
(Askandar, 2007). Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput
lender dan ulkus adalah kematian jaringan yang luas dan disertai invasif kuman
saprofit. Adanya kuman saprofit tersebut menyebabkan ulkus berbau, ulkus
diabetikum juga merupakan salah satu gejala klinik dan perjalanan penyakit DM
dengan neuropati perifer (Andyagreeni, 2010). Ulkus kaki Diabetes (UKD)
merupakan komplikasi yang berkaitan dengan morbiditas akibat Diabetes
Mellitus. Ulkus kaki Diabetes merupakan komplikasi serius akibat Diabetes
(Andyagreeni, 2010).
Pasien datang ke IGD RSUD Dr. Moewardi dengan keluhan demam tinggi,
mengigil sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit dan nyeri pada telapak kaki
kiri. P: nyeri bertambah jika berjalan, Q: nyeri terasa seperti tertusuk – tusuk, R:
nyeri pada telapak kaki kiri pada bagian yang terdapat ulkus, S: skala nyeri 4 dari
10, T: Nyeri dirasakan 4 detik setiap luka terkena gesekan. Nyeri terasa
memberat selama 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengatakan batuk
berdahak, dengan dahak berwarna kuning, tidak ada darah, batuk terasa berat saat
pagi hari. Batuk dirasakan selama 2 bulan terakhir. Saat dilakukan pemeriksaan
tanda – tanda vital di IGD didapatkan tekanan darah: 162/110 mmHg, Nadi: 117
kali/menit, RR: 21 kali/menit, Suhu: 29,50C, GCS: E4V5M6. Selama di IGD,
pasien mendapatkan terapi infus Ringer Laktat 20 tpm (terpasang pada tangan
kiri), injeksi insulin Novorapid 6 unit, Paracetamol tablet 500 mg per oral. Pada
tanggal 22 November 2017 pukul 08.15 pasien dipindahkan ke ruang Melati 1
untuk dilakukan perawatan lebih lanjut.
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 27 November 2017 pukul 09.10
WIB, pasien mengatakan sudah tidak merasakan demam atau mengigil. Pasien
masih mengeluh nyeri. P: nyeri bertambah jika berjalan, Q: nyeri terasa seperti
tertusuk – tusuk, R: nyeri pada telapak kaki kiri pada bagian yang terdapat ulkus,
S: skala nyeri 4 dari 10, T: Nyeri dirasakan 4 detik setiap luka terkena gesekan.
Pasien sesekali tampak merintih kesakitan. Nyeri terasa memberat selama 3 hari
sebelum masuk rumah sakit. Terdapat luka ulkus diabetik dengan ukuran 3 x 12
cm pada bagian plautan pedis kiri, luka tampak lembab, terdapat pus, tidak ada
edema, terdapat jaringan nekrotik, terdapat eritema di kulit sekitar luka. Luka
dibalut dengan kassa pada telapak kaki hingga ke punggung kaki sebelah kiri.
Pasien mengatakan awal terjadinya luka karena knalpot sepeda motor 1 bulan
sebelum masuk rumah sakit. Pemeriksaan tanda – tanda vital didapatkan, tekanan
darah: 150/100 mmHg, Nadi: 112 kali/menit, RR: 19 kali/menit, Suhu, 36,40C.
GCS: E4V5M6. Kekuatan otot ekstremitas kanan : 5/5, ekstremitas kiri: 5/5. Dari
uraian diatas dengan didukung data – data yang didapat saat pengkajian, pasien
(Tn. M) perlu dilakukan perawatan luka setiap hari. Sehingga penulis tertarik
untuk melakukan tindakan perawatan luka DM pada Tn. M sekaligus
menganalisa tindakan yang telah dilakukan.
G. Analisa tindakan
Perawatan luka dm pada Tn. M (59 th) bertujuan untuk mempercepat
penyembuhan luka dan mempercepat pembentukan jarungan baru pada luka
ulkus dibagian plautan pedis kirinya. Saat dilakukan tindakan perawatan luka,
pasien kooperatif. Luka ulkus diabetik pada pasien berukuran 3 x 12 cm (derajat
II, sampai tendon) pada bagian plautan pedis kiri, luka bersih tampak lembab, pus
telah berkurang, tidak ada edema, eritema di kulit sekitar luka sudah berkurang.
Pada luka terdapat jaringan nekrotik, sehingga perlu dilakukan debridement
untuk membuang jaringan yang sudah mati. Luka dibalut dengan kassa pada
telapak kaki hingga ke punggung kaki sebelah kiri. Saat melakukan tindakan
tersebut, harus diperhatikan persiapan alat yang akan digunakan dan prinsip steril
selama membersihkan luka. Obat topikal yang digunakan pada saat tindakan
adalah Aticod yang bersifat sebagai antibakteri untuk mengurangi infeksi pada
luka dan Prontosan yang berfungsi untuk melembabkan luka.
K. Evaluasi diri
Saya senang bisa melakukan perawatan luka DM pada Tn. M secara
mandiri. Pada kesempatan yang lain saya ingin melakukannya lagi. Pada
tindakan perawatan luka DM yang dilakukan tidak ada kesenjangan antara teori
dan praktik, dan pasien pun juga koopertaif selama dilakukannya tindakan. Hal
yang berkesan bagi saya adalah pada penggunaan obat topikal untuk perawatan
luka DM yang belum pernah saya temui pada lokasi praktek sebelumnya.
L. Daftar pustaka
Astriani, et.al. (2007). Gambaran Pelaksanaan Perawatan Luka dan Kejadian
Infeksi Luka Operasi Post Sectio Caesarea. Jurnal Ilmu keperawatan. Vol
02 No 03
Handayani, Luh Titi. (2016). Studi Meta Analisis Perawatan Luka Kaki Diabetes
dengan Modern Dressing. The Indonesian Journal Of Health Science.
Vol 6, No. 2, Juni 2016
Mengetahui
Mahasiswa Praktikan Pembimbing Klinik/CI