You are on page 1of 3

AQUATIC INSECT

Faktor penting pada lingkungan sekitar yang sangat mempengaruhi dalam persebaran dan
kelimpahan munculnya sejumlah serangga air adalah suhu, kandungan oksigen, kandungan ion
serta laju aliran air. Pengaruh suhu pada perkembangan dan aktivitas ( dipengaruh dampak
kandungan oksigen sebagai mana telah dijelaskan pada bagian 2.1 dan 2.2. kemampuan dari
serangga untuk mengatur keseluruhan konsentrasi ionik dan tingkat ion itu sendiri yang berada
didalam hemolymph adalah penentu utama dari area persebaran serangga air tersebut. Khusus
serangga pada air tawar terbatas karena kandungan ionik airnya yang rendah. Meskipun mereka
mampu mengekskresikan (mengeluarkan) kelebihan air yang masuk kedalam tubuh secara
osmotic, namun mereka tidak memiliki mekanisme untuk membuang kelebihan ion yang masuk
dalam tubuh ketika serangga berada pada daerah air asin, itu sebabnya mereka tidak dapat
menghasilkan urin hiperosmotik (Bab 18, Bagian 4.2).

Selanjutnya beberapa kelompok spesies tidak dapat berkoloni pada habitat air tawar
karena ada kandungan tertentu seperti Mg2+ dan Ca2+ berada dalam tingkat konsentrasi yang
terlalu tinggi. Sebaliknya kebanyakan spesies yang mendiami lingkungan air asin tampak dapat
mengatur tekanan osmotic pada hemolymph (peredaran darah) dan kandungan ionik yang
mengandung jumlah kandungan garam yang tinggi. Dengan kata lain, mereka dapat
menghasilkan urin hyperosmotic ketika diperlukan, pada daerah air asin, untuk mengeluarkan
kelebihan ion, atau urin hypoosmotic, pada air tawar, untuk membuang kelebihan air dalam
tubuh ( Bab 18, Bagian 4.3). Pada umumnya mereka ditemukan pada perairan asin, dapat
diasumsikan bahwa persebarannya ditentukan oleh faktor lingkungan lain. Habitat binatang
serangga air mungkin berhubungan dengan kecepatan perpindahan aliran air. Serangga akan
menetap atau perlahan berpindah mengikuti aliran air, sebagai contoh ketika mencari makanan
atau pada permukaan untuk pertukaran gas.

Sebaliknya , spesies rheopilic ( yang hidup pada aliran air deras atau sungai) memiliki
struktur modifikasi, kebiasaan, dan adaptasi fisiologis agar dapat bertahan. Antara adaptasi
struktur mungkin ditemukan pada serangga rheophilic yang meratakan atau melangsingkan
tubuh, dan mengembangkan cakram gesekan atau penghisap hidrolik (Hynes, 1970a, b). Perataan
mungkin memiliki perbedaan antar spesies, walaupun memungkinkan untuk mencegah serangga
terbawa arus. Pada beberapa anggota spesies, hidup di lingkungan terbuka, perataan
memungkinkan mereka untuk tetap pada lapisan batas, lapisan tipis pada air diam melindungi
substrat. Pada kebanyakan spesies yang memipih berasosiasi dengan kebiasaan bersembunyi
mereka, memungkinkan untuk hidup dibawah batu, serpihan dll. Serangga yang merampingkan
diri juga demikian, modifikasi umumnya memungkinkan untuk bersembunyi pada substrat
tertentu, meskipun beberapa spesies yang tingkat rendah , contohnya kebanyakan spesies Baetis
and Centroptilum (lalat capung), dapat hidup pada lingkungan terbuka dan dapat berenang cukup
kuat melawan arus (Hynes, 1970a, b).

Adaptasi fisiologis dari rheopilic spesies berkaitan untuk pertukaran gas. Karena bahaya
terbawa aliran air, serangga pada air mengalir tidak dapat berada pada daerah yang mengandung
oksigen, mereka mengandalkan oksigen terlarut pada medium. Melalui evolusi, anggota spesies
rheophilic dapat beradaptasi pada daerah dengan kandungan oksigen yang tinggi da pada
sebagian atau seluruh pertukaran gas langsung melewati dinding tubuh. Selanjutnya, tergantung
pada arus air untuk memperbaharui asupan oksigen pada permukaan tubuh mereka.
Hasilnya,pada banyak spesies, insang, jika ada, atau tereduksi, dan kemampuan untuk pertukaran
udara, dengan mengepakkan insang atau mengembangkan abdomen, telah hilang.

Ketidakmampuan mereka untuk berpindah karena arus searah, pada banyak serangga
rheophilic, evolusi alat memungkinkan mereka untuk memperoleh makan secara pasig, itu
mengapa mereka tergantung pada arus yang membawa makanan (khusunya mikroorganisme dan
sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati). Alat tubuh mereka termasuk jaring ada pada banyak
larva trichopteran, jari rambut pada kaki depan dana tau mandible pada sebagian larba
Plecoptera, penunjang pada rahang atas dari larva lalat hitam dan untaian lengket dari saliva(liur)
dihasilkan dari Chironomid Rheotanytarsus (Hynes, 1970a, b).

Faktor penting dari sebaran serangga air, dihubungkan pada jangkauan perpindahan air,
adalah dasar. Banyak spesies serangga sungai memiliki karakteristik yang diasosiasi dengan jenis
partikel dasar.pada sebagian serangga dapat dengan mudah berasosiasi. Contohnya water
pennies [ larva Psephenidae (Coleoptera)], ditemukan pada aliran air yang cepat, butuh batuan
besar untuk mereka menempel. Demikian juga, larva Blepharoceridae (Diptera) butuh batuan
halus, tidak tertutup endapan lumpur atau tumbuhan ganggang, yang mana untuk menempelkan
penghisap mereka. Beberapa Leuctridae (Plecoptera) butuh batuan keriki dengan tekstur yang
sesuai sebagai tempat berlindung atau bersembunyi.

You might also like