You are on page 1of 9

A.

Rasulullah SAW Sebagai Uswatun Hasanah

Rasulullah SAW di utus ke muka bumi ini adalah sebagai uswatun hasanah
dan rahmatil alamin, dan semua sunnah Rasul yang menjadi panduannya adalah
Al-Qur’an, Al-Qur’an merupakan aspek kehidupan manusia dalam bidang
pendidikan keberadaanya. Sebagai pendidik merupakan sumber konsep
pendidikan kebenarannya direkomendasikan Allah SWT.

2. QS. Al-Ahzab : 21

    


   
  
   
  

Artinya:

sesungguhnya telah ada pada diri Rasululaah suri teladan yang baik
bagimu, yaitu bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan hari kiamat.
Dan dia banyak mengingat Allah.(Al ahzab:21)

Ayat yang mulia ini merupakan prinsip utama dalam meneladani


Rasulullah saw. Baik dalam ucapan, perbuatan, maupun perilakunya. Ayat
merupakan perintah Allah kepada manusia agar meneladani Nabi saw. Dalam
peristiwa al Ahzab, yaitu meneladani kesabaran, upaya, dan penantiannya atas
jalan keluar yang diberikan oleh Allah Azza Wa Jalla. Semoga shalawat dan
salam Allah senantiasa dilimpahkan kepadanya hingga hari kiamat. Karena itu,
Allah Ta’ala berfirman kepada orang-orang yang hatinya kalut dan guncang
dalam peristiwaal-ahzab,”Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah suri
teladan yang baik bagimu.” Maksudnya mengapa kamu tidak mengikuti dan
meneladani perilaku Rasulullah saw? Karena itu Allah Ta’ala berfirman ,”Yaitu

1
orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan hari kiamat. Dan dia banyak
mengingat Allah .”

Dalam tafsir ibnu katsir menjelakan, ayat ini adalah dasar yang paling
utama dalam perintah meneladani rasulullah Saw, baik dalam perkataan,
perbuatan, maupun keadaannya. Oleh karena itu, Allah ta’ala menyuruh manusia
untuk meneladani Rasulullah Saw dalam hal kesabaran, keteguhan, ribath ( terikat
dengan tugas, komitmen) dan kesungguhannya. Untuk itu, Allah berfirman
kepada orang-orang yang terguncang jiwanya, gelisah, gusar, dan bimbang dalam
perkara mereka pada hari ahzab,( sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu
suri tauladan yang baik bagimu) yaitu, mengapa kalian tidak mencontoh dan
mensuri tauladani sifat-sifatnya? Untuk itu Allah berfirman:

   


  
  

“Yaitu bagi orang yang mengharap [Rahmat] Allah dan [kedatangan] hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah”

Intinya umat islam harus meneladan termasuk dalam keadaan takut atau dalam
menghadapi ujian. Ayat diatas terkait dengan QS. Al –Baqarah: 214 yaitu

  


  
   
   
 
  
 
   

2
     
 

“ apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum
datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halya orang-orang tersahulu sebelum
kamu? Mereka di timpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (
dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang- orang
yang beriman bersamanya: “ Bilakah datangnya pertolongan Allah?”Ingatlah,
sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat . “( Al Baqarah: 214) yaitu inilah
apa yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya berupa ujian dan cobaan yang
membawa pertolongan yang amat dekat.”

3. QS. Al-jumuah ayat 2

   


  
  
 
  
    
 

Artinya:

Dia lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul
diantara mereka, yang membacakan ayat-ayat Nya kepada mereka, mensucikan
mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (as Sunnah). Dan
sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
( al-jumuah: 2)

3
Pada ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa Dia lah yang mengutus
kepada bangsa arab yang masih buta huruf, yang belum tahu membaca menulis
pada waktu ini, seorang Rasul dari kalangan mereka juga, Yaitu Nabi Muhammad
saw dengan tugas:

a. Membacakan ayat suci Al Qur’an yang di dalamnya terdapat petunjuk dan


bimbingan untuk memperoleh kebaikan dunia dan akhirat.
b. Membersihkan mereka dari akidah yang menyesatkan, dosa kemusyrikan,
sifat-sifat jahiliyah yang biadab sehingga mereka itu berakidah tauhid,
menyesatkan mereka dan tidak percaya lagi kepada sembahn mereka seperti
batu, pohon, kayu, dan sebagainya.
c. Mengajarkan kepada mereka syariat agama beserta hukum-hukumnya serta
hikmat-hikmat yang terkandung di dalamnya.

Disebutkan secara khusus bangsa Arab yang buta huruf itu, tidaklah berani
bahwa kerasulan Nabi Muhammad itu terbatas hanya kepada bangsa Arab saja
tetapi tetapi kerasulan Nabi Muhammad itu umum meliputi semua mahluk
terutama jin. Allah berfirman ,”Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta
huruf seorang rasul di antara mereka. Yang dimaksud dengan kaum yang buta
huruf disini adalah bangsa arab. Namun, penyebutan mereka secara khusus sama
sekali tidak menafikan kaum selain mereka, hanya saja kenikmatan yang telah
diberikan kepad mereka tentu lebih banyak dari sempurna. Hal ini sebagaimana
firmanNya,” sesungguhnya ini merupakan peringatan bagimu dan kaummu.”
Namun, ia pun merupakan peringatan bagi kaum yang lain yang mengambil
pelajaran darinya dan seperti firmannya, “ berikanlah dan peringatan kepada kaum
kerabatmu yang dekat. Ayat ini dan yang senada dengannya tidak bertentangan
dengan firman Allah SWT, “ katakanlah, hai manusia, sesungguhnya aku ini
adalah utusan Allah kepada kamu semua, “demikian pula dengan ayat-ayat
lainnya.yang menunjukkan kepada kerisalahan nabi yang bersifat umum

Ayat ini, diakhiri dengan ungkapan bahwa orang arab itu, sebelumnya benar-
benar dalam kesesatan yang nyata. Mereka itu pada umumnya menganut dan

4
berpegang teguh kepada agama samawy yaitu agama Nabi ibrahim as lalu mereka
mengubah dan menukar akidah tauhid dengan syirik. Keyakinan mereka dengan
keraguan, mengadakan sesembahan selain dari Allah SWT.

4. QS. An- Nahl ayat 44


  
  
   
  

Artinya:

Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab kitab, dan kami turunkan


kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah
diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.( An nahl :44)

Ayat diatas menjelaskan kepada kita salah satu tugas pokok dan fungsi
Rasulullah Saw, adalah menjelaskan kepada umat manusia tentang apa yang
diturunkan kepada berupa Al Qur’an, Allah telah menjadikan diri beliau Saw
sebagai objek implementasi atau praktek dari kandungan Al-Qur’an, sehingga
beliau dijadikan patokan dan contoh bagi umat manusia.

Rasulullah Saw adalah orang yang paling mengerti tentang Al-Quran, dan
di praktekan dalam seluruh kehidupan beliau Saw. Seringkali kita mendapati
riwayat pertanyaan para sahabat tentang maksud suatu ayat kepada Rasulullah
Saw .

para rasul yang kami utus sebelummu itu semua memberi keterangan-
keterangan, yakni mukjizat-mukjizat nyata yang membuktikan kebenaran mereka

5
sebagai rasul dan sebagian membawa pula zubur, yakni kitab kitab yang
mengandung ketetapan-ketetapan hukum dan nasehat-nasehat yang seharusnya
menyentuh hati dan kami turunkan kepadamu adz Dzikr, yakni Al Quran. a Dan
kami turunkan Al-Qur’an kepadamu sebagai peringatan bagi manusia agar kamu
memberitahu mereka tentang apa yang telah diturunkan kepada mereka, berupa
hukum syariat dan ikhwal umat-umat dibinasakan dengan berbagai azab, sebagai
alasan atas penentagan mereka terhadap para nabi dan agar kamu, menjelaskan
hukum-hukum yang terasa sulit oleh mereka, serta menguraikan apa yang
diturunkan secara garis besar, sesuai dengan tingkat kesiapan dan pemahaman
mereka terhadap rahasia tasyri’. Dan Al-quran diturunkan agar kamu menanti
mereka berpikir tentang rahasia dan pelajaran ini, serta agar tidak ditimpa azab
seperti yang telah ditimpakan kepada mereka. Thabathaba’i berpendapat bahwa
ayat ini menginformasikan bahwa dakwah keagamaan dan risalah kenabian
adalah dakwah yang disampaikan oleh manusia biasa yang mendapat wahyu dan
bertugas mengajak manusia menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Tidak seorang
rasul, tidak juga kitab suci yang mengatakan bahwa risalah keagamaan berarti
nampaknya kekuasaan Allah yang ghoib lagi mutlak atas segala sesuatu. Ayat ini
menegaskan Nabi muhammad Saw untuk menjelaskan Al Qur’an. Bayan atau
penjelasan Nabi muhammad saw itu bermacam-macam dan bertingkat-tingkat.

Nilai pendidikan yang dapat diambil dari surat an nahl ayat 44

1. Menganjurkan kita untuk bertanya apabila kita tidak tahu


2. Apabila kita mempunyai ilmu sebaiknya ajarka pada yang belum tahu
3. Dalam mendidik sebaiknya menyesuaikan sesuai dengan tingkat
kecerdasan dan pemahaman peserta didik
4. Pendidik sebaiknya menggunakan bahsa yang jelas dan mudah dipahami
5. Pendidikan dilakukan secara bertahap
6. pendidik atau guru sebagainya menguasai bahan ajar.

5. QS. Al-ankabut ayat 18

6
   
     
  
 

Artinya:

“Dan jika kamu ( orang kafir ) mendustakan,maka umat yang sebelum


kamu juga telah mendustakan. Dan kewajiban rasul itu, tidak lain hanyalah
menyampaikan (agama Allah) dengan seterang-terangnya.”(QS. Al-ankabut: 18)

para rasul yang kami utus sebelummu itu semua memberi keterangan-
keterangan, kami tidak mengutus para rasul, kecuali mereka itu laki-laki dengan
membawa dali-dali dan hujjah-hujjah yang membuktikan kebenaran kenabian
mereka, serta kitab-kitab yang memuat berbagai taklif dan syariat yang mereka
sampaikan dari Allah kepada para hamba dan mukjizat-mukjizat nyata yang
membuktikan kebenaran mereka sebagai rasul dan sebagian membawa pula zubur,
yakni kitab kitab yang mengandung ketetapan-ketetapan hukum dan nasehat-
nasehat yang seharusnya menyentuh hati dan kami turunkan kepadamu adz Dzikr,
yakni Al Quran. Dan kami turunkan Al-Qur’an kepadamu sebagai peringatan bagi
manusia agar kamu memberitahu mereka tentang apa yang telah diturunkan
kepada mereka, berupa hukum syariat dan ikhwal umat-umat dibinasakan dengan
berbagai azab, sebagai alasan atas penentagan mereka terhadap para nabi dan agar
kamu, menjelaskan hukum-hukum yang terasa sulit oleh mereka, serta
menguraikan apa yang diturunkan secara garis besar, sesuai dengan tingkat
kesiapan dan pemahaman mereka terhadap rahasia tasyri’. Dan Al-quran
diturunkan agar kamu menanti mereka berpikir tentang rahasia dan pelajaran ini,
serta agar tidak ditimpa azab seperti yang telah ditimpakan kepada mereka.

Tiada lain tugas rasul hanya menyampaikan kepadamu apa yang apa yang
di perintahkan oleh Allah untuk menyampaikannya yaitu risalah. Dan Allah

7
menyesatkan apa siapa yang di kehendaki-Nya.oleh karena itu berbuatlah dengan
rajin untuk kemafaatan dirimu agar kamu menjadi orang-orang yang berbahagia.

Setelah menjelaskan itu semua kembali ibrahim memperingatkan kaumnya


bahwa jika membenarkan apa yang telah disampaikan kepada mereka , pastilah
mereka akan bahagia, sebaliknya kepada mereka akan turunmudarat dan
kesengsaraan jika mereka tetap mendustakan yang disampaikan itu dan tidak
menimbulkan kerugian sedikitpun kepada ibrahim sendiri. Akhir ayat ini diakhiri
dengan penegasan tugas dan misi Rasul tersebut, yakni menyampaikan kebenaran
yang nyata kepada umat manusia

5. QS. At-taubah ayat 33

  


 
  
   
  

Artinya:

Dia lah yang telah mengutus rasulnya ( dengan membawa ) petunjuk ( Al-
Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkannya atas segala agama,
walaupun orang-orang musrikin tidak meyukai. (QS. At-taubah: 33)

8
Petunjuk ialah apa yang disampaikan oleh rasulullah Saw. Berupa berita-berita
yang benar, iman yang benar, dan ilmu yang bermanfaat, dan agama yang hak
ialah amal-amal yang benar lagi bermanfaat di dunia dan akhirat.

You might also like