Professional Documents
Culture Documents
Makala H
Makala H
TUTORIAL MODUL IV
“ BENJOLAN PADA PAHA “
BLOK ONKOLOGI
DISUSUN OLEH :
Kelompok : I (Satu)
PENDAHULUAN
A. Skenario
Seorang pria 14 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan benjolan pada paha
kiri bagian atas, yang dialami sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit. 3 bulan
yang lalu ia pernah jatuh dari tangga sekolahnya dan lama kelamaan timbul
bengkak yang terasa nyeri. Rasa nyeri terasa lebih hebat terutama pada malam
hari. Saat ini nafsu makan menurun sehingga berat badan dirasakan makin
menurun. Pada umur 12 tahun pernah mendapat pengobatan selama 6 bulan
dan berobat secara teratur.
B. Kata kunci
Laki-laki 14 tahun
Benjolan pada paha kiri
Nyeri lebih hebat pada malam hari
Nafsu makan menurun dan berat badan menurun
Benjolan sudah 2 bulan sebelum masuk rumah sakit
Riwayat pengobatan 6 bulan secara teratur pada umur 12 tahun
Pernah jatuh 3 bulan lalu dan timbul bengkak yang nyeri
C. Pertanyaan
1. Jelaskan mekanisme terjadinya benjolan pada paha ?
2. Bagaimana anatomi dari femur ?
3. Adakah hubungan jatuh ditangga 3 bulan yang lalu dengan keluhan
benjolan yang dialami 2 bulan yang lalu ?
4. Mengapa nafsu makan dan berat badan menurun ?
5. Penyakit-penyakit apa saja yang menyebabkan benjolan pada paha ?
6. Apakah ada riwayat pengobatan yang dilakukan sebelumnya dengan
keluhan sekarang ?
7. Mengapa nyeri terasa lebih hebat pada malam hari ?
8. Bagaimana langkah untuk menegakkan diagnosis ?
9. Apa DD dari skenario ?
OSTEOCHONDROMA
Definisi
Osteochondroma adalah tumor jinak tulang dengan penampakan adanya penonjolan
tulang yang berbatas tegas sebagai eksostosis yang muncul dari metafisis,
penonjolan tulang ini ditutupi(diliputi) oleh cartilago hialin. Tumor ini berasal dari
komponen tulang (osteosit) dan komponen tulang rawan (chondrosit). Osteokhondroma
merupakan tumor jinak tersering kedua (32,5%) dari seluruh tumor jinak tulang dan
terutama ditemukan pada remaja yang pertumbuhannya aktif dan pada dewasa muda
Osteokondroma dapat tumbuh secara soliter maupun multipel tidak
bertangkai(sesile). Tulang panjang yang terkena biasanya tipe bertangkai sedangkan di
pelvis tipe sesile.
Etiologi
Patogenesis
Tumor terjadi karena pertumbuhan abnormal dari sel-sel tulang (osteosit) dan sel-sel
tulang rawan (kondrosit) di metafisis. Pertumbuhan abnormal ini awalnya hanya
akan menimbulkan gambaran pembesaran tulang dengan korteks dan spongiosa yang
masih utuh. Jika tumor semakin membesar maka akan tampak sebagai benjolan
menyerupai bunga kol (cauliflower) dengan komponen osteosit sebagai batangnya
dan komponen kondrosit sebagai bunganya. Tumor akantumbuh dari
metafisis, tetapi adanya pertumbuhan tulang yang semakin memanjang maka
makin lama tumor akan mengarah ke diafisis tulang. Lokasi osteokondroma biasanya
pada metafisis tulang panjang khususnya femur distal, tibia proksimal dan humerus
proksimal, dapat juga ditemukan pada tulang scapula dan illium.
Gejala Klinis
Tumor ini tidak memberikan gejala sehingga sering ditemukan secara kebetulan,
namun terabanya benjolan yang tumbuh dengan sangat lama dan membesar.
Bila tumor ini menekan jaringan saraf atau pembuluh darah akan menimbulkan rasa
sakit. Dapat juga rasa sakit ditimbulkan oleh fraktur patologis pada tangkai
tumor,terutama pada bagian tangkai tipis. Kadang bursa dapat tumbuh diatas
tumor (bursa exotica) dan bila mengalami inflamasi pasien dapat mengeluh bengkak
dan sakit. Apabila timbul rasa sakit tanpa adanya fraktur,bursitis, atau
penekanan pada saraf dan tumor terus tumbuh setelah lempeng epifisis
menutup maka harus dicurigai adanya keganasan.
Staging
Osteochondromas adalah lesi jinak dan dapat dikelompokkan berdasarkan
staging berdasarkan muskuloskeletal Tumor Society (MSTS) untuk lesi
jinak,sebagai berikut:
• Tahap III - lesi aktif yang berkembang bahwa secara lokal destruktif / agresif .Rata-rata
Osteochondromas berada pada stadium I atau II. Namun,deformitas sekunder yang
signifikan untuk efek massa dapat terjadi di daerah seperti sendi radioulnar sendi dan
tibiofibular. Meskipun klasifikasi ini tidak sempurna, lesi tersebut dapat dianggap lesi
tahap III
Gambaran radiologi
Ada 2 tipe osteokondroma yaitu bertangkai (pedunculated) / narrow base dan tidak
bertangkai (sesile) / broad base. Pada tipe pedunculated, pada foto polos tampak
penonjolan tulang yang menjauhi sendi dengan korteks dan spongiosa masih normal.
Penonjolan ini berbentuk seperti bunga kol (cauliflower) dengan komponen osteosit
sebagai tangkai dan komponen kondrosit sebagai bunganya. Densitas penonjolan
tulang inhomogen (opaq pada tangkai dan lusen pada bunga).
in a 19-year-old man
(a) (b)
CT SCAN
Pada tulang tertentu, seperti panggul dan tulang belikat, CT scan merupakan
tambahan yang berguna untuk melokalisasi lesi. Lokalisasi CT dapat berguna ketika
merencanakan reseksi
MRI diperlukan hanya dalam kasus-kasus yang curiga terjadinya keganasan atau
anatomi jaringan lunak yang relevan perlu digambarkan. MRI adalah modalitas pilihan
untuk menilai ketebalan tulang rawan tutup, seperti padagambar di bawah. Meskipun
tidak merupakan indikasi mutlak, ketebalan daricartilage cap berhubungan
dengan keganasan. Tebal cartilage cap yang > 4 cm12
Osteosarkoma Adalah tumor ganas tulang dan tulang rawan. Paling banyak
ditemukan pada tulang pelvis, femur, iga, humerus, dan scapula. Tetapi selain itu juga
dapat ditemukan disemua tulang termasuk tulang-tulang kecil di tangan dan kaki
Gambaran radiologis : lesi luas tampak tidak teratur dengan tepi tulang yang
menghilang. Tumor berisi daerah kalsifikasi dengan gambaran seperti popcorn.
Osteosarkoma Merupakan tumor ganas primer pada tulang. Lokasi tumor terbanyak
adalah di distal, femur, proksimal tibia, dan proksimal humerus. Tumor juga
dapat menyerang tulang pipih seperti pelvis, tengkorak, dan mandibula.
Gambaran radiologi :
Terapi
Terapi Medis
Tidak ada terapi medis saat ini ada untuk osteochondromas. Andalan
pengobatan nonoperative adalah observasi karena lesi kebanyakan tanpa gejala. Lesi
yangditemukan secara kebetulan dapat diamati, dan pasien dapat diyakinkan.
Terapi Bedah
Surgical
Indikasi :
Fraktur patologis
Rincian Pascaoperasi
Komplikasi
Fraktur patologis
Perubahan keganasan
A. Fraktur
B. Komplikasi Vaskuler
Kompromi neurologis dapat dikaitkan dengan kedua (dasar tulang belakang atau
tengkorak) osteochondromas yang terjadi di vertebra atau di basiskranii. Lesi perifer
dapat menekan saraf, menyebabkan dop foot, dan keterlibatansaraf peroneal
dari fibula osteochondroma telah dilaporkan paling sering .Keterlibatan saraf radialis
juga telah dijelaskan. Osteochondromas yang terjadi pada dasar tengkorak, tulang
belakang, tulang rusuk atau kepala dapatmenyebabkan defisit saraf kranial,
radikulopati, stenosis tulang belakang, caudaequina syndrome, dan myelomalacia.